Anda di halaman 1dari 23

TUGAS 2

Nama :MAGDALENA KUIL


NIM :15119004
Matakuliah : Praktikum Kimia Analitik I
SKS : 1 SKS
Semester : III
Hari/tanggal : Selasa/29 September
2020
Dosen Pengampuh : Maria Aloisia Uron Leba, S.Pd, M.Si, Yanti R.
Tinenti, S. Pd., M.Pd

Soal-soal:

1. Carilah material safety data sheets (MSDS) dari zat-zat berikut:


Catatan :
Material safety data sheets (MSDS) merupakan dokumen yang berisis informasi
tentang potensi bahaya (kesehatan, kebakaran, reaktivitas dan lingkungan),
nformasi tentang penggunaan, penyimpanan, penanganan dan prosedur darurat
yang berkaitan dengan bahaya material dan bagaimana bekerja dengan aman
dengan produk atau zat kimia.
a. NaOH f KBr k. K4Fe(CN)6
b. AgNOs g. BaCl l. (NH4)2C O4
2

c. HCl h. NHs m. Na2SO


d. H2SO4 i. K2CrO4 n. (NH4)2CO 3

e. HNOs j. KSCN o. FeCls


JAWABAN
1..AT NaOH
• Pengenalan bahaya : parah menyebabkan iritasi dan luka bakar, berbahaya jika
ditelan, hindari penghirup uap atau debunya , gunakan dengan ventilasi yang
memadai. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian, Cuci tangan sampai
bersih setelah pegang.
• Kegunaan NaOH : sebagai baahan baku pembuatan sabun, dan deterjen. Selain
itu NaOH juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk-produk di dalam
industry kimia.
• Penanganan dan penyimpanan
Menyimpan NaOH di tempat yang sejuk, kering, berventilasi baik, tempat yang
jauh dari bahan-bahan yang tidak kompatibel, tetap tertutup rapat, cuci bersi
setelah memegang material.
• Tata cara pertolongan pertama Panggil dokter jika terkena pada :
1) Kulit, dalam kasus kontak segera basu kulit dengan air selama minimal 15
menit sambil melepas pakaian dan sepatu yang tercemar. Bersihkan pakaian
dan sepatu sampai benar-benar bersih sebelum digunakan kembali
2) Mata : cuci mata dengna air sedikitnya 15 menit, buka tutup mata beberapa
kali. Cari pertolongan medis
3) Pernapasan : hirup udara segar jika tidak bernapas, berikan pernafasan
buatan . Jika sulit bernafas berikan oksigen .
4) Tertelan : berikan beberapa gelas susu atau air. Muntah dapat terjadi secara
spontan, tetapi jangan dibuat muntah, jangan memeberikan sesuatu melaui
mulut kepda orang lain yang tidak sadar.
• Tata cara penanggulang kebakaran
1) Tipe pemadaman : semua pemadam, dapat digunakan
2) Kebakaran ; tambahan air akan melepaskan panas
3) Bahaya api atau ledakan : panas atau cair dapat berekasi hebat dengan air
atau metal.
4) Prosedur penanggulang kebakaran : pakailah didi alat bantu pernapasan dan
pakaialah perlindungan untuk mencegah kontak dengan kulit dan pakaian

2. Zat AgNO3
Identifikasi Bahaya
a. Beracun, berbahaya, korosif. menyebabkan luka bakar pada setiap jaringan
tubuh. bisa fatal jika tertelan. berbahaya jika dihirup. oksidator kuat. dapat
menyebabkan kebakaran apabila kontak dengan bahan lain.

b. Data rangking bahaya, meliputi:


o Kesehatan : 3 (keracunan hebat)
o Mudah terbakar: 0 - Tidak ada o Reaktivitas : 3 - parah (oksidator) o
Kontak : 3 - parah (Korosif)
o alat pelindung : GOGGLES & SHIELD; jas lab & Apron, Vent HOOD;
GLOVES PROPER
Kode Warna penyimpanan : Kuning (reaktif)
Beberapa efek kesehatan:
1 Inhalasi:
Sangat merusak jaringan dari selaput lendir dan saluran pernapasan bagian
atas. Uap yang terhirup dapat menyebabkan batuk, mengi, radang
tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala mual dan muntah. Debu yang
mengendap di paru-paru dapat menyebabkan pneumokoniosis.
2 Tertelan: Korosif.
Menelan dapat menyebabkan luka bakar parah pada tenggorokan, mulut, dan
perut. Dapat menyebabkan sakit tenggorokan, muntah, diare. Dan beracun.
Gejalanya meliputi nyeri dan terbakar di mulut, menghitamkan kulit dan
selaput lendir, tenggorokan, dan perut, air liur, muntah bahan hitam,
diare, kolaps, syok, koma dan kematian.
3. Kontak Kulit: Korosif.
Gejala kemerahan, nyeri, dan dapat membakar kulit.
4 Kontak Mata: Korosif.
Dapat menyebabkan penglihatan kabur, kemerahan, nyeri, luka bakar
jaringan dan kerusakan mata.
5. Chronic Exposure: jika tertelan secara terus-menerus dapat menyebabkan
perubahan warna kebiruan permanen pada konjungtiva, kulit, dan selaput
lendir. inhalasi berulang dapat menyebabkan penyakit paru-paru. Orang
yang memiliki kelainan kulit, masalah mata atau gangguan fungsi
pernafasan mungkin lebih rentan terhadap efek dari zat.
Pertolongan Pertama
1 Inhalasi:

Hilangkan dengan udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan


buatan.
Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Mendapatkan perhatian medis
segera.
2 Ingesti:
Jangan menyedot langsung dengan mulut. Berikan minum yang banyak.
Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang
tidak sadar.
Segera beri pertolongan medis.
3. Kontak Kulit:
Segera basuh kulit dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit
sambil menghilangkan kontaminan pada pakaian dan sepatu. Segera beri
pertolongan medis. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Bersihkan
sepatu sebelum digunakan kembali.
4 Kontak Mata:
Segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit, sambil
dikedip-kedipkan. Segera beri pertolongan medis.
Tindakan Menghindari Kebakaran
1 Api:
Bahan pengoksidasi ini mudah terbakar bila didekatkan dengan bahan
yang mudah terbakar.
2 Ledakan:
Beberapa reaksi dapat menyebabkan ledakan, misalnya bereaksi dengan
ammonia membentuk senyawa yang mudah meledak.
3. Media pemadaman api:
Gunakan air untuk menyiram. Jangan gunakan bahan kimia kering,
karbon dioksida atau Halon. Jangan biarkan limpasan air masuk
pembuangan atau saluran air.
4 Informasi Khusus: jika terjadi kebakaran, pakailah full protective clothing
dan NIOSH-approved self terdiri dari alat pernapasan dengan penutup
wajah penuh dan dioperasikan pada tekanan yang diinginkan atau mode
tekanan positif lainnya.

Penanganan dan Penyimpanan


Simpan dalam wadah tertutup rapat, dingin, kering,, dan berventilasi. Hindari kerusakan
fisik, tempat-tempat yang lembab, sinar matahari langsung, sumber panas, api,
penyimpanan di lantai kayu, bahan-bahan lain yang sifatnya
bertentangan dengan perak nitrat, bahan yang mudah menyala, organik atau bahan
mudah teroksidasi lainnya. Wadah bahan ini mungkin berbahaya ketika kosong karena
wadah dapat mempertahankan residu produk (debu, padat); amati semua peringatan
dan tindakan pencegahan yang terdaftar untuk produk.
Proteksi Diri
• Perlindungan kulit:
Pakailah pakaian pelindung, yaitu sepatu bot, sarung tangan, jas lab, apron atau
baju, yang sesuai, untuk mencegah kontak kulit.
• Perlindungan mata:
Gunakan chemical safety goggles dan / atau full face shield yang mampu
melindungi mata dari debu atau percikan larutan. Sediakan eye washer untuk
pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan pada mata.

IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif bila
kontak dengan kulit, mata atau terhirup.
> Akibatnya terhadap kesehatan :
a. MATA : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
b. KULIT : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
c. TERTELAN : Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut, Esophagus dan
mulut
d. TERHIRUP : Menyebabkan bronchitis kronis
e. Karsinogenik : Tidak ada efek
f. Teratogenik : Tidak ada efek
g. Reproduksi: Tidak ada efek

TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


Terkena pada :
4 MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
4* KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
4 TERTELAN : Bila sadar, beri minum 1-2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis
buatan.
4 TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan
pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
TlhJDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. Sifft- sifft bahan mudah terbakar: Tidak mudah terbakar, Titik nyyla : -
b. Suhu nyala sendiri: -
c. Daerah mudah terbakar
d. Batas terendah mudah terbakar
e. Batas tertinggi mudah terbakar: -

* Media pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang
terpapar panas dapat di semprot dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk
ke dalam wadah.
* Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang
mudah terbakar.
* Instruksi pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah
yang terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin tetapi air tidak boleh
masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian pelindung diri dan alat pelindung pernaff
san.
TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
a. Tumpahan dan kebocoran kecil: Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah
kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan
lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.

b. Tumpahan dan kebocoran besar: Penanganan kebocoran gas atau tumpahan


larutan
Hcl harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung peruafasan, kulit (badan)
c. Alat pelindung diri: Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara
(SCBA), Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves (neoprene,
nitrile).

PENYIIVIPANAN DAN PENANGANAN BAHAN


a. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau uap HCI harus dalam lemari asam.
Waspada terhadap kebocoran gas.
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus
tahan asam.
e. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan
alkali, serta sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan
amonium hidroksida.
Periksa kebocoran wadah asam.
PENGENDALI/kN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
A. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk
menjaga debu ke tingkat serendah mungkin.
B. Alat pelindung Diri: Respirator kimia penyerap HCI atau respirator
udara, kacamata
(goggles), Jas lab, perisai muka (full face), sarung tangan karet (neoprene
gloves)
4. Zat H2SO4
Pengenalan Bahaya
Dapat menyebabkan iritasi dan terbakar. Berbahaya jikateroles. Hindari uap ataupun
asapnya. Gunakan dim ventilasicukup. Hindari kontak dgn mat, kulit atu baju. Cuci
tangandengan bersih setelah memegang dan simpan rapat-rapat.

Tata Cara Pertolongan Pertama Pertolongan Pertama: Panggil dokter.


1. KULIT: bila terjadi kontak, segera basuh kulit dengan air palingsedikit 15 menit
saat membersihkan pakaian dan sepatu yangterkontaminasi. Bersihkan secara

menyeluruh pakaian dansepatu sebelum digunakan lagi.


2. MATA: basuh mata dg air selama paling sedikit 15 menit, bukatutup pelupuk mata
beberapa kali. Cari pertolongan medis.
3. PERNAPASAN: Segera cari udara segar. Jika tidak bisa bernapas, berikan
pernapasan buatan, jikamasih sulit bernapas, berikan oksigen.
4. TERTELAN: Berikan beberapa gelas susu atau air. Akan terjadibeberapa kali
muntah, jangan memasukkan apapun kedalammulut orang yang tidak sadar.

Tata Cara Penanggulangan Kebakaran


* Tipe Pemadamkebakaran:Semua jenis pemadam dapat digunakanuntuk
memadamkan api.
* Bahayaledakan:Dekomposisi pada kondisi panasmenghasilkan banyak uap
beracun.
* Prosedur terhadap api: Bereaksi dgn air, melepaskan panas danoksigen; jadi
bila digunakan akan luber.
* Gunakan pakaian pelindung dan alat bantupernapasan.

Tata Cara Penanggulangan Tumpahan

Serap tumpahan dengan lap basah, kemudian letakkan dalamtempat sampah


kimia. Atau bisa juga dinetralkan dengan basalemah.

Penanganan dan Penyimpanan

Simpan di tempat yang dingin, kering, danmempunyai ventilasi yang baik.


Letakkan jauh dimaterial yang tidak cocok. Jangan lupa mencucitangan setelah
memegang.2

Pengontrolan & Perlindungan Diri

Alat Bantu Pernapasan: tidak diperlukan Ventilasi:Mekanik:


Perlindungantangan:Sarung tanganyang disetujuiNIOSHExhaust
Lokal:F>roteksimata:Kacamata danpelindung mukaPerlengkapan Proteksi lainnya:
Gunakan pakaian yangtepat untuk melindungi kulit.

Stabilitas dan Reaktivitas

Stabilitas: StabilKondisi yang harus dihindari:Hindari sentuhan dengan


materialyang tidak cocok.lMaterial yang dihindari:Pengoksidasi, logam, bases,
amines.Produk Dekomposisi Berbahaya:Asap beracun: Sulfur OksidaBahaya
Polimerisasi: Tidak akan terjadiKondisi yang harus dihindari: Tidak diketahui

5. zat HNO3

Pengenalan Bahaya

Panas, goncangan, gesekan, atau kontak dgn bahan lainnya dapatmenyebabkan

kebakaran atau ledakan.Berbahaya jika tertelan. Hindari menghirup uap atau debu.
Gunakan ventilasi yg memadai.Hindari kontak dengan mata, kulit atau pakaian.Cuci
dengan bersih setelah menangani. Harus tetap tertutup. Tata Cara Pertolongan
Pertama

Pertolongan pertama : panggil dokter

• Kulit: bila terjadi kontak bilas kulit dgn air sekitar 15 menit dansingkirkan pakaian
dan sepatu yang tercemar. Bersihkan secaramenyeluruh pakaian dan sepatu
sebelum digunakan kembali
• MATA : cuci mata dengan air yang banyak sekitar 15 menit, bukatutup mata
beberapa kali. Cari pertolongan medis.
• Terhirup : Cari udara segar. Jika tidak bernapas berikanpernapasan buatan. Bila
sulit bernapas berikan oksigen.
• Tertelan: Berikan beberapa gelas susu atau air. Muntah dapatterjadi secara
spontan, tetapi JANGAN DlBuAT MUNTAH ! Jangan pernah memberikan apapun
melalui mulut kepada orangyang tidak sadar.

Tata Cara Penanggulangan Kebakaran

• Tipe Pemadam Kebakaran:Semua pemadam dapat digunakan untukmemadamkan


api.
• Bahaya ledakan:Reaksi dengan logam menyebabkan gas hidrogenyang mudah
terbakar.
• Prosedurpemadaman:Pakailah alt bantu pernapasan yyng cukupuntuk diri sendiri
dan pakaian pelindung untukmencegah kontak dengan kulit dan pakaian.

Tata Cara Penanggulangan Tumpahan

Serap tumpahan dengan bahan yang lunak, kemudian letakkan disebuah wadah
limbah kimia. Netralisir dengan larutan encernatrium karbonat atau basa lemah.

Penanganan dan Penyimpanan

Simpan di tempat yang sejuk, kering, berventilasi baikdan jauhkan dari bahan-
bahan yang sifatnya tidaksesuai. Cuci bersih dengan baik setelah menangani.

Pengendalian dan Perlindungan DiriPelindung NIOSH / MSHAyang


disetujui\/entilasi:IMekanik : Proteksitangan:Sarung tangan NIOSHExhaust Lokal:
Proteksi mata:Kacamata danpelindung mukaPerlindungan lain Peralatan:
Kenakan pakaian yang tepat untukmencegah paparan pada kulii

Stabilitas dan Reaktivitas

Stabilitas:stabilKeadaan yang harus dihindari: Bahan dapatbereaksi hebat dengan


reduktor kuat, logam,alkali, basa kuat.Bahan-bahan yang harus

dihindari:Basa terkonsentrasi, bahan air yang reaktif dan materialoksidasiProduk


dekomposisi berbahaya:Campuran Nitrogen, uap/asap asam.Polimerisasi
berbahaya: Tidak akan terjadiKondisi yang harus dihindari: tidak ada yang racun.

6.1at KBr

Peringatan! Dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan.Higroskopis. Peka


kelembaban. Dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat. Dapat menyebabkan iritasi
mata dan kulit. Dapat menyebabkan gangguan pencernaan dengan mual, muntah, dan
diare.
Organ-organ sasaran: Sistem saraf pusat.

Potensi Efek Kesehatan


• Mata: Dapat menyebabkan iritasi mata.
• Kulit: Dapat menyebabkan iritasi kulit.
• Proses menelan:Dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, ditandai
dengan kegembiraan, diikuti oleh sakit kepala, pusing, mengantuk, dan
mual. Stadium lanjut dapat menyebabkan pingsan, tidak sadar, koma, dan
kemungkinan kematian akibat gagal napas. Dapat menyebabkan efek yang
mirip dengan inhalasi akut.
• Penghirupan: Dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan. Dapat
menyebabkan efek yang mirip dengan yang dijelaskan untuk konsumsi.
• Kronis: Tertelan kronis dapat menyebabkan efek yang mirip dengan
menelan akut. Kontak yang terlalu lama dapat menyebabkan perubahan
mental seperti halusinasi, depresi, psikosis, dan mungkin koma.

