BAB 1 PENDAHULUAN
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
b. Volumetri
Pada dasarnya, analisis kimia dapat dilakukan dengan (a)
analisis kualitatif yang bertujuan untuk mencari jenis ion, molekul,
atau radikal yang terdapat dalam sampel; (b) analisis kuantitatif
yang bertujuan untuk menentukan kadar ion atau molekul dalam
suatu sampel; dan (c) analisis instrumentasi , yakni analisis
kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan peralatan elektronik.
Analisis kuantitatif konvensional dapat dilakukan dengan cara
volumetri (titrimetri) dan gravimetri. Peralatan kimia yang canggih
dewasa ini banyak dipakai untuk pemeriksaan jenis dan kadar zat
dalam bahan atau campuran bahan (Sumardjo, 2008: 4).
c. Spektrofotometri
Metode pengukuran menggunakan prinsip spektrofotmetri
adalah berdasarkan absorbsi cahaya pada panjang gelombang
tertentu melalui suatu larutan yang mengandung kontaminan yang
akan ditentukan konsentrasinya. Proses ini disebut absorbsi
spektrofotometri, dan jika panjang gelombang yang digunakan
adalah gelombang cahaya tampak, maka disebut sebagai
kolorimetri, karena memberikan warna. Selain gelombang cahaya
tampak, spektrofotometri juga menggunakan panjang gelombang
pada gelombang ultraviolet dan infra merah. Prinsip kerja dari
metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorbsi oleh larutan
sebanding dengan konsentrasi kontaminan dalam larutan. Prinsip
ini dijabarkan dalam hukum Beer-Lambert , yang menghubungkan
antara absorbansi cahaya dengan konsentrasi pada suatu bahan
yang mengabsorbsi (Lestari, 2007: 189).
2.2 Uraian Bahan
1. Asam salisilat Ditjen POM, 1979: 56 )
Nama resmi : Acidum Salicylicum
Nama lain : Asam salisilat
Rumu molekul : C7H6O3
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
()
Kadar asam salisilat = 100 %
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
B. Analisis Kuantitatif
1. Penentuan Kadar Asam Salisilat Secara Volumetri
Sampel V NaOH Kadar As. Salisilat
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
Kurva baku
2
y = 0.0866x + 1.0789
1.8 R = 0.7807
1.6
1.4
1.2
1 Series1
0.6
0.4
0.2
0
0 2 4 6 8 10
Perhitungan :
a. Penentuan Kadar Asam Salisilat Secara Volumetri
Penetapan kadar asam salisilat secara volumetri
( )
Kadar asam salisilat = x 100%
Diketahui:
NaOH 0,5 N Berat setara = 69,06 mg
Volume titrasi = 2 mL Berat sampel = 1000 mg
Ditanyakan: % kadar asam salisilat?
Penyelesaian:
(0,5 x 1)x 69,06 mg
% kadar = x 100% = 3,45 %
1000 mg
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
Penyelasaian :
y = 0,254 + 0,064x
1,597 = 0,254 + 0,064x
1,597 0,254
X= = 20,984 ppm
0,064
= 0,031 %
4.2 Pembahasan
Asam salisilat adalah obat yang dapat digunakan untuk
mengatasi berbagai masalah kulit, khususnya kondisi-kondisi yang
disebabkan oleh penebalan dan pengerasan lapisan kulit. Misalnya,
kutil, mata ikan, psoriasis, kulit bersisik, infeksi kuku, dan kapalan.
Analisa volumetri adalah analisa kuantitatif dimana kadar dan
komposisi dari sampel ditetapkan berdasarkan volume pereaksi
(volume diketahui) yang ditambahkan ke dalam larutan zat uji, hingga
komponen yang ditetapkan bereaksi secara kuantitatif dengan
pereaksi tersebut.
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara
spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber
cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible.
Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya
satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang
dilengkapi dengan monokromator. Kemudahan metode ini adalah
dapat digunakan baik untuk sample berwarna ataupun sample tak
berwarna.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi
spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
bedak salisyl positif mengandung asam salisilat ketika ditambahkan
dengan peraksi FeCl3 dan bedak salisyl ditmbahkan dengan peraksi
Folin-Ciocalteu hasilnya negatiff, dan kadar yang diperoleh secara
volumetri adalah 3,45 %.Sedangkan penetapan kadar secara
spektrofotometer didapatkan hasil bebesar 0.031%. Kadar yang
didapatkan tidak sesuai dengan literature, dimana range asam salisilat
yang terdapat dalam sediaan menurut BPOM yakni tidak lebih dan
tidak kurang sebanyak 2%.
5.2 Saran
Sebaiknya pereaksi yang disediakan dari lab masih dengan
keadaan yang baik, agar hasil yang diperoleh pada saat praktikum
dapat sesuai dengan literatur.
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
DAFTAR PUSTAKA
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
1. Identifikasi Asam Salisilat
Ditimbang sampel salep sebanyak 1,0096 gram
Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan dilarutkan dengan 30 mL
petroleum eter
Dipanaskan di atas penangas air sampai melebur sempurna
Dimasukkan ke dalam corong pisah dan diekstraksi dengan 5 mL
NaOH sebanyak 3 kali
Fasa NaOH yang diperoleh ditambahkan H2SO4 dan diukur pHnya,
jika sudah dalam suasana asam, dipindahkan ke dalam corong pisah
Diekstraksi dengan eter 20 mL sebanyak 3 kali
Fasa eter yang diperoleh kemudian diuapkan
RESTI FITRIANI
15020150224
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SEDIAAN BEDAK ASAM
SALISILAT SECARA VOLUMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI
RESTI FITRIANI
15020150224