Disusun oleh:
M Wildan S N
22004101093
Dosen Pembimbing:
dr. TEWU K.L WALANGARE ,Sp KK
A Case Study of Tinea Corporis
in A 27 Year Old Female Patient
Abstrak
Tinea Corporis adalah infeksi jamur superfisial pada kulit batang dan ekstremitas yang
disebabkan oleh dermatofit dari tiga genus yaitu Microsporum, Epidermophyton dan
Trichophyton.
Tinea corporis juga dikenal sebagai kurap atau tinea circinata atau tinea cruris yang
sering didiagnosis oleh dokter kulit
Diagnosis tinea corporis berdasarkan gambaran klinis dan dikonfirmasi lebih lanjut
dengan kultur atau tes mikroskop. Obat antijamur topikal atau oral digunakan untuk
menyembuhkan dermatomikosis superfisial.
Laporan Kasus
seorang wanita berusia 27 tahun yang
datang dengan keluhan ruam dan lesi yang
luas sejak dua tahun terakhir.
1. Didapatkan adanya makula hiperpigmentasi
berbatas tegas , dan didapatkan central healing
tertutup squama .
01.
PENDAHULUAN
Definisi
• Dermatofit adalah sekelompok jamur yang termasuk dalam tiga genera yang berbeda dan
penyebab paling umum dari infeksi jamur superfisial yang terlihat pada manusia dan hewan
lainnya. Biasa di sebut sebagai infeksi kurap atau tinea.
• Trichophyton rubrum adalah salah satu patogen yang paling umum dari tiga genera yang
biasanya mewakili perluasan ke daerah ekstremitas tinea cruris, pedis, atau manuum
• Temuan klinis menunjukkan bahwa lesi klasik berhubungan dengan gatal dan cincin
eritema memiliki batas bersisik dan sentral healing.
Epidemiologi
Lokasi Efloresensi
Wajah, anggota gerak atas dan Lesi berbentuk makula / plak yang merah,hiperpigmentasi
bawah, dada, dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. Pada tepi lesi
punggung,badan dijumpai papula-papula eritematosa atau vesikel. Pada
perjalanan penyakit yang kronik dapat dijumpai likenifikasi.
Gambaran lesi dapat polisiklis, anular atau geografis
• Makula eritematosa berbatas tegas, multipel
• Central healing
04.
Pemeriksaan Penunjang
Mikologik Wood lamp
KOH 10%
Screping lesi tepi
Berwarna biru
aktif , ditemukan hifa
kehijauan
bersepta
Pemeriksaan lab
Pasien disarankan untuk menjalani pemeriksaan darah lengkap (CBC), hemoglobin glikosilasi
(HbA1c), urinalisis, gula darah puasa (FBS), profil tiroid, profil lipid, tes fungsi hati dan ginjal.
Urinalisis menunjukkan sisa albumin dan kultur urin keluar negatif. Haeoglobin terglikosilasi
adalah 4,61% yang kembali normal. Profil tiroid menunjukkan T3 1,16 g/ml, T4 9,37 ng/ml dan
TSH 1,81 IU/ml. ESR keluar menjadi 14 mm/1 jam. Jumlah leukosit total adalah 18970 sel/μL
dan hemoglobin 14,3 g/dl. Glukosa darah puasa adalah 127 mg/dl. Berdasarkan pemeriksaan
fisik dan setelah melihat pemeriksaan laboratorium juga
Diagnosa banding
Pitryasis vasicolor Kandidiasis superfisialis
Hiper/ Dermatitis numularis
hipopigmentasi ,multipel, x Terdapat budding yeast cell ,
central healing,KOH disebabkan kandida Berbentuk koin, x ada central
(sphaghetti with meatballs) healing, papulovesikel .
Setelh mandi
dikeringkan dan Pakaian longar dan
Mengganti baju
ditaburi bedak anti katun
jamur