Anda di halaman 1dari 39

ACUTE

SEIZURE
Oleh :
Dr. Sanchia Janita C.

MANAGEME
Dr. Mohamad Reza H.

RSUD AMBARAWA
KLASIFIKASI KEJANG
SEIZURE

EPILEPTIKUS Non
EPILEPTIKUS

Partial Kejang
Demam

Umum
KEJANG NON EPILEPTIKUS
(KEJANG DEMAM)
Anak usia 6 bulan s/d 5
tahun

Suhu > 38oC dengan


KRITERIA KEJANG DEMAM
pengukuran apapun

Bukan karena proses


intrakranial
KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
KEJANG DEMAM KEJANG DEMAM
SIMPLEK (KDS) KOMPLEK ( KDK)

1 kali dan < 15


Sifatnya fokal
menit

Tidak berulang Lamanya >15


dalam 24 jam menit

Berulang dalam
24 jam
FAKTOR RESIKO BERULANGNYA KEJANG
DEMAM

1. Riwayat kejang demam dalam keluarga


2. Usia kurang dari 18 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang
4. Lamanya demam sebelum kejang

• Bila ada 3 faktor kemungkinan berulang 80%


• Bila tidak ada faktor 10-15%
• Kemungkinan berulang paling besar pada tahun pertama
Pemeriksaan Penunjang

 Rutin : darah rutin, elektrolit


 Tidak rutin : gula darah, pungsi lumbal,
EEG, CT scan
KEJANG
EPILEPTIKUS
DEFINISI

Episode neurologis yang abnormal dikarenakan


ketidaktepatan loncatan muatan listrik antar
neuron di otak
Tidak ada pencetusnya
dan terjadi berulang –
ulang
Epileptik
(Idiopatik) Sering terjadi pada
permulaan usia 20
tahun dan jarang pada
30 tahun

TIPE KEJANG Ada pencetusnnya oleh


kelainan atau kondisi
lain yang mengiritasi
otak

Non-epileptik Beberapa kelainan


mental dapat
(epilepsi menimbulkan gejala
sekunder) yang mirip kejang

Pada anak – anak,


demam dapat
menyebabkan kejang
non-epileptik
PATOFISIOLOGI
Perubahan integritas
sel neuron

Peningkatan loncatan impuls


elektrik (melewati batas)

Loncatan – loncatan neuron


menyebar ke daerah neuron
normal
PENYEBAB
1. Demam tinggi
2. Infeksi otak
3. Kelainan metabolik
4. Suplai oksigen ke otak tidak adekuat
5. Kerusakan struktur otak
6. Akumulasi cairan otak (udem serebri)
7. Obat - obatan
PENYAKIT YANG
MENYEBABKAN KEJANG..

1.Sistemik
2.Tumor
3.Trauma
4.Infeksi
5.Serebrovaskuler
KEJANG UMUM
Disebabkan oleh aktivasi elektris
hampir bersamaan secara simultan
di seluruh korteks serebral
KEJANG PARSIAL
Pelepasan elektron – elektron listrik pada otak yang mengalami lesi.
Mempengaruhi aktifitas fisik dan mental yang merupakan tanggung jawab fungsi
pada organ yang terkena.
KEJANG FOKAL

Kejang parsial simpleks

• Tidak ada perubahan kesadaran

Kejang parsial kompleks

• Kesadaran terganggu

Kejang parsial (simplek/kompleks) dengan generalisasi sekunder


KLASIFIKASI KEJANG
1. Kejang umum
(selalu ada kehilangan kesadaran)
2. Kejang Tonik klonik (grand mal)
3. Kejang Absence (petit mal)
4. Kejang Mioklonik
5. Kejang Klonik
6. Kejang Atonik
MANIFESTASI KLINIS: KEJANG
UMUM
1. Hilangnya kesadaran dan postur tubuh
2. Bisa mengalami kaku
3. Apnea
4. Sianosis
5. Inkontinensia urin
MANIFESTASI KLINIS: TONIK
KLONIK
1. Menghentak
2. Onset 60 – 90 detik
3. Kesadaran pulih secara bertahap
4. Bingung (postictal confuse) selama beberapa jam
MANIFESTASI KLINIS: KEJANG
ABSENCE
1. Singkat, biasanya hanya beberapa detik
2. Kehilangan kesadaran tanpa disertai kehilangan postur tubuh
3. Terlihat bingung
4. Mata melotot dan tampak kedutan pada kedua kelopak mata
5. Tidak respon terhadap suara atau rangsang lain
6. Berakhir secara tiba - tiba dan tidak ada periode postictal
MANIFESTASI KLINIS: KEJANG
PARSIAL SIMPLEKS
1. Tetap lokal dan tidak mempengaruhi kesadaran
2. Gerakan tonik – klonik unilateral terbatas pada 1 ekstremitas
3. Gejala halusinasi visual sering dihasilkan dari fokus occipitalis.
4. Halusinasi penciuman dan pendengaran berasal dari lobus
temporomedial.
STATUS EPILEPTIKUS
 Kejang terus menerus selama 30 menit
 Ada dua/lebih kejang tanpa kembali normal
 Status epileptikus non-kejang berkaitan dengan aktifitas
kejang minimal atau tidak terlihat dan dikonfirmasi
dengan EEG
RIWAYAT
Informasi penting:
 Onset
 Progresifitas aktifitas motorik (lokal/umum)
 Inkontinensia
Durasi episode kejang dan apakah ada postictal confusion
Faktor yang mendukung:
 Kurang tidur
 Minum minuman beralkohol
 Infeksi
 Penggunaan obat – obatan
 Cahaya ritmis
RIWAYAT: KEJANG PERTAMA

1. Riwayat trauma kepala


2. Sakit kepala
3. Kehamilan atau baru melahirkan
4. Riwayat gangguan metabolik atau hipoksia
5. Penggunaan minuman beralkohol
DIAGNOSA BANDING

1. Syncope
2. Hyperventilation syndrome
3. Complex migraine
4. Movement disorders
5. Narcolepsy
6. Pseudo-seizures
Status Kejang
PEMBEDA KDS KDK Epilepsi Epileptikus infeksi SSP

Demam + + - - +

Waktu < 15 menit > 15 menit Tidak > 30 menit Tidak


kejang ditentukan ditentukan

Berulang Tidak Ya Ya Ya Tidak


dalam 1x24 ditentukan
jam

Rangsang - - - - +
meningeal
PENATALAKSAAN: AIRWAY

1. Oxygen
2. Pulse oximetry
3. Endotracheal intubation
1.Untuk kejang berlangsung lama
Pernafasan:
 Suction
 Alat bantu jalan nafas

Sirkulasi: pemasangan infus


Pemberian infus glukosa jika didapatkan
hipoglikemia
Diazepam (10mg/ 2ml)\
Jika tidak diencerkan
.3-5mg/kgBB untuk BB 50kg
Ambil .3mg/kgBB
50x0.3mg=15mg
Dibutuhkan 3ml/1.5 ampul
Diazepam (10mg/ 2ml) diencerkan menjadi 5ml
Misal BB 50kg
Dosis .2-.5mg/kgBB (ambil .3mg/kgBB)  50x.3 = 15mg

1 ampul (2ml) ditambah 3ml aquadest


Dosis stlh pengenceran 10mg/5ml
Untuk 15mg = 7.5/ 2 ampul
DIMASUKKAN PERLAHAN
SECOND LINE MEDICATIONS:

1. Phenytoin/fosphenytoin
2. Phenobarbital
3. valproat acid
4. Karbamazepin
5. Thiagabin
6. Gabapentin
7. dll
Dosis 10-20mg/kgBB
Fenitoin 250mg/ 5ml
Misal 50kg  10x50=500mg  2ampul

Rumatan 5-7mg/kgBB  12jam


5x50=250mg  1ampul
THIRD LINE MEDICATION:

Anastesi umum
 Infus midazolam, propofol, atau pentobarbital
 Inhalasi isoflurane
Dosis 5-15mg/kgBB
Sediaan 200mg/2ml diencerkan menjadi 200mg/10ml
Misal BB 50kg
50x5=250mg 12.5ml (pakai 2 ampul)

Dilanjutkan drip dengan dosis setengahnya


KOMPLIKASI
Menganggu kognitif
Menurunkan kemampuan kecerdasan
Perubahan prilaku ( epileptik personality)

Sosial
Ada jenis pekerjaan yang tidak tepat :
 Pengemudi
 Pilot
 Operator mesin

Boleh sekolah
TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai