KELOMPOK A
• Arteri karotis intrakavernosus yang merangsang pleksus perikarotis. Pleksus ini mendapat
rangsangan dari cabang 1 dan 2 nervus trigeminus, ganglia servikalis superior (simpatik) dan
ganglia sphenopalatine (parasimpatik). Iritatif disekitar pleksus membawa impils ke batang otak
dan mengakibatkan rasa nyeri di daerah periorbital, retroorbital dan dahi.
• Disfungsi awal atau inflamasi pembuluh darah didaerah sinus parasellar atau area sinus
cavernosus akan mengaktivasi pathway nyeri orbital trigeminus. Adanya aktivasi sistem
vaskularisasi trigemina sebagai penyebab atau akibat dari nyeri kepala klaster belum jelas
Keluhan
• Nyeri kepala yang hebat, nyeri selalu unilateral di orbita, supraorbita, temporal atau
kombinasi dari tempat-tempat tersebut, berlangsung 15–180 menit dan terjadi dengan
frekuensi dari sekali tiap dua hari sampai 8 kali sehari.
Cluster headache episodik adalah nyeri kepala Cluster headache kronis yaitu nyeri kepala
sesuai dengan kriteria diatas dan paling sedikit dua sesuai dengan kriteria diatas dan serangan
periode klaster yang berlangsung 7–365 hari dan berulang lebih dari 1 tahun tanpa periode remisi
dipisahkan oleh periode remisi bebas nyeri > 1 bulan. atau dengan periode remisi yang berlangsung
kurang dari 1 bulan.
Pemeriksaan Penunjang
CT scan/MRI kepala
Temporal
arteritis
Tatalaksana Akut
1. Inhalasi oksigen (masker muka): oksigen 100% 7 liter/menit selama 15 menit
2. Dihidroergotamin (DHE ) 0,5–1,5 mg i.v. akan mengurangi nyeri dalam 10 menit; pemberian i.m.
dan nasal lebih lama.
3. Sumatriptan injeksi subkutan 6 mg, akan mengurangi nyeri dalam waktu 5-15 menit; dapat
diulang setelah 24 jam. Kontraindikasi: penyakit jantung iskemik, hipertensi tidak terkontrol.
Sumatriptan nasal spray 20 mg (kurang efektif dibanding subkutan). Efek samping: pusing, letih,
parestesia, kelemahan di muka.
4. Zolmitriptan 5 mg atau 10 mg per oral.
5. Anestesi lokal: 1 ml Lidokain intranasal 4%.
6. Indometasin (rectal suppositoria).
7. Opioids (rektal, Stadol nasal spray) hindari pemakaian jangka lama.
8. Ergotamine aerosol 0,36–1,08 mg (1–3 inhalasi) efektif 80%.
9. Gabapentin atau Topiramat.
Tatalaksana Supresi Periodik Kluster
• Prednison 40–75 mg/hari untuk 3 hari →reduksi dosis dengan interval tiap 3 hari
tappering off dalam 11 hari →jika nyeri kepala klaster muncul lagi →stabilisasi dosis.
• Ergotamine tartrate tab 1 mg →dosis: 1–2 tab 1⁄2–1 jam sebelum prediksi serangan
(Efektif pada 1–2 periode cluster pertama).
• Dihidroergotamin; Injeksi 1 mg i.m. →2 kali/hari 1⁄2–1 jam sebelum prediksi
serangan
• Methysergide
1. Aman bila durasi periode klaster < 3 bulan
2. Efek samping: fibrosis
3. Dosis: 1–2 mg, 2–3 kali/ hari
• Chlorpromazine: 75–700 mg/hari
Farmakologi Profilaksis
Ad sanationam
Bonam
Ad fungsionam
Bonam