Anda di halaman 1dari 11

Makalah

PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR LANGSUNG (P2ML)

(PENYAKIT DIARE)

Oleh :

Nama : Fenty Meilan Mohune

Stambuk : 501160041

Kelas : Epid-6

Tugas : Mk. Program Pencegahan Dan Pengendalian


Penyakit

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GORONTALO

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “P2ML

(Penyakit Diare)” Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan,

baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.

Limboto, April 2019

Fenty Meilan Mohune


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 5

C. Tujuan ................................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Diare .................................................................................................................. 6

B. Tanda dan gejala penyakit diare ........................................................................................... 6

C. Etiologi ............................................................................................................................... 6

D. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit .................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. kesimpulan ......................................................................................................................... 9

B. Saran ................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Angka kematian akibat
diare pada tahun 2004 mencapai 23 ribu per 100 penduduk dan pada balita mencapai 75
per 100 ribu balita. Diare ddapat menyerang anak-anak mmauupun orang dewasa, tapi
bayi dan balita lebih rentan terserang penyakit ini.
Menurut data UNICEF dan WHO pada tahun 2009, diare merupakan penyebab
kematian nomor dua pada balita di dunia, nomor tiga pada bayi dan nomor lima bagi
sejumlah umur. Data UNICEF memperkirakan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia
setiap tahunnya karena diare.
Di Indonesia anak-anak menderita diare lebih dari 12 kali per tahun dan hal ini yang
menjadi penyebab kematian sebesar 15-34% menjadi penyebab kematian. Dari hasil
survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) ini menunjukan betapa penyakit diare tidak di
pandang sebelah mata, karena secara umum setiap tahunnya rata 100.000 anak
meninggall dunia di Indonesia karena diare.. sebanyak 273 balita setiap harinya,
kehilangan nyawa.
Survey morbiditas yang dilakukan oleh subdit diare, departemen Kesehatan Indonesia
tahun 2000 sampai dengan 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000
IR (Incidence rate) penyakit diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi
374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk, dan tahun 2010
menjadi 411/1000 penduduk.
Data dari Depkes RI (2013), Insiden dan period prevalence di Indonesia adalah
3,5%dan 7,0%. Lima Provinsi dengan insiden maupun periode prevalen diare tertinggi
adalah papua, Sulawesi selatan, barat, Tengah, dan Aceh.
Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi faktor
pendorong terjadinya diare. Penyebab tidak langsung atau faktor-faktor yang
mempermudah atau mempercepat terjadinya diare seperti: status gizi, pemberian ASI
eksklusif, lingkungan, PHBS, kebiasaan cuci tangan, perilaku makan, imunisasi dan
sosial ekonomi. Penyebab langsung antara lain infeksi bakteri virus dan parasite,
malabsorbsi, alergi, keracunan bahan kimia, maupun keracunan oleh racun yang
diproduksi oleh jasad renik, ikan, buah, dan sayur—sayuran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan Diare ?

2. Apa saja tanda dan gejala dari Diare?

3. Apa saja etiologi (faktor yang mempengaruhi) diare ?

4. Bagaimana upaya pencegahan dan pengendalian penyakit diare ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Diare

2. Untuk mengetahui tanda dan gejala penyakit diare

3. Mengetahui etiologi dari penyakit diare

4. Untuk dapat mengetahui upaya pencegahan dan pengendalian penyakit diare


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian DIARE

Diare (berasal dari bahasa Yunani dan Latin: dia yang artinya melewati, dan

rheein yang artinya mengalir atau lari) merupakan masalah umum untuk orang yang

menderita “pengeluaran fases yang terlalu cepat atau encer”.

Diare adalah meningkatnya frekuensi dan berkurangnya konsistensi Buang Air

Besar (BAB) dibanding dengan pola BAB normalnya. Terjadinya BAB 3x atau lebih

dalam sehari dengan konsistensi lembek, atau cair yang tidak seperti biasanya, yang

biasanya hanya dua atau tiga kali dalam seminggu.

B. Tanda dan Gejala Diare

Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih gejala. Namun

gejala umum diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4kali atau lebih dalam

sehari, yang disertai dengan :

1. Muntah, perut terasa mulas

2. Pusing, Badan lesu atau lemah dan kulit kering

3. Panas, dan mengalami dehidrasi

4. Tidak nafsu makan

5. Darah dan lender dalam kotoran

C. Etiologi

Beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit diare :

1. Faktor Infeksi

Terjadinya infeksi saluran pencernaan utamanya merupakan penyebab penyakit

diare pada anak. Jenis infeksi :


a. Infeksi oleh bakteri

b. Infeksi basil (disentri)

c. Infeksi virus rota virus

d. Infeksi parasite oleh cacing

e. Infeksi jamur

f. Infeksi akibat organ lain seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang tenggorokan

g. Keracunan makanan

2. Faktor malabsorpsi

Faktor malabsorpsi dibagi menjadi 2 yaitu malabsorpsi karbohidrat dan lemak.

Malabsorpsi karbohidrat pada bayi kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu

formula dapat menyebabkan diare. Sedangkan malabsorpsi lemak, terjadi bila dalam

makanan terdapat lemak yang disebut triglyserida.

3. Faktor makanan

Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi,

beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran) dan kurang matang. Makanan yang

terkontaminasi jauh lebih mudah mengakibatkan diare pada anak-anak balita.

4. Faktor psikologis

Rasa takut, cemas dan tegang, jika terjadi pada anak dapat menyebabkan diare

kronis. Tetapi jarang pada anak balita, umumnya terjadi pada anak yang lebih besar.

D. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


1. Secara Umum
Tindakan terbaik dalam mengatasi diare adalah melakukan pencegahan diare

sejak dini. Kebersihan menjadi kunci pokok yang harus diperhatikan dalam upaya

pencegahan diare. Beberapa hal yang bisa dilakukan:


a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta setelah BAB dan buang air

kecil

b. Tidak sembarangan mengkonsumsi makanan yang tidak terjamin kebersihan dan

kesehatannya

c. Tidak mengkonsumsi air yang tidak matang

d. Memisahkan makanan yang matang dan mentah

e. Menyimpan makanan dilemari pendingin

f. Istirahat yang cukup

2. Dengan menggunakan pendekatan Epidemiologi

Dilihat dari five level prevention :

a. Peningkatan Kesehatan melalui Promosi Kesehatan (Health Promotion)


Promosi kesehatan terhadap masyarakat dilakukan sedini dan semaksimal
mungkin untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, yang
diharapakn bisa merubah perilaku kearah hidup bersih dan sehat yang bisa mencegah
terjadinya penyakit diare. Promosi kesehatan ini melalu lembaga Puskesmas,
Posyandu serta petugas kesehatan dan kader. Indicator keberhasilan program bisa
dilihat dan diuji dari bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang PHBS, yang
diharapkan adalah perubahan perilaku masyarakat kearah perilaku hidup bersih dan
sehat.
b. Perlindungan Umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (General and
spesific protection)
Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit diare dilakukan saat sebelum
terjadinya penyakit disuatu daerah tertentu. Pelaksana program ini adalah pemerintah
melalui lembaga Puskesmas, posyandu, petugas kesehatan dan didukung oleh seluruh
masyarakat. Indicator keberhasilan program disini yakni meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya makanan bergizi, masyarakat mampu membuat LGG
(Larutan Gula Garam), Menurunya angka kesakitan penderita diare, meningkatnya
kesadaran akan pentingnya ASI dan menyusui bayi, meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya vaksinasi, serta meningkatnya kesadaran masyarakat
mengenai penanganan penyakit diare.
c. Penegakan Diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early
diagnosis and prompt treatment)
Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan
penatalaksanaan segera dengan pengobatan yang tepat.
Seperti :
Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan. Misalnya seseorang
telah menderita diare, yang salah satunya disebabkan oleh konsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi dari pencemaran, maka harus segera dilakukan
tindakan pengobatan yang paling cepat dilakukan yaitu dengan membeli obat di
warung/Apotik terdekat untuk mengatasi diare ini agar tidak bertambah parah.
d. Pembatasan Kecacatan (dissability limitation)
Merupakan tindakan lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat,
menyembuhkan pasien, mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang akan
timbul.
Seperti :
Seseorang yang sudah menderita penyakit misalkan diare, untuk meringankan diare
diberikan obat seperti difenoksilat, codein,paregorik, untuk membantu mengeraskan
tinja bisa diberikan kaolin, pektin dan attapulgit aktif.
Bila diarenya berat sampai menyebabkan dehidrasi, maka perlu dirawat di Rumah
sakit dan diberikan cairan pengganti dan garam melalui infus.
e. Pemulihan Kesehatan (Rehabilitation)
Dalam masa penyembuhan ini keluarga melihat reaksi dari obat yang sudah dibeli
di warung/apotik terdekat tersebut, menimbulkan dampak yang positif. Jika
menimbulkan dampak postif, keluarga tidak perlu membawa penderita ke Puskesmas/
Rumah sakit.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diare adalah meningkatnya frekuensi dan berkurangnya konsistensi Buang Air

Besar (BAB) dibanding dengan pola BAB normalnya. Terjadinya BAB 3x atau lebih

dalam sehari dengan konsistensi lembek, atau cair yang tidak seperti biasanya, yang

biasanya hanya dua atau tiga kali dalam seminggu.

Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih gejala. Namun

gejala umum diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4kali atau lebih dalam

sehari, yang disertai dengan: Muntah, perut terasa mulas, Pusing, Badan lesu atau

lemah dan kulit kering, Panas, dan mengalami dehidrasi, Tidak nafsu makan,Darah

dan lender dalam kotoran.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penyakit diare: Faktor Infeksi, Faktor

malabsorpsi, Faktor makanan, Faktor psikologis

B. Saran

Dengan melihat pembahasan dan mengetahui dampak dari pada diare, maka kita

harus dapat menyadari betapa pentingnya kebersihan dalam diri dan lingkungan. Oleh

karena itu, kita berharap dengan adanya kesadaran, semua masyarakat mau bergotong

royong untuk membersihkan dan memelihara lingkungannya dengan baik, serta dapat

memperhatikan nilai gizi dalam setiap makanan yang dikonsumsi.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com/search?ie=UTF-&source=android-browser&q=jurnal+diare

http://www.google.com/search?ie=UTF-8&source=android-browser&q=makalah+diare

http://www.google.com/search?safe=strict&source=android-

browser&ei=ehrDXM3MMoqf9Q0ctpnIBg&q=tanda+dan+gejala+diare&oq=tand+diare&gs_l=

mobile-gws-wiz-serp

Anda mungkin juga menyukai