Anda di halaman 1dari 53

GLAUKOMA

Glaukoma
Suatu kelainan neuropati optik yg ditandai dengan
adanya :
• TIO tinggi > 21 mmHg
• Kematian serabut syaraf  cupping diskus
optikus
• Kelainan pada lapang pandang
Insidensi :
• Glaukoma primer :
- herediter
- wanita > pria
- umur > 40 th
• Glaukoma sekunder : glaukoma akibat
penyakit mata lainnya
• Glaukoma kongenital  sejak dalam
kandungan
• Glaukoma infantil  setelah lahir
sampai 2 th
• glaucoma Juvenil  umur 10 - 15 th
Fisiologi sekresi cairan akuos :
• 80 % disekresikan
oleh epitel badan
siliaris tak berpigmen-
> proses aktif
metabolik
• 20 % proses pasif ultra
filtrasi dan difusi
Aliran akuos :

AH fills posterior chamber pupil

Trabecular route 90 % anterior chamber

Schlemm’s canal uveoscleral route (10%)

suprachoroidal space ciliary body


leaves the eye
through episcleral vein venous system in the ciliary body
Pemeriksaan pada glaukoma :
• Tonometri
• Funduskopi
• Gonioskopi
• Kampimetri / lapang pandang
Tonometri
• Tonometer normal <
21 mmHg
• Tonometer indentasi
dari Schoitz
• Tonometer applanasi :
– tonometer applanasi
Goldman
– tonometer non kontak
Tonometer Schiotz
• Portable, kecil, murah
• Melakukan indentasi dengan
beban tertentu
• Lihat skala jarum, baca ditabel
Fridenwald
• Dipengaruhi oleh kekakuan
kornea / sklera-->Kurang akurat
• Pada :lekoma kornea TIO >
diabetes, miop tinggi TIO <
Mengukur tekanan bola mata (tonometri)
Pemeriksaan fundus pada diskus
optikus
• Papil batas tegas
• Pucat terutama didaerah Diskus optikus normal
temporal / difus
• Retinal rim menipis
• Pinggir bergaung
• Nasalisasi pembuluh
darah
• Ratio diameter cup dan gaung diskus optikus /
diskus > 0,6 glaukomatous cupping
Memeriksa keadaan saraf optik
(oftalmoskopi)
Memeriksa lapang pandang (perimetri)
Pemeriksaan lapang pandang
normal
• Kuadran nasal 60
derajat
• Kuadran temporal 95
derajat
• Kuadran atas 65
derajat
• Kuadran bawah 75
derajat
• Lapang pandang
tergantung dari tingginya
hidung dan letak mata
Kelainan lapang
pandang pada
glaukoma
Gangguan penglihatan yang akan
terjadi bila tidak ditangani dengan baik
Lapang pandang orang normal

Lapang pandang penderita glaukoma


Pemeriksaan Gonioskopi :
Klasifikasi
• Glaukoma sudut terbuka primer
• Glaukoma sudut terbuka sekunder
• Glaukoma sudut tertutup primer
• Glaukoma sudut tertutup sekunder
• Glaukoma kongenital primer
• Glaukoma kongenital sekunder
Glaukoma sudut terbuka primer
(Glaukoma simplex)

• Gonioskopi sudut
terbuka,
• TIO > 21mmHg
• Visus sentral tetap
baik, sering tetap 5/5
• Kornea jernih, bila
sangat tinggi -> edema
Tanda dan Gejala

Glaukoma si pencuri penglihatan

• Tidak ada keluhan yang berarti


• Penderita dtg pd stadium lanjut
bahkan buta, yang tidak mungkin
dapat diperbaiki lagi
Glaukoma Kronis
• Tekanan BM meninggi perlahan
• Mata tidak pernah merah atau sakit
• Kadang2 sakit kepala
• Penglihatan sentral tetap baik
sampai stadium lanjut
• Secara perlahan terdapat
penyempitan lapang pandang
• Berakhir dengan kebutaan
Bagaimana mengetahui kita mempunyai
glaukoma ?
• Tidak memberi keluhan apa-apa
• Bila sudah ada gangguan  menabrak
benda dihadapan kita
• Terjatuh karena kaki kita tidak melihat apa
yang diinjak
• Kesulitan mengendarai kendaraan sendiri
karena keterbatasan lapang pandang
Faktor Risiko
• Umur
umur > 40 th
• Ras.
Glaukoma kronis  ras afrika
Glaukoma akut  china, eskimo
• Riwayat keluarga
• Penderita yang berkaca mata tebal
• Kencing manis
Mekanisme yang terjadi pada glaukoma khronis
Tatalaksana glaukoma sudut
terbuka primer
• Obat-obatan u/ menurunkan TIO
sementara
• Bila tidak berhasil operasi
trabekulektomi
• Trabekulektomi dengan obat
antimetabolik
• Pemasangan alat penampung cairan
akuos di subkonjungtiva (Katup Ahmed,
katup Molteno, Katup Baerveldt)
Penatalaksanaan
• Tujuan utama adalah menurunkan tekanan
bola mata menggunakan obat-obatan
terutama obat tetes.
Apakah glaukoma khronik
dapat disembuhkan?
• Walaupun kerusakan yang sudah terjadi
tidak dapat diperbaiki lagi, tetapi dengan
diagnosa dini dan pemeriksaan serta
pengobatan yang teratur maka kerusakan
dapat dihambat seminimal mungkin.
Glaukoma Sudut Tertutup :
• Stadium laten
• Stadium intermiten
• Serangan akut
kongestif  menetap
• Glaukoma absolut
Glaukoma sudut tertutup akut
Predisposisi
Glaukoma Sudut Tertutup
• Sudut bilik mata depan sempit,
• Bola mata yang kecil,
• Hipermetropia,
• Lensa yang tebal,
• Bilik mata depan yang relatif dangkal.
Penyebab Fisiologis
TIO Tinggi Mendadak
• Diam di tempat gelap,
• Membaca lama,
• Tidur telungkup,
• Emosi,
• Obat-obatan topikal / sistemik.
Gejala Subjektif
TIO Tinggi Mendadak

• Sakit kepala daerah frontal,


• Mual, muntah,
• Mata merah, bengkak,
• Visus menurun.
Gejala Objektif
• Visus jelek kadang-kadang sampai 1/~
• Reaksi kongesti: edema kornea,
konjungtiva, palpebra,
• Bilik mata depan dangkal,
• Pupil lebar, reflek cahaya lambat sampai
negatif,
• TIO > 40 mmHg,
• Edema diskus optikus.
Diagnosis Banding
• Konjungtivitis: visus tetap baik, gatal,
sekret banyak, kornea jernih, COA tetap,
• Iridosiklitis:
– Kornea: endapan sel radang di endotel (keratik
presipitat)
– COA: kedalaman tidak terganggu, flare / sel (+)
– Pupil mengecil.
Konjungtivitis
Iridosiklitis
Glaukoma sudut tertutup akut
Konjungtivitis

Glaukoma

Iridosiklitis
Penyebab TIO Tinggi Sekunder
• Katarak imatur,
• Katarak hipermatur,
• Subluksasi lensa,
• Setelah operasi intra okular,
 Blok pupil / blok siliar  pengaliran
humor akuos terhambat  TIO tinggi
Penatalaksanaan
• Menurunkan TIO
secepat mungkin
dengan terapi
medikamentosa anti
glaukoma,
• Mencegah
perlengketan yang
permanen antara iris
dengan kornea
Terapi Medikamentosa
• Cairan hiperosmotik untuk menarik cairan
dari bola mata per oral: gliserin 50% 1 cc/
kg BB, 50 cc 1-2 kali per hari,
• Menurunkan produksi humor akuos dengan:
– asetazolamide per oral mula-mula 500 mg,
kemudian 250 gr 4 kali per hari,
– Timolol maleat 0,5% topikal 1 tetes 2 kali per
hari,
Terapi Medikamentosa

• Melancarkan aliran HA: pilokarpin 1-4%


sesering mungkin,
• Mengurangi peradangan dengan topikal
steroid / NSAID .
Kontrol 2x24 jam
• TIO :normal / tetap / > 20 mmHg,
• COA : kembali pada kedalaman semula /
tetap dangkal
• Sudut BMD :terbuka / tertutup > 50%
• Visus membaik / menetap
Tindakan Selanjutnya
• Apabila serangan teratasi:
– Terapi medikamentosa dilanjutkan,
– Iridotomi laser / operasi iridektomi,
– Iridotomi laser / iridektomi pencegahan pada
mata sebelahnya, karena mempunyai
kecenderungan serangan glaukoma akut.
Tindakan Selanjutnya

• Apabila serangan tidak teratasi:


– Terapi medikamentosa dilanjutkan,
– Persiapan untuk operasi trabekulektomi,
– Iridotomi laser / iridektomi untuk mata
sebelahnya.
Prognosis
Glaukoma Sudut Tertutup Akut
• Diagnosis mata merah dengan baik
• Bila serangan dapat diatasi dengan cepat
dan tepat prognosa sangat baik ( bila
dibandingkan dengan glaukoma sudut
terbuka yang tidak memberikan gejala).
• Keadaan serangan yang sebentar belum
menimbulkan kerusakan serabut syaraf
penglihatan.
Prinsip Umum terapi pada glaukoma :
• Kelainan karena glaukoma  permanen
• Penemuan sedini mungkin
• Prinsip terapi mempertahankan keadaan yang
ada
• Maksud menurunkan TIO sedemikian rupa
supaya tidak terjadi progresifitas kerusakan
serabut syaraf dan penyempitan lapang
pandang
Anjuran yang penting
• Glaukoma dapat diketahui dengan
sedikit upaya dari anda
• Bila umur sudah 40 th, lakukanlah
pemeriksaan khusus glaukoma TOP
(tonometri, oftalmoskopi, perimetri)
setidaknya 2 tahun sekali.
• Mereka yang mempunyai
resiko besar untuk buta
karena glaukoma adalah
mereka yang tidak atau hanya
sedikit mempunyai
pengetahuan tentang glaukoma
Faktor yg memudahkan terkena
glaukoma :
• Usia lanjut
• Keturunan atau sedarah dengan penderita
glaukoma
• Penderita kencing manis (DM)
• Penderita penyakit kardio-vaskular
• Pengguna obat yg mengandung kortoko-steroid
• Pemakai kacamata minus tinggi (> -6D)
Faktor yg memudahkan terkena
glaukoma :
• Pernah terkena radang didalam mata
• Pernah cedera tumpul/tembus pada mata
• Pernah mengalami berbagai operasi mata
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai