Anda di halaman 1dari 29

TINEA KORPORIS

Oleh:
Rosa Riris S
G99152070

Pembimbing:
dr. Suci Widhiati, M.Sc., Sp. KK
TINJAUAN PUSTAKA
Dermatofitosis
Dermatofitosis adalah salah satu kelompok
dermatomikosis superfisialis yang disebabkan oleh
jamur dermatofit, terjadi sebagai reaksi pejamu
terhadap produk metabolit jamur dan akibat invasi oleh
suatu organisme pada jaringan hidup.

Klasifikasi dari dermatofitosis antara lain


1. Tinea kapitis
2. Tinea barbae
3. Tinea kruris
4. Tinea pedis et manum
5. Tinea unguium
6. Tinea korporis
Tinea Korporis

Definisi
Tinea korporis adalah dermatofitosis kulit glabrosa kecuali
pada telapak tangan, telapak kaki, dan selangkangan.
Epidemiologi dan Etiologi
Sering pada dewasa muda

Wanita = Pria

T.rubrum, T.mentagrophytes, dan M.canis

Antropofilik, Zoofilik, dan Geofilik

Cuaca panas, pakaian ketat, trauma ringan


Patogenesis
Patogen menginvasi lapisan kulit yang paling atas, yaitu pada stratum
korneum, lalu menghasilkan enzim keratinase dan menginduksi reaksi
inflamasi pada tempat yang terinfeksi

Adhesi pada Perkembangan


keratinosit Penetrasi respon host

Terjadi jika fungi Didukung oleh Faktor status


dapat melalui sekresi imun penderita
barier sehingga proteinase, dan organisme
dapat lipase, dan tersebut
menempel pada enzim mempengaruhi
keratin musinolitik yang derajat inflamasi
menyediakan
nutrisi

Dermatofita dapat bertahan pada stratum korneum kulit manusia karena


stratum korneum merupakan sumber nutrisi untuk pertumbuhan dermatofita
dan untuk pertumbuhan miselia jamur
Manifestasi Klinis
Gatal, terutama Makula/plak Kadang-kadang
saat berkeringat eritem/hiperpigmentasi terlihat erosi dan
berbatas tegas krusta akibat
Tepi aktif, bekas garukan

tambahan
subjektif

objektif
penyembuhan sentral
(central healing)
Tepi lesi dapat dijumpai
papul eritem atau
vesikel
Gambaran lesi dapat
polisiklik
Manifestasi Klinis
Diagnosis banding
dermatitis kontak

dermatitis numularis

dermatitis seboroik

ptiriasis rosea

psoriasis
Pemeriksaan Penunjang
Uji Metode Fungsi Penemuan
Skuama pada tepi diletakkan
Larutan KOH melisiskan
pada object glass. KOH 10% Hifa panjang bercabang
KOH keratin dan menampakkan
diteteskan diatas spesimen dan dan bersepta-septa
dermatofita
ditutup dengan deck glass.
Morfologi mikroskopis dari
Memfasilitasi pertumbuhan
Sabouraud medium (4% pepton, mikrokonidia dan
Kultur dermatofita
1% glukosa, agar, air) makrokonidia, topografi
dan pigmentasi
Melihat dengan lebih jelas Daerah yang terkena
Memberikan perubahan warna
pada seluruh daerah lesi perubahan pigmentasi infeksi akan
Lampu Wood sehingga batas lesi lebih mudah yang menyertai kelainan memperlihatkan
dilihat
ini fluoresensi warna kuning
keemasan sampai orange
Diagnosis

Ditetapkan berdasarkan gambaran klinis dan


lokalisasinya

Pemeriksaan sediaan langsung kerokan lesi


dengan larutan KOH 10%-20%, untuk melihat
elemen jamur dermatofit

Biakan jamur diperlukan untuk identifikasi


spesies jamur penyebab yang lebih akurat
Terapi

Pengobatan topikal dan sistemik

Pengobatan topikal merupakan pilihan utama. Efektivitas obat


topikal dipengaruhi oleh mekanisme kerja obat tersebut

Cara pemakaian terapi topikal: dioleskan 1-2 kali sehari pada


area yang terkena infeksi jamur (affected area) sampai 3 cm
pada kulit sehat di sekitarnya
Terapi Topikal
asam salisilat (3-6%) dan asam benzoate (6-12%)
disebut salep whitfield
Kombinasi
asam salisilat dan sulfur presipitatum dalam bentuk
salep (salep 2-4)

mikonazol 2%, klotrimasol 1%, ketokonazol dan yang


Derivat azol
terbaru sertaconazole nitrate

Derivat alilamin Naftifine, terbinafine

steroid potensi rendah sampai sedang, namun


Steroid topikal penggunaannya tidak boleh dalam jangka waktu yang
panjang
Terapi sistemik
0,5-1 gr atau 10mg/kgBB/hari untuk dewasa,
sedangkan untuk anak-anak 0,25-0,5 gr sehari
Griseofulvin Lama pemberian sampai gejala klinis membaik, dan
umumnya 3-4 minggu

ketokonazol 200-400 mg per hari selama 3-4 minggu


Itrakonazol 100 mg per hari selama 2 minggu atau
Golongan azol 200 mg per hari selama 1 minggu
Flukonazol 150-300 mg/ minggu selama 2-4 minggu.

Derivat alilamin terbinafin 250 mg per hari selama 2-4 minggu


Prognosis
Untuk tinea korporis yang bersifat lokal, prognosisnya akan
baik dengan tingkat kesembuhan 70-100% setelah
pengobatan dengan azol topikal atau allilamin atau
dengan menggunakan anti jamur sistemik
Laporan Kasus

Nama : Ny. S
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Alamat : Mojolaban, Sukoharjo
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Menikah
Tanggal Periksa : 31 Mei 2017
No. RM : 00-38-05-33
Keluhan Utama

Gatal pada perut


Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan
gatal pada perut sebelah kiri
sejak 1 bulan yang lalu

Gatal dirasakan hilang timbul,


semakin memberat saat badan
berkeringat dan lembab.

Selama 1 bulan ini pasien tidak


memberikan obat apapun hanya
mengompres panas pada daerah
yang gatal hingga akhirnya
sekarang tampak kehitaman.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Keluhan Serupa Sebelumnya :


Pada bulan Februari 2017

Riwayat Alergi obat dan makanan :


disangkal

Riwayat Atopi :
disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Keluhan Serupa :

disangkal

Riwayat Alergi obat dan makanan :

disangkal

Riwayat Atopi :

disangkal
RIWAYAT Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga,
tinggal bersama dalam satu rumah hanya
SOSIAL dengan suaminya. Pasien berobat
EKONOMI menggunakan fasilitas BPJS.

Pasien mengaku mandi hingga 3 kali sehari


menggunakan air biasa (tidak panas) dan
RIWAYAT sabun yang berganti-ganti.
Setiap kali mandi pasien mengaku selalu
KEBIASAAN berganti pakaian.
Pasien dan suaminya hanya menggunakan
satu handuk untuk digunakan bergantian.
Tidak ada pantangan makan ataupun alergi.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : kompos mentis, GCS E4V5M6, gizi kesan
cukup
Vital Sign :
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respiration rate : 20 x/menit
Suhu : 36.6 C
Antropometri :
Berat badan : 58 kg
Tinggi badan : 158 cm
Kepala : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Mata : dalam batas normal
Telinga : dalam batas normal
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : Lihat status dermatologis
Ekstremitas Atas : dalam batas normal
Ekstremitas Bawah : dalam batas normal
Status Dermatologis

Regio Abdomen :

Tampak plak
hiperpigmentasi, dengan
sebagian tampak eritema,
central healing (+), tepi lesi
aktif, berbatas tegas
dengan skuama halus
diatasnya.
Diagnosis Banding

Tinea korporis

Dermatitis Kontak Alergi

Dermatitis Kontak Iritan


Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan KOH
Tampak gambaran
hifa (+)
Diagnosis Kerja
Tinea Corporis
Terapi
Non Medikamentosa
Penjelasan mengenai penyakit, rencana terapi dan prognosis
Mandi minimal dua kali sehari dengan menggunakan air biasa (tidak panas) dan
bukan sabun antiseptik
Mencuci barang-barang pribadi secara berkala (sprei, pakaian, dan lain-lain)
Masing-masing anggota keluarga menggunakan handuk yang berbeda
Mengurangi kelembapan dari tubuh pasien dengan menghindari pakaian yang
panas (karet, nylon), mengganti pakaian secara teratur minimal 2x sehari
terutama apabila terasa lembab dan kotor, dan menghindari berkeringat yang
berlebihan
Menggunakan pakaian yang menyerap keringat
Tidak menggaruk atau menggosok bagian yang gatal
Mengoleskan krim yang diberikan dari arah luar ke dalam pada daerah yang gatal

Medikamentosa
Ketoconazole cream 2% dioles 2 x sehari setelah mandi selama 2-4 minggu
Prognosis

Ad vitam: bonam

Ad sanam: bonam

Ad
fungsionam: bonam

Ad
cosmeticum: bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai