Anda di halaman 1dari 15

Cluster Type Headach

KELOMPOK A

dr. Zainal Abidin, Sp.S


Definisi
• merupakan jenis nyeri kepala yang paling hebat dan insidensnya jarang,
mempunyai gambaran klinis yang khas yaitu periodesitas serta gejala otonom,
yang membedakan dengaan bentuk nyeri kepala yang lain.
• Cluster headache sering terjadi pada malam hari, membangunkan pasien dari
tidur, dan berulang setiap hari pada waktu tertentu yang sama untuk jangka
waktu mingguan hingga bulanan. Setelah itu akan ada jeda dimana pasien
mungkin bebas dari cluster headache selama berbulan-bulan atau bertahun-
tahun
Epidemiologi

• Predominan pada laki-laki, dengan rasio


laki-laki : wanita 9:1. Serangan pertama kali
biasanya pada usia 20-40 tahun. Puncak
onset awal 20-29 tahun .
Patofisiologi
• Patofisiologi belum jelas

• Arteri karotis intrakavernosus yang merangsang pleksus perikarotis. Pleksus ini mendapat
rangsangan dari cabang 1 dan 2 nervus trigeminus, ganglia servikalis superior (simpatik) dan
ganglia sphenopalatine (parasimpatik). Iritatif disekitar pleksus membawa impils ke batang otak
dan mengakibatkan rasa nyeri di daerah periorbital, retroorbital dan dahi.

• Disfungsi awal atau inflamasi pembuluh darah didaerah sinus parasellar atau area sinus
cavernosus akan mengaktivasi pathway nyeri orbital trigeminus. Adanya aktivasi sistem
vaskularisasi trigemina sebagai penyebab atau akibat dari nyeri kepala klaster belum jelas
Keluhan

• Nyeri kepala yang hebat, nyeri selalu unilateral di orbita, supraorbita, temporal atau
kombinasi dari tempat-tempat tersebut, berlangsung 15–180 menit dan terjadi dengan
frekuensi dari sekali tiap dua hari sampai 8 kali sehari.

• Serangan-serangannya disertai satu atau lebih sebagai berikut, semuanya ipsilateral:


injeksi konjungtival, lakrimasi, kongesti nasal, rhinorrhoea, berkeringat di kening dan
wajah, miosis, ptosis, edema palpebra. Selama serangan sebagian besar pasien gelisah
atau agitasi.
Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan
tanda vital dalam, pemeriksaan neurologis,
pemeriksaan skala nyeri
Kriteria Diagnostik
a) sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang memenuhi kriteria:
b) Nyeri hebat pada daerah orbita, supraorbital & atau temporal unilateral yang
berlangsung 15-180 menit jika tidak ditangani.
c) Nyeri kepala dissertai setidaknya satu gejala sebagai berikut:
• Injeksi konjungtiva/lakrimasi pada mata ipsilateral
• Kongesti nasal & atau rhinorrhea ipsilateral
• Edema palpebra ipsilateral
• Berkeringat pada daerah dahi & wajah ipsilateral
• Miosis & atau ptosis ipsilateral
• Gelisah/ agitasi
• Frekuensi serangan 1-8 kali/hari
e) Tidak berhubungan dengan yang lain
Kriteria Diagnostik

Cluster headache episodik adalah nyeri kepala Cluster headache kronis yaitu nyeri kepala
sesuai dengan kriteria diatas dan paling sedikit dua sesuai dengan kriteria diatas dan serangan
periode klaster yang berlangsung 7–365 hari dan berulang lebih dari 1 tahun tanpa periode remisi
dipisahkan oleh periode remisi bebas nyeri > 1 bulan. atau dengan periode remisi yang berlangsung
kurang dari 1 bulan.
Pemeriksaan Penunjang

CT scan/MRI kepala

CT Scan atau MRI Kepala + kontras atas indikasi


bila didapatkan defisit neurologi, atau bila diterapi
belum membaik selama 3 bulan serta keluhan makin
memberat
Diagnosis Banding
Neuralgia
Migrain
Trigeminus

Temporal
arteritis
Tatalaksana Akut
1. Inhalasi oksigen (masker muka): oksigen 100% 7 liter/menit selama 15 menit
2. Dihidroergotamin (DHE ) 0,5–1,5 mg i.v. akan mengurangi nyeri dalam 10 menit; pemberian i.m.
dan nasal lebih lama.
3. Sumatriptan injeksi subkutan 6 mg, akan mengurangi nyeri dalam waktu 5-15 menit; dapat
diulang setelah 24 jam. Kontraindikasi: penyakit jantung iskemik, hipertensi tidak terkontrol.
Sumatriptan nasal spray 20 mg (kurang efektif dibanding subkutan). Efek samping: pusing, letih,
parestesia, kelemahan di muka.
4. Zolmitriptan 5 mg atau 10 mg per oral.
5. Anestesi lokal: 1 ml Lidokain intranasal 4%.
6. Indometasin (rectal suppositoria).
7. Opioids (rektal, Stadol nasal spray) hindari pemakaian jangka lama.
8. Ergotamine aerosol 0,36–1,08 mg (1–3 inhalasi) efektif 80%.
9. Gabapentin atau Topiramat.
Tatalaksana Supresi Periodik Kluster

• Prednison 40–75 mg/hari untuk 3 hari →reduksi dosis dengan interval tiap 3 hari
tappering off dalam 11 hari →jika nyeri kepala klaster muncul lagi →stabilisasi dosis.
• Ergotamine tartrate tab 1 mg →dosis: 1–2 tab 1⁄2–1 jam sebelum prediksi serangan
(Efektif pada 1–2 periode cluster pertama).
• Dihidroergotamin; Injeksi 1 mg i.m. →2 kali/hari 1⁄2–1 jam sebelum prediksi
serangan
• Methysergide
1. Aman bila durasi periode klaster < 3 bulan
2. Efek samping: fibrosis
3. Dosis: 1–2 mg, 2–3 kali/ hari
• Chlorpromazine: 75–700 mg/hari
Farmakologi Profilaksis

Tujuan : menekan serangan , mempertahankan remisi dengan efek samping minimal .


• Varapamil ( utama ) 120-160 mg PO 3-4x/hari atau Nimodipin 4 x 60 mg/hari
• Kortikosteroid : prednisone 60-80 mg/hari ( jagan diberikan jangka panjang )
• Litium 300-1500 mg/hari
• Ergitamin 2-3 x 2 mg
• Metysergide 4-10 mg/hari
Edukasi

Hidup dan istirahat cukup Hindari tembakau


Hindari tidur sore Hindari ketinggian
Hindari alcohol Hindari sinar terang dan suara gaduh
Ad vitam
Bonam

Ad sanationam
Bonam

Ad fungsionam
Bonam

Anda mungkin juga menyukai