Suatu gangguan trombohemoragik akut, sub-akut dan kronik yang terjadi sebagai akibat komplikasi sekunder dari berbagai penyakit. Ditandai dengan aktifasi intravaskular menyeluruh sistem koagulasi yang menyebabkan terbentuknya mikrotrombi dalam mikrosirkulasi. Gambaran klinis sangat bervariasi dari yang ringan sampai sangat berat dan fatal
Factor IX
factor IXa
factor X
factor X
fibrinogen
solluble fibrin
insolluble fibrin
Proses Fibrinolisis
Plasminogen aktivator plasminogen
Plasmin + antiplasmin
kompleks plasmin-antiplasmin
Fibrinogen
fibrin
Patofisiologi DIC
Terdapat 2 mekanisme utama
Terdapat 3 konsekwensi
1. Kecenderungan perdarahan yang ditimbulkan oleh pemakaian trombosit dan faktor-faktor koagulasi yang juga diperkuat oleh efek antikoagulasi dari fibrin degradation product (FDP)
Obstruksi sirkulasi yang disebabkan oleh hipoperfusi organ dan kerusakan jaringan karena iskemik.
2.
3.
DIC bisa menyebabkan hemolisis mikroangiopatik, karena terjadi gangguan mekanis pada membran eritrosit dalam pembuluh darah kecil yang ada deposit fibrinnya
Gambaran klinis
Gejala neurologis, gangguan fungsi serebral, gangguan kesadaran multifokal, delirium dan koma Pada kulit bisa terlihat iskemik fokal atau gangren superfisial, petekie, ekimosis atau bekas tusukan pada vena berdarah terus Pada ginjal : oliguri, azotemia dan nekrosis kortikal, hematuri Pada paru : acute respiratory distress syndrome Gastrointestinal : ulserasi akut Membran mukosa: epistaksis dan perdarahan gusi
Pemeriksaan laboratorium
Histologik dengan menemukan deposit fibrin Hitung trombosit PT PTT TT Fibrinogen FDP Waktu beku (clothing time) Retraksi bekuan (clot retraction) Apus darah tepi Waktu perdarahan
Perubahan suhu
Penyakit autoimun
hemolisis
keganasan
Rangsangan Aktivasi permukaan Dan trombosit Jalur intrinsik Jaringan tromboplastin Jalur ekstrinsik
Koagulasi intravaskular
dan fibrinolisis
DIC
Trombosis mikrosirkulasi
Gejala trombosis Neurologi : multifokal Delirium, koma Kulit : iskemia fokal ganggren superfisiel
hematuria
epistaksis, perdarahan gusi
GI : ulserasi akut
Perdarahan masif
Penanganan
Pengobatan supportif - pertahankan hemodinamik - mencegah dan mengatasi syok - bebaskan jalan nafas - jaga keseimbangan asam basa dan elektrolit 2. Penanganan penyakit dasar 3. Pemberian antikoagulan (heparinisasi) 4. Transfusi (replacement therapy) 5. Antifibrinolisis - epsilon aminocaproic acid (EACA) - tranexamid acid
1.