Anda di halaman 1dari 7

KASUS 1.

Jakarta - Wanita asal California mengalami hal buruk setelah menggunakan


moisturizer. Sang wanita dikabarkan koma karena keracunan merkuri dari krim moisturizer
yang diimpor dari Meksiko.Sejak Juli, wanita 47 tahun itu sudah berada di rumah sakit.
Saat dibawa ke UGD, wanita tersebut mati rasa di tangan dan kakinya, tiba-tiba jadi cadel
dan kesulitan bicara dan berjalan. Menurut media KCRA, wanita tersebut bukan mengalami
struk atau serangan jantung. Dia mengalami keracunan merkuri dari moisturizer antiaging
yang mengandung merkuri.Menurut Olivia Kasirye, petugas kesehatan dari Departemen
Kesehatan Wilayah Sacramento, krim skin care tersebut mengandung methylmercury, tipe
merkuri yang sangat beracun. Ini menjadi kasus keracunan pertama merkuri pada produk
skin care di Amerika Serikat. 

1. Tentukanlah Subjektif dari kasus di atas !


2. Tentukanlah Objektif dari kasus di atas !
3. Tentukanlah Assesment dari kasus diatas !
4. Tentukan Plan dari kasus di atas !
a. Tentukan tujuan terapi
b. Bahaslah apakah terapi yang diterima pasien sudah sesuai ? Jika belum,
berilah
saran terapi yang sesuai.
c. Jelaskan terapi nonfarmakologi
d. Jelaskan informasi obat yang harus diterima pasien

Jawab :
1. Subjektif : Wanita dikabarkan koma karena keracunan merkuri dari krim
moisturizer yang diimpor dari Meksiko Saat dibawa ke UGD,
wanita tersebut mati rasa di tangan dan kakinya, tiba-tiba jadi
cadel dan kesulitan bicara dan berjalan.

2. Objektif : Wanita 47 tahun


3. Assesment : Mengalami keracunan merkuri dari moisturizer antiaging yang
mengandung merkuri
4. Plan :
A. Pengobatan dan Pencegahan Keracunan Merkuri
Jenis merkuri yang dianggap paling berbahaya adalah metil-merkuri, yang
termasuk ke dalam kategori merkuri organik. 90% dari kadar metil merkuri yang
tertelan akan terserap ke dalam darah. Angka ini sangat besar jika dibandingkan
merkuri jenis lain yang bila tertelan hanya diserap 2-10% ke dalam darah.

Penanganan pertama pada pasien keracunan merkuri adalah dengan


memindahkan pasien dari sumber paparan. Pada saat yang sama, hindarkan orang
lain dari kontak dengan pasien. Bila memungkinkan, lepaskan pakaian pasien
yang terkontaminasi merkuri. Jika pasien menghirup merkuri dalam jumlah besar,
pasien mungkin memerlukan bantuan dengan prosedur intubasi atau obat-obatan
bronkodilator.

Bila terdapat peningkatan kadar merkuri dalam darah atau urin, perlu
dilakukan terapi kelasi sebagai langkah awal. Terapi kelasi merupakan terapi
yang diberikan melalui infus berisi obat yang berfungsi mengikat logam dalam
darah. Obat yang biasa diberikan dalam keracunan merkuri
adalah dimercapol (BAL) atau succimer (DMSA). Dimercaprol adalah obat
agen chelating yang digunakan untuk menghilangkan logam berat (seperti timbal
atau merkuri) dari darah Dimercaprol paling efektif bila digunakan dalam waktu
1 atau 2 jam setelah keracunan mendadak. Obat ini mungkin tidak efektif dalam
mengobati keracunan jangka panjang (keracunan lambat yang telah terjadi selama
periode waktu yang panjang).

Dosis yang dapat diberikan untuk dewasa, awalnya berikan 400-800 mg pada
hari 1 pengobatan diikuti dengan 200-400 mg pada hari ke-2 dan ke-3. Kurangi
sampai 100-200 mg pada hari ke-4  dan hari berikutnya, semua dalam dosis
terbagi. Dianjurkan untuk memberikan dosis pada interval 4 jam untuk
meminimalkan risiko efek samping.

B. Gejala Keracunan Merkuri


Gejala keracunan merkuri dapat nampak sangat bahaya, ringan, atau bahkan
tidak timbul sama sekali. Semua itu tergantung dari bentuk dari merkuri yang
masuk ke dalam tubuh, cara masuknya, banyaknya merkuri yang masuk, lamanya
paparan, usia seseorang, dan kondisi kesehatan orang tersebut secara umum.
Gejala-gejala yang ditimbulkan dapat menyerang sistem saraf, ginjal, jantung,
paru-paru, dan sistem kekebalan tubuh. Berikut gejala yang dapat ditimbulkan
berdasarkan sistem organ tubuh, antara lain:

 Sistem saraf. Sistem saraf dapat dipengaruhi oleh merkuri, sehingga


menimbulkan gejala, antara lain:
o Sakit kepala.

o Tremor

o Kesemutan, terutama di sekitar tangan dan kaki, serta mulut.

o Gangguan penglihatan.

o Gangguan bicara dan mendengar.

o Kelemahan otot.

o Sulit berjalan.

o Hilang ingatan.

 Ginjal. Keracunan merkuri dapat menyebabkan gagal ginjal.

 Jantung. Keracunan merkuri dapat mengakibatkan nyeri dada, serta


penumpukan merkuri di jantung akan menimbulkan kardiomiopati, yaitu
kelainan pada otot jantung.

 Saluran pernapasan. Menghirup uap merkuri dapat menyebabkan radang


tenggorokan sampai mengakibatkan gagal napas, bila terpapar dalam jumlah
besar.

 Kulit. Merkuri yang terpapar pada kulit dapat menimbulkan ruam dan


peradangan.
C. Penyebab Keracunan Merkuri

Seseorang dapat keracunan merkuri berdasarkan beberapa keadaan yang berbeda,


seperti:

 Mengonsumsi ikan yang tercemar merkuri.


 Menghirup asap gunung meletus atau kebakaran hutan.

 Menghirup udara yang tercemar akibat proses industri, seperti asap


pembakaran batubara, pembakaran bahan bakar minyak, dan pembakaran kayu

 Tambalan gigi yang mengandung amalgam dapat melepas merkuri, sehingga


dapat terhirup atau tertelan.

 Terhirup uap merkuri saat lampu neon pecah.

 Terhirup uap merkuri saat termometer raksa pecah atau tertelan air raksa
ketika tidak sengaja termometer pecah di dalam mulut.

 Terhirup uap merkuri saat pemanasan bijih emas di pertambangan emas.

 Menggunakan krim pencerah kulit yang mengandung merkuri.

KASUS 2.

24 orang anak sekolah di Cina bagian selatan dilarikan ke RS karena diduga


menderita keracunan di lokasi dekat pabrik baterai.Kantor berita Xinhua mengatakan
sedikitnya tubuh 200 anak di sekitar wilayah itu memiliki kadar timbal yang tinggi.Laporan
itu menyebutkan pemerintah telah menutup dua pabrik baterai di Huaning di bagian timur
provinsi Anhui.Cina merupakan produsen dan konsumen timbal terbesar untuk bahan baku
baterai, mobil dan sepeda elektrik.Anak-anak yang dibawa ke RS itu berusia antara 9 bulan
sampai 16 tahun.Mereka yang menderita keracunan itu berasal dari permukiman dekat
pabrik baterai,"Anak laki-laki kami lekas marah dan gelisah. Dia sering berteriak," kata
ayah seorang anak usia lima tahun, Huang Dazhai kepada Xinhua.Kadar timbal di dalam
tubuh anak itu mencapai 330,9 mikrograms per liter darah. Kadar timbal 100mg per liter
darah dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak pada anak-anak. 

