DISCUSSION
URTIKARIA GIRATA
AKUT PADA
PENDERITA ATOPIK
Umur
Ras
Jabatan
Letak geografis
Perubahan musim
ETIOLOGI 5
1. Obat
2. Makanan 7. Trauma fisik
3. Gigitan dan sengatan 8. infeksi / infestasi parasit
serangga 9. Psikis
4. Fotosensitizer 10. Genetik
5. Inhalan 11. Penyakit sistemik
6. kontaktan
6
Berdasarkan
Morfologi klinis :
KLASIFIKASI Berdasarkan Luas dan
(Cont) 1. Urtikaria papular : Dalam :
bentuk papul 1. Lokal
2. Gutata : sebesar 2. Generalisata
tetesan air 3. Angioedema
3. Girata : ukuran
besar
8
PATOGENESIS
10
White
Is the color of milk and
fresh snow, the color
produced by the
combination of all the
colors of the visible
spectrum.
11
Gejala
Gatal, rasa terbakar, atau
tertusuk.
MANIFESTASI Biduran berwarna merah
KLINIS muda sampai merah.
Lesi dapat menghilang
dalam 24 jam atau lebih,
Serangan berat sering
disertai gangguan sistemik
seperti nyeri perut diare,
muntah dan nyeri kepala.
12
Tanda
1. eritema dan edema setempat berbatas tegas dan
kadang-kadang bagian tengah tampak lebih pucat.
2. papular, lentikular, numular, dan plakat.
3. Jika ada reaksi anafilaksis, perlu diperhatikan adanya
gejala hipotensi, respiratory distress, stridor, dan
gastrointestinal distress.
4. Jika ada lesi yang gatal, dapat dipalpasi, namun tidak
memutih jika ditekan, maka merupakan lesi dari
urticarial vasculitis yang dapat meninggalkan
perubahan pigmentasi.
5. Pemeriksaan untuk dermographism
6. Edema jaringan kulit yang lebih dalam atau
submukosa pada angioedema.
13
Dermographism
oPressure urticaria
oVibratory angioedema
oCold urticaria
15
Cholinergic urticaria
E. URTIKARIA AUTOIMUN
2. Urticaria/Angioedema Yang Dimediasi oleh Sistem 17
Komplemen dan Sistem Efektor Plasma Lainnya
a. Angioedema herediter dan didapat
b. Venulitis urtikaria
18
3. Urtikaria/angioedema idiopatik
19
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PENATALAKSANAAN 20
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN 24
Nama : Ny.N
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : Swasta
No. RM : 102xxx
Alamat : Semarang
ANAMNESIS
25
Keluhan Utama
Gatal-gatal di tubuh
Pasien wanita berusia 39 tahun datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSI
Sultan Agung Semarang pada tanggal 2 Agustus 2017 pukul 11.00 WIB
dengan keluhan gatal dan bengkak merah pada perut, punggung, dan bahu
kiri sejak 2 hari yang lalu. Awalnya pasien makan kwetiau, kemuadian
malam harinya tersa gatal dan muncul benjolan/ bengkak merah pada perut.
Mulanya bengkak hanya kecil lalu membesar dan menyebar dari perut ke
punggung , dan bahu kiri. Pasien merasakan gatal sepanjang hari dan sedikit
mengganggu aktivitas. Saat terkena angin pasien merasa semakin gatal.
Pasien sebelumnya sudah minum obat dexamethasone, keluhan sempat
berkurang tetapi muncul lagi kemudian.
26
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang seberat ini
sebelumnya. Hanya pasien gatal sedikit lalu sembuh saat makan
makanan yang mengandung vetsin tinggi. Pasien juga sesak nafas
bila mengonsumsi obat analgetik. Pasien sering keluar cairan
bening dan bersih ketika udara dingin.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat alergi makanan laut dan udara dingin pada ibu
pasien.
Riwayat Kebiasaan 27
Status Generalis
Lokasi : perut
Distribusi : konfluens
30
UKK II : Terdapat urtikaria eritem berbatas tegas dengan
ukuran plakat (besar)
Lokasi : punggung
Distribusi : konfluens
31
Distribusi : diskret
32
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS KERJA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Non Medikamentosa :
Medikamentosa :
Loratadin 10 mg 1x1
Kortikosteroid Topikal
Betametason cream
35
Penulisan Resep
R/ Loratadin 10 mg No.VII
1 dd tab I
u.e
36
PROGNOSIS
Aspek islami :
Senantiasa berusaha mengobati jika penyakit tersebut kambuh,
berdoa dan tawakkal untuk kesembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
38
Djuanda A. Dermatitis. dalam Djuanda A., Hamzah M., Aisah S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi VI. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013. h. 138-147.
Eichenfield, dkk. 2014. Guidelines of care for the management of atopic dermatitis. J Am Acad
Dermatol 2014;71:116-32. American Academy of Dermatology.
Harlisa, Pasid. 2012. Penggunaan Topikal Rasional Dalam Klinik dalam Sarosa H, dkk.
Kortikosteroid : Aplikasi Rasional dalam Klinik. UNISSULA PRESS : Semarang.
Kulthanan, K.,dkk. 2016. Clinical practice guideline for diagnosis and management of urticaria.
Asian Pacific Journal Allergy Immunol 2016;34:190-200.
Movita, Theresia. 2014. Tatalaksana Dermatitis Atopik. CDK-222/ vol. 41 no. 11, th. 2014. Jakarta :
Kalbemed.
Natalia, dkk. 2011. Perkembangan Terkini pada Terapi Dermatitis Atopik. J Indon Med Assoc, Volum:
61, Nomor: 7.
Sandipan Dhar, 2013. Topical therapy of atopic dermatitis. Indian Journal of Paediatric Dermatology |
Vol 14 | Issue 1-2. Department of Paediatric Dermatology, Institute of Child Health,
Kolkata, West Bengal, India
Wolff K., Johnson R.A. Atopic Dermatitis. dalam Wolff K., Johnson R.A. Fitzpatricks Color Atlas and
Synopsis of Clinical Dermatology. Edisi VI. New York: Mc Graw Hill; 2009. h. 34-41.
Zuberbier T. 2012. A summary of the new international EAACI/GA2LEN/EDF/WAO guidelines in
urticaria. WAO Journal ; 1-5.
39