(PENYAKIT DIARE)
Oleh :
Stambuk : 501160041
Kelas : Epid-6
UNIVERSITAS GORONTALO
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “P2ML
(Penyakit Diare)” Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Program
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan,
baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ................................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
C. Etiologi ............................................................................................................................... 6
A. kesimpulan ......................................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Angka kematian akibat
diare pada tahun 2004 mencapai 23 ribu per 100 penduduk dan pada balita mencapai 75
per 100 ribu balita. Diare ddapat menyerang anak-anak mmauupun orang dewasa, tapi
bayi dan balita lebih rentan terserang penyakit ini.
Menurut data UNICEF dan WHO pada tahun 2009, diare merupakan penyebab
kematian nomor dua pada balita di dunia, nomor tiga pada bayi dan nomor lima bagi
sejumlah umur. Data UNICEF memperkirakan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia
setiap tahunnya karena diare.
Di Indonesia anak-anak menderita diare lebih dari 12 kali per tahun dan hal ini yang
menjadi penyebab kematian sebesar 15-34% menjadi penyebab kematian. Dari hasil
survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) ini menunjukan betapa penyakit diare tidak di
pandang sebelah mata, karena secara umum setiap tahunnya rata 100.000 anak
meninggall dunia di Indonesia karena diare.. sebanyak 273 balita setiap harinya,
kehilangan nyawa.
Survey morbiditas yang dilakukan oleh subdit diare, departemen Kesehatan Indonesia
tahun 2000 sampai dengan 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000
IR (Incidence rate) penyakit diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi
374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk, dan tahun 2010
menjadi 411/1000 penduduk.
Data dari Depkes RI (2013), Insiden dan period prevalence di Indonesia adalah
3,5%dan 7,0%. Lima Provinsi dengan insiden maupun periode prevalen diare tertinggi
adalah papua, Sulawesi selatan, barat, Tengah, dan Aceh.
Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi faktor
pendorong terjadinya diare. Penyebab tidak langsung atau faktor-faktor yang
mempermudah atau mempercepat terjadinya diare seperti: status gizi, pemberian ASI
eksklusif, lingkungan, PHBS, kebiasaan cuci tangan, perilaku makan, imunisasi dan
sosial ekonomi. Penyebab langsung antara lain infeksi bakteri virus dan parasite,
malabsorbsi, alergi, keracunan bahan kimia, maupun keracunan oleh racun yang
diproduksi oleh jasad renik, ikan, buah, dan sayur—sayuran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan Diare ?
C. Tujuan
Diare (berasal dari bahasa Yunani dan Latin: dia yang artinya melewati, dan
rheein yang artinya mengalir atau lari) merupakan masalah umum untuk orang yang
Besar (BAB) dibanding dengan pola BAB normalnya. Terjadinya BAB 3x atau lebih
dalam sehari dengan konsistensi lembek, atau cair yang tidak seperti biasanya, yang
Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih gejala. Namun
gejala umum diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4kali atau lebih dalam
C. Etiologi
1. Faktor Infeksi
e. Infeksi jamur
f. Infeksi akibat organ lain seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang tenggorokan
g. Keracunan makanan
2. Faktor malabsorpsi
formula dapat menyebabkan diare. Sedangkan malabsorpsi lemak, terjadi bila dalam
3. Faktor makanan
beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran) dan kurang matang. Makanan yang
4. Faktor psikologis
Rasa takut, cemas dan tegang, jika terjadi pada anak dapat menyebabkan diare
kronis. Tetapi jarang pada anak balita, umumnya terjadi pada anak yang lebih besar.
sejak dini. Kebersihan menjadi kunci pokok yang harus diperhatikan dalam upaya
kecil
kesehatannya
PENUTUP
A. Kesimpulan
Besar (BAB) dibanding dengan pola BAB normalnya. Terjadinya BAB 3x atau lebih
dalam sehari dengan konsistensi lembek, atau cair yang tidak seperti biasanya, yang
Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih gejala. Namun
gejala umum diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4kali atau lebih dalam
sehari, yang disertai dengan: Muntah, perut terasa mulas, Pusing, Badan lesu atau
lemah dan kulit kering, Panas, dan mengalami dehidrasi, Tidak nafsu makan,Darah
B. Saran
Dengan melihat pembahasan dan mengetahui dampak dari pada diare, maka kita
harus dapat menyadari betapa pentingnya kebersihan dalam diri dan lingkungan. Oleh
karena itu, kita berharap dengan adanya kesadaran, semua masyarakat mau bergotong
royong untuk membersihkan dan memelihara lingkungannya dengan baik, serta dapat
http://www.google.com/search?ie=UTF-&source=android-browser&q=jurnal+diare
http://www.google.com/search?ie=UTF-8&source=android-browser&q=makalah+diare
http://www.google.com/search?safe=strict&source=android-
browser&ei=ehrDXM3MMoqf9Q0ctpnIBg&q=tanda+dan+gejala+diare&oq=tand+diare&gs_l=
mobile-gws-wiz-serp