Anda di halaman 1dari 59

FRATISCA SARA

1261050179
TUJUAN PEMBELAJARAAN
DEFINIS & ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI & FAKTOR RESIKO
MANIFESTASI KLINIS
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS PEMERIKSSAN
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANAN
KOMPLIKASI & PROGNOSIS
DEFINISI
Tinea kruris adalah penyakir dermatofitosis
(penyakit pada jaringan yg mengandung zat
tanduk) yang disebabkan infeksi gol jamur
dermatofita.
ETIOLOGI
Jamur Dermatofita
Sifat : mencerna keratin
3 genus
Trichophyton
Microsporum
Epidermophyton
Spesies penyebab utama
di Indonesia
Trichophyton rubrum
Trichophyton mentagrophites
Microsporum canis
Microsporum gypseum
Trichophyton concentricum
Epidermophyton floccosum
Trichophyton rubrum
Trichophyton mentagrophites
Microsporum canis
Microsporum gypseum
Epidermophyton floccosum
EPIDEMIOLOGI
Jenis kelamin
Series 1
1.2
1
0.8
0.6
Series 1
0.4
0.2
0
Laki-laki Perempuan

Hal ini di karenakan adanya hormon progesteron


pada perempuan yang dapat menghambat
pertumbuhan jamur golongan dermatofita
Usia
5

3
Series 1
2

0
dewasa anak-anak

Menurut Berman (2011) dan Wiederkehr (2012).


Letak Geografis
Di Jakarta

70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00% Series 1
0.00%

http://repository.usu.ac.id (Made,2001)
RSU Adam malik/Dokter Pirngadi Medan

50%
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10% Series 1
5%
0%

http://repository.usu.ac.id (Made,2001)
Di Asia

4.5
4
3.5
3
2.5
2 Series 1

1.5
1
0.5
0
T.rubrum T.mentagraphytes T.violaceum

http://repository.usu.ac.id (Verma dan


Heffernan,2008)
Di Amerika Serikat

6
5
4
3
2
Series 1
1
0

http://repository.usu.ac.id
Di Afrika

5
4.5
4
3.5
3
2.5
Series 1
2
1.5
1
0.5
0
T.rubrum T.mentagrophytes

http://repository.usu.ac.id
FAKTOR RESIKO
Faktor Risiko
kelembaban

DM Lingkungan

Pemakaian Kebersihan
antibiotik diri

obesitas
PATOFISIOLOGI
KARAKTERISTIK JAMUR
1. Kemampuan melekat pada kulit dan mukosa
pejamu.
2. Kemampuan untuk menembus jaringan
pejamu.
3. Mampi bertahan dalam lingkungan pejamu.
4. Menyesuaikan diri dengan suhu dan keadaan
biokimia pejamu untuk berkembang biak dan
menimbulkan reaksi jaringan/radang.
1. PERLENGKETAN 2. PENETRASI DERMATOFIT
PADA MELEWATI
KERATINOSIT DAN DIANTARA SEL

R. I. NON-SPESIFIK -PENYAMARAN
-PENGENDALIAN
-PENYERANGAN

3. PEMBENTUKAN RESPON
R.I. SPESIFIK IMUN HOSPES/PEJAMU

TIMBUL REAKSI RADANG DAN EFLORESENSI


GATAL SAAT
BERKERINGAT

LESI BULAT/LONJONG
KRUSTA EROSI
DENGAN TEPI AKTIF
DAN BERKEMBANG
KE ARAH LUAR

MELEBAR, POLISIKLIK
ARSINAR/SIRSINAR

ERITEMA PAPUL-VESIKEL
+
Manifestasi Klinis
Infeksi di mulai
Jamur Memudahkan
dengan kolonisasi
menghasilkan invasi ke startum
hifa atau cabang
keratinase korneum
cabangnya

Hifa menghasilkan
enzim keratolitik,
Reaksi peradangan
berdifusi ke
jaringan epidermis
Jamur
dermatofita

Pertumbuhan
dengan pola
radial

Lesi kulit dengan


batas yang jelas
dan meninggi
Reaksi kulit, Reaksi
semula papula peradangan

Gatal dan
panas
Makula eritematosa Area sentral biasanya
dengan central healing hiperpigmentasi dan
dilipatan inguinal, distal terdiri ats papula
lipat paha, dll erimatus yg tersebar.
Daerah bersisik Infeksi kronis bisa oleh
Pd infeksi akut, bercak- krn pemakaian
bercak adanya dan kortikosteroid topikal shg
eksudatif kulit tampak eritematus.
Pd infeksi kronik, makula
hiperpigmentasi dgn
skuama dan likenifikasi.
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis
KU

RKP Onset

RPK Lokasi

Kualitas/
RPD
kuantitas

Keluhan
kronologis
tambahan
Perberat/
peringan
P. Fisik
Kulit & Mukosa

1. Inspeksi
- Warna kulit
- Perubahan warna kulit
Effloresensi
1. Jenis
2. Lokasi
3. Penyebaran
4. Susunan
5. Bentuk
6. Ukuran
7. Batas
8. Tengah
9. Tepi
10. Permukaan (di palpasi)
Kulit & Mukosa
2. Palpasi
- Kelembaban : lembab/kering/berminyak
- Suhu : normal/dingin/hangat
- Tekstur : halus/kasar
- Permukaan :datar/verukosa
Pemeriksaan Penunjang
KEROKAN KULIT

Kerokan diambil dari tepi


lesi yang meninggi atau
aktif
diletakkan di atas deck
glass dan ditetesi dengan
larutan KOH 10-20 %
Fiksasi dengan bunsen
Dilihat di bawah
mikroskop dengan
pembesaran 40 kali
Ditemukan elemen
jamur(hifa atau spora)
Saboraud Dextrose Agar (SDA)

Menentukan spesies
jamur
Digunakan antibiotik
kloramfenikol pada agar
2 minggu
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis Banding
Candidosis intertriginosa
Erytrasma
Psoriasis
Dermatitis seboroik
Candidosis Intertriginosa
Penyakit jamur yg disebabkan oleh spesies Candida biasanya oleh Candida albicans

Predisposisi baik endogen maupun eksogen

Mengenai daerah lipatan kulit

Bercak yg berbatas tegas, bersisik, basah, dan kemerahan

Gatal yg hebat, kadang-kadang disertai rasa panas seperti terbakar


Penyakit bakteri kronik
pada stratum korneum
yg disebabkan oleh
Corynebacterium
Erytrasma minitussismum
Lesi berupa eritema
dan skuama halus
terutama di daerah
ketiak dan lipat paha
Effloresensi yg sama
berupa eritema dan
skuama pada seluruh
lesi merupakan tanda
Erytrasma khas dr eritrasma
Skuama kering yg
halus menutupi lesi
dan pada perabaan
terasa berlemak
Psoriasis

Bercak-bercak eritema
Penyakit yg
berbatas tegas dg Disertai fenomena
penyebabnya autoimun,
skuama yg kasar, tetesan lilin, Auspitz dan
bersifat kronik dan
berlapis-lapis dan Kobner
residif
transparan
Dermatitis Seboroik

Penyakit inflamasi Eritema dan skuama


kronis yg mengenai yg berminyak dan
daerah kepala dan agak kekuningan dg
badan batas kurang tegas
Penatalaksanaan Dermatofitosis
MEDIKAMENTOSA
Topikal
Sistemik
Topikal:
Salep whitfield
Campuran asam salisilat 5%, asam benzoat
10% dan resorsinol 5% dalam spiritus
Castellanis paint
Imidazol
Ketokenazol
Piroksolamin siklik
Sistemik

Griseofulvin Itraconazole 100 mg/day


Terbinafine 250 mg/day for 15 days or 200
Mikroside 15-25 mg/ kg for 2-4 weeks. mg/day for 1week.
BB, ultra 10-15mg/kg BB.
6-8minggu-4 bulan
PENCEGAHAN
Menjaga higienitas diri dan lingkungan
Pakai pakaian yang longgar &/terbuat dari
bahan yg mudah menyerap keringat
Sepatu jangan terlalu sempit
Rajin mencuci pakaian
Membersihkan dan memandikan hewan
peliharaan dengan rutin
EDUKASI
Anjurkan agar menjaga daerah lesi tetep kering
Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat
menyebabkan infeksi.
Jaga kebersihan kulit dan kaki bila berkeringat
keringkan dengan handuk dan mengganti pakaian
yg lembab.
Gunakan pakaian yg mudah menyerap keringat,
tidak ketat dan ganti pakaian setiap hari
Untuk menghindari penularan, pakaian dan
handuk penderita direndam menggunakan lisol.
KOMPLIKASI & PROGNOSIS
KOMPLIKASI
Infeksi sekunder akibat garukan

Pada infeksi kronis jamur dapat terjadi


likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit

Efek samping pemakaian steroid topikal


menyebabkan eksaserbasi penyakit
Prognosis
Prognosis penyakit ini baik dengan diagnosis &
terapi yang tepat asalkan kelembapan dan
kebersihan kulit terjaga.

Anda mungkin juga menyukai