Hal ini jelas keliru. Satu dari lima orang Amerika mengalami masalah kesehatan jiwa.
Lalu, 1 dari 10 orang dewasa muda pun mengalami periode depresi.
Data di atas menunjukkan, gangguan jiwa sangat sering terjadi dan bisa dialami
siapa pun.
Gangguan jiwa adalah suatu kondisi kompleks yang disebabkan oleh berbagai
faktor. Mulai dari genetik, biologi, lingkungan, pengalaman hidup, dan sebagainya.
Sayangnya, mitos gangguan jiwa ini membuat gangguan mental pada anak dan
remaja luput dari diagnosis dini. Akibatnya, tidak dapat penanganan yang tepat dan
optimal.
2 dari 6 halaman
4. Gangguan Jiwa Tidak Nyata, Penderita Hanya Pura-
pura
Sekali pun bagi orang di sekitarnya hal itu terdengar tidak masuk akal, bukan berarti
penderitanya sedang berpura-pura.
Bagi penderita, suara tersebut terdengar sangat nyata. Para pakar meyakini, gejala
tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah.
Itu sebabnya, sampai saat ini berbagai penelitian terus dilakukan untuk mengungkap
kondisi tersebut.
Pengalaman hidup hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor yang berpengaruh
terhadap kesehatan jiwa. Ingat, siapa pun dapat mengalami gangguan jiwa.
3 dari 6 halaman
Serupa dengan mitos sebelumnya, gangguan jiwa sering kali dikaitkan dengan ranah
keimanan seseorang.
Meski ibadah memang menjadi salah satu cara untuk mendapatkan ketenangan jiwa
dan membantu kesehatan mental, kurang beriman atau beribadah tidak selalu
menjadi penyebab gangguan jiwa pada seseorang.
Adanya anggapan ini dari masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa justru dapat
memperburuk kondisi mental penderita.
Faktanya, penderita gangguan jiwa justru lebih sering menjadi korban kekerasan.
Data menyebutkan, orang dengan gangguan jiwa berisiko sepuluh kali lebih besar
untuk menjadi korban kekerasan di masyarakat.
4 dari 6 halaman
Pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar. Saat ini sudah tersedia banyak
metode terapi untuk menangani gangguan jiwa.
Akan lebih baik lagi bila saat proses konsultasi, penderita ditemani oleh kerabat yang
dipercaya dan dapat memberi dukungan selama proses pengobatan.
Ada berbagai metode terapi dalam tatalaksana gangguan jiwa. Hal ini termasuk
konseling di samping kerabat atau support system dan bentuk psikoterapi lainnya.
Bahkan, terapi lain seperti terapi okupasi untuk membantu penderita gangguan jiwa
agar dapat bekerja bersama masyarakat umum juga dapat meningkatkan kualitas
hidup penderita.
5 dari 6 halaman
Ada anggapan, mereka yang memiliki banyak kerabat atau kawan tidak akan
mengalami gangguan jiwa. Lalu, gangguan jiwa hanya akan dialami mereka yang
kesepian atau sebatang kara.
Mitosnya pun semakin berkembang – jika penderita gangguan jiwa memiliki teman
dan keluarga untuk mengobrol, maka tidak perlu konsultasi ke tenaga medis.
Namun, berbincang santai dengan kerabat dan teman berbeda dengan wawancara
medis mendalam dengan tenaga medis kompeten, yang pasti lebih objektif dalam
percakapan.
Itu dia beberapa mitos seputar gangguan jiwa yang tak perlu Anda percaya. Jangan
sampai tertipu oleh mitos di masyarakat dan mengucilkan penderita gangguan jiwa
serta keluarganya.