Pada Kecelakaan
KERACUNAN (LANJUTAN)
C. Kejadian Keracunan
1. Sengaja Bunuh Diri.
Penderita sengaja menelan, menghirup ataupun menyuntikkan suatu
ibat dalam junlah melebihi dosis pengobatan atau benda lain yang
sebenarnya tidak ditujukan untuk dikonsumsi dengan cara-cara
tersebut di atas. Sering menyebabkan kematian jika tidak segera
mendapat pertolongan. Contoh : minum racun serangga, obat tidur
berlebihan, dsj.
2. Keracunan Tidak Disengaja.
Terjadi akibat terpapar bahan beracun secara tidak sengaja, contoh :
o Mengkonsunsi bahan makanan/minuman yang tercemar oleh kuman
ataupun zat kimia tertentu.
o Salah minum yang biasanya dialami oleh anak-anak atau orang lanjut
usia yang sudah pikun (misal obat kutu anjing disangka susu, dsj).
KERACUNAN (LANJUTAN)
3. Penyalahgunaan Obat.
Obat yang dikonsumsi selain untuk pengobatan.
2. Pernafasan.
Umumnya berupa gas, uap dan bahan semprotan.
o Menghirup gas/udara beracun, misal : gas mobil dalam keadaan
mobil tertutup, uap minyak tanah, dsj.
o Kebocoran gas industri, misal : amonia, klorin, dsj.
3. Kulit / Kontak (Absorsi).
Racun yang terserap ada kalanya dapat merusak kulit. Racun yang
masuk dari kulit secara perlahan terserap aliran darah.
o Umumnya zat kimia pertanian seperti insektisida, pestisida maupun
zat kimia yang bersifat korosif.
o Tanaman.
o Tersentuh binatang yang mengandung racun pada kulitnya ataupun
bagian tubuhnya yang lain (umumnya pada binatang yang hidup di
KERACUNAN (LANJUTAN)
3. Suntikan / Gigitan.
Zat racun menembus kulit langsung ke dalam tubuh melalui sistem peredaran darah.
o Obat suntik, misal : penyalahgunaan obat dan narkotika.
o Gigitan/sengatan binatang yang mengandung bisa racun, misal : kalajengking, ubur-
ubur, dsj.
A. Pemindahan Darurat
Lakukan pemindahan darurat hanya jika ada bahaya segera
terhadap penderita ataupun penolong dan juga jika penderita
menghalangi akses ke penderita lainnya. Tindakan ini dapat
dilakukan tanpa dimulai dengan penilaian dini (respon, nafas
dan nadi) mengingat faktor bahaya dan resiko di tempat
kejadian.
Pemindahan ini juga dapat menimbulkan resiko bertambah
parahnya cedera penderita terutama penderita yang
mengalami cedera spinal (tulang belakang mulai dari tulang
leher sampai tulang ekor).
Yang dimaksud dengan darurat di sini bukan pada masalah
peralatan, namun pada masalah keadaan dan situasi di
Terima Kasih
Utamakan Keselamatan dan KesehatanKerja