Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

OVERDOSIS

LAPORAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat


Darurat

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Tarmisih
2. Bambang Eko
3. Lilis M
4. Apriyani A
5. Setyorini
6. Lutfi Hakim
7. Siti nurkholifah
8. Nur Wahyudi

JURUSAN S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS


TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun


haruslah dipersiapkan dengan sebaik-baikanya. Pertolongan yang keliru atau
secara berlebihan justru mendatangkan bahaya baru. Identifikasi racun
merupakan usaha untuk mengetahui bahan, zat, atau obat yang diduga sebagai
penyebab terjadi keracunan, sehingga tindakan penganggulangannya dapat
dilakukan dengan tepat, cepat dan akurat. Dalam menghadapi peristiwa
keracunan, kita berhadapan dengan keadaan darurat yang dapat terjadi dimana
dan kapan saja serta memerlukan kecepatan untuk bertindak dengan segera dan
juga mengamati efek dan gejala keracunan yang timbul. Racun adalah zat atau
senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang menghambat
respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan,
penyakit, bahkan kematian. Keracunan sering dihubungkan dengan pangan
atau bahan kimia.

Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang
dapat menyebabkan keracunan. Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat
pada beberapa tumbuhan dan hewan.ialah satunya adalah gigitan ular berbisa
yang sering terjadi di daerah tropis dan subtropis. "isa gigitan ular adalah
kedaruratan medis, #$% gigitan ular terjadi pada anggota badan sehingga
tindakan pertolongan pertama dapat mudah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian

Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel


pada kulit, atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil
menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. eracunan
melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik kecelakaan dan karena
kesengajaan, merupakan kondisi bahaya yang mengganggu kesehatan bahkan
dapat menimbulkan kematian. !ekitar )% dari semua pengunjung departemen
kedaruratan datang karena masalah toksik.

Keracunan atau intoksikasi adalah keadaan patologik yang disebabkan


oleh obat, serum, alkohol, bahan serta senyawa kimia toksik, dan lain-lain.
keracunan dapat diakibatkan oleh kecelakaan atau tindakan tidak disengaja,
tindakan yang disengaja seperti usaha bunuh diri atau dengan maksud tertentu
yang merupakan tindakan kriminal. Keracunan yang tidak disengaja dapat
disebabkan oleh faktor lingkungan, baik lingkungan rumah tangga maupun
lingkungan kerja.

B.Penyebab dan Jenis Keracunan

Keracunan dapat terjadi karena berbagai macam penyebab yang


mengandung bahan berbahaya dan potensial dapat menjadi racun. Penyebab-
penyebab tersebut antara lain:

a. Makanan

Bahan makanan pada umumnya merupakan media yang sesuai untuk


pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme. Proses pembusukan
merupakan proses awal dari akibat aktivitas mikroorganisme yang
mempengaruhi langsung kepada nilai bahan makanan tersebut untuk
kepentingan manusia. !elain itu, keracunan bahan makanan dapat juga
disebabkan oleh bahan makanannya sendiri yang beracun, terkontaminasi
oleh protozoa, parasit, bakteri yang patogen dan juga bahan kimia yang
bersifat racun.

b. Keracunan jamur

Gejala muncul dalam jarak bebarapa menit sampai ( jam sesudah


makan jamur yang beracu. Gejala tersebut berupa sakit perut yang hebat,
muntah, mencret, haus, berkeringat banyak, kekacauan mental, pingsan.

Tindakan pertolongan: apabila tidak ada muntah-muntah, penderita


dirangsang agar muntah. kemudian lambungnya dibilas dengan larutan
encer kalium permanganat 4& gram dalam (liter air, atau dengan putih telur
campur susu. Bila perlu, berikan napas buatan dan kirim penderita ke rumah
sakit.

c.Keracunan jengkol

Keracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam


saluran kencing. Ada beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya
keracunan, yait: jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan
penyerta lainnya.gejala klinisnya seperti sakit pinggang yang disertai
dengan sakit perut, nyeri sewaktu kencing, dan kristal-kristal asam jengkol
yang berwarna putih nampak keluar bersama air kencing, kadang-kadang
disertai darah. Tindakan pertolongan pada keracunan yang ringan, penderita
diberi minum air soda sebanyak-banyaknya. 3bat-obat penghilang rasa sakit
dapat diberikan untuk mengurangi sakitnya. Pada keracunan yang lebih
berat, penderita harus dirawat di rumah sakit.

d.Keracunan ikan laut

Beberapa jenis ikan laut dapat menyebabkan keracunan. Diduga racun


tersebut terbawa dari ganggang yang dimakan oleh ikan itu. /ejala-gejala
keracunan berbagai binatang laut tersebut muncul kira-kira (8 menit
sesudah memakannya./ejala itu berupa mual, muntah, kesemutan di sekitar
mulut, lemah badan dan susah bernafas. Tindakan pertolongan usahakan
agar dimuntahkan kembali makanan yang sudah tertelan itu. Kalau
mungkin lakukan pula pembilasan lambung dan pernafasan buatan. Obat
yang khas untuk keracunan binatang-binatang laut itu tidak ada.

C.Gejala dan Tanda

Gejala dan tanda klinis utamanya berhubungan dengan saluran napas,


pencernaan, dan awalnya penderita akan segera batuk, tersedak, dan mungkin

muntah, meskipun jumlah yang tertelan hanya sedikit. sianosis, distress


pernapasan, panas badan, dan batuk persisten dapat terjadi kemudian. Pada
anak yang lebih besar mungkin mengeluh rasa panas pada lambung dan
muntah secara spontan. Gejala yang termasuk lethargi, koma.

Pada kasus yang gawat, pembesaran jantung, atrial fibrilasi, dan fatal
entrikular fibrilasi dapat terjadi.Kerusakan ginjal dan sumsum tulang juga
pernah dilaporkan. Gejala lain seperti bronchopneumonia, efusi pleura,
pneumatocele, pneumomediastinum, pneumothorak, dan subcutaneus
emphysema. tanda lain seperti rash pada kulit dan dermatitis bila terjadi
paparan pada kulit. !edangkan pada mata akan terjadi tanda-tanda iritasi pada
mata hingga kerusakan permanen mata.

D.Komplikasi

Efek toksis terpenting dari minyak tanah adalah pneumonitis aspirasi. Studi
pada binatang menunjukkan toksisitas pada paru : &78 < dibanding pada
saluran pencernaan. aspirasi umumnya terjadi akibat penderita batuk atau
muntah. akibat iskositas yang rendah dan tekanan permukaan, aspirat dapat
segera menyebar secara luas pada paru. Penyebaran melalui penetrasi pada
membran mukosa, merusak epithel jalan napas,dan menurunkan jumlah
surfactan sehingga memicu terjadinya perdarahan, edema paru, ataupun kolaps
pada paru. Jumlah dari aspirasi pada paru dapat menyebabkan kerusakan yang
bermakna.
E. Manifestasi Klinis

Ciri-ciri keracunan umumnya tidak khas dan dipengaruhi oleh cara pemberian,
apakah melalui kulit, mata, paru, lambung, atau suntikan, karena hal ini
mungkin mengubah tidak hanya kecepatan absorpsi dan distribusi suatu bahan
toksik, tetapi juga jenis dan kecepatan metabolismenya. Pertimbangan lain
meliputi perbedaan respons jaringan. Aanya beberapa racun yang
menimbulkan gambaran khas seperti adanya bau gas batu bara saat ini jaran
pupil sangat kecil (pinpoint , muntah, depresi, dan hilangnya pernafasan pada
keracunan akut morfin dan alkaloidnya. Pupil pinpoint merupakan satu-satunya
tanda, karena biasanya pupil berdilatasi pada pasien keracunan akut. kecuali
pada pasien yang sangat rendah tingkat kesadaranya, pupilnya mungkin
menyempit tetapi tidak sampai berukuran pinpoint. Kulit muka merah, banyak
berkeringat, tinitus, tuli, takikardi, dan hiperventilasi sangat mengarah pada
keracunan salisilat akut aspirin.