Bagian 4 - Tindakan Pertolongan Pertama

• Mata: Segera basuh mata dengan banyak air minimal selama 15 menit, sesekali
mengangkat kelopak mata atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis.
• Kulit: Dapatkan bantuan medis. Bilas kulit dengan banyak sabun dan air
setidaknya selama 15 menit sambil melepaskan pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Lepaskan pakaian dan
sepatu yang terkontaminasi.
• Penelanan: Jika korban dalam keadaan sadar dan waspada, berikan 2-4 gelas
susu atau air. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang
yang tidak sadar. Dapatkan bantuan medis segera.
• Inhalasi: Hapus segera dari paparan udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan bantuan
medis.

Bagian 5-Tindakan Penanggulangan Kebakaran

Informasi Umum: Seperti dalm kebakaran lainnya, kenakan alt bantu pernapasan SCBA
dalam kebutuhan tekanan, MSHA / NIOSH (disetujui atau setara), dan alat pelindung
lengkap.
Zat tidak mudah terbakar.
Media Pemadaman: Gunakan media pemadam yang paling sesuai untuk kebakaran di
sekitar. Jika terjadi kebakaran gunakan semprotan air, bahan kimia kering, karbon
dioksida, atau busa yang sesuai.
Bagian 6 - Tindakan Pelepasan Kebetulan

Informasi Umum: Gunakan alat pelindung diri yang tepat seperti yang ditunjukkan pada
Bagian
8.
Tumpahan / Kebocoran: Sapu, lalu masukkan ke wadah yang sesuai untuk dibuang.
Hindari menghasilkan kondisi berdebu. Sediakan ventilasi. Jangan sampai tumpah ke
air.

Bagian 7 - Penanganan dan Penyimpanan

* Penanganan: Cuci bersih setelah penanganan. Lepaskan pakaian yang


terkontaminasi dan cuci sebelum digunakan kembali. Gunakan dengan ventilasi
yang memadai. Hindari kontak dengan mata. Jangan menelan atau menghirup.
* Penyimpanan: Simpan di tempat yang sejuk dan kering. Simpan terlindung dari
kelembaban.

Bagian 8 - Kontrol Paparan, Perlindungan Pribadi

Pengendalian Teknik: Gunakan ventilasi yang memadai untuk menjaga konsentrasi yang
terbawa udara tetap rendah. Batas Eksposur

* Alat Pelindung Diri Mata: Kenakan kacamata pelindung yang sesuai atau kacamata
pengaman bahan kimia seperti yang dijelaskan oleh peraturan pelindung mata dan
wajah OSHA dalam 29 CFR 1910.133 atau Standar Eropa
Em66.
* Kulit: Kenakan sarung tangan yang sesuai untuk mencegah pajanan kulit.
* Pakaian: Kenakan pakaian pelindung yang sesuai untuk meminimalkan kontak
dengan kulit.

7.BaCl
a. Pernyataan bahaya
Toksik jika tertelan Menyebabkan
iritasi kulit

Menyebabkan iritasi pada mata


Diduga merusak fertilitas atau janin
Dapat menyebabkan reaksi alergi pada
kulit
b. Pernyataan kehati-hatian Dilarang makan, minum atau merokok
: (hanya memuat sewaktu menggunakan bahan \ni Basuh
sebagian dari tangan dengan saksama sesudah
pernyataan menangani bahan \ni
kehatihatian yang ada)
Kenakan sarung tangan pelindung sesuai
dengan spesifikaasi yang ditentukan oleh
produsen/ pemasok atau pihak
berwenang yang kompeten Hindari
menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/
semprotannya Pakaian kerja yang
terkontaminasi tidak diperbolehkan
dibawa keluar dari tempat kerja
C. PENYIMPANAN
Pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan.
5. PENGGUNAAN
6.
Dalam pembuatan pigmen, gelas; sebagai mordant untuk zat warna asam;
penimbangan dan pewarnaan kain tekstil; pemurnian aluminium; sebagai
pestisida; digunakan dalam ketel uap untuk menghilangkan kesadahan air, dalam
penyamakan kulit.

8.NH3

Deskripsi tindakan pertolongan pertama


Tindakan pertolongan pertama setelah
* terhirup: Pindahkan korban ke area yang tidak terkontaminasi dengan
menggunakan alat bantu pernapasan mandiri. Menjaga Korban hangat dan
istirahat. Panggil dokter.
Lakukan pernapasan buatan jika pernapasan terhenti.
* Tindakan pertolongan pertama setelah kontak kulit: Dalam kasus terjadi kontak,
segera basuh daerah yang terkena dampak dengan banyak air selama minimal
15 menit saat melepas pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Panggil dokter.
Cuci pakaian sebelumnya penggunaan kembali. Buang sepatu yang
terkontaminasi.
* Tindakan pertolongan pertama setelah kontak mata: Segera basuh mata sampai
bersih dengan air minimal selama 15 menit. Pegang kelopak mata terbuka dan
jauh dari bola mata untuk memastikan bahwa semua permukaan benar-benar
bersih. Hubungi dokter mata segera . Dapatkan perhatian medis segera.
* Tindakan pertolongan pertama setelah konsumsi: Penelanan tidak dianggap
sebagai jalur paparan potensial.

Gejala dan efek terpenting, baik akut maupun tertunda


Tidak ada informasi tambahan yang tersedia

Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan Rawat
dengan semprotan kortikosteroid sesegera mungkin setelah terhirup. Dapatkan bantuan
medis.
Media pemadam
Media pemadam yang sesuai: Karbon dioksida, Bahan kimia kering, Semprotan air atau
kabut.

Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran


Reaktivitas: Tidak ada bahaya reaktivitas selain efek yang dijelaskan dalam sub-bagian di
bawah \ni.

Saran bagi petugas pemadam kebakaran


Instruksi pemadam kebakaran : Berhati-hatilah untuk tidak memadamkan api. Jika api
secara tidak sengaja padam, bahan peledak penyalaan dapat terjadi. Biarkan api
menyala
Evakuasi semua personel dari area bahaya. Gunakan alt bantu pernapasan mandiri
(SCBA) dan pakaian pelindung. Segera dinginkan wadah dengan air dari jarak maksimal.
Berhenti aliran gas jika aman untuk melakukannya, sambil melanjutkan semprotan air
pendingin. Hapus sumber penyulut jika aman untuk melakukannya. Pindahkan wadah
dari area api jika aman untuk melakukannya. Brigade pemadam kebakaran di tempat
harus mematuhi OSHA 29 CFR 1910.156 dan standar yang berlaku di bawah 29 CFR
1910 Sub L - Proteksi Kebakaran.
Perlindungan selama pemadaman kebakaran: Gas terkompresi: asfiksia.
Bahaya mati lemas karena kekurangan oksigen. Alat pelindung khusus untuk petugas
pemadam kebakaran : Kenakan pakaian pelindung kimiawi kedap gas dikombinasikan
dengan pernapasan SCBA aparat. Pakaian dan peralatan pelindung standar (Self
Contained Breathing Apparatus) untuk petugas pemadam kebakaran.

8. K 2CO

Bahaya! Pengoksidasi kuat. Kontak dengan bahan lain dapat menyebabkan kebakaran.
Menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Berbahaya jika terhirup
atau tertelan. Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit. Bahaya kanker. Mungkin
berbahaya jika terserap melalui kulit.
Organ Sasaran: Ginjal, hati, sistem pernapasan, mata, kulit.
Potensi Efek Kesehatan

• Mata: Kontak dengan mata dapat menyebabkan iritasi parah, dan kemungkinan
luka bakar mata. Paparan partikulat atau larutan dapat menyebabkan
konjungtivitis, ulserasi, dan kelainan kornea.

• Kulit: Dapat menyebabkan kepekaan kulit, reaksi alergi, yang menjadi nyata
setelah bahan ini terpapar ulang. Kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan
kemungkinan luka bakar, terutama jika kulit basah atau lembab. Dapat
menyebabkan dermatitis.

• Tertelan: Dapat menyebabkan kerusakan parah dan permanen pada saluran


pencernaan. Dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Dapat menyebabkan
iritasi saluran pencernaan yang parah dengan nyeri perut, mual, muntah dan
diare.

• Inhalasi: Dapat menyebabkan serangan asma akibat sensitisasi alergi pada


saluran pernapasan. Dapat menyebabkan ulserasi dan perforasi septum hidung
jika terhirup dalam jumlah berlebihan. Dapat menyebabkan iritasi parah pada
saluran pernapasan bagian atas dengan nyeri, luka bakar, dan pembengkakan.
Menyebabkan luka bakar kimiawi pada saluran pernapasan. Dapat menyebabkan
bronkitis kimiawi dengan batuk dan kesulitan bernapas.

• Kronis: Penghirupan dan penelanan kronis dapat menyebabkan efek yang mirip
dengan penghirupan dan penelanan akut. Paparan yang berkepanjangan atau
berulang dapat menyebabkan asma dan perforasi septum hidung. Penghirupan
berulang dapat menyebabkan bronkitis kronis. Dapat menyebabkan kerusakan
hati dan ginjal. Dapat menyebabkan kanker pada manusia.

Bagian 4 - Tindakan Pertolongan Pertama

Mata: Segera basuh mata dengan banyak air minimal selama 15 menit, sesekali
mengangkat kelopak mata atas dan bawah. Dapatkan bantuan medis segera.
Kulit: Dapatkan bantuan medis segera. Bilas kulit dengan banyak air setidaknya selama
15 menit sambil melepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci pakaian
sebelum digunakan kembali.
Tertelan: Jangan dimuntahkan. Jika korban dalam keadaan sadar dan waspada, berikan
2-4 gelas susu atau air. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang
yang tidak sadar.
Dapatkan bantuan medis segera.
Inhalasi: Dapatkan bantuan medis segera. Hapus dari paparan dan segera pindah ke
udara segar.
Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen.
Catatan untuk Dokter: Rawat sesuai gejalanya dan dengan dukungan.
Bagian 5 - Tindakan Pemadaman Kebakaran

• Medici Pemadaman: JANGAN gunakan bahan kimia kering, CO2, Halon atau
busa. Gunakan air hanya dalam jumlah banjir sebagai kabut.
• Titik Nyala: Tidak tersedia.
• Suhu Nyala Otomatis : Tidak ada yang dilaporkan.
• Batas Ledakan, Bawah:Tidak ada yang dilaporkan.
• Atas: Tidak ada yang dilaporkan.
• Peringkat NFPA: (diperkirakan) Kesehatan: 2; Mudah terbakar: 0; Ketidakstabilan:
0;
Bahaya Khusus: OX

Bagian 6 - Tindakan Pelepasan Kebetulan

1) Informasi Umum: Gunakan alat pelindung diri yang tepat seperti yang ditunjukkan
dalam Bagian 8.
2) Tumpahan / Kebocoran: Sedot atau sapu bahan dan tempatkan ke dalam wadah
pembuangan yang sesuai. Segera bersihkan tumpahan, perhatikan tindakan
pencegahan di bagian Alat Pelindung. Hindari menghasilkan kondisi berdebu.
Sediakan ventilasi. Jauhkan bahan yang mudah terbakar (kayu, kertas, minyak,
dll.,) Dari tumpahan bahan.

Bagian 7 - Penanganan dan Penyimpanan

1) Penanganan: Cuci bersih setelah penanganan. Lepaskan pakaian yang


terkontaminasi dan cuci sebelum digunakan kembali. Gunakan dengan ventilasi
yang memadai. Minimalkan pembentukan dan akumulasi debu. Jangan terkena
mata, kulit, atau pakaian. Jaga wadah tertutup rapat. Hindari kontak dengan
pakaian dan bahan mudah terbakar lainnya. Jangan menelan atau menghirup.
Gunakan dengan ventilasi yang memadai. Buang sepatu yang terkontaminasi.
2) Penyimpanan: Jangan simpan di dekat bahan yang mudah terbakar. Jaga agar
wadah tetap tertutup saat tidak digunakan. Simpan di tempat yang sejuk, kering,
berventilasi baik, jauh dari bahan yang tidak cocok. Jaga agar wadah tertutup
rapat. Hindari penyimpanan di lantai kayu.

Bagian 8 - Kontrol Paparan, Perlindungan Pribadi

Pengendalian Teknik: Fasilitas yang menyimpan atau memanfaatkan bahan ini harus
dilengkapi dengan fasilitas pencuci mata dan pancuran keselamatan. Gunakan ventilasi
pembuangan umum atau lokal yang memadai untuk menjaga konsentrasi udara di
bawah bats pemaparan yang diizinkan. Bats Eksposur

10. KSCN

Efek Kesehatan Kronis: Berbahaya jika tertelan.

Potensi Lingkungan Produk ini diperkirakan tidak berbahaya bagi lingkungan.


4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA Prosedur Pertolongan Pertama:
• Inhalasi: Pindahkan ke udara segar. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Jika
korban tidak pernapasan, berikan pernapasan buatan. Dapatkan pertolongan
medis jika gejala terus berlanjut.
• Proses menelan: Bujuklah agar muntah seperti yang diarahkan oleh petugas
medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut ke orang yang tidak
sadar. Cari pertolongan medis.
• Kontk Kulit: Jika terjadi kontak, basuh kulit dengan banyak air. Hapus pakaian
yang terkontaminasi dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
Dapatkan pertolongan medis jika iritasi berlanjut.
• Kontak mata: Periksa dan lepaskan lensa kontak. Segera basuh mata dengan
aliran yang lembut tapi besar air setidaknya selama 15 menit, sesekali
mengangkat kelopak mata atas dan bawah. Dapatkan medis perhatian jika iritasi
berlanjut.

Saran Umum:
Pastikan personel medis mengetahui materi yang terlibat, dan lakukan tindakan
pencegahan untuk melindungi diri mereka sendiri. Tunjukkan lembar data keselamatan ini
kepada dokter yang hadir.

5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN


• Properti yang Mudah Terbakar: Tidak mudah terbakar.
• Titik nyala: Tidak ada informasi yang ditemukan
• Suhu pengapian otomatis: Tidak ada informasi yang ditemukan
• Batas Mudah Terbakar di Tidak ada informasi yang ditemukan
• Udara (% berdasarkan volume): Media Pemadaman yang Sesuai: Gunakan
tindakan pemadaman kebakaran yang sesuai dengan keadaan lokal dan
lingkungan sekitar.
• Media Pemadaman yang Tdak Sesuai: Tidak ada informasi yang ditemukan
• Pembakaran Berbahaya Sianida, senyawa belerang, nitrogen oksida, karbon
oksida

Alat Pelindung Khusus


Seperti dalam kebakaran apa pun, kenakan tekanan positif mandiri yang disetujui MSHA
/ NIOSH (atau setara)

Untuk Pemadam Kebakaran:


atau alat bantu pernapasan yang membutuhkan tekanan dan perlengkapan pelindung
lengkap. Metode Khusus:
Gunakan semprotan air untuk mendinginkan wadah yang belum dibuka. Pindahkan
wadah dari area kebakaran jika Anda bisa jadi tanpa resiko. Jika terjadi kebakaran dan /
atau ledakan, jangan menghirup asap.
6. TINDAKAN KEBEBASAN TIDAK SENGAJA
* Tindakan Pencegahan Pribadi:
Beri ventilasi pada area kebocoran atau tumpahan. Jauhkan personel yang tidak
perlu dan tidak terlindungi. Memakai
peralatan pelindung pribadi yang sesuai sebagaimana ditentukan dalam Kontrol
Pemaparan dan
Perlindungan Pribadi Bagian 8. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian.
* Tindakan Pencegahan Lingkungan:
Cegah kebocoran atau tumpahan lebih lanjut jika aman dilakukan. Hindari
pembuangan kelingkungan.

1) Metode Penahanan:
Cegah masuk ke saluran air, saluran pembuangan, ruang bawah tanah atau area
terbatas. Kurangi debu di udara dan mencegah penyebaran dengan
melembabkan dengan air.
2) Metode untuk Membersihkan:
Bersihkan tumpahan dengan cara yang tidak menyebarkan debu ke udara. Ambil
tumpahan selama
pemulihan atau pembuangan dan tempatkan dalam wadah yang sesuai untuk
reklamasi atau pembuangan. Bersih permukaan yang terkontaminasi secara
menyeluruh. Jangan pernah mengembalikan tumpahan di wadah aslinya untuk
digunakan kembali. Bersihkan sesuai dengan semua regulasi yang berlaku.

7. PENANGANAN DAN PENYIMPANAN


11 Penanganan:
Kenakan alat pelindung diri (lihat bagian 8). Hindari kontak dengan kulit, mata dan
pakaian. Jangan menelan atau menghirup. Pastikan ventilasi yang memadai.
Jauhkan dari panas dan api. Jauhkan dari asam dan pengoksidasi. Cuci bersih
setelah penanganan.
2) Penyimpanan:
Simpan di tempat yang sejuk, kering, berventilasi. Simpan dalam wadah tahan
cahaya dan jauhkan dari elembaban. Jaga agar wadah tertutup rapat dan tegak.
Pisahkan dari ketidakcocokan. Melakukan tidak disimpan di dekat asam. Wadah
bahan ini mungkin berbahaya bila kosong karena wadah tersebut
mempertahankan residu produk (debu, padatan); patuhi semua peringatan dan
tindakan pencegahan yang terdaftar untuk produk.

11. KFe (N)

Penampilan: bubuk dan potongan berwarna oranye sampai merah.


Peringatan! Kontakdengan asam akan melepaskan gas beracun. Dapat menyebabkan
iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan. Organ Sasaran:
Tidak ada yang diketahui.

Potensi Efek Kesehatan


Mata: Dapat menyebabkan iritasi mata.
Kulit: Dapat menyebabkan iritasi kulit. Mungkin berbahaya jika terserap melalui kulil
Tertelan: Dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal dengan mual, muntah dan diare.
Mungkin berbahaya jika tertelan. Dapat menyebabkan efek yang mirip dengan inhalasi
akut.
lnhalasi:Dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan. Dapat menyebabkan anoksia,
ditandai dengan kelemahan, sakit kepala, pusing, kebingungan, sianosis (perubahan
warna kebiruan pada kulit karena kekurangan oksigenasi darah), detak jantung lemah d
an tid a kter at ur, pings an, pings an, keja ng, koma , d an kemat i a n. Mungkin berb a
hay a jika terhirup.
Kronis: Kontak dengan kulit dalam waktu lama atau berulang dapat menyebabkan
dermatitis. Penghirupan jangka panjang pada tikus menyebabkan perubahan komposisi
urin dan sel darah merah

Bagian 4 - Tindakan Pertolongan Pertama

Mata: Segera basuh mata dengan banyak air minimal selama 15 menit, sesekali
mengangkat kelopak mata atas dan bawah. Jika iritasi berkembang, dapatkan bantuan
medis. Kulit: Segera basuh kulit dengan banyak air selama minimal 15 menit sambil
melepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Dapatkan bantuan medis jika iritasi
berkembang atau berlanjut.
Tertelan: Jangan dimuntahkan. Dapatkan bantuan medis jika terjadi iritasi atau gejala.
Penghirupan: Hapus dari eksposur dan segera pindah ke udara segar. Jika tidak
bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernafas, berikan oksigen. Dapatkan
bantuan medis jika batuk atau gejala lainnya muncul.
Catatan untuk Dokter: Rawat sesuai gejalanya dan dengan dukungan.

Bagian 5 - Tindakan Pemadaman Kebakaran

Informasi Umum: Seperti dalam kebakaran lainnya, kenakan alat bantu pernapasan
SCBA dalam kebutuhan tekanan, MSHA / NIOSH (disetujui atau setara), dan alat
pelindung lengkap. Gunakan semprotan air untuk menjaga wadah yang terkena api

tetap dingin. Zat tidak mudah terbakar.


Media Pemadaman: Jika terjadi kebakaran, gunakan air, bahan kimia kering, busa
kirmia, atau busa tahan alkohol. JANGAN gunakan karbon dioksida.
Titik Nyala: Tidak berlaku.
Suhu Nyala Otomatis : Tidak tersedia.
Batas Ledakan, Bawah: Tidak tersedia.
Atas: Tidak tersedia.
Peringkat NFPA: (diperkirakan) Kesehatan: 1; Mudah terbakar: 0; Ketidakstabilan: 1

Bagian 6 - Tindakan Pelepasan Kebetulan

Tumpahan / Kebocoran: Sedot atau sapu bahan dan tempatkan ke dalam wadah
pembuangan yang sesuai. Hindari menghasilkan kondisi berdebu. Sediakan ventilasi.
Jangan biarkan bahan kimia ini masuk ke lingkungan.

Bagian 7 - Penanganan dan Penyimpanan

Penanganan: Minimalkan pembentukan dan akumulasi debu. Hindari kontakdengan mata, kulit, dan pakaian. Hindari
menelan dan menghirup. Gunakan hanya dengan ventilasi yang memadai.
Penyimpanan: Simpan di tempat yang sejuk dan kering. Simpan dalam wadah tertutup rapat. Simpan terlindung dari
cahaya.

12. (NH4) 2 C 2 O4

Bagian I Identifikasi Bahaya:


Mengiritasi kulit dan mata pada kontak. Inhalasiakan menyebabkan iritasi pada I ungs dan lendir membran.Iritasi pada
mata akan menyebabkan berair dan kemerahan. Kemerahan, bersisik, dan gatal adalah ciri-ciri peradangan kulit.Ikuti praktik
kebersihan | industri yang aman dan selalu kenakan peralatan pelindung saat menangani senyawa i n i .

Efek Kesehatan Kronis:F > roduk ini tidak memiliki efek kronis yang diketahui. Pemaparan berulang atau berkepanjangan
terhadap senyawa ini tidak diketahuimemperburuk kondisi medis.

Produk ini tidak terdaftar oleh NTP, IARC atau diatur sebagai Karsinogen oleh OSHA.
Bagian IV. Tindakan Pertolongan Pertama
PertolonganPertama
Un tu k Ma t a: Dalam kasus tindakan lanjutan , segera iatel yflus h mata dengan banyakair untuk di setidaknya 1 5
menit. Panggil seorang ahli fisika .
U n t u k K u l i t : Jika terjadi kontak, basuh kulit dengan air. Cuci pakaian sebelum digunakan kembali. Hubungi dokter
jika terjadi iritasi.

U n t u k T e r h i r u p : Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas,


berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernafas , berikan oksigen.Panggil dokter.

13. Na2S203

Setelah terhirup:hirup udara segar.Jika napas terhenti: berikan napas buatan m ulutke mulut atau secara mekanik. Berikan
masker oksigen jikamungkin. Segera hubungi dokter.
Bila terjadi kontak kulit:bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.Setelah kon tak pada mata :bilaslah dengan air
yang banyak. Segera hubungi dokter mata.Lepaskan lensa kontak.

Setelah tertelan:segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak). Tindakan Penanggulangan Kebakaran

Media pemadaman api Media pemadam yang sesuai Gunakan tindakan pemadaman kebakaran yang sesuai untuk
situasilokal dan lingkungan sekeliling.lMedia pemadam yang tidak sesuai Untuk bahan/campuran ini, tidak ada batasan agen
pemadamanyang diberikan. Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran Tidak mudah terbakar. Api ambient dapat
melepaskan uap yang berbahaya.
Kebakaran dapat menyebabkanberevolusi: Sulfur oksida5.3 Saran bagi petugas pemadam kebakaranAlat perlindungan
khusus bagi petugas pemadam kebakaranJika terjadi kebakaran, pakai alat bantu pernapasan SCBA.5.4 Informasi lebih
lanjutTekan (pukul kebawah) gas/uap/kabut dengan semprotan air jet. Cegah air pemadam kebakaranmengkontaminasi air
permukaan atau sistim airtanah.

Tindakan terhadap tumpahan d a n kebocoran


Langkah-langkah pencegahan diri,alat pelindung dan prosedurtanggap darurat Na sihat untuk personel nondarurat Hindari
penghisapan debu. Evakuasi dari daerah bahaya, amatiprosedur da rurat, hubungi ahli. Saran bagi responden darurat:
Perlengkapan pelindung, lihat bagian bahan untuk penyimpanan dan pembersihanTutup saliran. K umpulkan, ikat dan pompa
keluar tumpahan. Amati kemungkinan pembatasan bahan (lihatbagian 7 dan 10). Ambil dalam keadaan kering. Teruskan ke
pembuangan. Bersihkan area yang terkena.Hindari pembentukan debu.

Penyimpanan dan Penanganan Bahan

Kehati-hatian dalam menangani secara amanLangkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang amanTaati label tindakan
pencegahan.Tindakan higienisSegera ganti pakaian yang terkontaminasi. Gunakan krim pelindung kulit. Cuci tangan dan
muka setelahbekerja dengan bahan tersebut. Kondisi penyimpanan yang aman,termasuk adanya inkompatibilitasKondisi
penyimpananTertutup sangat rapat. Kering.Suhu penyimpanan yang direkomendasikan, lihat label produk.

14. (NH4)2CC)3

Potensi Efek Kesehatan


1) Penghirupan: Mungkin berbahaya jika terhirup. Dapat menyebabkan iritasi saluran
pernafasan.
2) Kulit: Mungkin berbahaya jika terserap melalui kulit. Dapat menyebabkan iritasi
kulit.
3) Mata: Dapat menyebabkan iritasi mata.
4) Tertelan: Berbahaya jika tertelan.
5) Saran umum: Konsultasikan dengan dokter. Tunjukkan lembar data keamanan ini
kepada dokter yang hadir. Keluar dari area berbahaya.
6) Jika terhirup: Jika terhirup, pindahkan orang ke udara segar. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatn.

* Jika kena kulit: Cuci bersih dengan sabun dan banyak air. Konsultasikan dengan
dokter.
* Jika terjadi kontak mata: Bilas mata dengan air sebagai tindakan pencegahan.
* Jika tertelan: Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang
yang tidak sadar. Bilas mulut dengan air. Konsultasikan dengan dokter.

* Kondisi mudah terbakar: Tidak mudah terbakar atau mudah terbakar.


* Media pemadam yang sesuai: Gunakan semprotan air, busa tahan alkohol, bahan
kimia kering atau karbon dioksida.
* Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran: Kenakan alat bantu
pernapasan SCBA untuk memadamkan kebakaran jika perlu.
* Produk pembakaran yang berbahaya: Produk penguraian yang berbahaya
terbentukdi bawah kondisi kebakaran- lihat bagian 10.
* Tindakan pencegahan pribadi: Gunakan alat pelindung diri. Hindari pembentukan
debu. Hindari menghirup uap, kabut atau gas. Memastikan ventilasi yang
memadai. Hindari menghirup debu.
* Tindakan pencegahan lingkungan: Cegah kebocoran atau tumpahan lebih lanjut
jika aman dilakukan. Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan.
Discharge ke * lingkungan harus dihindari.
* Metode pembersihan: Simpan dalam wadah tertutup yang sesuai untuk dibuang.
* Tindakan pencegahan untuk penanganan yang aman
* Hindari kontak dengan kulit dan mata. Hindari pembentukan debu dan aerosol.
Sediakan ventilasi pembuangan yang sesuai di tempat-tempat yang berdebu *
terbentuk.

* Kondisi penyimpanan yang aman


* Simpan wadah tertutup rapat di tempat yang kering dan berventilasi baik.
* Suhu penyimpanan yang disarankan: -70 0 C

15. FeCl

Pengenalan bahaya
Berbahaya jika tertelan. Hindari menhirup uap dan debunya. Gunakan ventilasi yang
memadai.
Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian
- Tata cara pertolongan pertama

Kulit
Cuci dengan sabun dan air jika terjadi iritasi cari pertolongan medis Mata
Basuh dengan air selama 15 menit. Buka-tutup (berkedip) beberapa kali
Pernafasan
Cari udara segar,jika masih belum bisa bernafas berikan nafas buatan
• Tertelan
Akan menyebabkan muntah setelah diberikan 2 gelas air
Kebakaran gunakan semua bahan yang bisa digunakan untuk memadamkan api
Pengenalan bahaya
Berbahaya jika tertelan. Hindari menhirup uap dan debunya. Gunakan ventilasi yang
memadai.
Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian
- Tata cara pertolongan pertama

Kulit
Cuci dengan sabun dan air jika terjadi iritasi cari pertolongan medis
• Mata
Basuh dengan air selama 15 menit. Buka-tutup (berkedip) beberapa kali
• Pernafasan
Cari udara segar,jika masih belum bisa bernafas berikan nafas buatan
• Tertelan
Akan menyebabkan muntah setelah diberikan 2 gelas air
Kebakaran gunakan semua bahan yang bisa digunakan untuk memadamkan api

Anda mungkin juga menyukai