Anda di halaman 1dari 31

By

M.SOLEH
Definisi
Racun adalah zat yang ketika tertelan, terisap, diabsorbsi,
menempel pada kulit atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah
yang relative kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya
reaksi kimia.
 Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa
kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan
pada yang menggunakannya.
Suspek Keracunan
Suspek Keracunan Seorang yang sehat menjadi sakit Gejala tidak
sesuai dengan suatu keadaan patologik tertentu Gejala menjadi
progresif dengan cepat karena dosis yang besar dan intolerable

Anamnestik menunjukkan ke arah keracunan , terutama pada kasus


bunuh diri / kecelakaan Keracunan kronik dicurigai bila digunakan obat
dalam waktu lama atau lingkungan pekerjaan yang berhubungan
dengan zat-zat kimia
Cara terjadinya keracuna pada manusia :
 Sengaja bunuh diri.
Penderita sengaja menelan, menghirup, menyuntikan obat dengan
dosis tinggi,serta benda lain yang tidak ditujukan untuk dikonsumsi.
 Keracunan tidak disengaja.
terjadi akibat terpapar bahan beracun secara tidak sengaja.
1. Makanan minuman yg tercemar
2. Salah minum obat pada anak dan lansia
3. Udara yang tercemar
 Penyalahgunaan obat.
terjadi karena obat dikonsumsi karena tujuan selain pengobatan.
Jalur masuknya racun
Dapat dibedakan menjadi 4 ;
1. Melalui mulut
2. Melalui pernapasan
3. Melalui kontak / penyerapan ( kulit )
4. Melalui suntikan / gigitan
1. Keracunan melalui mulut

Melalui saluran cerna :


a. Obat – obatan teruma obat tidur / penenang ( lumiral, magadon,
valium )
b. Makanan yang mengandung racun
c. Obat nyamuk, produk minyak bumi / obat serangga.
d. Makanan / minuman yang mengandung alkohol.
Keracunan melalui pernapasan

Umumnya berupa gas, uap dan bahan


semprotan.
Contohnya :
a. Menghirup gas beracun / udara beracun
( gas mobil,gas sisa pembakaran kayu, minyak tanah )
b. Kebocoran gas industri ( amonia, klorin, insektisida, zat kimia.
Keracunan melalui kulit / absorbsi

Racun yang terserap ini mungkin tidak merusak kulit, walau banyak
diantaranya yang akan merusak kulit lalu secara perlahan terserap
kedalam tubuh melalui peredaran darah.
contohya :
- zat kimia ( bahan pertanian insektisida,
pestisida )
- Tanaman
- tersentuh binatang yang memiliki racun.
Keracunan melalui suntikan / gigitan

Zat ini menembus kulit langsung ke dalam tubuh


melalui sistem peredaran datah.
a. Obat suntik
b. Gigitan ( binatang darat maupun binatang laut )
Gejala dan tanda keracunan secara umum.
Etiologi
v Bahan kimia umum ( Chemical toxicants ) yang terdiri dari berbagai
golongan seperti pestisida ( organoklorin, organofosfat, karbamat ),
golongan gas (nitrogen metana, karbon monoksida, klor), golongan
logam (timbal, posfor, air raksa,arsen)
v Racun yang dihasilkan
oleh makluk hidup (
Biological toxicants ) mis
: sengatan serangga,
gigitan ular berbisa ,
anjing dll
v Racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri ( Bacterial toxicants ) mis
: Bacillus cereus, Compilobacter jejuni, Clostridium botulinum,
Escherichia coli dll
 v Racun yang dihasilkan oleh tumbuh tumbuhan ( Botanical
toxicants ) mis : jamur amnita, jamur psilosibin, oleander, kecubung
dll
Gambaran Klinik.

Gejala ringan meliputi


1. nyeri kepala
2. Anoreksia
3. rasa lemah
4. rasa takut
5. tremor pada lidah
6. pupil miosis.
Gejala Keracunan sedang
1. Nausea
2. kejang atau kram perut
3. Hipersaliva
4. bradikardi.
 Keracunan berat : diare, pupil pi- poin, reaksi cahaya negatif ,sesak
nafas, sianosis, edema paru .inkontenesia urine dan feces,
kovulsi,koma, blokade jantung akhirnya meningal.
racun

Masuk melalui oral, pernafasan, kulit dll

Terserap, dan masuk ke dalam darah

Masuk ke dalam organ organ penting


pencernaan
Otak/SSP

pernafasan Kardio vaskuler Ulkus/ luka


pada
Depresi SSP pencernaan
Depresi Toksix pada miokard dan hipersalivasi
pernafasan pembuluh darah
Pe 
Kesadaran
Sesak nafas Pompa jantung jelek, Syok
pembuluh darah kolaps
Penatalaksanaan
1. Resusitasi.
jalan nafas dibebaskan dan dibersihkan,periksa pernafasan dan nadi.

