Anda di halaman 1dari 26

REFLEKSI KASUS

KONJUNGTIVITIS ALERGI
Disusun oleh:
Fatimah Ishak
20174011177
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Sdr. AMF


 Usia : 20 Tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Donorejo RT 02/01
 Pekerjaan : Supir angkot
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Kedua mata terasa gatal sejak 1 minggu
Keluhan Tambahan
Kelopak bawah mata kanan terasa gatal disertai pegal.
Pasien juga mengeluhkan banyak kotoran mata saat pagi
hari.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik mata RSUD Dr. Tjitrowardojo
Purworejo dengan keluhan kedua mata terasa gatal dan
pegal terutama pada mata kanan sejak 1 minggu. Pasien
juga mengeluhkan banyak kotoran mata pada pagi hari. Mata
nrocos, silau, penurunan ketajaman penglihatan disangkal.
Pasien belum pernah berobat ke Puskesmas maupun ke
dokter.
Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat keluhan serupa (+)
Pasien sering merasakan gatal pada kedua mata kemudian ditetesi
insto dan membaik.
 Riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan (-)
 Riwayat penyakit asma disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa
Riwayat alergi dan asma dalam keluarga (-)
Riwayat penyakit kronik (-)
Riwayat Personal Sosial :
 Pasien adalah seorang supir angkot yang bekerja
setiap hari dari pagi sampai sore. Pasien mengaku
sering terpapar dengan debu dan polusi. Pasien
sering mengalami mata gatal, 1 bulan sekitar 3-4
kali dan ditetesi insto kemudian membaik.
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital

Frekuensi Nadi : 82 kali/menit

Frekuensi Nafas : 19 kali/menit

Suhu : afebris
 Foto kedua mata pasien
 Foto mata kanan pasien
 Foto mata kiri pasien
USULAN PEMERIKSAAN

 Pemeriksaan slit-lamp
 Apusan folikel dengan pewarnaan gram, giemsa, dan KOH 10%
 Pemeriksaan serum IgE
 Laboratorium darah rutin
DIAGNOSIS BANDING

 ODS Conjungtivitis Alergi


 ODS Iritasi konjungtiva
 ODS Conjungtivitis Vernal
DIAGNOSIS KERJA

ODS Conjungtivitis alergi


PENATALAKSANAAN

Farmakologi
 OcuflamTM ed 4x ODS, mengandung fuorometolon yang merupakan kortikosteroid.
 Cendo LyteersTM ed 6x ODS, mengandung tiga senyawa kimia aktif yaitu sodium
klorida, kalium klorida, dan benzalkonium klorida.
 Cendo converTM ed 3x ODS, merupakan mast cell stabilizer dan mengandung
cromolyn sodium 20 mg
 Non Farmakologi dan Edukasi
Menghindari allergen
Menghindari tindakan menggosok-gosok mata dengan tangan atau jari tangan
Mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan atau meneteskan obat
Menjaga kebersihan mata
PROGNOSIS

 Ad Vitam : Dubia ad bonam


 Ad Sanationam : Dubia ad malam
 Ad Visam : Dubia ad bonam
 Ad Kosmetikam : Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :
 Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus,
konjungtiva tarsal sukar digerakkan dari
tarsus.
 Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan
mudah digerakkan dari sklera di
bawahnya.
 Konjungtiva fornises atau forniks
konjungtiva yang merupakan tempat
peralihan konjungtiva tarsal dengan
konjungtiva bulbi.
DEFINISI

 Konjungtivitis alergi adalah peradangan


konjungtiva yang disebabkan oleh reaksi alergi
atau hipersensitivitas tipe humoral ataupun
sellular
 Konjungtivitis alergi merupakan bentuk radang
konjungtiva akibat reaksi alergi terhadap
noninfeksi, dapat berupa reaksi cepat seperti
alergi biasanya dan reaksi lambat sesudah
beberapa hari kontak seperti pada reaksi
terhadap obat, bakteri dan toksik.
ETIOLOGI

Konjungtivitis alergi dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti :


 Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatang
 Iritasi oleh angin, debu, asap, dan polusi udara
 Pemakaian lensa kontak terutama dalam jangka panjang.
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
1. Seasonal and perennial allergic
conjunctivitis

2. Vernal conjunctivitis

3. Keratonjungtivitis atopi

4. Giant papilary konjungtivitis


PENATALAKSANAAN
1. Steroid topikal.

2. Mast cell stabilizer

3. Vasokonstriktor topikal / antihistamin

3. Non-steroid anti-inflamasi nonsteroid (OAINS)


topikal
PROGNOSIS

Prognosis penderita konjungtivitis baik


karena sebagian besar kasus dapat
sembuh spontan (self-limited disease),
namun komplikasi juga dapat terjadi
apabila tidak ditangani dengan baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai