3
Kaidah pemberian cairan iv
6
tujuan pemberian cairan
Tujuan resusitasi : untuk mengembalikan volume intravascular → preload optimal →
cardiac output optimal→ perfusi ke jaringan menjadi adekuat.
Tujuan rumatan : untuk memenuhi kebutuhan tubuh (cairan, elektrolit dan nutrisi) saat
fungsi saluran cerna terganggu.
7
kompartmen cairan tubuh
10
Distribusi elektrolit
12
dampak pemberian cairan resusitasi
Kemampuan cairan untuk bertahan di
dalam pembuluh darah ditentukan oleh :
13
sifat cairan berdasarkan tonisitas
1. ISOTONIS : osmolaritas 275 - 295 mOsm/L
2. HIPOTONIS : osmolaritas < 250 mOsm/L
3. HIPERTONIS : osmolaritas > 350 mOsm/L
Komposisi cairan yang ideal adalah yang tidak banyak mempengaruhi keseimbangan
elektrolit, status asam-basa, koagulasi & osmolaritas. Apakah cairan ideal tersebut ada ?
15
cairan lari ke mana
Kalau kita memberikan Kristaloid akan lari ke mana ?
Kalau kita memberikan kristaloid, maka dia akan lari ke IS. Karena isotonis, maka tidak
ke IC. Dari 1 L hanya sekitar 180 mL yang bertahan di IV.
16
cairan lari ke mana
Kalau kita memberikan D5% akan lari ke mana ?
Kalau kita memberikan dextrose, maka sebagian besar akan masuk ke IC. Karena
sifatnya hipotonis. Kalau kita berikan dalam jumlah besar, maka akan terjadi
peningkatan tekanan hidrostatik, tetapi menurunkan tekanan onkotik.
17
penilaian terhadap terapi cairan
Semua pasien yang mendapatkan terapi cairan IV harus dimonitoring secara berkala.
Penilaian status cairan tidak dapat berdasarkan satu variabel saja.
19
fluid mismanagement
20
Endothelial Surface Layer (ESL)
Kalau Glycocalyx rusak, maka akan banyak cairan yang lolos ke interstitial.
Contoh pada sepsis / hipoksia
Glycocalyx rusak -> sehingga cairan mudah ke interstitial.
Sering muncul edema, walaupun cairan sudah dibatasi.
22
apa yang merusak glycocalyx
Salah satu yang merusak glycocalyx adalah iatrogenic acute hypervolemia. Kalau kita
memberikan cairan terlalu agresif, akan meningkatkan ANP dan menyebabkan
kerusakan glycocalyx.
23
evolusi cairan
Dulu orang menganggap NaCl sebagai normal saline. Namun dalam perkembangannya ternyata
Chloride yang berlebihan dalam saline itu dapat menimbulkan masalah (bisa menimbulkan
asidosis hiperchloremic). Sehingga terus dikembangkan cairan yang lebih fisiologis.
25
jenis cairan
26
kristaloid vs koloid
KEUNTUNGAN KERUGIAN
27
2
perbandingan komposisi kristaloid
28
cairan Hipotonis
29
contoh Hipotonis
D5W
NaCl 0.45 %
5% Dextrose in Water
1/2 NS = 5 gram / 100 cc
Half-strength = 50 gram / 1 Liter
= 200 kkal / Liter
normal saline
Osmolarity : 252 mOsm/L
Osmolarity : 154 mOsm/L Glucose : 50 g/L
Na : 77 mOsm/L Indikasi :
To replace deficits of total body water in treatment of hypernatremia
Cl : 77 mOsm/L
To provide energy and prevent starvation ketosis
Indikasi : To treat hypoglycemia
To maintain basic requirements of IV administration of various drugs
Na+ Kontraindikasi :
To treat hypernatremia in a Cerebral edema : hypotonic aggravates cerebral edema
hypovolemic patient who has Prosedur neurosurgical : increases intracranial pressure.
greater water than solute deficit Acute ischemic stroke : hyperglycemiaa aggravates cerebral ischemic
Do not use in a patient with Hypovolemic shock : does not substantially increase intravascular volume
hypotonic hyponatremia Uncontrolled diabetes & severe hyperglycemia
30
cairan isotonis
31
nacl 0.9%
32
nacl 0.9% & asidosis metabolik
Pemberian Chloride yang berlebihan dalam Salt-Ed Trial : pada pasien non-kritis, kalau
→
saline itu dapat menimbulkan masalah kita berikan cairan NaCl berlebihan maka
menyebabkan hyperchloremic asidosis dampak tidak terlalu berat. Tetapi pada
metabolik pasien kritis, kalau kita berikan NaCl lebih
dari 2 L, maka dapat berdampak negatif.
33
ringer laktat
34
ringer acetate
35
sterofundin
36
plasma lyte
Cairan yang saat ini
komposisinya paling menyerupai
plasma
Angka kejadian AKI lebih
rendah (Plasmalyte
dibandingkan NaCl 0.9%)
Belum ada di Indonesia
Masih banyak penelitan tentang
Plasmalyte (A, B, dst)
37
cairan HIPERtonis
38
NaCl 3 %
contoh Hipertonis D5RL
Osmolarity : 1030 mOsm/L
Na : 513 mOsm/L Laktat Hypertonic
Cl : 513 mOsm/L (Totilac)
40
Perbandingan komposisi koloid
41
albumin
42
hes
43
dextran
44
gelatins
45
produk darah
Whole Blood (WB)
Packed Red Cell (PRC)
Trombosit Concentrate (TC)
Fresh Frozen Plasma (FFP)
Kelebihan :
Tidak menyebabkan interstitial edema.
Tidak menyebabkan kerusakan glomerolus dari
ginjal.
Kekurangan :
Jarang
Mahal
Berbahaya, karena dapat menyebabkan reaksi
transfusi dan TRALI
46
whole blood
Tidak mengandung functional platelet
(karena ada antikoagulan yang
merusak fungsi platelet)
Sehingga tidak tepat jika
mentransfusikan WB, tapi ingin
faktor pembekuan darah juga
terkoreksi.
Kalau ingin mengkoreksi faktor
pembekuan darah → mintanya
fresh whole blood (darah <4-6
jam, faktor pembekuan darahnya
masih fungsional)
47
packed red cell (PRC)
48
thrombocyte concentrate (TC)
49
FRESH FROZEn PLASMA (FFP)
Disiapkan dari whole blood
Disentrifugasi kemudian akan terpisahkan
antara sel darah merah dan plasmanya
Kemudian dibekukan s/d -25 °C supaya
antikoagulan menjadi inaktif (karena yang
kita butuhkan adalah faktor koagulasinya).
Kalau mau dipakai : dikeluarkan dari
penyimpanan, baru kemudian dihangatkan
di suhu ruangan. Umurnya cuma 4 - 6 jam.
Langsung diberikan.
Indikasi :
PT dan/atau PTT > 1.5x normal
Dosis : 10 – 15 ml/kg
50
review distribusi cairan
51
cairan resusitasi
Jika pasien memerlukan cairan IV untuk resusitasi : gunakan kristaloid yang mengandung
Na sebanyak 130 - 154 mmol/L, dengan bolus 500 ml dalam waktu kurang dari 15 menit.
