Anda di halaman 1dari 39

CASE BASED

DISCUSSION

URTIKARIA GIRATA
AKUT PADA
PENDERITA ATOPIK

Pembimbing : Disusun oleh :


dr. Hj. Pasid Harlisa, Sp. KK Fernanda Lurma Wardani
PENDAHULUAN
Urtikaria
( Hives, nettle rash, biduran , kaligata)

Penyakit kulit yang sering di jumpai di klinis. Disebabkan oleh


berbagai faktor.
3

Reaksi vaskular terhadap bermacam-macam


DEFINISI sebab, biasanya oleh suatu reaksi alergi, yang
mempunyai karakteristik gambaran kulit eritema
dengan sedikit oedem kulit berbatas tegas yang
timbul secara cepat \ dan menghilang perlahan-
lahan.
EPIDEMIOLOGI 4

Dapat semua umur


Dewasa >> muda rata-rata 35 thn
Lama serangan : bervariasi >1 thn, > 20 thn
Laki-laki = wanita

Umur
Ras
Jabatan
Letak geografis
Perubahan musim
ETIOLOGI 5

1. Obat
2. Makanan 7. Trauma fisik
3. Gigitan dan sengatan 8. infeksi / infestasi parasit
serangga 9. Psikis
4. Fotosensitizer 10. Genetik
5. Inhalan 11. Penyakit sistemik
6. kontaktan
6

Berdasarkan lamanya serangan


berlangsung dibedakan :
KLASIFIKASI
urtikaria akut
urtikaria kronik
7

Berdasarkan
Morfologi klinis :
KLASIFIKASI Berdasarkan Luas dan
(Cont) 1. Urtikaria papular : Dalam :
bentuk papul 1. Lokal
2. Gutata : sebesar 2. Generalisata
tetesan air 3. Angioedema
3. Girata : ukuran
besar
8

Berdasarkan pemyebabnya dibedakan


KLASIFIKASI menjadi :
(Cont)
1. Urtikaria atas dasar reaksi imunologik
2. Urtikaria atas dasar reaksi non-
imunologik
3. Idiopatik
9

PATOGENESIS
10

White
Is the color of milk and
fresh snow, the color
produced by the
combination of all the
colors of the visible
spectrum.
11
Gejala
Gatal, rasa terbakar, atau
tertusuk.
MANIFESTASI Biduran berwarna merah
KLINIS muda sampai merah.
Lesi dapat menghilang
dalam 24 jam atau lebih,
Serangan berat sering
disertai gangguan sistemik
seperti nyeri perut diare,
muntah dan nyeri kepala.
12
Tanda
1. eritema dan edema setempat berbatas tegas dan
kadang-kadang bagian tengah tampak lebih pucat.
2. papular, lentikular, numular, dan plakat.
3. Jika ada reaksi anafilaksis, perlu diperhatikan adanya
gejala hipotensi, respiratory distress, stridor, dan
gastrointestinal distress.
4. Jika ada lesi yang gatal, dapat dipalpasi, namun tidak
memutih jika ditekan, maka merupakan lesi dari
urticarial vasculitis yang dapat meninggalkan
perubahan pigmentasi.
5. Pemeriksaan untuk dermographism
6. Edema jaringan kulit yang lebih dalam atau
submukosa pada angioedema.
13

Urtikaria dapat bermanifestasi sebagai keadaan-keadaan dibawah ini :

1. Immunologic IgE- dan IgE Receptor Dependent Urticaria/Angioedema

a. Urtikaria yang disebabkan oleh antigen spesifik


b. Atopic diathesis

c. Physical urticaria (urtikaria fisik)

Dermographism

Sumber : Fitzpatricks sixth edition


14
o Delayed dermographism

Sumber : Fitzpatricks sixth edition

oPressure urticaria
oVibratory angioedema
oCold urticaria
15
Cholinergic urticaria

Sumber : Fitzpatricks sixth edition

Local heat urticaria


Solar urticaria
Exercise-induced anaphylaxis
Adrenergic urticaria
Aquagenic urticaria and aquagenic pruritus
d. URTIKARIA KONTAK 16

Sumber : Fitzpatricks sixth edition

E. URTIKARIA AUTOIMUN
2. Urticaria/Angioedema Yang Dimediasi oleh Sistem 17
Komplemen dan Sistem Efektor Plasma Lainnya
a. Angioedema herediter dan didapat

Sumber : Fitzpatricks sixth edition

b. Venulitis urtikaria
18

c. Urtikaria akibat serum sickness


d. Urtikaria akibat reaksi transfusi produk darah
e. Urtikaria akibat infeksi
f. Urtikaria yang berhubungan dengan terapi angiotensin-
converting enzyme (ace) inhibitor

3. Urtikaria/angioedema idiopatik
19

DIAGNOSIS ANAMNESIS PEMERIKSAAN


FISIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PENATALAKSANAAN 20

Prinsip terapi utama urtikaria adalah mengindari pajanan antigen.


Antihistamin
Kortikosteroid
Pemberian topikal anti pruritus
The European
Academy of
Allergy and
Clinical
Immunology
(EAACI)
Asian Pacific
Journal of
Allergy and
Immunology
(APJAI)
23

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN 24

Nama : Ny.N

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 39 tahun

Pekerjaan : Swasta

No. RM : 102xxx

Tanggal periksa : 2 Agustus 2017

Alamat : Semarang
ANAMNESIS
25
Keluhan Utama

Gatal-gatal di tubuh

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien wanita berusia 39 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSI
Sultan Agung Semarang pada tanggal 2 Agustus 2017 pukul 11.00 WIB
dengan keluhan gatal dan bengkak merah pada perut, punggung, dan bahu
kiri sejak 2 hari yang lalu. Awalnya pasien makan kwetiau, kemuadian
malam harinya tersa gatal dan muncul benjolan/ bengkak merah pada perut.
Mulanya bengkak hanya kecil lalu membesar dan menyebar dari perut ke
punggung , dan bahu kiri. Pasien merasakan gatal sepanjang hari dan sedikit
mengganggu aktivitas. Saat terkena angin pasien merasa semakin gatal.
Pasien sebelumnya sudah minum obat dexamethasone, keluhan sempat
berkurang tetapi muncul lagi kemudian.
26
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang seberat ini
sebelumnya. Hanya pasien gatal sedikit lalu sembuh saat makan
makanan yang mengandung vetsin tinggi. Pasien juga sesak nafas
bila mengonsumsi obat analgetik. Pasien sering keluar cairan
bening dan bersih ketika udara dingin.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat alergi makanan laut dan udara dingin pada ibu
pasien.
Riwayat Kebiasaan 27

Pasien tidak pernah menggunakan pakaian ketat

Riwayat Alergi obat/ makanan

Pasien alergi semua jenis obat analgetik.

Pasien alergi makanan yang mengandung MSG tinggi

Pasien alergi udara dingin

Riwayat sosial ekonomi

Pengobatan menggunakan biaya umum. Kesan ekonomi baik.


28
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan umum : Baik Respirasi Rate : Tidak dilakukan

Kesadaran : Composmentis Thorax : Tidak dilakukan

Tekanan Darah : Tidak dilakukan Abdomen : Tidak dilakukan

Nadi : Tidak dilakukan Ekstremitas : Tidak dilakukan

Suhu : Tidak dilakukan


Status Dermatologi
29
UKK I : Terdapat urtikaria eritem berbatas tegas dengan
ukuran plakat (besar)

Lokasi : perut

Distribusi : konfluens
30
UKK II : Terdapat urtikaria eritem berbatas tegas dengan
ukuran plakat (besar)

Lokasi : punggung

Distribusi : konfluens
31

UKK III : Terdapat urtikaria eritem


berbatas tegas dengan ukuran
plakat (besar)

Lokasi : bahu kiri

Distribusi : diskret
32

DIAGNOSIS BANDING

Urtikaria girata akut pada penderita atopik

Pitiarisis rosea bentuk papular pada penderita atopik

Purpura anafilaktoid pada penderita atopik

DIAGNOSIS KERJA

Urtikaria girata akut pada penderita atopik


33

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Prick Test (tidak dilakukan)

Pemeriksaan kadar IgE, eosinofil, dan komplemen (tidak dilakukan)


PENATALAKSANAAN 34

Non Medikamentosa :

Menghindari faktor pencetus

Medikamentosa :

Anti Histamin oral

Loratadin 10 mg 1x1

Kortikosteroid Topikal

Betametason cream
35

Penulisan Resep

R/ Loratadin 10 mg No.VII

1 dd tab I

R/ Betamethasone cream 0,1% tube No. I

u.e
36
PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad sanam : ad bonam

Quo ad cosmeticum : ad bonam


EDUKASI 37
Aspek klinis :
Pasien dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang bisa
memicu timbulnya atau kambuhnya penyakit tersebut.
Pasien dianjurkan meminum obat secara teratur.

Aspek islami :
Senantiasa berusaha mengobati jika penyakit tersebut kambuh,
berdoa dan tawakkal untuk kesembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
38
Djuanda A. Dermatitis. dalam Djuanda A., Hamzah M., Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi VI. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013. h. 138-147.
Eichenfield, dkk. 2014. Guidelines of care for the management of atopic dermatitis. J Am Acad
Dermatol 2014;71:116-32. American Academy of Dermatology.
Harlisa, Pasid. 2012. Penggunaan Topikal Rasional Dalam Klinik dalam Sarosa H, dkk.
Kortikosteroid : Aplikasi Rasional dalam Klinik. UNISSULA PRESS : Semarang.
Kulthanan, K.,dkk. 2016. Clinical practice guideline for diagnosis and management of urticaria.
Asian Pacific Journal Allergy Immunol 2016;34:190-200.
Movita, Theresia. 2014. Tatalaksana Dermatitis Atopik. CDK-222/ vol. 41 no. 11, th. 2014. Jakarta :
Kalbemed.
Natalia, dkk. 2011. Perkembangan Terkini pada Terapi Dermatitis Atopik. J Indon Med Assoc, Volum:
61, Nomor: 7.
Sandipan Dhar, 2013. Topical therapy of atopic dermatitis. Indian Journal of Paediatric Dermatology |
Vol 14 | Issue 1-2. Department of Paediatric Dermatology, Institute of Child Health,
Kolkata, West Bengal, India
Wolff K., Johnson R.A. Atopic Dermatitis. dalam Wolff K., Johnson R.A. Fitzpatricks Color Atlas and
Synopsis of Clinical Dermatology. Edisi VI. New York: Mc Graw Hill; 2009. h. 34-41.
Zuberbier T. 2012. A summary of the new international EAACI/GA2LEN/EDF/WAO guidelines in
urticaria. WAO Journal ; 1-5.
39

Anda mungkin juga menyukai