Anda di halaman 1dari 33

Mata Merah Visus Turun

dr. M. Yusran, Sp. M (K)


Mata Merah
• Mata merah mengenai segmen anterior mata
• Mata merah terjadi karena proses inflamasi (dan selanjutnya
vasodilatasi) atau dengan perdarahan
• Pasti mengeluhkan mata merah pelebaran
• Mata merah disebabkan oleh dilatasi pembuluh darah mata
(hiperemia/injeksi)
• Dilatasi melibatkan pelebaran arteri konjungtiva (injeksi konjungtiva),
arteri siliaris anterior (injeksi siliar), dan arteri episklera (injeksi
episklera)
Injeksi Konjungtiva
Terutama melibatkan pembuluh darah konjungtiva posterior; oleh karena
p.darah ini terletak lebih superfisial dibandingkan a.siliaris. Injeksi konjungtiva
menyebabkan mata tampak lebih merah. Kemerahan akan bergerak Bersama
konjungtiva dan akan hilang dengan pemberian obat-obat vasokontrstiktor

Injeksi Siliar
Melibatkan cabang-cabang a.siliaris anterior dan dapat mengindikasikan
inflamasi apda kornea, iris, atau badan siliar

Injeksi Episklera
Akibat vasodilatasi episklera yang umumnya disebabkan oleh autoimun-atau
kondisi inflamatorik sistemik apapun di tubuh
Konjungtiva Congestion Siliar Congestion
• Max di forniks, memudar ke • Max di sekitar limbus, memudar ke
arah fornix
arah limbus
• Siliar anterior
• Konjungtiva posterior • Sentrifugal
• Sentripetal • Merah gelap
• Merah terang • Efek adrenalin: tidak/ pudar yang
tertunda
• Efek adrenalin: cepat memudar
• Tidak bergerak
• Bergerak mengikuti konjungtiva
• Di bawah konjungtiva
1. Ulkus Kornea
Definisi
Luka terbuka / defect epitel dengan peradangan/Inflamasi pada
kornea

Jenis
- Infeksius
- Non Infeksius
a. Bakteri
Faktor Risiko
Bakteri penyebab ulkus kornea:
~ Eksternal
• Staphylococcus  Lensa kontak (kornea x dapat O2)
• Streptococcus Truma (ex.mytropion)
• Pseudomonas Operasi sebelumnya (jaitan longgar)
Obat-obatan (anastetik topical)
• enterobacteriaceae Operasi penjaitan kornea (keratoplasty)
~ Penyakit di permukaan ocular
~ Abnormal epitel
~ Penyakit sistemik (DM, connective
tissue disease)
Patogenesis
Bacterial adherens  invasi bakteri (masuk)  inflamasi kornea dan
kerusakan jaringan

Diagnosis
• History
• Gejala klinis
• Microbiologic work-up  ulkus diambil di ujung jarum (30g paling
kecil)  dikerok
History
• Trauma epitel kornea
• Penggunaan softlens
• Kontingtivitis/ blefaritis bakteri
• Keratokonjungtivitis sicca
• Kesalahan arah/ etropion
• Penurunan imunologi
• Benda asing
• Riwayat penyakit sebelumnya / penggunaan steroid
Gejala Klinis
• Defect di epitel/stroma
• Injeksi
• Bengkak, edem, kemosis (konjungtiva isi air)
• Kelopak bengkak (biasanya blefaritis)
• Konjungtivalisasi
• Reaksi anterior chamber
• Micropurulent exudate
Konjungtivitis Hiperakut (ex. N. gonorrhoeae)
Manajemen Kultur
Initial Therapy • Slide untuk pewarnaan gram
Antibiotik spektrum luas dan giemsa
• Biakan dengan inokulasi
langsung
Medified Therapy based on:
• Lempeng agar darah/
• Identifikasi ulkus (ukuran)
tioglikolat/ saboroud
• Lihat hipofion
• Kimura spatula
• Lihat mixed injection
• Jika infiltrasi dalam,
• In vitro sensitivities pertimbangkan keratektomi
• Respon klinis superfisial/ biopsy kornea
• Dikerok/kultur
Antibiotik yang biasa digunakan ialah Fluoroquinolone gen 3/ 4
• Loading dose dalam 1 jam
• Tiap 15 menit ditetes dalam 1 jam pertama
• 1 jam berikutnya 1x dalam 1 jam
b. Fungal / Jamur
Jamur penyebab ulkus kornea (virulent)
• Fusarium
• Aspergillus
• Candida

Jamur penyebab ulkus kornea (non-virulent)


• Curvalaria
• Alternaria
• Phialophora
• Other Candida
Patogenesis

Jamur mendapat akses ke stroma kornea melalui kerusakan pada barier


epitel  akibatnya epitel berlipat ganda dan menyebabkan nekrosis
jaringan dan reaksi inflamasi host  menembus jauh ke dalam stroma
melalui membrane descement yang utuh  akses ke anterior chamber
atau ke iris dan lensa

Jamur dapat tumbuh ke luar (eksovitik) dan dalam (endovitik)


Faktor Risiko
• Cedera kornea, sering terjadi karena terkena cabang pohon atau
bahan vegetative
• Terapi kortikosteroid topical terus menerus
• Setelah transplantasi kornea dengan penggunaan steroid
• Pemakaian lensa kontak terlalu lama
• Penyakit sistemik : DM, alcoholic
• Penyekit connective tissue : Sjogren’s syndrome
Gejala Klinis
Non Spesifik
• Injeksi
• Kerusakan epitel
• Reaksi anterior chamber

Spesifik
• Feathery margins (berbulu?)
• Pigmentasi abu-abu/coklat
• Tepi terangkat
• Tekstrur kasar
• Lebih kotor dari ulkus kornea
• Lesi satelit
• Hipopion  pengumpulan sel darah putih pada bilik mata depan (BMD)
Treatment
Antijamur (imidazole / natamycin)
Imidazole
• Sintesis, spektrum luasm fungistatic
• Potensi < Amfoterisin B
• Toksisitas < Amfoterisin B
• Ketoconazole, miconazole, itraconazole, fluconazole, voriconazole
• Fluconazole and voriconazole memiliki penetrasi kornea > Amfoterisin
B dan Natamycin
Natamycin (piramicin)
• Suspensi topical 5%
• Penetrasi buruk
• Kurang efektif pada keratomycosis yang lebih dalam
• Topikal: setiap jam untuk 24 jam awal
• Terapi pemeliharaan selama 5-7 hari, dan diatur dosis berdasarkan
respon klinis
Amphotericine B
c. Virus
HERPES SIMPLEX KERATITIS
Peradangan tidak separah bakteri & jamur

Ulkus Dendritik
• Sel-sel buram diatur dalam pola punctate atau stellate
• Deskuamasi sentral mengarah ke ulkus bercabang linier
noda fluorescein
noda rose Bengal
sensitivitas kornea berkurang
• Infiltrasi stroma anterior
• Ulkus geografis / amoeboid
Treatment
Antiviral Therapy
• Acycloguanosine 3% ointment
• Trifluorothymidine 1% drop
• Adenine arabinoside 3% ointment
• Idoxuridine 0,1% drop

Debridement
 Dengan cotton tipped sterile/cotton bud 2mm melewati tepi ulkus
d. Protozoa Ulcer
Paling sering karena acanthamoeba, yang lainnya : microsporidia

Faktor Risiko:
• Berenang/ kontaminasi air
• Pemakaian lensa kontak
• Trauma kornea
Gejala Klinis
Nyeri hebat, radial keratoneuritis:
• Stromal infiltrates: pseudodendritic
• Stromal haze: intense immune ring
Treatment
• Diamidines: propamidine & hexamidine
• Biguanides: polyhexamethylene biguanide
(polyhexanide) & chlorhexidine
• Aminoglycosida: neomycin & paromomycin
• Imidazole/triazole : miconazole,
ketoconazole, & itraconazole

Komplikasi
• Membaik, tapi meninggalkan scar/opacity
• Memburuk menjadi perforasi
2. Acute Angel Closure Glaucoma
Definisi: terjadi peningkatan TIO secara tiba-tiba

Gejala Klinis:
2 dari gejala di bawah ini
Nyeri periorbital / ocular
Penglihatan berkurang
Riwayat spesifik ranbow haloes dengan penglihatan kabur

TIO >21 mmHg + 3 gejala di bawah ini Pupil mid-dilatasi dan reaktif lamban
Flush siliar Sudut tertutup pada gonioscopy
Edema kornea Fasilitar aliran keluar berkurang
Anterian chamber dangkal Cakram optic hipereik dan bengkak
Sel-sel anterior chamber dan flare Bidang visual menyempit
Sign
• Dapat hilang sendiri
• Menetap
• Hilang, tapi menimbulkan gejala sisa
• glaukomflecken
Treatment Drugs
• Terapi medis segera untuk penurunan TIO
• 3 hari tidak membaik, harus operasi!!!
• Perlindungan ke-2 mata dimulai dengan perawatan medis untuk mengurangi TIO, sampai
serangan akut teratasi dan idiotomy profilaksis dapat dilakukan
• Iridotomy laser ke-2 mata agar cairan COP tidak masuk ke COA
• Pengawasan jangka panjang dan manajemen TIO ke-2 mata
• 7 hari dibiarkan biasanya irreversible (tidak bisa Kembali)
• Beri semua obat glaucoma + profilactine
• Beri parasimpatometrik pada mata yang sehat

Treatment Surgery
• Iridotomy
• Trabectomy
3. Anterior Uveitis
Anterior uveitis termasuk penyakit yang dikategorikan menjadi iritis (radang iris) dan iridosiklitis (radang iris dan
badan siliar)

Gejala:
• Mata merah
• Nyeri dan fotofobia
• Penglihatan kabur

Penyebabnya ada yang menural dan tidak menural:


• Juvenile theumatoid arthritis
• Ankylosing spondylitis
• Reactive arthritis
• Tuberculosis
• Syphilis
Gejala Klinis
• Ciliary flush – injeksi konjungtiva di area perilimbal, merupakan karakteristik
dari banyak penyakit
• Pupil myosis
• Posterior sinekia  sinekia 3600 disebut sekrutio pupil
anterior  iris nempel kornea
posterior  iris nempel lensa
• Dilatasi pembuluh iris
• Sel dan flare di anterior chamber
• Fotofobia
• Nyeri
• buram
Treatment
• Corticosteroid
• Atropine sulfate  untuk melepas sinekia
• Dapat menyebabkan glaucoma sekunder
maka beri obat glaucoma
prostaglandin analog jangan digunakan  nanti makin merah
RED FLAG MATA MERAH
• Penurunan penglihatan
abrasion, glaucoma sudut tertutup, iritis, ulkus kornea
• Nyeri
abrasion, glaucoma sudut terturup, iritis, skleritis, ulcer
• Fotofobia
iritis
• Pipil abnormal
glaucoma sudut tertutup, iritis
• Pewarnaan fluorescein 1. Stenning/nyerap  aktif
abrasion, ulcer, keratitis 2. Cooling  x aktif
• Mual/muntah
glaucoma sudut tertutup

Anda mungkin juga menyukai