Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA BERENCANA (KB)

A. PENGERTIAN

Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untukmendapatkan


objek-objek tertentu, menghindari kehamilan yang tidakdiinginkan, mendapatkan
kehamilan yang diinginkan, mengatur intervalkehamilan, menentukan jumlah anak
dalam keluarga, mengontrol saatkelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri.
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak, dan
usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan
bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas. Pengaturan kehamilan dilakukan dengan menggunakan cara, alat, dan
obat kontrasepsi. Pelayanan kontrasepsi adalah pemberian atau pemasangan
kontrasepsi maupun tindakan – tindakan lain yang berkaitan kontrasepsi kepada
calon dan peserta Keluarga Berencana yang dilakukan dalam fasilitas pelayanan
KB. Penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi dilakukan dengan cara yang dapat
dipertanggung jawabkan dari segi agama, norma budaya, etika, serta segi kesehatan
(Kemenkes RI, 2014).

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan,alat yang


digunakan untuk menunda kehamilan dan menjarangkan jara kelahiran.

Menurut WHO (dalam Imbarwati, 2009), keluarga berencana adalah tindakan


yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk:

a. Mendapatkan objektif2 tertentu


b. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
c. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
d. Mengatur interval diantara kelahiran
e. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suamiistri
f. Menentukan jumlah anak dalam keluarga
Dalam Imbarwati (2009) juga dijelaskan bahwa kontrasepsi berasa dari kata
kontra berarti mencegah atau melawan.Sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara
sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria)yang mengakibatkan
kehamilan.Jadi kontrasepsi adalahmenghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan seltelur yang matang dengan sel sperma tersebut
B. TUJUAN
Tujuan menggunakan kontrasepsi adalah untuk menjarangkankelahiran,
mengendalikan jumlah anak, dan untuk kesehatan reproduksiwanita.Serta mencapai
keluarga yang sejahtera.Menurut Imbarwati (2009) kebijakan Keluarga Berencana (KB)
bertujuan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui usaha penurunan
tingkat kelahiran. Kebijakan KB ini bersama-sama dengan usaha pembangunan yang
lain selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraankeluarga.

C. STRATEGI PELAKSANAAN KB
Terbagi dalam 2 strategi, yaitu:
1. Strategi dasar
a. Meneguhkan kembali program di daerah
b. Menjamin kesinambungan program
2. Strategi operasional
a. Peningkatan kapasitas system pelayanan program KB nasional

b. Peningkatan kualitas program dan program prioritas


c. Penggalangan dan pemantapan komitmen
d. Dukungan regulasi dan kebijakan
e. Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan
D. JENIS-JENIS KB
Menurut Kusumaningrum (2009), terdapat beberapa jenis kontrasepsi,diantaranya
1. Kontrasepsi PIL
Tablet yang mengandung hormone estrogen dan progesteronesintetik disebut pil
kombinasi dan hanya mengandung progesteronesintetik saja disebut Mini Pil atau Pil
Progestrin.

1.1 Cara Kerja


a. Menekan ovulasiJika seorang wanita minum pil KB setiap hari maka tidak
akanterjadi ovulasi (tidak ada sel telur). Tanpa ovulasi tidak akanterjadi
kehamilan.
b. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu
c. Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan proses implantasi
d. Memperkental lender serviks (mencegah penetrasi sperma)
1.2 Efektivitas
Efektivitas teoritis untuk pil sebesar 99,7% sedangkanefektivitas praktisnya sebesar
90- 96%. Artinya pil cukup efektif jikatidak lupa meminum pil secara teratur.
1.3 Keuntungan

a. Mudah penggunaannya dan mudah didapat

b. Mengurangi kehilangan darah (akibat haid) dan nyeri haid

c. Mengurangi resiko terjadinya KET (Kehamilan EktopikTerganggu) dan Kista


Ovarium
d. Mengurangi resiko terjadinya kanker ovarium dan Rahim
e. Pemulihan kesuburan hampir 100%

1.4 Baik untuk wanita yang:


a. Masih ingin punya anak
b. Punya jadwal harian yang rutin
1.5 Kontraindikasi
a. Menyusui (khsusu pil kombinasi)
b. Pernah sakit jantung
c. Tumor/keganasan
d. Kelainan jantung, varices, dan darah tinggi
e. Perdarahan pervaginam yang belum diketahui sebabnya
f. Penyakit gondok
g. Gangguan fungsi hati & ginjal
h. Diabetes, epilepsy, dan depresi mental
i. Tidak dianjurkan bagi wanita mur >40 tahun
1.6 Efek Samping
Penggunaan pil KB pada sebagian wanita dapat menimbulkanefek samping,
antara lain mual, berat badan bertambah, sakit kepala(berkunang-kunang)
perubahan warna kulit dan efek samping inidapat timbul berbulan-bulan.

2. Suntik

Kontrasepsi suntikan adalah hormone yang diberikan secarasuntikan/injeksi untuk


mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenissuntikan hormone ini ada yg terdiri atas 1
hormon, & ada pula yg terdiriatas dua hormone sebagai contoh jenis suntikan yg terdiri 1
hormonadalah Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston & Noristerat.Sedangkan yg
terdiri dari atas dua hormone adalah Cyclofem danMesygna.

KB suntik sesuai untuk wanita pada semua usia reproduksi yangmenginginkan


kontrasepsi yang efektif, reversible, dan belum bersediauntuk sterilisasi.

2.1 Cara Kerja


Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristeratsetiap 2 bulan.Wanita
yang mendapat suntikan KB tidak mengalamiovulasi.
2.2 Efektivitas
Dalam teori: 99,75%. Dalam praktek: 95-97%
.2.3 Keuntungan
a. Merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat
b. Dapat dipakai dalam waktu yang lama
c. Tidak mempengaruhi produksi air susu ibu
2.4 Baik untuk Wanita yang:
a. Calon akseptor yg tinggal di daerah terpencil
b. Lebih suka disuntik daripada makan pil
c. Menginginkan metode yang efektif dan bisa dikembalikan lagi
d. Mungkin tidak ingin punya anak lagi
e. Tidak khawatir kalau tidak mendapat haid
2.5 Kontraindikasi
a. Hamil atau disangka hamil
b. Perdarahan pervaginam yg tidak diketahui sebabnya
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis, penyakit paru berat, varices

2.6 Efek Samping


Efek samping dari suntikan Cyclofem yg sering ditemukanadalah mual, BB
bertambah, sakit kepala, pusing2 dan kadang2gejala tersebut hilang setelah beberapa
bulan atau setelah suntikandihentikan. Sedang efek samping dari suntikan Depo
Provera, DepoProgestin, Depo Geston, dan Noristeat yg sering dijumpai
adalahmenstruasi tidak teratur, masa menstruasi akan lebih lama, terjadi bercak
perdarahan bukan mungkin menjadi anemia pada beberapaklien.
3. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau spiral, atau Intra-Uterine Devices (IUD) adalah alatyang dibuat dari
polietilen dengan atau tanpa metal/steroid ygditempatkan di dalam rahim.Pemasangan
ini dapat untuk 3-5 tahun dandapat dilepaskan bila berkeinginan untuk mempunyai
anak.
3.1 Cara Kerja
AKDR ini bekerja dengan mencegah pertemuan sperma dengan seltelur. Imbarwati
(2009), menjelaskan cara kerja IUD sebagai berikut:

a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi


b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum uteri
c. Mencegah sperma dan ovum bertemu dengan membuat spermamasuk ke dalam
alat reproduksi perempuan dan mengurangisperma untuk fertilisasi
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
3.2 Efektivitas
Sangat efektif (0,5-1 kehamilan per 100 wanita setelah pemakaian selama 1 tahun)
3.3 Keuntungan
a. Tidak terganggu faktor lupa
b. Metode jangka panjang (perlindungan sampai 10 tahun denganmenggunakan
tembaga T 380 A)
c. Mengurangi kunjungan ke klinik
d. Lebih murah dari pil dalam jangka panjang

3.4 Baik untuk Wanita yang:


a. Menginginkan kontrasepsi dengan tingkat efektivitas yg tinggi, & jangka panjang
b. Tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan anak
c. Memberikan ASI
d. Berada dalam masa postpartum dan tidak memberikan ASI
e. Berada dalam masa pasca aborsi
f. Mempunyai resiko rendah terhadap PMS
g. Tidak dapat mengingat untuk minum sebutir pil setiap hari
h. Lebih menyukai untuk tidak menggunakan metode hormonal atauyang memang
tidak boleh menggunakannya
i. Yang benar-benar membutuhkan alat kontrasepsi darurat

3.5 Kontraindikasi
a. Hamil atau diduga hamil
b. Infeksi leher rahim atau rongga panggul, termasuk penderita penyakit kelamin
c. Pernah menderita radang rongga panggul
d. Penderita perdarahan pervaginam yang abnormal
e. Riwayat kehamilan ektopik
f. Penderita kanker alat kelamin
3.6 Efek samping
a. Perdarahan dank ram selama minggu pertama setelah pemasangan. Kadang
ditemukan keputihan yg bertambah banyak. Disamping itu pada saat
berhubungan (senggama terjadi expulsi (IUD bergeser dari posisi) sebagian
atau seluruhnya
b. Pemasangan IUD mungkin meninmbulkan rasa tidak nyaman dandihubungkan
dengan resiko infeksi rahim.
3.7 Waktu Penggunaan IUD
Dalam Imbarwati (2009) dijelaskan penggunaan IUD sebaiknyadilakukan pada saat:
a. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidakhamil
b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
c. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4minggu
pascapersalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakanmetode amenorea laktasi
(MAL)
d. Setelah terjadinya keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)apabila tidak ada
gejala infeksi
e. Selama 1-5 hari setelah senggama yg tidak dilindungi
3.8 Waktu Kontrol IUDMenurut Imbarwati (2009), waktu kontrol IUd yang
harusdiperhatikan adalah:
a. 1 bulan pasca pemasangan
b. 3 bulan kemudian
c. Setiap 6 bulan berikutnya
d. Bila terlambat haid 1 minggu
e. Perdarahan banyak atau keluhan istimewa lainnya
4. AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)
Adalah 2 kapsul kecil yang terbuat dari silicon berisi 75 gramhormone
levonorgestrel yang ditanam di bawah kulit.
4.1 Cara Kerja
AKBK atau sering disebut dengan implant secara tetapmelepaskan hormone tersebut
dalam dosis kecil ke dalam darah.
Bekerja dengan cara:
a. Lendir serviks menjadi kental
b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulitterjadi implantasi
c. Menekan ovulasi
4.2 Efektivitas
Dalam teori: 99,7%. Dalam praktek: 97-99%
4.3 Keuntungan
a. Sekali pasang untuk 3 tahun
b. Tidak mempengaruhi produksi ASI
c. Tidak mempengaruhi tekanan darah
d. Pemeriksaan panggul tidak diperlukan sebelum pemakaian
e. Baik untuk wanita yang tidak ingin punya anak lagi tetapi belum mantap untuk di
tubektomi

4.4 Baik untuk wanita yang:


a. Ingin metode yang praktis
b. Mungkin tidak ingin punya anak lagi
c. Tinggal di daerah terpencil
d. Tak khawatir jika tak dapat haid
4.5 Kontraindikasi
a. Hamil atau disangka hamil
b. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis
4.6 Efek samping
Kadang pada saat pemasangan akan terasa nyeri. Selain ituditemukan haid yang
tidak teratur, sakit kepala, kadang2 terjadispotting atau anemia karena perdarahan yg
kronis.
4.7 Waktu Mulai Menggunakan Implant
a. Implant dapat dipasang selama siklus haid ke-2 sampai hari ke-7
b. Bila tidak hamil dapat dilakukan setiap saat
c. Saat menyusui 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan
d. Pasca keguguran implant dapat segera diinsersikan
e. Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haidkembali, insersi
dilakukan setiap saat jangan melakukanhubungan seksual selama 7 hari
5. Kondom Pria
Adalah sarung karet tipis yang dipakai oleh pria pada waktu bersenggama
5.1 Cara Kerja
Sarung karet ini mencegah sperma bertemu dengan ovum
5.2 Efektivitas
Dalam teori: 98%. Dalam praktek: 85%. Efektif jikadigunakan benar tiap kali
berhubungan.Namun efektivitasnyakurang jika dibandingkan metode pil, AKDR,
suntikan KB.
5.3 Keuntungan
a. Dapat dipaki sendiri
b. Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
c. Tidak mempengaruhi kegiatan menyusui
d. Dapat digunakan sebagai pendukung metode lain
e. Tidak mengganggu kesehatan
f. Tidak ada efek samping sistemik
g. Tersedia secara luas
h. Tidak perlu resep atau penilaian medis
i. Tidak mahal (jangka pendek)
5.4 Baik untuk pasangan yang:
a. Ingin menunda kehamilan atau ingin menjarangkan anak
b. Jarang bersenggama
c. Pasangan yang takut menularkan & tertular penyakit kelamin
d. Wanita yang kemungkinan sudah hamil
5.5 Kontraindikasi
Alerg

6. Kontrasepsi Mantap (Kontap)


Adalah pemotongan/pegikatan kedua saluran telur wanita (tubektomi)atau kedua
saluran sperma laki-laki (vasektomi). Operasi tubektomi ada beberapa macam cara
antara lain adalah Kuldoskopik, Kolpotomi,Posterior, Laparoskopi, dan Minilaparotomi.
Cara yang sering diapaki diIndonesia adalah Laparoskopi dan Mini laparotomi.