cairan rumatan
Jika pasien memerlukan cairan IV untuk rumatan : berikan cairan yang mengandung :
53
komposisi cairan rumatan
54
Seberapa banyak pemberian cairan rumatan
If patients need IV fluids for routine Consider prescribing less fluid (for
maintenance alone, restrict the initial example, 20–25 ml/kg/day fluid)
prescription to: for patients who:
25–30 ml/kg/day of water and • • are older or frail
approximately 1 mmol/kg/day of For patients who are obese, adjust the • have renal impairment or cardiac
potassium, sodium and chloride and IV fluid prescription to their ideal body failure
approximately 50–100 g/day of weight. Use lower range volumes per kg • are malnourished and at risk of
glucose to limit starvation ketosis. (patients rarely need more than a total of refeeding syndrome
3 litres of fluid per day)
55
Seberapa banyak pemberian cairan rumatan
56
cairan rumatan pediatrik
Infant, BB 5 kg Infant, BB 5 kg
Kebutuhan cairan = 4 ml/kg/jam Kebutuhan cairan = 100 ml/kg/hari
=4x5 = 100 x 5
= 20 ml/jam = 500 ml/hari
= 480 ml/hari
Anak, BB 15 kg Anak, BB 15 kg
Kebutuhan cairan = 40 ml + (2 ml/kg di atas 10 kg/jam) Kebutuhan cairan = 1000 ml + (50 ml/kg di atas 10 kg/jam)
= 40 + (2x5) = 1000 + (50x5)
= 40 + 10 = 1000 + 250
= 50 ml/jam = 1250 ml/hari
= 1200 ml/hari
57
TRol
59
sYOK HIPOVOLEMIK
INTRAVENOUS FLUID THERAPY IN ADULTS IN HOSPITAL
(NICE Clinical Guideline)
OBJECTIVE
Resusitasi cairan
TYPE
Kristaloid
RATE
500 ml dalam 15 menit
LIMIT
Reasses respon pasien (kesadaran,
heart rate, dll)
> 2000 ml → seek expert help
60
sYOK HIPOVOLEMIK (TERATASI)
INTRAVENOUS FLUID THERAPY IN ADULTS IN HOSPITAL
(NICE Clinical Guideline)
OBJECTIVE
Rumatan
TYPE
Kristaloid
RATE
H2O 25-30 ml/kg/hari
Na 1 mmol/kg/hari
Glukosa 50-100 g/hari
LIMIT
Stop IV fluid bila tidak dibutuhkan
61
MAINTENANCE IV FLUID
Kasih contoh laah biar ngga pusing !
62
syok demam berdarah
OBJECTIVE
Resusitasi
TYPE
Kristaloid
RATE
10 - 20 ml/kg dalam 1 jam
LIMIT
Improvement kondisi klinis pasien,
vital sign, pulse volume, crt, akral.
Hematocrit
63
syok sepsis
OBJECTIVE
Resusitasi
TYPE
Kristaloid
RATE
30 ml/kg dalam 3 jam pertama
LIMIT
Ketika resusitasi cairan MAP < 65
bisa ditambahkan vasopressor.
64
World Allergy Organization
Anaphylaxis Guidance 2020 syok anafilaksis
OBJECTIVE
Resusitasi
TYPE
Kristaloid isotonik
RATE
Dewasa : 5 - 10 ml/kg dalam 5 - 10 pertama
Anak : 10 ml/kg
LIMIT
Terapi krusial : Inj Epinephrine IM di mid-anterolateral
paha
Dosis : 0.01 mg/kg Epinephrine 1:1000 (1 mg/ml)
Maksimum 0.5 mg (dewasa) atau 0.3 mg (anak)
65
ALGORITMA SYOK & HIPOTENSI
(ACLS PERKI 2020)
syok & hipotensi
OBJECTIVE
Resusitasi fluid challenge
TYPE
Kristaloid balance
RATE
2 - 4 cc/kgBB dalam 10 menit (diulang)
LIMIT
Apabila syok belum teratasi setelah
pengulangan fluid challenge → curiga
masalah pompa.
66
Syok hemoragik
SIGNS AND SYMPTOMS OF HEMORRHAGE CLASS
OBJECTIVE
(ATLS 10th Edition)
Resusitasi cairan
TYPE
Kristaloid ± koloid ± darah
RATE
Approximate blood loss x EBV
EBV
laki-laki : 75 ml/kgBB
perempuan: 65 ml/kgBB
infant : 80 ml/kgBB
neonatus : 85 ml/kgBB
LIMIT
Reasses kelas perdarahan
Atasi penyebab perdarahan
67
massive transfusion protocol
OBJECTIVE
Resusitasi
TYPE
Darah
RATE
MTP mengacu pada pemberian cepat
sejumlah besar produk darah
(setidaknya 4 unit PRBC) dalam rasio
tetap (biasanya 1:1:1) untuk pengelolaan
syok hemoragik.
LIMIT
Trombosit < 50.000 → 1 TC
INR > 1.5 → FFP 15 ml/kg
68
ACute kidney injury
ACUTE KIDNEY INJURY (EM-Crit Project)
OBJECTIVE
Evaluasi status volume pasien !
Hipovolemia → resusitasi
Euvolemia → tidak memerlukan IVF
Hipervolemia → loop diuretik ± dialisis
TYPE
Kristaloid balance
1st line : Hartmannn / Plasmalyte → mempunyai
efek alkalinisasi
Hindari : NS karena Chloride tinggi (154 mmol/L),
kecuali pasien hiperkalemia berat.
RATE
Fluid challenge bila hipovolemia
Prinsip : restriksi cairan
LIMIT
Monitor kadar K → hindari hiperkalemia
Hati-hati overload cairan
69
luka bakar
OBJECTIVE
Resusitasi
TYPE
Kristaloid
RATE
Volume cairan = 4 ml x BSA (%) x BB (kg)
Separuh jumlah cairan diberikan dalam 8
jam pertama, sisanya 16 jam berikutnya.
LIMIT
Perlu dicari penyebab lain dari syok, karena
hipovolemia yang signifikan jarang hanya
disebabkan oleh luka bakar saja.
Target UOP > 0.5 ml/kg/jam (dewasa) dan > 1
ml/kg/jam (anak). Jika target UOP tidak
tercapai, volume resusitasi harus dinaikkan.
70
LUKA bAKAR
Kasih contoh laah biar ngga kepanasan !
71
chronic heart failure
OBJECTIVE
Optimalkan preload tanpa menyebabkan
overload (ingat mekanisme Frank-Starling)
TYPE
Pasien seperti ini biasanya tidak memerlukan
IVF, tetapi jika IVF diperlukan, dapat
diberikan Kristaloid balanced.
RATE
Small fluid boluses jika pasien hipovolemia
Prinsip : restriksi cairan
LIMIT
Endoint resusitasi (TD, nadi, UOP) dievaluasi
15 menit setelah fluid challenge.
Hati-hati fluid overload (edema pulmo).
Pelajari tatalaksana edema pulmo.
72
DKA & HHS
OBJECTIVE
Optimalkan preload tanpa menyebabkan
overload (ingat mekanisme Frank-Starling)
TYPE
Normal saline + potassium
RATE
1 L / jam
LIMIT
Tidak ada bukti NS lebih superior daripada
Hartmann solution pada kasus ini.
Keunggulan NS adalah bisa mudah
ditambahkan Kalium jika diperlukan.
Terapi Fixed Rate Intravenous Insulin
Infusion (FRII) setelah IVF.
Tidak ada salahnya belajar tatalaksana pada
imbalance elektrolit (Natrium & Kalium).
73
Johnson RJ, Feehally J, Floege J. Comprehensive
Clinical Nephrology. Elsevier Saunder; 2015. hiponatremia
OBJECTIVE
Rumatan
Target : meningkatkan Na serum 10% atau 8 - 10
mEq/L
TYPE
Kristaloid (mis : NaCl 3%)
RATE
Na deficit = 0.6 x BB (kg) x (Na target - Na aktual)
LIMIT
Laju koreksi TIDAK boleh melebihi 1.0 - 1.5 mEq/L/jam
Kenaikan Na serum TIDAK boleh > 12 mEq/L dalam
24 jam
Jalur vena sentral lebih dipilih
74
hiponatremia
Kasih contoh laah biar ngga pusing !
75
hipernatremia
Diagnosis and Management of Hypernatremia OBJECTIVE
(Mayo Clinic Internal Medicine) Rumatan & Volume replacement
TYPE
Kristaloid (mis : D5%; D5 1/4NS; D5 1/2NS)
RATE
Jika dalam hipovolemia berat :
tatalaksana syok hipovolemia dengan RL/NS
Jika dalam kondisi hipovolemia ringan / euvolemia :
a
b
c
Penurunan Na tidak boleh > 12 mEq/24 jam
Koreksi lambat dibagi dalam 2 - 3 hari
LIMIT
Overload cairan
Overcorrection -> cerebral edema
76
hipernatremia
Kasih contoh laah biar ngga bingung !
5.88 Liter dihabiskan dalam 3 hari
= 5.88 : 3
Cowok, BB : 70 kg, kadar Na 160, tidak sadar post = 1.96 liter / hari
trauma kepala, status euvolemia.
