Anda di halaman 1dari 24

PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA NY.

C DENGAN BIOPSI EKSTERPASI


PADA TUMOR MAMAE DEXTRA DENGAN ANESTESI UMUM
DI RSU PAKUWON SUMEDANG

OLEH :
SONIA SITI FATONAH

RUMAH SAKIT UMUM PAKUWON


SUMEDANG
2020
Definisi Tumor Mamae
• Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak
pada payudara perempuan yang terbentuk karena adanya kelainan
pertumbuhan jaringan

• Fibroadenoma biasanya tidak menyakitkan atau lunak saat disentuh. Kebanyakan


orang tidak mengalami gejala apa pun selain benjolan
Definisi Anestesi Umum
Anestesi umum adalah keadaan fisiologis yang berubah ditandai
dengan hilangnya kesadaran reversibel, analgesia dari seluruh tubuh,
amnesia, dan beberapa derajat relaksasi otot (Morgan et al., 2006)
PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA NY. C DENGAN BIOPSI
EKSTERPASI PADA TUMOR MAMAE DEXTRA DENGAN ANESTESI
UMUM
DI RSU PAKUWON SUMEDANG
RESUME

Pada tanggal 10 Januari 2020 klien datang ke Poli dr. Yuyu Sp.B di RSU
Pakuwon dengan keluhan terdapat benjolan dan nyeri di payudara
sebelah kanan. Setelah diperiksa klien didiagnosa Tumor Mamae.
Kemudian pada tanggal 26 Februari 2020 pasien dipanggil dan bersedia
untuk dilakukan operasi pengangkatan tumor mamae pada tanggal 27
Februari 2020.
DATA UMUM
Nama : Ny. C
Operator : dr. Yuyu Sp.B
Umur : 39 tahun
Asisten : Br. Dadan
Jenis Kelamin  
: Perempuan
Instrumen : Zr. Rina
Pekerjaan : IRT
Kamar : Perawatan 1/ Kelas II
Alamat : Babakan cikaloma Rt 03/
Bagian : Bedah Umum
Rw 09, Cimanggung, Sumedang
Status Fisik : ASA I
No.RM : 20.187017
Dokter Anestesi : dr. Meru, Sp.An
Tanggal Masuk RS : 27 Februari 2020
Penata Anestesi : Br. Andi
Tanggal Operasi : 27 Februari 2020
Zr. Sonia
Diagnosa Pre Op : Tumor Mamae Dextra
Jenis Pembedahan : Biopsi Eksterpasi
Diagnosa Post Op : Post biopsi eksterpasi tumor
mamae dextra
PEMERIKSAAN PRA
BEDAH

ANAMNESA

1.Riwayat Alergi

Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi maupun asma.

2.Riwayat Anestesi Sebelumnya

Klien mengatakan belum pernah menjalani operasi sebelumnya

3.Gigi Palsu

Klien mengatakan tidak mempunyai gigi palsu/gigi goyang.


4. Riwayat Merokok

Klien mengatakan tidak merokok.

5. Riwayat Alkoholism

Klien mengatakan tidak meminum minuman alkohol.

6. Riwayat Penyakit Sebelumnya

Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit yang memperberat keadaannya seperti Diabetes Melitus,

Hipertensi, dan Maag.

6. Lama Puasa

Klien mengatakan puasa sejak pukul 06.00


PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Compos Mentis Kepala
Airway : Tidak terintubasi Mata : Konjungtiva merah muda
GCS : 15 (E M V )
4 6 5 Sklera : Ikterik (-)
Tekanan Darah : 130/80 mmHg Mallampati score :1
Nadi : 85 x/menit Buka mulut : > 4 cm
Respirasi : Spontan
RR : 20 x/menit
SpO2 : 99%
Suhu : 36,60C
BB : 60 Kg
TB : 154 cm
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Informed Consent
SIA dan SIO
Izin tindakan anestesi dan operasi dan resiko tindakan tersebut telah dimengerti dan ditanda tangani
oleh klien dan keluarga baik secara formal maupun tertulis.

 Kesimpulan :
Pada saat pengkajian pre-operasi, klien sudah puasa >6 jam, tidak merokok, dan klien tidak
mempunyai riwayat penyakit sebelumnya , klien tidak memiliki asma dan alergi, klien berada pada ASA
I, dengan malampati score 1.
PROSEDUR ANESTESI
 Premedikasi
• Pasien harus dalam keadaan puasa ±6 jam
• Informed Consent kembali pada pasien perihal tindakan dan prosedur anestesi yang
akan dilakukan selama operasi
• Mengganti pakaian pasien dengan pakaian operasi
• Memberikan premedikasi ondansentron 4mg
 Pre Operatif
a.Persiapan Alat dan Obat
1. Persiapan Alat
STATICS
S : Stetoskop danLaringoskop
T : Tube (ETT kingking dan non kingking)
A : Airway (Oro Faringeal Airway (OFA) , Laringeal Mask Airway (LMA)
T : Tape (Plester)
I : Introducer (Mandrin)
C : Connector (corrugated)
S : Suction
2. Persiapan Obat
Obat Anestesi – Trias Anestesi
Hipnotik/sedative : Propofol 2-2,5mg/kgBB
Analgetik : Pethidine 1mg/kgBB
Muscle Relaxant : Rocuronium 0,6-1mg/kgBB
 Obat Emergensi
Sulfas Atropin : 0,5mg/kgBB
Ephedrine : 12.5 – 25 mg
Ephineprine : 2 – 10 mcg
Neostigmin : 0,04 – 0,06 mg/kgBB
 Obat-obat Tambahan
Ondansetron Dexamethasone, Ketorolac, Asam traneksamat
Inhalasi
Isoflurane, Sevofluran, Oksigen, N2O
 Intra Operatif
Klien masuk ke ruang operasi dan dipasang monitor :
•Tekanan Darah : 130/80 mmHg
•Heart Rate : 85 x/menit
•SPO2 : 99%
•Respirasi: 22x/menit

a) Pelaksanaan
Induksi :
• Pethidin 60 mg
• Propofol 120 mg
• Rocuronium 10 mg
• Inhalasi menggunakan isoflurane 2 vol %, N20 3 L, dan Oksigen 3 L
b) Tindakan
Dilakukan tindakan pemasangan LMA no.3. Tidak terdapat penyulit saat dilakukan tindakan
pemasangan LMA.
•Induksi : Sempurna
•Teknik : Semi closed
•Pengaturan nafas : Spontan/Assist
•Teknik khusus : Tidak ada
•Posisi pasien : Supine
•Penyulit Anestesi : Tidak ada
•Penyulit Operasi : Tidak ada
•Lama Anestesi : 60 menit
•Lama Operasi : 45 menit
 
 Monitoring
Tanda-tanda : ● Nadi ○ Pernapasan
˅ TD Sistolik ˄ TD Diastolik X Induksi
0 Insisi ▲Infus koloid ∆ Infus kristaloid
┬ Intubasi ┴ Ekstubasi
PENJELASAN
Induksi di mulai pada jam 14.00 WIB, dan insisi di mulai pada jam 14.15 WIB. Pada saat
intra operatif selama operasi berlangsung klien menggunakan oksigen, Nitrogen, dan
inhalasinya menggunakan Isoflurane, dan selama operasi klien terpasang IV line disebelah
kiri dengan menggunakan cairan RL. Selama operasi berlangsung dilakukan monitoring pada
tanda-tanda vital klien dengan dimulai dengan hasil tanda-tanda vital sebelum dilakukan
induksi didapatkan hasil TD: 130/80 mmHg, N: 90x/menit, RR: 20x/menit, SpO 2 : 99%.
Selama intra operatif pasien dimonitoring setiap 15 menit sekali, dan di dapatkan
hasil pada :
 Pukul 14.15 didapatkan hasil sebagai berikut: TD: 125/80 mmHg, N: 85x/menit,
RR : 12x/menit, SpO2 : 99%,
 Pukul 14.30 didapatkan hasil sebagai berikut: TD: 120/90 mmHg, N: 80, RR:
12x/menit, SpO2 : 99%,
 Pukul 14.45 didapatkan hasil sebagai berikut: TD: 110/80 mmHg, N: 84x/menit,
RR: 12x/menit, SpO2 : 99%,
 Pukul 15.00 didapatkan hasil TD: 120/80 mmHg, N : 90x/mnt. RR: 14x/mnt,
SpO2 : 99%.
Medikasi
1.Pethidine : 60 mg

2. Propofol : 120mg

3. Rocuronium : 10 mg

4. Ondansentron : 4 mg

Pemberian Cairan

1. RL 1000ml
 Post Operatif
Pada pukul 15.05 pasien dipindahkan ke Ruang Recovery (RR)
•Kesadaran : Composmentis
•GCS : 15 (E4M6V5)
•Tekanan darah : 120/80 mmHg, Nadi : 85 x/menit, regular/adekuat
•Respirasi : Spontan , RR: 17 x/menit, nasal kanul, O2 2L/menit,
SpO2 99%
•Komplikasi : Tidak di temukan komplikasi mual muntah pada saat post operasi.
Penilaian Tanda Penilaian Nilai Score
Bisa menggerakan 4
Aldert Score : ekstremitas
Bisa menggerakan 2
2

Aktivitas ekstremitas 1 2

Tidak mampu bergerak 0


Tindakan : Memberikan oksigen 2 liter/menit, Nafas dalam dan batuk 2
dengan analgetik drip Ketorolac 60 mg di dalam
Respirasi Dispneu 1 2
Ringer Dextros 500cc dengan tetesan 20 gtt/mnt,
klien tampak tenang, di observasi selama 30 menit Apnoe 0

kemudian pindah keruangan. TD ±20% dari


2
preanestesi

Sirkulasi TD 20% - 50% 2


1
preanestesi

50% dari preanestesi 0

Sadar Penuh 2

Bangun ketika
Kesadaran 1 1
dipanggil

Tidak ada respon 0

Kemerahan 2

Warna Kulit Pucat 1 2

Sianosis 0

Total Score 9
Intruksi post operasi dalam 24 jam :
• Puasa 2 jam post operasi / bising usus (+)
• O2 2 liter/menit dalam 2 jam post operasi
• Berikan analgetik post operasi drip Ketorolac 60 mg dalam
Ringer Dextros 500cc dengan tetesan 20 gtt/menit
• Bila mual muntah berikan ondancentron 4mg (IV)
• Observasi TTV setiap 30 menit post operasi selama 2 jam.

Anda mungkin juga menyukai