1. Tentukanlah Subjektif dari kasus di atas !


2. Tentukanlah Objektif dari kasus di atas !
3. Tentukanlah Assesment dari kasus diatas !
4. Tentukan Plan dari kasus di atas !
a. Tentukan tujuan terapi
b. Bahaslah apakah terapi yang diterima pasien sudah sesuai ? Jika belum,
berilah
saran terapi yang sesuai.
c. Jelaskan terapi nonfarmakologi
d. Jelaskan informasi obat yang harus diterima pasien

Jawab :
1. Subjektif : 24 orang anak sekolah di Cina bagian selatan dilarikan ke RS
karena diduga menderita keracunan di lokasi dekat pabrik baterai.
2. Objektif : 24 orang anak sekolah di Cina bagian selatan dilarikan ke RS,
Kadar timbal di dalam tubuh anak itu mencapai 330,9 mikrograms
per liter darah.
3. Assesment : Menderita keracunan itu berasal dari permukiman dekat pabrik
baterai
4. Plan :
Keracunan timbal adalah kondisi ketika seseorang mengalami
pengendapan timbal di dalam tubuh. Timbal adalah unsur kimia berbentuk logam
dengan kandungan racun yang sangat tinggi. Racun timbal dapat memengaruhi
fungsi organ dan sistem tubuh manusia. Seseorang dapat mengalami gangguan
kesehatan yang bersifat serius jika terpapar timbal dalam jumlah kecil untuk
waktu yang lama, bahkan dapat berakibat fatal jika tingkat paparan timbal sangat
tinggi.

Gejala Keracunan Timbal

Gejala keracunan timbal umumnya terjadi secara perlahan dan tidak


disadari atau terdeteksi hingga kadar timbal yang mengendap sudah cukup tinggi.
Beberapa gejala yang dapat dialami anak-anak, antara lain:

 Gangguan perkembangan.
 Gangguan atau kerusakan otak.
 Gangguan saraf.

 Sulit berkonsentrasi.

 Merasa gelisah.

 Perilaku menjadi lebih agresif.

 Nafsu makan dan berat badan menurun.

 Mudah merasa lelah dan lesu akibat anemia.

 Nyeri perut dan kram.

 Muntah.

 Konstipasi.

 Kejang.

 Kehilangan kemampuan mendengar.

Pengobatan Keracunan Timbal

Bagi pasien anak-anak atau dewasa yang mengalami keracunan timbal dengan
kadar rendah, pengobatan dapat dilakukan dengan menghindari paparan timbal,
yaitu menghindari lingkungan yang berisiko tinggi terkontaminasi timbal dan
membuang barang yang menjadi sumber kontaminasi. Tindakan ini cukup untuk
mengurangi kadar timbal dalam darah.

 Karbon aktif. Mengonsumsi karbon aktif dapat membantu mengikat timbal di


dalam saluran pencernaan untuk dikeluarkan bersama dengan tinja.
 Terapi kelasi dengan EDTA. Pengobatan ini dilakukan untuk mengikat
timbal dalam darah dengan memberi obat calcium disodium
ethylenediaminetetraacetic acid (EDTA). Obat ini diberikan dalam bentuk
suntikan ke pembuluh darah.

Pencegahan Keracunan Timbal


Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah keracunan timbal,
antara lain:

 Jaga kebersihan tangan. 


 Lepaskan sepatu sebelum memasuki rumah. 

 Membersihkan debu dan kotoran di dalam rumah secara rutin. 

 Membersihkan mainan anak secara rutin. 

 Mengonsumsi makanan bergizi. 

 Mengecat rumah dengan cat tanpa kandungan timbal. 

 Berhati-hati ketika menggunakan air keran. 

Anda mungkin juga menyukai