Infus dextrose 5 % kec. 15- 20 tts/menit .

•hindari obat-obatan depresan saluran nafas,kalu perlu respirator pada


kegagalan nafas berat.
•Hindari pernafasan buatan dari mulut kemulut, sebab racun organo
fhosfat akan meracuni lewat mlut penolong.
•Pernafasan buatan hanya dilakukan dengan meniup face mask atau
menggunakan alat bag – valve – mask.
2. Eliminasi.
merangsang penderita supaya muntah pada penderita yang sadar atau
dengan pemeberian sirup ipecac 15 - 30 ml. Dapat diulang setelah 20
menit bila tidak berhasil.

Katarsis, ( intestinal lavage ), dengan pemberian laksan bila diduga


racun telah sampai diusus halus dan besar.

Kumbah lambung atau gastric lavage, pada penderita yang


kesadarannya menurun,atau pada penderita yang tidak kooperatif.
 Keramas rambut dan memandikan seluruh tubuh dengan sabun.
Emesis,katarsis dan kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan
bila keracunan terjadi kurang dari 4 – 6 jam .
 pada koma derajat sedang hingga berat tindakan kumbah lambung
sebaiknya dukerjakan dengan bantuan pemasangan pipa
endotrakeal berbalon,untuk mencegah aspirasi pnemonia.
3. Anti dotum (penawar racun)
Atropin sulfat ( SA ) bekerja dengan menghambat efek akumulasi
Akh pada tempat penumpukan.

Mula-mula diberikan bolus IV 1 - 2,5 mg

Dilanjutkan dengan 0,5 – 1 mg setiap 5 - 10 - 15 menit samapi timbulk


gejala-gejala atropinisasi ( muka merah,mulut kering, takikardi,
midriasis,febris dan psikosis).

Kemudian interval diperpanjang setiap 15 – 30 - 60 menit selanjutnya


setiap 2 – 4 –6 – 8 dan 12 jam.

Pemberian SA dihentikan minimal setelaj 2 x 24 jam. Penghentian


yang mendadak dapat menimbulkan rebound effect berupa edema
paru dan kegagalan pernafasan akut yang sering fatal.
Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian.
Pengkajian difokusakan padfa masalah yang mendesak seperti jalan
nafas dan sirkulasi yang mengancam jiwa,adanya gangguan asam
basa,keadaan status jantung,status kesadran.
Riwayat kesadaran : riwayat keracunan,bahan racun yang
digunakan,berapa lama diketahui setelah keracunan,ada masalah lain
sebagi pencetus keracunan dan sindroma toksis yang ditimbulkan dan
kapan terjadinya.
b. Intervensi.
• Pertolongan pertama yang dilakukan meliputi : tindakan umum yang
bertujuan untuk keselamatan hidup,mencegah penyerapan dan
penawar racun ( antidotum ) yan meliputi resusitasi, : Air way,
breathing, circulasi eliminasi untuk menghambat absorsi melalui
pencernaaan dengan cara kumbah lambung,emesis, ata katarsis dan
kerammas rambut.
• Berikan anti dotum sesuai advis dokter minimal 2 x 24 jam yaitu
pemberian SA.
• Perawatan suportif; meliputi
1. mempertahankan agar pasien tidak sampai demam atau mengigil,
2. monitor perubahan-perubahan fisik seperti perubahan nadi yang
cepat,distress pernafasan, sianosis, diaphoresis, dan tanda-tanda lain
kolaps pembuluh darah dan kemungkinan fatal atau kematian.
3. Monitir vital sign setiap 15 menit untuk bebrapa jam dan laporkan
perubahan segera kepada dokter.
4. Catat tanda-tanda seperti muntah, mual, dan nyeri abdomen serta
monotor semua muntah akan adanya darah.
5. Observasi fese dan urine serta pertahankan cairan intravenous sesuai
pesanan dokter.
• Jika pernafasan depresi, berikan oksigen dan lakukan suction.
Ventilator mungkin bisa diperlukan.
• Jika keracunan sebagai uasaha untuk mebunuh diri maka lakukan
safety precautions .
• Konsultasi psikiatri atau perawat psikiatri klinis. Pertimbangkan juga
masalah kelainan kepribadian, reaksi depresi, psikosis neurosis,
mental retardasi dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai