A. PENGERTIAN
C. STRATEGI PELAKSANAAN KB
Terbagi dalam 2 strategi, yaitu:
1. Strategi dasar
a. Meneguhkan kembali program di daerah
b. Menjamin kesinambungan program
2. Strategi operasional
a. Peningkatan kapasitas system pelayanan program KB nasional
2. Suntik
3.5 Kontraindikasi
a. Hamil atau diduga hamil
b. Infeksi leher rahim atau rongga panggul, termasuk penderita penyakit kelamin
c. Pernah menderita radang rongga panggul
d. Penderita perdarahan pervaginam yang abnormal
e. Riwayat kehamilan ektopik
f. Penderita kanker alat kelamin
3.6 Efek samping
a. Perdarahan dank ram selama minggu pertama setelah pemasangan. Kadang
ditemukan keputihan yg bertambah banyak. Disamping itu pada saat
berhubungan (senggama terjadi expulsi (IUD bergeser dari posisi) sebagian
atau seluruhnya
b. Pemasangan IUD mungkin meninmbulkan rasa tidak nyaman dandihubungkan
dengan resiko infeksi rahim.
3.7 Waktu Penggunaan IUD
Dalam Imbarwati (2009) dijelaskan penggunaan IUD sebaiknyadilakukan pada saat:
a. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidakhamil
b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
c. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4minggu
pascapersalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakanmetode amenorea laktasi
(MAL)
d. Setelah terjadinya keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)apabila tidak ada
gejala infeksi
e. Selama 1-5 hari setelah senggama yg tidak dilindungi
3.8 Waktu Kontrol IUDMenurut Imbarwati (2009), waktu kontrol IUd yang
harusdiperhatikan adalah:
a. 1 bulan pasca pemasangan
b. 3 bulan kemudian
c. Setiap 6 bulan berikutnya
d. Bila terlambat haid 1 minggu
e. Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
4. AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)
Adalah 2 kapsul kecil yang terbuat dari silicon berisi 75 gramhormone
levonorgestrel yang ditanam di bawah kulit.
4.1 Cara Kerja
AKBK atau sering disebut dengan implant secara tetapmelepaskan hormone tersebut
dalam dosis kecil ke dalam darah.
Bekerja dengan cara:
a. Lendir serviks menjadi kental
b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulitterjadi implantasi
c. Menekan ovulasi
4.2 Efektivitas
Dalam teori: 99,7%. Dalam praktek: 97-99%
4.3 Keuntungan
a. Sekali pasang untuk 3 tahun
b. Tidak mempengaruhi produksi ASI
c. Tidak mempengaruhi tekanan darah
d. Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum pemakaian
e. Baik untuk wanita yang tidak ingin punya anak lagi tetapi belum mantap untuk di
tubektomi
A. KONSEP KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
a. Krhamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan
pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm.
Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma
(Sukarni & Wahyu, 2013)
2. Proses Kehamilan
a. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dansperma
paling sering adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka
akan terjadi 3 fase yaitu:
1. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba falopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2. Penembusan zona pellusida
Sprematozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetepi hanya satu
terlihat mampu menembus oosit.
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8sel,
sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuksebuah gumpalan
bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk
morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim,cairan mulai menembus zona
pellusida masuk kedalam ruang antar selyang ada di massa sel dalam. Berangsur –
angsur ruang antar sel menyatudan akhirnya
terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4 – 5 hari). Sel
bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona
pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk endometrium dan
siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
c. Nidasi / implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)kedalam
dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada parssuperior korpus
uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasiselaput lendir rahim sedang
berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar
rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung
banyak cairan. (Marjati,dkk.2010 ; 37)
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
1) Minggu ke-12 : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram,sirkulasi tubuh
berfungsi secara penuh, tractus renalismulsi berfungsi, terdapat refleks
menghisap dan menelan,genitalia tampak dan dapat ditentukan jenis
kelaminnya.
2) Minggu ke 16 : Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangattransparan
sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi rambut
mulai tumbuh pada tubuh.
3) Minggu ke 20 : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB,wajah
nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata, laisdan kuku tumbuh sempurna.
Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X kelemnjar minyak telah aktif dan
verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan janin dapat ibu setelah
kehamilan minggu ke 18. Traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7 – 17
ml urine dikeluarkansetiap 24 jam.
4) Minggu ke 24 : kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap denganveriks
kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon rasangan.
5) Minggu ke 28 : mata terbuka, alis dan bulu mata berkembang dengan baik,
rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkuatn menyebabkan
kerutan di kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
6) Minggu ke 32 : lanugo mauli berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena
lemak disimpan disana, testis terus turun.
7) Minggu ke 36 : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup
verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum pada minggu
ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar batas pelvis, kuku jari
tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari, umbilikus sekarang terlihat lebih
dipusat abdomen.
8) Minggu ke 40 : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna,tetapi
keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan lahir.
Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan
tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut. (Marjati,dkk, 2010; 39).
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
3) Ngidam
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.
9) Epulis
10) Pigmentasi
a) Pipi :
- Cloasma gravidarum.
- Striae livide.
- Striae albican.
1) Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
2) Tanda Hegar
3) Tanda Goodel
Pelunakan serviks.
4) Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
5) Tanda Piskacek
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul
pada kehamilan 8 minggu.
7) Teraba Ballotement
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut jantung janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin(lengan dan
kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebihtua (trimester akhir).
4) Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG. (Marjati dkk,
2010:72-75)
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea
alba.
e. Dinding perut
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh ususyang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama
kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebihdalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
a. Trimester Pertama
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlaludirasakan ibu
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Padatrimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinyasendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidaknyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakanmeningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biassnya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada sat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gaerkan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir
sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tand adan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa
khawatir atau takut kalau – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yangdianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasatakut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi
mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai
memilih nama unutk bayi mereka. (Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69).
a. Nausea
Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari.
Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan
hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan
oleh tidak makan sehingga mengakibatkan siklus yangtidak berujung pangkal),
lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan faktor – faktor emosi
yang lain.puncak nausea dan muntah pada wanitahamil adalah pada usia
kandungan 11 minggu dan menghilang antara umurkehamilan 14 – 22 minggu.
Cara meringankan:
Cara meringankan:
Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara yang
semakin bertambah atau keletihan. Sebgaian besar disebabkan karena perubahan
sikap badan pada kehamilan lanjut kerna titik berat badan berpindah kdepan
disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan
dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus.
Cara penanganan : Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen
eksternal, gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.
pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harusdibedakan
dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :
g. Konstipasi
Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron.
Cara penanganan :
2) Istirahat cukup.
3) Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur
untukmenstimulasi peristaltik.
4) Makan makanan berserat dan mengandung serat alami.
Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembuludarah panggul
sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewatiforamen doturator
dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :
1) Kebutuhan oksigen
diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total (paru-
paru berkurang 5%).
2) Kebutuhan nutrisi
Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan seimbang
yang harus di konsumsi ibu selama massa kehamilannya meliputi karbohidrat,
protein, (60gr/hari), lemak, vitamin, dan mineral.
3) Kebutuhan personal hygiene
Biasanya gairah seksual ibu hamil akan menurun pada trimester I dan
trimester III sedagkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
6) Kebutuhan Mobilitas
Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resikocidera
bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya dengan
berjalan – jalan. Hindrai gerakan melonjak, meloncat/ mencapau benda yang
lebih tinggi.
7) Istirahat dan tidur
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari dan 8-
11 jan pada malam hari.
8) Imunisasi
1) Support Keluarga
Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibuhamil,
membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan mengenal serta
menghindari kemunglinan komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga
berperan dalam membantu untuk mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan
dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.
3) Persiapan Menjadi Orang Tua
Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini bertujuan
untuk memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan menerima kenyataan
terhadap kehidupan atau suasana lingkungan mereka yang baru.(Bobak,2004 :
279-289)
9. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
1) Terhentinya menstruasi/amenore.
5) Kelelahan.
1) Pengeluaran kolostrum.
5) Ballotement.
6) Gerakan janin.
1) Pembesaran uterus.
3) Tanda piskacek .
4) Tanda hegar.
5) Tanda goodell.
7) Tanda chadwick .
d. Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang
A. DEFINISI
1. Masa Nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8
minggu.
(Rustam Mochtar, 2010)
2. Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika alat-alat
reproduksi tengah kembali pada kondisi normal.
(Barbara F. Weller, 2012)
3. Post Partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan
alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam.
(Abdul Bari Saifuddin, 2009)
B. TAHAPAN MASA NIFAS
Masa post partum terbagi menjadi 3 tahap :
1. Puerperium Dini (immediate puerperium) : waltu 0-24 jam post partum, yaitu
kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan untuk berdiri dan jalan-jalan.
2. Puerperium Intermedial (early puerperium) : waktu 1-7 hari post partum. Kepulihan
menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium (later puerperium) : waktu 1-6 minggu post partum. Waktu yang
diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil dan waktu
persalinan mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat bisa berminggu-minggu, bulan
sampai tahun
(Rustam Mochtar, 2010)
C. PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS
1. Perubahan Sistem Reproduksi
a. Perubahan Uterus
Terjadi kondisi uterus yang meningkat setelah bayi keluar, hal ini menyebabkan
iskemia pada perlekatan plasenta sehingga jaringan perlekatan antara plasenta dan
dinding uterus mengalami nekrosis dan lepas. Ukuran uterus mengecil kembali
(setelah 2 hari pasca persalinan, setinggi sekitar umbilikus, setelah 2 minggu
masuk panggul, setelah 4 minggu kembali pada ukuran sebelum hamil). Uteru
akan mengalami involusi secara berangsur-angsur sehingga akhirnya kembali
seperti sebelum hamil. Mengenai tinggi fundus uterus dan berat menurut masa
incolusi sebagai berikut :
Involusi TFU Berat Uterus
Bayi Lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri Lepas Dua jari bawah pusat 750 gram
Satu minggu Pertengahan pusat-simpisis 500 gram
Dua minggu Tak teraba diatas simpisis 350 gram
Enam minggu Bertambah kecil 50 gram
Delapan minggu Sebesar normal 30 gram
Ada beberapa jenis lochea, yaitu :
Lochea rubra (cruenta) : ini berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua (selaput lendir rahim dalam keadaan hamil),
vernik caseosa (palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam
noda dan sel-sel epitel yang menyelimuti kulit janin), lanugo (bulu halus
pada bayi yang baru lahir) dan mekonium (isi usus berwarna hijau
kehitaman) selama 2 hari pasca persalinan
Lochea sangulnolenta : warnanya merah kuning berisi darah dan lendiri.
Ini terjadi pada hari ke 3-7 pasca persalinan
Lochea serosa : berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada
hari ke 7 – 14 pasca persalinan
Lochea alba : cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2 minggu
Lochea purulenta : ini terjadi karena infeksi, keluar cairan seperti nanah
berbau busuk
Lochiotosis : lochea tidak lancar keluarnya
b. Perubahan Vagina dan Perineum
Vagina : pada minggu ketiga, vagina mengecil dan timbul rugae (lipatan-
lipatan atau kerutan-kerutan) kembali
Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak
sering dijumpai. Mungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi sering
terjadi akibat ekstraksi dengan kuman, berlebih apabila kepala janin harus
diputar, robekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada
pemeriksaan spekulum.
Perubahan pada perineum : terjadi perobekan pada hampir semua
persalinan pertama dan jarang juga pada persalinan berikutnya. Perobekan
perineum umumnya terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila
kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada
biasa, kepala janin melewati pintu panggul bawah dengan ukuran yang
lebih besar daripada sirkumferensia suboksipito bregmatika.
Bila ada iaserasi jalan lahir atau luka bekas episiotomi (penyayatan mulut
serambi kemaluan untuk mempermudah kelahiran bayi) lakukan penjahita
dan perawatan dengan baik.
2. Perubahan Sistem Pencernaan
Sering terjadi konstipasi pada ibu setelah melahirkan. Hal ini umumnya disebabkan
karena makanan padat dan kurangnya berserat selama persalinan. Disamping itu rasa
takut untuk buang air besar, sehubungan dengan jahitan pada perineum. Buang air
besar harus dilakukan 3-4 hari setelah persalinan. Jika masih terjadi konstipasi dan
beraknya keras dapat diberikan obat laksan peroral atau perrektal
3. Perubahan Perkemihan
Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2 sampai 8 minggu. Distensi berlebih
pada vesikula urinaria adalah yang umum terjadi karena peningkatan kapasitas
vasikula urinaria, pembengkakan memar jaringan disekitar uretra dan hilang sensasi
terhadap tekanan yang meninggi
4. Perubahan tanda-tanda vital pada masa nifas
Suhu badan
Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu ibu mungkin naik sedikit, antara 37,2
– 37,5 oC. Kemungkinan disebabkan karena dari aktifitas payudara. Bila
batin dengan bayinya sejak awal. Sejak dalam kandungan bayi hanya mengenal ibu
yang memberinya rasa aman dan nyaman sehingga stress yang dialaminya tidak
bertambah berat.
Bidan/ perawat harus menyampaikan kepada pasien dan keluarga agar ibu
kembali melakukan kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan dan
bertahap. Namun harus tetap melakukan istirahat minimal 8 jam sehari siang dan
malam.
f. Seksual
Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.
Tetapi banyak budaya dan agama yang melarang sampai masa waktu tertentu
misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah melahirkan. Namun keputusan itu tergantung
pada pasangan yang bersangkutan.
g. Latihan / Senam Nifas
Agar pemulihan organ-organ ibu cepat dan maksimal, hendaknya melakukan senam
nifas sejak awal. Berikut beberapa contoh gerakan yang dapat dilakukan saat senam
nifas :
a. Tidur terlentang, tangan disamping badan. Tekuk salah satu kaki, kemudian
gerakkan ke atas mendekati perut. Dilakukan sebanyak 15 kali
b. Berbaring terlentang, tangan diatas perut, kedua kaki ditekuk. Kerutkan otot
bokong dan perut bersamaan dengan mengangkat kepala, mata memandang ke
perut selama 5 kali hitungan. Lakukan gerakan sebanyak 15 kali
F. TANDA – TANDA BAHAYA
Ibu nifas dan keluarga harus mendatangi tenaga kesehatan jika ditemukan tanda-tanda
bahaya masa nifas seperti :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Pembengkakan di wajah, tangan dan kaki
d. Payudara yang berubah merah, panas, dan terasa sakit
e. Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia mudah mengalami infeksi
f. Infeksi bakteri
g. Demam, muntah dan nyeri berkemih
h. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
i. Kram perut
j. Merasa sangat letih atau napas terengah-engah
k. Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung
(Winkjosastro, 2011)
DAFTAR PUSTAKA
imbarwati.2009. Beberapa Fakktor yang Berkaitan dengan KB IUD pada Peserta KB non IUD di
Kecamatan Pendurungan Kota Semaran.
Sukarni, I., & Wahyu. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
https://www.academia.edu/37619817/LAPORAN_PENDAHULUAN_KAHAMILAN (Diakses
pada hari Minggu 25 Juli 2021 Pukul 19.00 )