Anda di halaman 1dari 12

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)

Suatu gangguan trombohemoragik akut, sub-akut dan kronik yang terjadi sebagai akibat komplikasi sekunder dari berbagai penyakit. Ditandai dengan aktifasi intravaskular menyeluruh sistem koagulasi yang menyebabkan terbentuknya mikrotrombi dalam mikrosirkulasi. Gambaran klinis sangat bervariasi dari yang ringan sampai sangat berat dan fatal

Fisiologi hemostasis : 3 fase


1. Hemostasis Primer - vasokontriksi lokal - pembentukan platelet-plug 2. Hemostasis Sekunder - proses koagulasi hingga terbentuknya fibrin stabil. 3. Proses Fibrinolisis fibrinolisis merupakan proses pelarutan fibrin secara enzimatik oleh plasmin

Intrinsic pathway (PTT)

Extrinsic pathway (PT)

Factor XII factor XIIa Factor XI factor XI a

tromboplastin factor VIIa Ca 2+ factor VII

Factor IX

factor IXa

factor X

factor X

factor Xa phospolipid protrombin VIII, Ca 2+ trombin factor XIII a factor XIII

fibrinogen

solluble fibrin

insolluble fibrin

Proses Fibrinolisis
Plasminogen aktivator plasminogen

Plasmin + antiplasmin

kompleks plasmin-antiplasmin

Fibrinogen

fibrin

Fibrinogen Degradation Product (FDP)

Fibrin Degradation Product (FDP)

Patofisiologi DIC
Terdapat 2 mekanisme utama

1. Pelepasan faktor jaringan (tromboplastin)

ke dalam sirkulasi. 2. Kerusakan endothelial

Terdapat 3 konsekwensi
1. Kecenderungan perdarahan yang ditimbulkan oleh pemakaian trombosit dan faktor-faktor koagulasi yang juga diperkuat oleh efek antikoagulasi dari fibrin degradation product (FDP)
Obstruksi sirkulasi yang disebabkan oleh hipoperfusi organ dan kerusakan jaringan karena iskemik.

2.

3.

DIC bisa menyebabkan hemolisis mikroangiopatik, karena terjadi gangguan mekanis pada membran eritrosit dalam pembuluh darah kecil yang ada deposit fibrinnya

Gambaran klinis
Gejala neurologis, gangguan fungsi serebral, gangguan kesadaran multifokal, delirium dan koma Pada kulit bisa terlihat iskemik fokal atau gangren superfisial, petekie, ekimosis atau bekas tusukan pada vena berdarah terus Pada ginjal : oliguri, azotemia dan nekrosis kortikal, hematuri Pada paru : acute respiratory distress syndrome Gastrointestinal : ulserasi akut Membran mukosa: epistaksis dan perdarahan gusi

Pemeriksaan laboratorium
Histologik dengan menemukan deposit fibrin Hitung trombosit PT PTT TT Fibrinogen FDP Waktu beku (clothing time) Retraksi bekuan (clot retraction) Apus darah tepi Waktu perdarahan

Infeksi Anoksemia Asidosis

trauma operasi kebidanan

Perubahan suhu
Penyakit autoimun

hemolisis
keganasan

Rangsangan Aktivasi permukaan Dan trombosit Jalur intrinsik Jaringan tromboplastin Jalur ekstrinsik

Koagulasi intravaskular
dan fibrinolisis

DIC

Trombosis mikrosirkulasi

Konsumsi koagulopati dan trombositopenia

Gejala trombosis Neurologi : multifokal Delirium, koma Kulit : iskemia fokal ganggren superfisiel

Gejala perdarahan perdarahan serebral petikie, ekimosis, tusukan vena pendarahan

Ginjal : oliguria, azotemia


Nekrosis kortikal Paru: gejala pernafasan Distress akut

hematuria
epistaksis, perdarahan gusi

GI : ulserasi akut

Perdarahan masif

Penanganan
Pengobatan supportif - pertahankan hemodinamik - mencegah dan mengatasi syok - bebaskan jalan nafas - jaga keseimbangan asam basa dan elektrolit 2. Penanganan penyakit dasar 3. Pemberian antikoagulan (heparinisasi) 4. Transfusi (replacement therapy) 5. Antifibrinolisis - epsilon aminocaproic acid (EACA) - tranexamid acid
1.

Anda mungkin juga menyukai