Plus cairan maintenance harian
TBW = 0.6 x BB = 30 cc/kg/hari
= 0.6 x 70 = 30 x 70
= 2100 cc/hari
= 42
Water deficit (dalam liter) = TBW x ((Na/140) - 1))
Total cairan per hari :
= 42 x ((160 / 140) - 1)) = 1960 cc + 2100 cc
= 42 x (1.14 - 1) = 4060 cc
= 42 x (0.14)
= 5.88 liter Jadi koreksinya dengan D5 1/2NS
sebanyak 4060 cc/24 jam selama 3
hari.
77
hipokalemia
Treatment of Hypokalemia
(FCCS 7th Edition) OBJECTIVE
Rumatan
TYPE
KCl iv atau cairan rumatan
RATE
Koreksi Kalium = 0.4 x BB (kg) x ΔK
LIMIT
Hitung kebutuhan maintenance kalium (jika
pasien tidak bisa intake oral) = 1-3 mEq/kg/hari
Koreksi cepat (via CVC)
max rate 40 mEq/jam
Koreksi lambat (via perifer)
max rate 20 mEq/jam
78
hipokalemia
Kasih contoh laah biar ngga galau !
79
hiperkalemia
OBJECTIVE
Option for Treating Hyperkalemia Membran sel stabilizer
(FCCS 7th Edition)
Inj Ca glukonas 10% sebanyak 10 - 20 cc IV
Shifting Kalium ke Intrasel
Insulin 10 unit dalam 2 flash (50 cc) D40% IV
selama 5-10 menit.
Inj NaBic 1 mEq/kg (via CVC untuk koreksi
cepat / via perifer untuk koreksi lambat)
Nebu Salbutamol 1 flash (2.5 mg) diencerkan
menjadi 4 cc, selama 20 menit.
Eksresi Kalium
Furosemide 1 - 2 mg/kg
Removal Kalium
Hemodialisa
80
hiperkalemia
Kasih contoh laah biar ngga bimbang !
Cowok, BB : 70 kg, kadar K 6.9, setelah kecelakaan crush injury
Koreksi kalium :
Inj Ca gluconas 10% sebanyak 10 cc (1 ampul) → 5 - 10 menit
→
Inf syringe pump isi : Insulin 10 Unit + D40% 2 flash 5 - 10
menit
Pasang CVC
Inj NaBic 1 mEq/kg = 1 x 70
→
= 70 mEq (1 flash Meylon isi 25 mEq
berikan 3 flash / 3 jam
Inj Furosemide 1 - 2 mg/kg = 1 x 70
= 70 mg (1 amp Furosemide = 20 mg/2 cc
→ berikan mis 4 ampul
Cek elektrolit 1 jam post koreksi
Jika K masih > 6 → hemodialisa cito
81
standard operating procedure
Ada banyak SOP pemberian cairan. Pertanyaannya apakah ini bisa kita terapkan
semua pasien ? Di mana SOP tadi apabila tidak diberikan dengan benar justru
akan menimbulkan kelebihan cairan.
Boleh menggunakan rumus-rumus itu, tapi yang terpenting rumus itu diberikan
dengan monitoring. Menggunakan rumus tanpa dimonitor, maka bisa berbahaya. 83
Rose concept
Gunakan prinsip ROSE ketika memberikan cairan :
84
ROSE
85
volume status pada rose
1. Pada saat resuscitation - kita lakukan EAFM (Early Adequate Fluid Management)
dengan IV bolus.
2. Pada saat optimization - kita lakukan titrasi atau fluid challenges.
3. Pada saat stabilization - kita lakukan LCFM (Late Conservative Fluid Management),
yaitu balance negatif 3 hari berturut-turut dalam waktu 1 minggu.
4. Pada saat evacuation - kita lakukan LGFR (Late Goal Fluid Removal) atau De-eskalasi.
86
Resuscitation OPTIMIZATION
88
take home message
89
sumber bacaan
Cairan Resusitasi A-Z Terapi Cairan Intravenous Fluid Therapy Koreksi Cepat dan Tepat
Making Sense of Fluid & Fundamental Critical Care Transfusi Darah Rasional
(dr. Teddy Ferdinand SpAn (Dr. dr. Bambang Pudjo in Adults in Hospital Gangguan Elektrolit
Electrolytes Support (7th Edition) (dr. Robert SpPD.
- KAKV) SpAn - KIC) (NICE) (dr. Rudy SpPD)
90