Perlahan
dr. M. Yusran, Sp. M (K)
24-05-2023
Mata tenang = tidak inflamasi = tidak merah = kelainan pada posterior mata
Posterior mata
1. Badan vitreus
2. Retina
3. Choroid
4. Sklera
Tipe ARMD
Dry AMD dalam 10 tahun menyebabkan kebutaan
Wet AMD dalam 1 tahun menyebabkan kebutaan
Patofisiologi
Penurunan RPE (retinal pigmen epithelium) fungsi fagositosis sel menurun hasil
metabolit dari segmen luar fotoreseptor menumpuk di dalam RPE dalam bentuk lipofusin
continue lipofusin keluar dideposit di membrane Bruch di bawah RPE (Drusen)
continue penebalan membrane Bruch disfungsi dan degenerasi RPE kerusakan
fotoreseptor
Wet ARMD Dry ARMD
• Pembuluh darah masuk ke • Terjadi atrofi
choroid • Muncul blind spot
• Distorsi central vision
• Garis lurus jadi bengkok
Manifestasi Klinis
Fovea
Pemeriksaan Penunjang
• Funduskopi
Terlihat bintik-bintik putih (drusen)
Drusen pada daerah macula karena
aktivitas mata banyak di tengah
• OCT
Bisa lihat lapisan retina
RPE bergelombang (rusak)
• Angiography
Suntik
Diberi kontras, seharusnya tidak ada
karena avaskularisasi, tetapi pada ARMD
ada
• OCT Angiography
Tidak ada zat kontras
Terlihat putih-putih
Tatalaksana
Anti VEGF
• Suntik 3 bulan pertama (1x1)
• Mahal (1x suntik 7-10jt)
• 1 tahun 5x suntik
VEGF
Glaukoma
Glaukoma
• Kumpulan penyakit mata terdiri dari atrofi papil optikus glaukomatosa
(N. II) dan defek luas lapang pandang
• Faktor Risiko Utama:
Peningkatan tekanan intraocular (TIO)
• TIO normal 10-21 mmHg
• TIO meningkat > 21 mmHg
Ekskavasio/penggaungan yang progresif pada diskus optikus
Aliran Aquos Humor:
Aquos humor diproduksi di badan siliaris COP celah pupil COA keluar
lewat 3 tempat:
1. Trabecular Meshwork
2. Uveosclera
3. Iris Outflow
Faktor Risiko
• Durasi menderita DM
• Kontrol gula darah buruk/derajat hiperglikemia
• Hipertensi
• Peningkatan lemak darah
• Rokok
• Umur
• Tipe DM
Patofisiologi
Terjadi mikroneurism continue pecah vitreus hemorrage
(buram tiba-tiba)
Sumbatan iskemia peningkatan VEGF menyebabkan
pembentukan pembuluh darah baru perdarahan macula edem
Hiperglikemia kronik
Klasifikasi Retinopati Diabetik
• Tahap Awal (DR non-proliferative / NPDR) ringan, sedang, berat
• Tahap Lanjut (DR proliferative / PDR) early, high risk, advanced
• DME
NPDR
Perubahan mikrovaskular retina dan tidak melampaui membrane limitans interna (ILM)
Manifestasi Klinis
• Mikroaneurisma penonjolan dinding kapiler bentuk bitnik/gelembung
• Area non perfusi kapiler
• Cotton wool sports (CWS) atau soft exudates
• Anomali mikrovaskular intraretinal (IRMA, intraretinal microvascular abnormalities)
• Perdarahan intraretinal (dot-blot dan flame-shaped)
• Edema retina
• Hard exudate atau eksudat keras
Mild NPDR
• 6/6 visus
Moderate NPDR
• Perdarahan
• 6/6 visus
• Flame shape hemorrage
• Visus turun
Severe NPDR
• Makula edema
• Cotton woof spot
• Blot hemorrhage
PDR
• Sudah melampaui membrane limitans interna (ILM)
• Perdarahan
• Muncul perdarahan baru
• Pada ibu hamil harus cek retina!!!
Pemeriksaan
Anamnesis awal harus mempertimbangkan:
• Lamanya menderita diabetes
• Kontrol gula darah (hemoglobin A1c)
• Pengobatan yang telah dilakukan
• Keadaan medis lain (misalnya obesitas, gangguan ginjal, hipertensi sistemik, pemeriksaan serum lipid,
kehamilan)
Fisik
• Tajam penglihatan/visus
• Slit lamp biomicroscopy
• TIO
• Gonioskopi (atas indikasi glaucoma neovascular)
• Funduskopi pupil lebar
• Fluorescein angiography
• Optical coherence tomography
Pemeriksaan Fisik Mata DR
• Pemeriksaan tajam penglihatan
• Pemeriksaan lampu celah
• Pemeriksaan tekanan intraocular
• Gonioskopi (pemeriksaan sudut bilik mata depan) bila ada indikasi
• Funduskopi dengan pupil lebar, termasuk pemeriksaan retina perifer
dan vitreus
Pemeriksaan Penunjang DR
• Foto fundus berwarna
• Optical coherence tomography (OCT) menilai edema macula
• Fundus fluorescein angiography menilai edema macula dan area non-perfusi
kapilar
• USG bila ada kekeruhan media sehingga vitreus dan retina tidak dapat dilihat
Tatalaksana Sistemik
Kontrol Gula Darah
• Setiap penurunan HbA1c sebesar 1% akan menurunkan risiko
retinopati sebesar 40%, progresivitas sebesar 25%, dan kebutaan 15%
Kontrol Dislipemia
DME (diabetic macular edema)
• Edema retina melibatkan macula
• Dapat terjadi penebalan retina dengan atau tanpa eksudat
(penimbunan cairan) fokal atau difus
• Harus suntik!!!
• Dapat menggunakan anti VEGF dan steroid
Tatalaksana Lanjutan
Vitrectomy
Vitreus dimakan dipotong dulu jadi kecil-kecil
Intervensi Injeksi Anti VEFG & Steroid
Kebutaan Retinopati Diabetik
• Perdarahan vitreus yang tidak dapat dibersihkan
• Glaukoma neovascular
• Ablasio retina traksional
• Macular iskemia
Patologi
• Usia usia lensa, dapat meningkat berat dan ketebalan serta menurunnya
daya akomodasi mata
• Lapisan baru pada lapisan saraf cortical terbentuk secara concentrically, lensa
mengalami kompresi dan pengerasan (nuclear sclerosis)
• Chemical modification and pembelahan proteolytic of crystallins (protein
lensa) menghasilkan pembentukan agregat protein dengan berat molekul
yang tinggi menghamburkan/penyebaran cahaya dan mengurasi
transparansi (kabur)
• Modifikasi protein kimia inti lensa juga dapat meningkatkan pigmentasi
• Penurunan konsertrasi glutathione dan potassium serta peningkatan
konsentrasi sodium kalium pada sitoplasma sel lensa
Katarak
Definisi
• Katarak adalah kekeruhan lensa akibat sebab apapun
• Kondisi kekeruhan dapat menimbulkan gejala penurunan kualitas fungsi
penglihatan berupa penurunan senitibitas kontras serta tajam
penglihatan
• Penurunan tajam penglihatan terjadi karena lensa merupakan organ
transparan yang memiliki fungsi optic untuk memfokuskan sinar ke retina
• Faktor utama usia tua / ARC / Katarak Sinilis
• Faktor pencetus lain DM (karena peningkatan sorbitos intrasel di
dalam serat lensa sehingga degenerasi serat lensa lebih cepat)
Pemakaian obat-obatan khususnya mengandung steroid
Peradangan intraocular (uveitis dan glaucoma akut)
Patofisiologi
Perubahan komposisi protein beragregasi membentuk kekeruhan
Bertambahnya lapisan-lapisan serat lensa continue lensa mengeras,
padat, berpigmen, dan mengeruh
Kekeruhan dapat terjadi pada nucleus, korteks, dan atau daerah subcapsular
Penyebab
• Drug-Induced Lens Changes
• Trauma
• Perforating and Penetrating Injury
• Metabolic Cataract
Tipe Katarak Berdasarkan Morfologi
• Nuclear
• Cortical
• Posterior subcapsular
Tipe Katarak Berdasarkan Maturity pupilnya warna putih saat disenter
• Immature tampak shadow saat diterangkan
• Mature kapsulnya kencang
• Hypermature kapsul rapuh / lipatan
• Morgagnian tinggal nukleus
Tipe Katarak Berdasarkan Usia Katarak karena Penyakit
• Congenital (ex.rubella) Metabolik
• Juvenile • DM
• Senile • Galactosemia
• Wilson disease
Katarak karena Obat • Myotonic dystrophy
• Kortikosteroid • Hypocalsemia
• Phenothiazines
• Miotics
• Amiodarone
• Statin
Manifestasi Klinis
Anamnesia
• Penglihatan buram
• Berkabut dan tidak hilang meskipun menggunakan kacamata
• Second sight lansia / prosbiopia tidak lagi membutuhkan kacamata saat
melihat dekat, tetapi buram saat melihat jauh (karena lensa bertambah
tebal dan tertarik ke depan retina)
• Glare/ silau cahaya masuk tp fokusnya berpencar pada retina
• Diplopia monocular penglihatan ganda (jika 1 mata ditutup, penglihatan
ganda tidak hilang)
• Fase awal mata cembung
• Pada katarak senisilis(org tua) melihat jelas pada malam hari dibandingkan
siang (karena pupil terbuka lebar dan cahaya masuk ke perifer lensa)
Tatalaksana Bedah