6.1 Cara Kerja


Hal ini mencegah pertemuan sel telur dengan sperma
6.2 Efektivitas
Dalam teori: 99,9%. Dalam praktek: 99%.
6.3 Keuntungan
a. Paling efektif
b. Mengakhiri kesuburan selamanya (keberhasilan pengembaliantidak bisa dijamin).
c. Tidak perlu perawatan khusus
6.4 Baik untuk pasangan yang:
a. Sudah yakin tidak ingin punya anak lagi
b. Jika hamil akan membahayakan jiwanya
c. Ingin metode yang tidak mengganggu
6.5 Kontraindikasi
Tidak ada.
6.6 Efek Samping
Jarang, ringan, dan bersifat sementara misalnya bengkak, nyeri,dan infeksi luka
operasi.Pada vasektomi infeksi dan epididimisterjadi pada 1-2% pasien. Pada tubektomi
perdarahan, infeksi,kerusakan organ lain dan komplikasi karena anastesi dapat terjadi.
LAPORAN PENDAHULUAN
KEHAMILAN

A. KONSEP KEHAMILAN

1. Pengertian Kehamilan

a. Krhamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan
pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm.
Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma
(Sukarni & Wahyu, 2013)

b. Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejakhari pertama


haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati,yang menandai awal
periode antepartum. (Helen Varney, 2007 ; 492).
c. Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung danterdiri dari :
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi
dan pertumbuhan zigot, nidasi ( implantasi ) pada uterus, pembentukan plasenta
dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010 ; 84)
d. Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengankehamilan
280 hari ( 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2007;
84)

2. Proses Kehamilan

a. Fertilisasi

Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya ovum dansperma
paling sering adalah didaerag ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka
akan terjadi 3 fase yaitu:
1. Tahap penembusan korona radiata

Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba falopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2. Penembusan zona pellusida

Sprematozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetepi hanya satu
terlihat mampu menembus oosit.
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma

Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom


diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jeniskelamin baru (XX
unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
b. Pembelahan

Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8sel,
sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuksebuah gumpalan
bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah membentuk

morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim,cairan mulai menembus zona
pellusida masuk kedalam ruang antar selyang ada di massa sel dalam. Berangsur –
angsur ruang antar sel menyatudan akhirnya
terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4 – 5 hari). Sel
bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona
pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk endometrium dan
siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.

c. Nidasi / implantasi

Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)kedalam
dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada parssuperior korpus
uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasiselaput lendir rahim sedang
berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar
rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung
banyak cairan. (Marjati,dkk.2010 ; 37)
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio

a. Masa pre embrionic

Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi


proses pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner cell mass akan
membentuk 3 lapisan utama yaitu ekstoderm, endoderm serta mesoderm.
b. Masa embrionic

Berlangsung sejak 2 – 6 minggu sistem utama didalam tubuh telah adadidalam


bentuk rudimenter. Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Seringkali
disebut masa organogenesis/ masa pembentukan organ.
c. Masa fetal

Berlangsung setelah 2 minggu ke-8 sampai dengan bayi lahir

1) Minggu ke-12 : Panjang tubuh kira – kira 9 cm, berat 14 gram,sirkulasi tubuh
berfungsi secara penuh, tractus renalismulsi berfungsi, terdapat refleks
menghisap dan menelan,genitalia tampak dan dapat ditentukan jenis
kelaminnya.
2) Minggu ke 16 : Panjang badan 16 cm, berat 10 gram, kulit sangattransparan
sehingga vaso darah terlihat, deposit lemak subkutan lemak terjadi rambut
mulai tumbuh pada tubuh.
3) Minggu ke 20 : Kepala sekarang tegak dan merupakan separuh PB,wajah
nyata, telinga pada tempatnya, kelopak mata, laisdan kuku tumbuh sempurna.

Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar X kelemnjar minyak telah aktif dan
verniks kaseosa akan melapisi tubuh fetus, gerakan janin dapat ibu setelah
kehamilan minggu ke 18. Traktus renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7 – 17
ml urine dikeluarkansetiap 24 jam.
4) Minggu ke 24 : kulit sangat keriput, lanugo menjadi lebih gelap denganveriks
kaseosa meningkat. Fetus akan menyepak dalam merespon rasangan.
5) Minggu ke 28 : mata terbuka, alis dan bulu mata berkembang dengan baik,
rambut menutupi kepala, lebih banyak deposit lemak subkuatn menyebabkan
kerutan di kulit berkurang, testis turun ke skrotum.
6) Minggu ke 32 : lanugo mauli berkurang, tubuh mulai lebih membulat karena
lemak disimpan disana, testis terus turun.
7) Minggu ke 36 : Lanugo sebagian besar terkelupas, tetapi kulit masih tertutup
verniks kaseosa, testis fetus laki – laki terdapat didalam skrotum pada minggu
ke 36 ovarium perempuan masih berada di sekitar batas pelvis, kuku jari
tangan dan kaki sampai mencapai ujung jari, umbilikus sekarang terlihat lebih
dipusat abdomen.
8) Minggu ke 40 : Osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna,tetapi
keadaan ini merupakan keuntungan dan memudahkan fetus melalui jalan lahir.
Sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan dan fetus mendapatkan
tambahan BB hampir 1 kg pada minggu tersebut. (Marjati,dkk, 2010; 39).

4. Tanda dan Gejala Kehamilan

a. Tanda presumtif kehamilan

1) Amenore (terlambat datang bulan)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de


Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari
pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran
persalinan.
2) Mual muntah

Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
3) Ngidam

Menginginkan makanan/ minuman tertentu, sering terjadi pada bulan – bulan


pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

4) Sinkope atau pingsan

Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan


saraf dan menimbulkan sinkope/ pingsan dan akan menghilang setelah umur
kehamilan lebih dari 16 minggu.
5) Payudara tegang

Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit


lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada
kehamilan pertama.
6) Anoreksia nervousa

Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapisetelah


itu nafsu makan muncul lagi.
7) Sering kencing

Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-


bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Padatriwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang
membesar keluar rongga panggul.
8) Konstipasi/obstipasi

Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.
9) Epulis

Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.

10) Pigmentasi

Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas

a) Pipi :

- Cloasma gravidarum.

- Keluarnya melanophore stimulating hormonehipofisis anterior


menyebabkan pigmentasiyang berlebihan pada kulit.
b) Perut :

- Striae livide.

- Striae albican.

- Linea alba makin menghitam.

c) Payyudara : - hipepigmentasi areola mamae

11) Varises atau penampakan pembuluh vena

Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh


darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna,kaki dan betis erta
payudara.

b. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)

1) Pembesaran Perut

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
2) Tanda Hegar

Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.

3) Tanda Goodel
Pelunakan serviks.
4) Tanda Chadwiks

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
5) Tanda Piskacek

Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi


pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang kebih
dulu.
6) Kontraksi Braxton Hicks

Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul
pada kehamilan 8 minggu.
7) Teraba Ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam


cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
8) Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif

Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksioleh


sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah
ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.

c. Tanda Pasti (Positive Sign)

1) Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut jantung janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat


fetalelectrocardiograf ( misalnya doppler).
3) Bagian bagian janin

Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin(lengan dan
kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebihtua (trimester akhir).
4) Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG. (Marjati dkk,
2010:72-75)

5. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil

a. Uterus

Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina

1) Elastisitas vagina bertambah.

2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH : 3,5 - 6.

3) Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya


berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)

Ovulasi terhenti, masih terdapat corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya


uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit

Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea
alba.
e. Dinding perut

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan


selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f. Payudara

Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari


alveoli puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
g. Sistem Respirasi

Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh ususyang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama
kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebihdalam. Sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterusyang


membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI. (Sarwono,2007:94-100).

6. Perubahan Psikologis Ibu Hamil

a. Trimester Pertama

Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesterondalam


tubuh maka akan segera muncul berbagai ketidaknyamanan secarafisiologis pada
ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini
akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
1) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan,kecemasan dan kesedihan.
2) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
denganmemperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya.
3) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yangmeningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan
untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
4) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan,
tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah ba
gi keluarga.
b. Trimester Kedua

Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlaludirasakan ibu
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Padatrimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinyasendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidaknyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakanmeningkatnya libido.

c. Trimester ketiga

Trimester ketiga biassnya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab
pada sat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gaerkan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir
sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan
timbulnya tand adan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu merasa
khawatir atau takut kalau – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.

Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yangdianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasatakut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran
bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi
mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai
memilih nama unutk bayi mereka. (Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69).

7. Ketidaknyamanan Umum selama Kehamilan

a. Nausea

Nausea terjadi pada saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari.
Penyebab morning sickness masih belum diketahui secara pasti, perubahan
hormon selama kehamilan, kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan
oleh tidak makan sehingga mengakibatkan siklus yangtidak berujung pangkal),
lambung yang terlalu penuh, peristaltik yang lambat dan faktor – faktor emosi
yang lain.puncak nausea dan muntah pada wanitahamil adalah pada usia
kandungan 11 minggu dan menghilang antara umurkehamilan 14 – 22 minggu.
Cara meringankan:

1) Makan porsi kecil, sering bahkan setiap dua jam.


2) Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum beranjakdari tempat tidur dipagi
hari.
3) Jangan menyikat gigi segera setelah makan untukmenghindari stimulasi
refleks gag.
4) Istirahat.

5) Gunakan obat – obatan.


Tanda bahaya : hiperemesis gravidarum, kehilangan berat badan, tanda – tanda
kurang gizi.

b. Peningkatan Frekuensi berkemih (TM I dan TM III)

Frekuensi kemih meningkat pada trimester pertama terjadi akibat


peningkatan berat pada fundus uterus sehingga membuat isthmus menjadi lunak (t
andahegar) menyebabkan antefleksi pada uterus yang membesar akibat adanya
tekanan langsung pada uterus yang membesar. Frekuensi kemih meningkat pada
trimester ketiga sering dialami wanita primigravida setelah lightening yaitu bagian
prestasi akan menurun masuk kedalam panggul dan menimbulkan tekanan
langsung pada kandung kemih.

Cara meringankan:

1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kencing.

2) Banyak minum di siang hari

3) Kurangi minum di malam hari.


Tanda – tanda bahaya : dysuria, oliguria, asymtomatic bacteriuria
c. Sakit punggung Atas dan Bawah

Karena tekanan terhadap akar syaraf sehingga kejang otot, ukuran payudara yang
semakin bertambah atau keletihan. Sebgaian besar disebabkan karena perubahan
sikap badan pada kehamilan lanjut kerna titik berat badan berpindah kdepan
disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordosis yang berlebihan
dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus.
Cara penanganan : Istirahat cukup, menggunakan penyokong abdomen
eksternal, gunakan mekanisme tubuh yang baik untuk mengangkat benda.

d. Hiperventilasi dan sesak nafas

Peningkatan jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat


pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan meningkatkankadar
oksigen. Peningkatan aktivitas metabolis yang terjadi selama kehamilanakan
meningkatkan karbondioksida.
Hiperventilasi akan menurunkan karbondioksida. Sesak nafas terjadi pada
trimester III karena pembesaran uterus yang menekan diafragma. Selain itu
diafragma mengalami elevasi kuranglebih 4 cm selama kehamilan.
Cara penanganan :

1) Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut

2) Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepan dan


kedalaman pernafasannya saat sedang mengalami hiperventilasi
3) Anjurkan wanita berdiri dan mereganggan tangannya diatas kepalanyasecara
berkala dan mengambil nafas dalam
4) Instruksikan melakukan peregangan yang sama ditempat tidur sepertisaat
sedang berdiri.
e. Edema Dependen

Terjadi karena gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan


vena pada ekstrimitas bawah karena tekanan uterus membesar pada vena panggul
pada saat duduk/ berdiri dan pada vena cava inferior saat tidur terlentang.Edema

pada kaki yang menggantung terlihat pada pergelangan kaki dan harusdibedakan
dengan edema karena preeklamsi.
Cara penanganan :

1) Hindari menggunakan pakaian ketat.

2) Elevasi kaki secara teratur setiap hari.

3) Posisi menghadap kesamping saat berbaring.

4) Penggunaan korset pada abdomen yang dapat melonggarkan tekanan vena-


vena panggul.

f. Nyeri ulu hati

Ketidaknyamanan ini mulai timbul menjelang akhir trimester II dan bertahan


hingga trimester III.
Penyebab :

1) Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang ditimbulkan


peningkatan jumlah progesteron.
2) Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot halus
yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan tekanan
uterus.
3) Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat perubahan tempat
dan penekanan oleh uterus yang membesar.
Cara penanganan :
1) Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambungmenjadi
terlalu penuh.
2) Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi
lambung untuk menjalankan fungsinya.
3) Hindari makanan berlemak, karena lemak mengurangi motilitas usus dan
sekresi asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.
4) Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkangangguan
pencernaan.

g. Konstipasi

Terjadi akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos usus
besar ketika terjadi peningkatan progesteron.
Cara penanganan :

1) Asupan cairan yang adekuat.

2) Istirahat cukup.

3) Minum air hangat ( air putih, teh ) saat bangkit dari tempat tidur
untukmenstimulasi peristaltik.
4) Makan makanan berserat dan mengandung serat alami.

5) Miliki pola defekasi yang baik dan teratur.

6) Lakukan latihan secara umum, berjalan tiap hari, pertahankan posturtubuh


yang bai, mekanisme tubuh yang baik, kontraksi otot abdomen bagian bawah
secara teratur.
h. Kram tungkai

Terjadi karena asupan kalsium tidak adekuat, atau ketidakseimbangan rasio dan
fosfor.selain itu uterus yang membesar memberi tekanan pembuludarah panggul
sehingga mengganggu sirkulasi atau pada saraf yang melewatiforamen doturator
dalam perjalanan menuju ekstrimitas bawah.
Cara penanganan :

1) Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya(


dorsofleksikan kakinya ).
2) Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki
kebiasaanmekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan sirkulasi darah.
3) Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari.

4) Anjurkan diet mengandung kalsium dan fosfor


i. Kesemutan dan baal pada jari

Perubahan pusat gravitasi menyebabkan wanita mengambil posturdengan posisi


bahu terlalu jauh kebelakang sehingga menyebbakan penekanan pada saraf
median dan aliran lengan yang akan menyebarkan kesemutan dan baal pada jari
jari.
Cara penanganan :

1) Menjelaskan penyebab dari kesemutan dan baal jari-jari.

2) Berbaring rileks.(Helen Varney, 2007 : 536-543 )


8. Kebutuhan Ibu Hamil

a. Kebutuhan Fisik ibu Hamil

1) Kebutuhan oksigen

Selama kehamilan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat sebanyak20%. Hal


ini disebabkan karena selam kehamilan pembesaran uterus dapat menekan

diafragma sehingga tinggi diafragma bergeser 4cm dan kapassitas total (paru-
paru berkurang 5%).
2) Kebutuhan nutrisi

Pada prinsipnya nutrisi selama kehamilan adalah makanan sehat dan seimbang
yang harus di konsumsi ibu selama massa kehamilannya meliputi karbohidrat,
protein, (60gr/hari), lemak, vitamin, dan mineral.
3) Kebutuhan personal hygiene

Macam-macam personal hygiene ibu hamil meliputi mandi, perwatangigi dan


mulut ,perawatan kulit, perawatan payudara, dan pakaian.
4) Kebutuhan eliminasi

a) Eliminasi urine dapat meningkat pada kehamilan trimester I dan trimester


III karena adanya penekanan kandung kemih oleh uterus.
b) Eliminasi alvi cendrung tidak teratur karena adannya relaksasi otot polos
dan kompresi usus besar pada kehamilan dan serta karena adanya aksi
hormonal yang dapat mengurangi gerakan peristaltik usus.
5) Kebutuhan seksual

Biasanya gairah seksual ibu hamil akan menurun pada trimester I dan
trimester III sedagkan pada trimester II gairah ibu akan kembali.
6) Kebutuhan Mobilitas

Ibu hamil boleh melakukan olahraga asal tidak terlalu capek/ad resikocidera
bagi ibu/ janin. Ibu hamil dapat melakukan mobilitas misalnya dengan
berjalan – jalan. Hindrai gerakan melonjak, meloncat/ mencapau benda yang
lebih tinggi.
7) Istirahat dan tidur

Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ,setidaknya 1,5 jam pada siang hari dan 8-
11 jan pada malam hari.
8) Imunisasi

Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil untuk mencegah terjadinya


penyakit tertentu, misalnya tetanus neonatorum
9) Persiapan persalinan dan kelahiran bayi

Diberikan pada trimester I sampai trimester III meliputi persiapan fisik/


fisiologis, persiapan psikologis, persiapan keuangan, persiapan tempat
melahirkan, persiapan transportasi dan persiapan barang-barang kebutuhanibu
dan bayi.

b. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil

1) Support Keluarga

Meliputi motifasi suami, keluarga, dan usaha untuk mempererat


ikatankeluarga. Sebaiknya keluarga menjalin komunikasi yangbaik, dengan
itu untuk membantu ia dalam menyesuaikan diri dan menghadapi masalah
selama kehamilannya karena sering kali merasa ketergantungan atau
butuh pantauan orang-orang di sekitarnya.
2) Support dari Tenaga Kesehatan

Dalam hal ini petugas kesehatan membantu ibu beradaptasi selama ibuhamil,
membantu mengatasi ketidaknyamanan yang dialami ibu dan mengenal serta
menghindari kemunglinan komplikasi. Selain itu petugas kesehan juga
berperan dalam membantu untuk mempersiapkan untuk menjadi orang tua dan
dalam mewujudkan kesehatan yang optimal.
3) Persiapan Menjadi Orang Tua

Dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Antenatal untuk membantu


menyelesaikan ketakutan dan kehawatiran yang dialami paracalon orang tua.
4) Persiapan Sibling

Dipersiapkan untuk orang tua yang sudah memiliki nanak hal ini bertujuan
untuk memudahkan anak sebelumnyaq beradaptasi dan menerima kenyataan
terhadap kehidupan atau suasana lingkungan mereka yang baru.(Bobak,2004 :
279-289)
9. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

Pemeriksaan diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan


untukemastikan seorang wanita sedang hamil atau tidak. Pemeriksaan ini terdiri
atasanamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul serta pemeriksaan
laboratorium.
a. Anamnesis

Dari anamnesis dapat diketahui tanda – tanda sebagi berikut ini.

1) Terhentinya menstruasi/amenore.

2) Mual dan muntah.

3) Tingling (dilep), tegang, berbenjol – benjol, pembesaran payudara,


dan pelebaran puting susu.
4) Peningkatan frekuensi berkemih.

5) Kelelahan.

6) Perubahan warna pada payudara.

7) Menonjolnya kelenjar Montgomery

8) Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi.

9) Pengeluaran kolostrum dari puting susu.

10) Salivasi berlebihan.

11) Tanda chadwick.

12) Quickening biasanya UK 16 – 18 mg.

13) Pigmentasi kulit.


b. Pemeriksaan Fisik

1) Pengeluaran kolostrum.

2) Perubahan warna pada payudara.

3) Pembesaran pada abdomen.

4) Teraba garis janin.

5) Ballotement.

6) Gerakan janin.

7) Bunyi jantung janin


c. Pemeriksaan Pelvis

1) Pembesaran uterus.

2) Perubahan bentuk uterus.

3) Tanda piskacek .

4) Tanda hegar.

5) Tanda goodell.

6) Teraba kontraksi baxton hicks.

7) Tanda chadwick .
d. Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang

1) Tes kehamilan positif .

2) USG tampak keberadaan janin.

3) Tampak rangkan jani pada rontgen (x-ray film)


LAPORAN PENDAHULUAN
NIFAS

A. DEFINISI
1. Masa Nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8
minggu.
(Rustam Mochtar, 2010)
2. Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak, ketika alat-alat
reproduksi tengah kembali pada kondisi normal.
(Barbara F. Weller, 2012)
3. Post Partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan
alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam.
(Abdul Bari Saifuddin, 2009)
B. TAHAPAN MASA NIFAS
Masa post partum terbagi menjadi 3 tahap :
1. Puerperium Dini (immediate puerperium) : waltu 0-24 jam post partum, yaitu
kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan untuk berdiri dan jalan-jalan.
2. Puerperium Intermedial (early puerperium) : waktu 1-7 hari post partum. Kepulihan
menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium (later puerperium) : waktu 1-6 minggu post partum. Waktu yang
diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil dan waktu
persalinan mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat bisa berminggu-minggu, bulan
sampai tahun
(Rustam Mochtar, 2010)
C. PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS
1. Perubahan Sistem Reproduksi
a. Perubahan Uterus
Terjadi kondisi uterus yang meningkat setelah bayi keluar, hal ini menyebabkan
iskemia pada perlekatan plasenta sehingga jaringan perlekatan antara plasenta dan
dinding uterus mengalami nekrosis dan lepas. Ukuran uterus mengecil kembali
(setelah 2 hari pasca persalinan, setinggi sekitar umbilikus, setelah 2 minggu
masuk panggul, setelah 4 minggu kembali pada ukuran sebelum hamil). Uteru
akan mengalami involusi secara berangsur-angsur sehingga akhirnya kembali
seperti sebelum hamil. Mengenai tinggi fundus uterus dan berat menurut masa
incolusi sebagai berikut :
Involusi TFU Berat Uterus
Bayi Lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri Lepas Dua jari bawah pusat 750 gram
Satu minggu Pertengahan pusat-simpisis 500 gram
Dua minggu Tak teraba diatas simpisis 350 gram
Enam minggu Bertambah kecil 50 gram
Delapan minggu Sebesar normal 30 gram
Ada beberapa jenis lochea, yaitu :
 Lochea rubra (cruenta) : ini berisi darah segar dan sisa-sisa selaput
ketuban, sel-sel desidua (selaput lendir rahim dalam keadaan hamil),
vernik caseosa (palit bayi, zat seperti salep terdiri atas palit atau semacam
noda dan sel-sel epitel yang menyelimuti kulit janin), lanugo (bulu halus
pada bayi yang baru lahir) dan mekonium (isi usus berwarna hijau
kehitaman) selama 2 hari pasca persalinan
 Lochea sangulnolenta : warnanya merah kuning berisi darah dan lendiri.
Ini terjadi pada hari ke 3-7 pasca persalinan
 Lochea serosa : berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah lagi pada
hari ke 7 – 14 pasca persalinan
 Lochea alba : cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2 minggu

 Lochea purulenta : ini terjadi karena infeksi, keluar cairan seperti nanah
berbau busuk
 Lochiotosis : lochea tidak lancar keluarnya
b. Perubahan Vagina dan Perineum
 Vagina : pada minggu ketiga, vagina mengecil dan timbul rugae (lipatan-
lipatan atau kerutan-kerutan) kembali
 Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak
sering dijumpai. Mungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi sering
terjadi akibat ekstraksi dengan kuman, berlebih apabila kepala janin harus
diputar, robekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada
pemeriksaan spekulum.
 Perubahan pada perineum : terjadi perobekan pada hampir semua
persalinan pertama dan jarang juga pada persalinan berikutnya. Perobekan
perineum umumnya terjadi di garis tengah dan bisa menjadi luas apabila
kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada
biasa, kepala janin melewati pintu panggul bawah dengan ukuran yang
lebih besar daripada sirkumferensia suboksipito bregmatika.

Bila ada iaserasi jalan lahir atau luka bekas episiotomi (penyayatan mulut
serambi kemaluan untuk mempermudah kelahiran bayi) lakukan penjahita
dan perawatan dengan baik.
2. Perubahan Sistem Pencernaan
Sering terjadi konstipasi pada ibu setelah melahirkan. Hal ini umumnya disebabkan
karena makanan padat dan kurangnya berserat selama persalinan. Disamping itu rasa
takut untuk buang air besar, sehubungan dengan jahitan pada perineum. Buang air
besar harus dilakukan 3-4 hari setelah persalinan. Jika masih terjadi konstipasi dan
beraknya keras dapat diberikan obat laksan peroral atau perrektal
3. Perubahan Perkemihan
Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2 sampai 8 minggu. Distensi berlebih
pada vesikula urinaria adalah yang umum terjadi karena peningkatan kapasitas
vasikula urinaria, pembengkakan memar jaringan disekitar uretra dan hilang sensasi
terhadap tekanan yang meninggi
4. Perubahan tanda-tanda vital pada masa nifas
 Suhu badan
Sekitar hari ke 4 setelah persalinan suhu ibu mungkin naik sedikit, antara 37,2
– 37,5 oC. Kemungkinan disebabkan karena dari aktifitas payudara. Bila

kenaikan mencapai 38 oC pada hari kedua sampai hari-hari berikutnya, harus


diwaspadai adanya infeksi atau sepsis nifas
 Denyut nadi
Denyut nadi ibu akan melambat sampai sekitar 6 x/menit, yaitu pada waktu
habis persalinan karena ibu dalam keadaan istirahat penuh. Ini terjadi
umumnya pada minggu pertama post partum
 Pada ibu yang nervue, nadinya bisa cepat, kira-kira 110 x/menit bisa juga
terjadi gejala syok karena infeksi, khususnya bila disertai peningkatan suhu
tubuh
 Tekanan darah
Tekanan darah < 140/90 mmHg. Tekanan darah tersebut bisa menignkat dari
pra persalinan pada 1-3 hari postpartum. Bila tekanan darah menjadi rendah
menunjukkan adanya pendarahan post partum. Sebaliknya bila tekanan darah
tinggi merupakan petunjuk kemungkinan adanya pre-eklamsia yang timbul
pada masa nifas. Namun hal tersebut jarang terjadi
 Pernafasan
Pada umumnya respirasi lambat atau bahkan normal. Hal ini tidak lain karena
ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi istirahat. Bila ada respirasi
cepat post partum > 30x/menit mungkin karena adanya tanda-tanda syok

D. FASE-FASE PENYESUAIAN FISIOLOGI PADA MASA NIFAS


a. Fase Taking In
Fase ini merupakan fase ketergantungan yang berlangsung dari hari pertama sampai
hari kedua setelah melahirkan. Pada sat ini fokus perhatian ibu terutama pada bayinya
sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya.
Kelelahannya membuat ibu perlu cukup istirahat untuk mencegah gejala kurang tidur,
seperti mudah tersinggung. Hal ini membuat ibu cenderung menjadi pasif terhadap
lingkungannya. Oleh karena itu kondisi ini perlu dipahami dengan menjaga
komunikasi yang baik. Pada fase ini, perlu diperhatikan pemberian ekstra makanan
untuk proses pemulihannya, disamping nafsu makan ibu yang memang sedang
meningkat.
b. Fase Taking Hold
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu merasa
khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi.
Selain itu perasaan yang sangat sensitive sehingga mudah tersinggung jika
komunikasinya kurang hati-hati. Oleh karena itu ibu memerlukan dukungan karena
saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan
dalam merawat diri dan bayinya sehingga tumbuh rasa percaya diri
c. Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan
ketergantungan bayinya. Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada
fase ini.banyak ketakutan dan kekhawatiran pada ibu yang baru melahirkan terjadi
akibat persoalan yang sederhana dan dapat diatasi dengan mudah atau sebenarnya
dapat dicegah oleh staf keperawatan, pengunjung dan suami, bidan dapat
mengantisipasi hal-hal yang bisa menimbulkan stress psikologis. Dengan bertemu dan
mengenal suami serta keluarga ibu, bidan akan memiliki pandangan yang lebih
mendalam terhadap setiap permasalahan yang mendasarinya.
Fase-fase ini merupakan perubahan perasaan sebagai respon alami terhadap rasa lelah
yang dirasakan dan akan kembali secara perlahan setelah ibu menyesuaikan diri
dengan peran barunya dan tumbuh kembali pada keadaan normal. Walaupun
perubahan-perubahan terjadi sedemikian rupa, ibu sebaiknya tetap menjalani ikatan

batin dengan bayinya sejak awal. Sejak dalam kandungan bayi hanya mengenal ibu
yang memberinya rasa aman dan nyaman sehingga stress yang dialaminya tidak
bertambah berat.

E. KEBUTUHAN DASAR MASA NIFA


a. Nutrisi dan Cairan
Kualitas dan jumlah makanan yang akan dikonsumsi akan sangat mempengaruhi
produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi baik rata-rata memproduksi
ASI sekitar 800cc yang mengandung 600kkal, sedangkan ibu yang status gizinya
kurang biasanya akan sedikit menghasilkan ASI. Pemberian ASI sangatlah penting,
karena bayi akan tumbuh sempurna sebagai manusia yang sehat dan pintar, sebab ASI
mengandung DHA.
 Energy
Penambahan kalori sepanjang 3 bulan pertama pasca post partum mencapai
500kkal. Rata-rata produksi ASI sehari 800cc yang mengandung 600kkal.
Sementara itu, kalori yang dihabiskan untuk menghasilkan ASI sebanyak itu
adalah 750 kkal. Jika laktasi berlangsung selama lebih dari 3 bulan, selama itu
pula berat badan ibu akan menurun, yang berarti jumlah kalori tambahan
harus ditingkatkan.
 Protein
Selama menyusui ibu membutuhkan tambahan protein di atas normal
sebanyak 20 gram/hari. Maka dari itu ibu dianjurkan makan makanan
mengandung asam lemak omega 3 yang banyak terdapat di ikan kakap,
tongkol, dan lemuru. Asam ini akan diubah menjadi DHA yang akan keluar
sebagai ASI. Selain itu ibu dianjurkan makan makanan yang mengandung
kalsium, zat besi, vitamin C, B1, B2, B12, dan D. Selain nutrisi, ibu juga
membutuhkan banyak cairan seperti air minum. Dimana kebutuhan minum
ibu 3 liter sehari (1liter setiap 8 jam).
Beberapa anjuran yang berhubungan dengan pemenuhan gizi ibu menyusui
antara lain :
- Mengonsumsi tambahan kalori tiap hari sebnyak 500kkal
- Makan dengan diet berimbang, cukup protein, mineral dan vitamin
- Minum sedikitnya 3 liter setiap hari terutama setelah menyusui
- Mengonsumsi tablet zat besi
- Minum kapsul vitamin A agar dapat memberikan vitamin A kepada
bayinya
b. Ambulasi Dini
Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing pasien
keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya untuk berjalan. Ambulasi dini ini
tidak dibenarkan pada pasien dengan penyakit anemia, jantung, paru-paru, demam
dan keadaan lain yang membutuhkan istirahat. Keuntungannya yaitu :
a. Penderita merasa lebih sehat dan lebih kuat

b. Faal usus dan kandung kemih menjadi lebih baik


c. Memungkinkan bidan untuk memberikan bimbingan kepada ibu mengenai cara
merawat bayinya
d. Lebih sesuai dengan keadaan indonesia
Ambulasi dini dilakukan secara perlahan namun meningkat secara berangsur-angsur,
mulai dari jalan-jalan ringan dari jam ke jam sampai hitungan hari hingga pasien
dapat melakukannya sendiri tanpa pendamping sehingga tujuan memandirikan pasien
dapat terpenuhi

c. Eliminasi (buang air kecil dan besar)


Biasanya dalam 6 jam pertama post partum, pasien sudah dapat buang air kecil.
Semakin lama urin ditahan, maka dapat mengakibatkan infeksi. Maka dari itu bidan
harus dapat meyakinkan ibu supaya segera buang air kecil, karena biasanya ibu malas
buang air kecil karena takut akan merasa sakit. Segera buang air kecil setelah
melahirkan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi post partum.
Dalam 24 jam pertama, pasien juga sudah harus dapat buang air besar. Buang air
besar tidak akan memperparah luka jalan lahir, maka dari itu buang air besar tidak
boleh ditahan-tahan. Untuk memperlancar buang air besar, anjurkan ibu untuk
mengkonsumsi makanan tinggi serat dan minum air putih.
d. Kebersihan Diri
Bidan/perawat harus bijaksana dalam memberikan motivasi ibu untuk melakukan
personal hygiene secara mandiri dan bantuan dari keluarga. Ada beberapa langkah
dalam perawatan diri ibu post partum, antara lain :
a. Jaga kebersihan seluruh tubuh ibu untuk mencegah infeksi dan alergi kulit pada
bayi
b. Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, yaitu dari daerah depan ke
belakang, baru setelah itu anus
c. Mengganti pembalut minimal 2 kali dalam sehari
d. Mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali selesai membersihkan kemaluan
e. Jika mempunyai luka episiotomy, hindari untuk menyentuh daerah luka agar
terhindar dari infeksi sekunder
e. Istirahat
Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang cukup untuk memulihkan
kembali keadaan fisik. Kurang istirahat pada ibu post partum akan mengakibatkan
beberapa kerugian, misalnya :
a. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
b. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
c. Menyebabkan depresi dan ketidaknyamanan untuk merawat bayi dan diri sendiri

Bidan/ perawat harus menyampaikan kepada pasien dan keluarga agar ibu
kembali melakukan kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan dan
bertahap. Namun harus tetap melakukan istirahat minimal 8 jam sehari siang dan
malam.
f. Seksual
Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah berhenti
dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri.
Tetapi banyak budaya dan agama yang melarang sampai masa waktu tertentu
misalnya 40 hari atau 6 minggu setelah melahirkan. Namun keputusan itu tergantung
pada pasangan yang bersangkutan.
g. Latihan / Senam Nifas
Agar pemulihan organ-organ ibu cepat dan maksimal, hendaknya melakukan senam
nifas sejak awal. Berikut beberapa contoh gerakan yang dapat dilakukan saat senam
nifas :
a. Tidur terlentang, tangan disamping badan. Tekuk salah satu kaki, kemudian
gerakkan ke atas mendekati perut. Dilakukan sebanyak 15 kali

b. Berbaring terlentang, tangan diatas perut, kedua kaki ditekuk. Kerutkan otot
bokong dan perut bersamaan dengan mengangkat kepala, mata memandang ke
perut selama 5 kali hitungan. Lakukan gerakan sebanyak 15 kali
F. TANDA – TANDA BAHAYA
Ibu nifas dan keluarga harus mendatangi tenaga kesehatan jika ditemukan tanda-tanda
bahaya masa nifas seperti :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Pembengkakan di wajah, tangan dan kaki
d. Payudara yang berubah merah, panas, dan terasa sakit
e. Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia mudah mengalami infeksi
f. Infeksi bakteri
g. Demam, muntah dan nyeri berkemih
h. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
i. Kram perut
j. Merasa sangat letih atau napas terengah-engah
k. Rasa sakit dibagian bawah abdomen atau punggung
(Winkjosastro, 2011)

G. MASALAH PADA NIFAS


a. After pain/kram pertu
Rasa nyeri/mules pada perut akibat kontraksi uterus yang terjadi setelah plasenta
b. Nyeri perineum
Rasa nyeri pada perineum akibat trauma pada persalinan pervaginam atau karena
adanya jahitan robekan perineum
c. Gangguan BAB
Gangguan BAB dapat terjadi selama kehamilan mengalami hemoroid karena
mengalami konstipasi dan pengeluaran cairan saat persalinan terlalu banyak sehingga
cairan dalam tubuh berkurang yang dapat menyebabkan kekurangan cairan/serat
dalam proses pencernaan sehingga mengganggu proses BAB
d. Nyeri pada payudara
Nyeri pada payudara disebabkan karena adanya pembesaran payudara akibat adanya
produksi asi dan disebabkan karena malas menyusui sehingga payudara terasa penuh
dan tegang.
e. Gangguan BAK
Gangguan BAK dapat teratasi karena kepala bayi terlalu lama menekan PBP(Pintu
Bawah Panggu) kandung kemih dan adanya trauma jalan lahir
H. KUNJUNGAN MASA NIFAS
a. Kunjungan ke 1 (6-8 jam setelah persalinan), bertujuan untuk
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan merujuk apabila
perdarahan berlanjut
c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
d. Pemberian ASI awal
e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia
b. Kunjungan ke 2 (6 hari setelah persalinan) bertujuan untuk

a. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah


umbilikus, tidak ada pendarahan abnormal, tidak ada bau
b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan , cairan, dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit

c. Kunjungan ke 3 (2 minggu setelah persalinan) bertujuan untuk


a. Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus di bawah
umbilikus, tidak ada pendarahan abnormal, tidak ada bau
b. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan , cairan, dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit
d. Kunjungan ke 4 (6 minggu setelah persalinan) bertujuan untuk
a. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau bayi alami
b. Memberikan konseling untuk KB secara dini
I. PERAWATAN MASA NIFAS
a. Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat, tidur terlentang selama 8 jam pasca
persalinan. Kemudian boleh miring-miring ke kanan dan kiri untuk mencegah
terjadinya thrombosis dan tromboemboli. Pada hari ke 2 diperbolehkan duduk, hari ke
3 jalan-jalan dan hari 4-5 sudah diperbolehkan pulang
b. Diet
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori, sebaiknya makn-makanan yang
mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan
c. Miksi
Hendaknya kencing dilakukan sendiri akan secepatnya. Bila kandung kemih penuh
dan sulit tenang, sebaiknya dilakukan kateterisasi
d. Defekasi
Buang air besar, harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila sulit buang air besar
dan terjadi obstipasi apalagi berat leras dapat diberikan laksan peroral atau per rektal
e. Perawatan Payudara
1. Dimulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras dan kering
sebagai persiapan untuk menyusui bayi
2. Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat baik untuk
kesehatan bayinya
f. Laktasi
Disamping ASI merupakan makanan utama bayi yang tidak ada bandingannya,
menyusun bayi sangat baik untuk menjelmakan rasa kasih sayang antara ibu dan anak

DAFTAR PUSTAKA
imbarwati.2009. Beberapa Fakktor yang Berkaitan dengan KB IUD pada Peserta KB non IUD di
Kecamatan Pendurungan Kota Semaran.

Kusumaningrum, Raditia. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi


yang Digunakan pada Pasangan Usia Subur.

Sukarni, I., & Wahyu. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.

https://www.academia.edu/37619817/LAPORAN_PENDAHULUAN_KAHAMILAN (Diakses
pada hari Minggu 25 Juli 2021 Pukul 19.00 )

https://id.scribd.com/doc/28785381/Laporan-Pendahuluan-Nifas (Diakses pada hari Minggu 25


Juli 2021 Pukul 18.00)

Anda mungkin juga menyukai