F.Mengatasi Efek dan Gejala Keracunan

Efek dan gejala keracunan pada manusia dapat timbul setempat atau sistemik
setelah racun diabsorpsi dan masuk ke dalam sistem peredaran darah atau
keduanya.

a. Fokal

Racun yang bersifat korosif akan merusak atau mengakibatkan luka pada
selaput lendir atau jaringan yang terkena. Beberapa racun lain secara lokal
mempunyai efek pada sistem saraf pusat dan organ tubuh lain, seperti
jantung, hati, paru, dan ginjal tanpa sifat korosif dan iritan.

b. Sistemik

Setelah memberikan efek secara lkal, biasanya racun diabsorpsi dan


masuk ke dalam sistem peredaran darah dan akan mempengaruhi organ-
organ tubuh yang penting. Faktor-faktor yang mempengaruhi efek dan
gejala keracunan antara lainG bentuk dan cara masuk, usia, makanan,
kebiasaan, kondisi kesehatan, idiosinkrasi, dan jumlah racun. =fek dan
gejala yang ditimbulkan akibat keracunan terjadi antara lain pada sistem
pernapasan, pencernaan, kardiovaskuler, urogenital, darah dan hemopoitika,
serta sistem saraf pusat..

Tata cara mencegah atau menghentikan penyerapan racun

a. Racun melalui mulut ditelan/ tertelan

1. Encerkan racun yang ada di lambung dengan air, susu, telor mentah atau
norit.

2. Kosongkan lambung 4efektif bila racun tertelan sebelum 7 jam dengan


cara:

a. Dimuntahkan bisa dilakukan dengan cara mekanik 4menekan reflek


muntah di tenggorokan atau pemberian air garam atau sirup
pekak.Kontraindikasi cara ini tidak boleh dilakukan pada keracunan
zat korosif asam/basa kuat,minyak tanah, bensin,kesadaran menurun
dan penderita kejang.

2. Bilas lambung

- Pasien telungkup, kepala dan bahu lebih rendah.

- Pasang ;/6 dan bilas dengan air, larutan norit, ;atrium bicarbonat 5
%, atau asam asetat 5%

- Pembilasan sampai 20x rata-rata volume 200cc

A. Asuhan Keperawatan Pada Klien Keracunan

a. Pengkajian.

Pengkajian difokuskan pada masalah yang mendesak seperti jalan nafas dan
sirkulasi yang mengancam jiwa, adanya gangguan asam basa, keadaan
status jantung, status kesadaran. Riwayat kesadaran riwayat keracunan,
bahan racun yang digunakan, berapa lama diketahui setelah keracunan, ada
masalah lain sebagai pencetus keracunan dan sindroma toksis yang
ditimbulkan dan kapan terjadinya.

b. Intervensi

Pertolongan pertama yang dilakukan meliputi tindakan umum yang


bertujuan untuk keselamatan hidup, mencegah penyerapan dan penawar
racun dan antidotum yang meliputi:

Sirkulasi

a. Airway, breathing, circulating, eliminasi untuk menghambat absorbsi


melalui pencernaan dengan cara kumbah lambung, emesis, atau
katarsis.
b. Berikan anti dotum sesuai anjuran dokter minimal ( < (7 jam.
DAFTAR PUSTAKA

Fajri. (2012). keracunan Obat dan bahan Kimia Berbahaya . Dari:


http://fajrismart.wordpress.com/2012/02/22/keracunan-obat-
dan-bahan-kimia-berbahaya/.Diakses tanggal 4 mei 2012

Indonesiannursing. (2018). Asuhan Keperwatan Pada klien Dengan Luka Bakar


(Combustio).Dari:http://indonesiannursing.com/2018/10/asuhan
-keperawatan pada-klien-dengan-lukabakar-Combustio/.
Diakses tanggal 5 april 2018

Krisanty, dkk. (2011). Asuhan Keperawatan gawat darurat.Jakarta:trans info


media.

Anda mungkin juga menyukai