Struktur :
2. Asam salisilat ( FI III, hal : 56 )
Nama resmi : ACIDUM SALICYLICUM
Nama lain : Asam salisilat
RM/BM : C7H6O3/138,12
Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk
berwarna putih; hamir tidak berbau; rasa agak
manis dan tajam.
Kelarutan : larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian
etanol (95%) P; mudah larut dalam kloroform
P dan dalam eter P; larut dalam larutan
ammonium asetat P, dinatrium hidrogenfosfat
P. kalium sitrat P, dan natrium sitrat P.
Struktur :
3. Asam sulfat (Dirjen POM 1979 : 58)
Nama resm : ACIDUM SULFURICUM
Sinonim : Asam sulfat
RM/BM : H2SO4/98,07
Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak
berwarna; jika ditambahkan kedalam air
menimbulkan panas.
Struktur :
4. Asam Nitrat (Dirjen POM, 1979 : 650)
Nama Resmi : Acidum Nitricum
Nama Lain : Asam Nitrat
RM / BM : HNO3/63,01
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, rasa
asam tajam
Struktur :
5. Eter (Ditjen POM, 1979 : 672)
Nama Resmi : AETHER ANASTHETICUS
Nama Lain : Eter anastesi, efoksierana
RM/BM : C4H10O/74,12
Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarna, bau khas,
rasa manis atau membakar,sangat mudah
terbakar.
Kelarutan : Larut dalam 10 bagian air, dapat bercampur
dengan etanol (95%) P dengan kloroform P,
minyak lemak, dan minyak atsiri.
Struktur : R-O-R
6. Fenol Merah (Dirjen POM, 1979: 704)
Nama resmI : FENOL SULFAKTALEIN
Nama lain : 4,4(3 2,1- Bensik Satiol 3-1 liter) Difenol
RM/ BM : C6 H14 O3/318,32
Pemerian : serbuk hablur bermacam-macam warna
merah tua sampai merah
Kelarutan : larut dalam air, mudah larut dalam kloroform
eter.
Struktur :
7. FeCl3 (Ditjen POM, 1979 : 659)
Nama Resmi : FERRI CHLORIDUM
Nama Lain : Besi (III) klorida
Rumus Molekul : FeCl3
Berat Molekul : 162,2
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan,
bebas berwarna jingga dari garam hidrat yang
telah terpengaruh oleh kelembaban.
Struktur :
8. KOH - Etanolik
a. KOH (Dirjen POM, 1979 : 689)
Nama resmi : KALIUM HIDROKSIDA
Nama lain : Kalium Hidroksida
RM/BM : KOH/56,11
Kelarutan : Massa berbentuk batang pellet atau
bongkahan putih, sangat mudah meleleh
basah.
Pemerian : Larut dalam 1 bagian air, dalam 3 bagian
etanol (95%) P, sangat mudah larut dalam
etanol mutlak P mendidih.
Struktur : K-OH
b. Etanol (Dirjen POM : 65)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Alkohol, etanol, ethyl alkohol
RM/BM : C6H6OH/46,07
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform P dan dalam eter P.
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah
menguap dan mudah bergerak; bau khas rasa
panas, mudah terbakar dan memberikan
nyala biru yang tidak berasap.
Struktur :
9. Metanol (dirjen POM, 1979 :706)
Nama Resmi : METANOLUM
Nama Lain : Methanol
RM/BM : CH2OH/0,796-0,798
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas
Strukrur :
10. Natrium Hidroksida (Dirjen POM, 1979 : 412)
Nama resmi : NATRII HIDROCIDUM
Nama lain : Natrium Hidroksida
RM/BM : Na(OH)/ 40
Pemerian : Bentuk batang massa hablur air keping-
keping, keras dan rapuh dan menunjukkan
susunan hablur putih mudah meleleh basa
sangat katalis dan korosif segera menyerap
karbondioksida.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air
Struktur : Na OH
2.3 Prosedur kerja (Anonim, 2017 hal 10-12)
1. Identifikasi Asam Salisilat
Sampel salep sebanyak 1 gram diekstraksi dengan 30 mL
petroleum eter lalu dipanaskan dalam penangas air sampai
melebur sempurna. Fasa petroleum eter diperoleh dengan cara
menuangkan. Selanjutnya di ekatraksi dengan NaOH 3 N
sebanyak 3 kali. Fasa NaOH yang diperoleh diasamkan dengan
H2SO4 N dikocok kuat-kuat lalu diekstraksi sebanyak 3 kali dengan
20 mL eter. Terakhir diekstraksi dengan 20 mL kloroform. Fasa
eter diuapkan pelarutnya sampai kering.
2. Penetapan Kadar Asam Salisilat secara Volumetri
Lakukan penetapan kadar sampel dengan menimbang
sediaan salep setara dengan 3 gram asam salisilat. Ekstrak kering
sampel dilarutkan dalam 15 mL etanol (95%) P hangat yang telah
dinetralkan terhadap larutan merah fenol P, tambahkan 20 Ml
aquades. Titrasi dengan larutan baku NaOH 0,5 N menggunakan
indikator merah fenol P. Setiap 1 mL NaOH 0,5 setara dengan
69,06 mg C7H6O3
4.1 Hasil
1. Identifikasi asam salisilat
No Sampel Pereaksi hasil
1 Salicyl FeCl3 -
Folin -
2 Nellco FeCl3 -
Folin +
4 Herocin FeCl3 -
Folin +
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa pada identifikasi asam salisilat didapatkan hasil,
yaitu pada semua sampel mengandung asam salisilat kadar asam
salisilat sebanyak 6,84%. Menurut Farmakope Indonesia menyatakan
bahwa, asam salisilat mengandung tidak kurang dari 26,651%.
sedangkan hasil percobaan ini kurang dari itu sehingga hasil yang
didapat tidak memenuhi syarat dari literatur.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam proses pratikum asisten selu mendampingi dan
oratikan lebih teliti dalam hal pengerjaan agar mendapatkan hasil
yang sesuai atau tepat.
Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Dirjen POM : Jakarta.
Bedak nellco
Kegunaan
Meringankan gatal-gatal pada kulit karena biang keringat dan
sengatan sinar matahari.
Kemasan
Botol 60 gram bedak
Principal
Nellco Indopharma
Cara Kerja Obat:
Asam Salisilat merupakan bakteriostatik, fungisida, keratolitik,
terutama untuk pemakaian luar.
Indikasi:
Bedak tabur untuk gatal-gatal pada kulit karena biang keringat atau
gangguan kulit lain yang bukan infeksi.
Cara Pemakaian:
Bedak ini ditaburkan dan digosokkan rata pada bagian kulit yang
gatal.
Peringatan dan Perhatian:
a. Jangan digunakan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun
b. Jangan digunakan secara luas pada tubuh
c. Jangan digunakan untuk waktu yang lama
Efek Samping:
Kulit kering, iritasi kulit
ditambakan 20 mL aquades
akan diperoleh larutan baku dengan konsentrasi 200, 400, 600, 800
dan 1000 ppm.
Lampiran 3 gambar
Identifikasi asam salisilat