Anda di halaman 1dari 14

Glaucoma

• Defenisi
Glaukoma ialah penyakit atau kelainan pada mata akibat kerusakan saraf mata yang
dapat menyempitkan lapang pandang dan hilangnya fungsi pengelihatan. Penyebab
atau faktor risiko utama glaukoma ialah peningkatan tekanan bola mata. Peningkatan
bola mata umunya berlangsung perlahan sehingga tidak menimbulkan gejala pada
awalnya sampai penderita sadar setelah terjadi penyempitan lapang pandang
(Pusdatin Kemenkes RI, 2019)
• Penyebab
Akibat penumpukan cairan bola mata yang tidak dapat mengalir dengan baik
sehingga mengakibatkan peningkatan TIO, normal (>10-22mmHg/12-22mmHg)
• Tanda Gejala
Mata berkabut, sakit kepala, mual muntah, mata merah, luas pandang menyempit,
melihat titik berwarna hitam yang melayang
Anatomi Fisiologi
Manisfetasi Klinik Penderita Glaukoma
• a. Akut
1) Tekanan bola mata atau tekanan intra okular (TIO) > 40 mmHg
2) Pengelihatan menjadi kabur dan mata merah
3) Mengalami sakit kepala dan mata terasa sakit
4) Mual dan muntah ketika sakit kepala
5) Melihat pelangi pada cahaya lampu
b. Kronis
6) Mata tenang atau tanpa gejala sampai saraf mata rusak berat
7) Timbul perlahan-lahan
8) Terdapat tunnel vision atau pengelihatan menyempit seperti melihat dalam Lorong
9) Merasa tidak ada nyeri kepala atau mata dan tidak ada mual mutah
10) Tekanan bola mana menetap antara 20-30 mmHg
Klasifikasi Glaukoma
a. Glaukoma primer
1. Glaukoma primer sudut terbuka atau primary open angle glaucoma (POAG)
2. Glaukoma primer sudut tertutup atau primary angle closer glaucoma
(PACG)
b. Glaukoma kongenital
c. Glaukoma sekunder
d. Glaukoma absolut
Patofisiologi Glaukoma
• Penyebab utama glaukoma adalah meningkatnya tekanan bola mata di
atas 20mmHg, penyebab lainnya adalah dan diabetes mellitus.
Kortikosteroid jangka panjang, miopia, trauma mata. Tekanan bola
mata di atas normal yang terus menerus akan merusak saraf
penglihatan yang menyebabkan obstruksi jaringan trabekuler sehingga
ketidakseimbangan dapat terjadi akibat produksi berlebih badan siliar
atau oleh peningkatan hambatan abnormal terhadap aliran keluar
Aqueos humor melalui kamera okuli anterior (COA)
Prosedur Operasi Glaucoma dengan GDD
• GDD digunakan untuk pasien dengan glaukoma berat yang tidak
terkontrol dan tidak ada perubahan dalam operasi glaukoma
sebelumnya. Selain itu,alat ini juga dianggap menguntungkan sebagai
prosedur utama pada pasien yang kemungkinan akan gagal jika
dilakukan operasi trabekulektomi, termasuk glaukoma neovaskular,
glaukoma karena uveitis dan glaukoma kongenital. Indikasi lain juga
bisa digunakan pada glaukoma traumatis,glaukoma
aphakic,penggunaan contact lens dan glaukoma sekunder lainnya.
• Ada dua macam pada GDD,yaitu katup dan non-katup. Pada GDD
katup teknik pembedahan lebih sederhana mudah dan hanya pada satu
kuadran tanpa manipulasi otot rektus yang berdekatan. Pada GDD
tanpa katup teknik pembedahan menggunakan manipulasi otot
rektus.Perangkat dengan katup dapat memudahkan untuk mengontrol
TIO dan dapat menurunkan tingkat terjadinya hipotoni.Karena pada
perangkat tanpa katup,biasanya menggunakan stent.
Teknik Operasi

• Tergantung pada preferensi ahli bedah, salah satu implan drainase


ditempatkan pada permukaan sklera, biasanya di kuadran
superotemporal atau superonasal dan dihubungkan ke bilik mata depan
melalui tabung yang terpasang
Komplikasi

1.Hipotoni
2.Kegagalan mengontrol TIO
3.Dekompensasi kornea
4.Tube erosi dan endophtalmitis
5.Hifema
6.Pupillary Distortion
7.Katarak
AMHP/BMHP

1. Vicril 6-0 2 jarum


2. Vicril 8-0
3. Nilon 10-0
4. Spuit 1cc
5. Spuit 1cc dg needle 25G
6. Spuit 10cc
7. Optem
8. Stab & cresent
9. MQA (sponge)
10. Eye drape
11. Cottonbud
12. Pincet konjungtiva
13. Pincet kornea
14. Killman
15. Needle holder
16. Gunting konjungtiva
17. Gunting vanas
18. Spekulum/blefarostat
19. Kaliper
20. Mosquito
• Spekulum/blefarostat
• Neddle holder kecil
• Pinset limb forcep/kolibri/pinset kornea
• Pinset tying
• Gunting vannas
• Gunting wescoat
• Gunting kasar
• Klem
• Bengkok
• Puncture
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai