TROPIS YANG
DISEBABKAN OLEH
HELMINT
FILARIASIS LIMFATIK
DIAGNOSIS
Lesi yang
ditimbulkan oleh
parasit ini ada dua
macam, yaitu:
1. Ditimbulkan oleh
mikrofilaria atau oleh 2. Ditimbulkan oleh
metabolisme dari cacing cacing dewasa biasanya
dewasa O. volvulus berupa nodal subkutan
biasanya menimbulkan, yang disebut
lesi di mata onkosarkoma.
Ada 4 anggapan tentang patologi kelainan mata, yaitu: Onchocerca volvulus. Juga dikenal sebagai
1) sebagai reaksi mekanik atau reaksi sekret hanging groins, leopard skin, river blindness,
yang dikeluarkan oleh mikrofilaria yang hidup, atau sowda. Gejala klinis akibat adanya
2) toksin yang dikeluarkan mikrofilaria yang microfilaria di kulit dan termasuk pruritus,
coati, bengkak subkutaneous, lymphadenitis, dan
3) toksin dari cacing dewasa, kebutaan.
4) keadaan supersensitif penderita terhadap
parasit.
Akut Kronis
Fotopobi Keratitis
Lakrimasi Glaukoma
Bleparospamos Atrofi
Pruritus dermatitis
Rush
Hanging groing
Trias gejala klinisnya berupa
dermatitis, nodul kulit (yaitu
onchocercomas), dan lesi
okuler.
Lesi kulit termasuk edema, Nodul kulit biasanya
pruritus, eritema, papula,
erupsi scablike, perubahan diatas tulang
pigmen, dan likenifikasi. prominens.
Pemeriksaan Fisik
•Dapat dengan biopsi pada benjolan dan memeriksa dengan pewarnaan giemsa.
•Dapat juga dengan test serologi.
• Untuk menentukan beratnya infeksi dilakukan:
• Ultrasonografi (USG)
• Pelacak DNA (Oncho-150 DNA) dengan teknik Polymerase Chain Reaction/PCR.
• Test Mozotti adalah dengan pemberian 50 mg DEC sesudah 24 jam diobservasi adanya
reaksi gatal, erupsi kulit, limfadenopati, dan demam.
Pengobatan
• Obat yang dipakai terutama untuk pengobatan masal adalah Ivermectin. DEC tidak dipakai
sebagai terapi, sebab dapat menimbulkan efek samping yang berat. Ivermectin efektif untuk
membunuh mikrofilaria, tapi tidak membunuh cacing dewasa.
• Suramin merupakan obat yang dapat membunuh cacing dewasa, tapi pemberiannya sulit dan
toksisitasnya tinggi.
Prognosis
• balk bila tidak mengenai mata.
LOIASIS
Respon imun
terhadap filariasis
Infiltrasi pulmonary
Hidrokel
Fibrosis endomyocardial
Kerusakan glomerulus akibat respon imun kompleks atau mikrofilaria
Meningoencephalitis
MANAGEMENT
MELIPUTI
5. LALU APLIKASIKAN
2. SELANJUTNYA BERSIHKAN ANTIBIOTIK TOPIKAL UNTUK
AREA YANG TERINFEKSI MENCEGAH INFEKSI
SEKUNDER BERUPA BAKTERI
1. S. 1. S. mansoni
hematobiu
Schistosomiasis
vesikalis
Schistosomiasis
intestinalis
2. S.
m Japonicu
m
Manifestasi klinis
Masa tunas • Urtikaria, edema angioneurotik disertai demam 10 hari
kemudian
• Dapat disertai gejala batuk produktif, hemoptisis, bahkan
Stadium
• Pada S.hematobium ditemukan disuri, hematruria terminalis,
proteinuria, dan dapat juga polip buli-buli, sistitis, infeksi
salmonela kronis, pielitis, pielonefritis, urolitiasis, hidronefrosis,
kronis
akibat obstruksi uretra dan gagal ginjal
• Pembentukan jaringan fibrosis, sirosis periportal yang kemudian
hipertensi portal, splenomegali, edema pada tungkai bawah
atau kelamin, asites dan ikterus, serta hematemesis melena
• 6 bulan s/d beberapa tahun setelah infeksi
Pemeriksaan Lab
- Telur dalam tinja atau urin
- Biopsi mukosa buli-buli dan hati Uji serologis (6-8 minggu setelah
infeksi)
• ELISA
• Radioimmunoassay
Test lain: • Indirect immunofluorescence
1. Infeksi S. mansoni dan S. japonicum: • Gel precipitation techniques
esofagoskopi, kolonoskopi, foto dada atau • Indirect haemagghttination test
EKG, USG hatigambaran • Latex agglutination test
patognomonis berupa fibrosis periportal • Circumoval precipitin test
2. Infeksi S.hematobium: tes celup urine
• Cercarienhullen reactions
porsi pertama atau mikroskopik dapat
deteksi adanya hematuria, • Complement fixation test
sistoskopiulkus sandy patches, daerah • Test western blot
yang mengalami metaplasia, foto polos • Fascon assay screening test
abdomen bag bawahperkapuran
dinding buli-buli atau ureter,
CTgambaran patognomonis kalsifikasi
turtleback
Komplikasi
Kontraktur leher buli
Ikterus, asites, koma buli disertai
Hipertensi portal
hepatikum kerusakan
M.detrusor
Hipertensi pulmonal
dengan
splenomegali Batu buli-buli
korpulmonale, gagal
jantung kanan
Striktur, granuloma
Obstruksi ren dan
besar, infeksi
Varises esofagus buli-buli, gagal ginjal
salmonela menetap,
kronik
poliposis kolon
Farmakoterapi
Praziquantel Oxamniquine Artemisinin