Anda di halaman 1dari 4

VIDEO 1

 Racun merupakan suatu zat yang ketika masuk ke dalam tubuh dengan jumlah tertentu
bisa menyebabkan adanya reaksi tubuh yang tidak diinginkan dan bisa juga menyebabkan
kematian. Reaksi kimia tersebut dapat mengganggu dan merusak jaringan tubuh serta
fungsi tubuh. Reaksi racun harus bisa dibedakan dengan reaksi obat.
 Keracunan pada manusia dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Sengaja. Hal ini sering terjadi pada orang-orang yang ingin melakukan percobaan
bunuh diri.
2. Tidak sengaja. Biasanya ini terjadi karena salah minum, konsumsi makanan beracun,
pencemaran, dan udara yang beracun.
3. Penyalahgunaan Obat
 Ada beberapa cara masuknya racun ke dalam tubuh manusia, seperti melalui mulut atau
alat pencernaan, pernapasan, kontak atau penyerapan(kulit), suntikan atau gigitan.
 Keracunan memiliki gejala atau tanda umum
1. Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan
2. Penurunan respon, gangguan status mental.
3. Gangguan pernapasan
4. Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
5. Mual dan muntah
6. Lemas, lumpuh, kesemutan
7. Pucat atau sianosis
8. Kejang-kejang
9. Syok
10. Gangguan dari irama jantung dan peredaran darah pada zat tertentu.
 -Keracunan melalui mulut seperti mual, muntah, diare, napas atau mulut berbau, nyeri
perut, suara parau, nyeri di saluran cerna, adanya luka bakar disekitar mulut ataupun sisa
racun di daerah mulut, produksi liur berlebihan dan mulut menjadi berbusa.
-Keracunan melalui pernapasan seperti gangguan pernapasan dan sesak napas, kulit
sianosis(kebiruan), napas berbau, batuk serta suara parau.
-Keracunan melalui kulit sehingga kulit memiliki reaksi seperti kemerahan pada daerah
yang kontak, nyeri, melepuh dan meluas. Ada juga syok anafilaktik yaitu syok yang
dikarenakan reaksi dari alergi berat sehingga terjadinya penurunan dari tekanan darah
yang secara drastis dan beberapa muncul gejala seperti sulit bernapas.
-Keracunan melalui suntikan/gigitan biasanya terdapat luka disekitar suntikan/gigitan,
rasa nyeri, kemerahan, ada juga perubahan warna biasanya dikarenakan gigitan ular.
 Penatalaksanaan keracunan secara umum:
1. Pengamanan pada tempat kejadian
2. Pengamanan pada penderita dan penolong terlebih jika berada pada daerah dengan
gas beracun.
3. Keluarkan penderita dari daerah yang berbahaya jika memungkinkan.
4. Melakukan penilaian dini, jika perlu dilakukan RJP.
5. Membuka baju penderita dan membersihkan sisa dari bahan beracun jika racun
masuk melalui jalur kontak.
6. Mengawasi jalan napas, terlebih pada saat respon mulai menurun dan penderita
muntah.
7. Khususnya pada penderita yang keracunan melalui udara maka diberikan oksigen
sesuai dengan ketentuan.
8. Bilas daerah yang terkena dengan menggunakan air jika keracunan terjadi secara
kontak.
9. Jika ada petunjuk berupa sisa muntahan, pembungkus, ataupun petunjuk lainnya
maka lebih baik diamankan untuk identifikasi.
10. Penatalaksanaan syok bila terjadi
11. Pantau secara berkala tanda vital
12. Bawa penderita ke dokter atau RS ataupun puskesmas terdekat.
 Yang harus dilakukan pada keracunan melalui mulut/pencernaan:
1. Pengenceran
2. Jangan diberikan susu pada keracunan jika diketahui mengandung fosfat, karena bisa
bereaksi
3. Dimuntahkan akan efektif jika dilakukan saat 2 jam pertama setelah keracunan.
4. Tidak boleh dimuntahkan pada:
-Menelan asam/basa kuat
-Menelan minyak
-Korban kejang
-Korban tidak sadar atau memiliki gangguan kesadaran.
 Yang harus dilakukan pada keracunan melalui kulit:
1. Buka baju dari penderita yang terkena.
2. Siram air dengan sekurang-kurangnya 20 menit
3. Harus berhati-hati jika racun dalam bentuk serbuk, sikat sampai debu dari racunnya
bersih lalu disiram dengan air.
4. Jangan menyiram pada daerah yang terkena racun bereaksi dengan air
5. Posisikan penolong sedemikian rupa pada saat menyiram ataupun menyikat agar
dapat terhindar dari kemungkinan percikan racun.
 Gejala dan tanda pada gigitan ular, yaitu mual dan muntah, demam, pingsan, lemah, nadi
cepat dan lemah, kejang, serta gangguan pernapasan. Ada juga penatalaksanaan pada
gigitan ular:
1. Penolong dan tempat kejadian diamankan
2. Penderita ditenangkan
3. Melakukan penilaian dini
4. Rawat atau obati luka, jika perlu pasang bidai
5. Lakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
Alternatif:
1. Pasangkan pembalut elastis
2. Identifikasi ular
3. Tidak diperbolehkan memakai torniket

VIDEO 2

 Penyebab dari luka bakar adalah panas, kimia, listrik, ataupun radiasi.
 Luka bakar terbagi menjadi 3:
1. Luka bakar derajat satu (Superfisial): yang terpengaruh adalah kulit bagian terluar
yaitu epidermis.
2. Luka bakar derajat dua (Sedang): yang pengaruhnya paling besar yaitu pada kulit
epidermis dan ada gelembungnya sehingga sedikit mempengaruhi dermis.
3. Luka bakar derajat tiga: kulit epidermis menghilang, kulit dermis menghitam bisa
sampai ke tulang dan otot.
 Perhitungan luas luka bakar dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Rumus Sembilan (Rule of Nine). Perhitungan dengan rumus ini, dewasa dan anak-
anak memiliki perbedaan, yaitu pada bagian pergerakan kaki dan kepala. Pada orang
dewasa perhitungan bagian kaki sebesar 9% dan kepala 4,5%. Sedangkan pada anak-
anak, perhitungan bagian kaki sebesar 7% dan kepala 9%.
2. Rumus Telapak Tangan
 Luka bisa dikatakan berat jika saluran pernapasan, jaringan lunak, tulang, alat gerak,
wajah, tangan, kaki, dan kemaluannya terkena.
 Penanganan dalam luka bakar dengan cara sederhana:
a) Mengamankan situasi
b) Mengamankan diri sendiri
c) Hentikan proses bakar
d) Siram dengan air
 Ada juga cara lain dalam penanganan luka bakar:
a) Hentikan proses pembakaran: jika ada arang atau api yang terlihat maka dimatikan
terlebih dulu.
b) Buka semua pakaian: jika luka bakar tertutup pakaian maka izin kepada korban untuk
membuka pakaian korban untuk melihat luka bakar yang terjadi derajatnya sudah
sampai mana.
c) Penutup luka steril dan kering: tutup lukanya dengan kasa steril dan kering dan
jangan sampai terkontaminasi bakteri yang nantinya akan memperparah luka bakar.
d) Jika terkena bahan kimia dalam bentuk serbuk maka dibersihkan dengan cara
menyikat, tetapi harus hati-hati agar kulit tidak terkupas.
e) Jika mata terkena bahan kimia maka dibersihkan dengan air dari arah ujung mata
dekat hidung agar air dan bahan kimia tersebut mengalir dan tidak mengenai mata
yang lainnya.
 Cara menolong orang yang terkan arus listrik adalah menghindar sentuhan secara
langsung ke korban.

Anda mungkin juga menyukai