Anda di halaman 1dari 24

JOURNAL READING

Diabetes Mellitus and The Risk of Multidrugs


Resistant Tuberculosis: a Meta – Analysis

Disusun oleh:
Riska Wahyuniati (201610401011036)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
Tujuan penelitian

Menentukan apakah diabetes mellitus


(DM) merupakan faktor resiko
independen untuk terjadinya
tuberculosis Multidrugs Resistant (TB
– MRD)
Jenis peneitian
 Penelitian Meta - Analisis

Tahun
27 April 2017

Lokasi
 Universitas Chengdu,
Sichuan, China
Sampel penelitian

Literatur yang diperoleh dari PubMed,


Web of Science, dan EMBASE pada
indeks tanggal terawal hingga 12 Juli
2016
Variabel penelitian
• Variable bebas  Diabetes mellitus
(DM)
• Variabel Terikat  Tuberkulosis
Multidrugs Resistant (TB- MDR)

Skala data penelitian


Nominal - Nominal
Uji penelitian
• Evaluasi kwalitasmetodologi penelitian
menggunakan Newcastle-Ottawa Scale
(NOS)
• Menilai heterogenitas menggunakan X2 pada
Q statistic dan uji I2
• Penilaian bias publikasi menggunakan Begg
rank correlation dan uji refresi Egger
weighted
• Analisis menggunakan program STATA versi
12.0 menggunakan two-sides p value
Hasil Penelitian
Identifikasi penelitian yang memenuhi syarat

Total 1257 penelitian  13 penelitian yang


memenuhi syarat inklusi  meta - analisis
Karakteristik penelitian

• 13 penelitian rentang tahun 2001 – 2015


• 9289 penderita TB
• Tersebar di Asia, Amerika, dan Eropa
• Desain penelitian: 8 case-control, 1 cohort,
4 cros-sectional
Kwalitas metodologi

• Seluruh penelitian  kisaran skor


Newcastle-Ottawa Scale (NOS) 6-9
• 12 diantara 13 penilitan memiliki kwalitas
tinggi
Hasil statistika

• Hasil statistika menunjukkan heterogenitas


(nilai p = 0,02 dan I2: 46,8%).
• Meta-analisis  signifikan pada hubungan
antara DM dan TB – MDR
• Penelitian Mi et al yang berfokus pada TB-
MDR sekunder di eksklusi  heterogenitas
antar-penelitian: penurunan angka
signifikansi (p= 0,11 dan I2= 32,2%) dan hasil
penelitian tetap sama
• Hasil plot symmetric funnel dan nilai
signifikansi lack pada uji Egger’s (p=0.561)
tidak ada bias dalam publikasi.
Heterogenitas menurun

Subanalisis kelompok
Keseluruhan berdasarkan:
analisis • tipe TB – MDR
penggabungan VS • Etnisitas
• metodologi
penelitian

Hasil penelitian sama


Analisis keseluruhan  P = 0,02
Pembahasan
Penyebab MDR lebih tinggi pada TB – DM belum
sepenuhnya dipahami
Penjelasan teori:

• MDR primer pada TB – DM  kombinasi antara gangguan imunitas

penderita DM dan genetika bakteri

• kontrol glukosa yang buruk sering dikaitkan dengan disfungsi fagosit,

reacvtive oxygen species (ROS), produksi kemotaksis, dan reaksi sel T pada

pasien DM.

• Strain MDR virulensi lebih rendah  menyerang pasien imunokompromise

 DM MDR primer.

• TB – MDR sekunder pada DM memiliki penjelasan lebih kompleks  beban

mikrobakterial yang lebih tinggi, perubahan farmakokinetik OAT, dan

ketidakpatuhan minum obat.


• Virulensi Strain MDR << virulensi strain sensitif OAT 

menyerang pasien imunokompromise  DM lebih

mengarah MDR primer.

• TB – MDR sekunder pada DM memiliki penjelasan lebih

kompleks :
▫ beban mikrobakterial yang lebih tinggi

▫ perubahan farmakokinetik OAT,

▫ ketidakpatuhan minum obat.


• Jenis TB – MDR, etnisitas, dan jenis metodologi

penelitian  mungkin mempengaruhi heterogenitas

• Berdasarkan tipe TB – MDR  DM merupakan faktor

resiko independen TB – MDR Primer

• Tidak ada hubungan DM dengan TB – MDR Sekunder 

faktor bias: sampel TB-MDR sekunder kecil


• Perlu dilakukan penelitian lanjut:
▫ Informasi faktor resiko (contoh: DM) tidak hanya dari

laporan diri & rekam medis  dari hasil laboratorium

Menghilangkan bias kesalahan klasifikasi


KESIMPULAN

• Diabetes mellitus (DM) adalah faktor resiko

independen terjadinya TB – MDR  khususnya

TB – MDR Primer

• Perlu dilakukan langkah efektif untuk diagnosis

dini TB – MDR dan diikuti perawatan intensif dan

tindak lanjut
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai