Anda di halaman 1dari 23

GLAUCOMA

Fransisca Anjar Rina S.,Ns., Sp.Kep. MB


FISIOLOGI
Sistem drainase pada mata:
Badan siliar memproduksi
Aqueus humor  masuk
kedalam bilik mata
posterior  bilik mata
anterior keluar melalui
anyaman trabekulum dan
canal Schelmm  kanal
kolektor  pembuluh
darah vena episklera

drainase aqueus humor


KERANGKA PEMBELAJARAN
• Konsep Glaukoma
1. Pengertian
2. Faktor Risiko
3. Patofisiologi
4. Klasifikasi Glaukoma
5. Tanda dan Gejala
6. Pemeriksaan Penunjang Medis
7. Penatalaksanaan Terapi
• Tekanan bola mata normal adalah 10-21 mm
Hg (rata-rata 16 mm Hg).
• Produksi ~ Ekskresi
Galukoma : tidak adekuatnya drainase aqueous
humour dari bilik anterior Peningkatan TIO
(Doengoes, 1999).

Kerusakan nervus optikus

Dicegah dengan pemeriksaan mata teratur dan terapi


awal yang tepat.
FAKTOR RISIKO
1. Penggunaan steroid topikal /sistemik dalam
waktu lama.
2. Usia lebih dari 40 th.
3. Myopia berat.
4. Adanya riwayat glaukoma dalam keluarga.
5. Adanya riwayat penyakit DM.
6. Adanya riwayat trauma atau mengalami
pembedahan pada mata.
PATOFISIOLOGI
Tekanan bola mata akan meningkat bila:
1. Produksi banyak sedangkan eksresi normal
 Glaukoma Hipersekresi.
2. Hambatan pengaliran akibat dilatasi pupil 
Glaukoma blokade pupil.
3. Hambatan pengaliran di sudut bilik mata
terganggu
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
Glaukoma • Glaukoma sudut terbuka
primer
Sudut • Glaukoma sudut terbuka
Terbuka sekunder

Glaukoma • Glaukoma sudut tertutup


primer
Sudut • Glaukoma sudut tertutup
Tertutup sekunder
GLAUKOMA PRIMER

Glaukoma akibat trabekulo disgenesis,


tanpa ada anomaly okuler dan tanpa
adanya penyakit okuler.
Mengenai kedua mata.
GLAUKOMA SEKUNDER
Penyebabnya diketahui  kelainan di dalam
bola mata:
1. Kelainan lensa (Katarak)
2. Infeksi
3. Trauma
4. Pasca bedah
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA
• Aqueus humor mempunyai akses ke trabekula
• Ukuran sudut normal.
• TIO > 24 mm Hg namun seringkali tidak
menimbulkan gejala  px buta  dihindari
dengan pemeriksaan TIO secara berkala.
• video
GLAUKOMA SUDUT TERTUTUP
• Pupil bersandar erat
kebelakang atau lensa
depan sudut bilik
mata menjadi sempit 
blokade pengaliran
cairan mata ke bilik mata
depan.
• Pada keadaan akut
pupil melebar, iris
atropi, mata merah.
• video
TANDA dan GEJALA
 Pada glaukoma terjadinya peningkatan TIO berjalan
lambat  pada fase awal kadang tidak menimbulkan
gejala.
 Beberapa gejala umum pada Glaukoma:
1. Pandangan berkabut.
2. Penurunan tajam penglihatan.
3. Penurunan luas lapang pandang penglihatan.
4. Nyeri pada mata (intraorbital) dan belakang
kepala.
TANDA dan GEJALA
5. Mual atau muntah.
6. Gambaran pelangi.
7. Pupil setengah lebar,reaksi terhadap sinar
menurun atau sama sekali tidak ada.
8. Mata teraba keras seperti kelereng.
9. Tekanan bola mata tinggi (60-70 mm Hg) 
penurunan tajam penglihatan yang menetap.
Pemeriksaan Penunjang Diagnostik:
a. Pemeriksaan dengan menggunakan
oftalmoskope digunakan untuk
mengetahui kerusakan syaraf optikus.
b. Pemeriksaan Tonometri untuk
mengetahui tekanan intraorbital
PENATALAKSANAAN
KONSERFATIV:
• Pemberian antagonis β adrenergik (ex:
Timolol)  mengurangi produksi aqueus
humor  menurunkan TIO.
• Antikolinergik topikal (Pilokarpin 2-3% 6
x/hr)  mengurangi produksi aqueous
humour dan membuat pupil berkontraksi.
Diberikan pada stadium dini glaukoma
sudut terbuka, bila ada perbaikan maka
pasien dapat menggunakan obat seumur
hidup.
Cont’
• Pemberian diuretik osmotik (manitol) 
meningkatkan osmolaritas plasma menarik
air dari mata ke dalam sirkulasi sistemik
diberikan perioperatif agar tindakan
pembedahan dapat dilakukan dengan
tekanan intraorbital yang lebih normal.
• Penggunaan obat midriatikum merupakan
kontraindikasi pada pasien glaukoma.
• Trabekuloplasti laser  menjadi adjuvan
medikasi. Biasanya menimbulkan efek
samping  infeksi.
Cont’
2. PEMBEDAHAN  60 – 80 % Efektif
• Iridektomi perifer
• Operasi Scheie
• Trabekulektomi
PENATALAKSANAAN PASCA BEDAH
1. Ambulasi progresif diperkenankan 
disesuaikan dengan kondisi fisik pasien.
2. Mata harus ditutup selama 24 jam atau lebih
dan tidak boleh terkena air.
3. Pemberian tetes mata antibiotika spektrum luas
diberikan selam 4-5 hari.
4. Kortikosteroid diberikan untuk mengurangi
inflamasi.
5. Pemberian analgetik.
6. Pendidikan Kesehatan.
PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Kontrol dan minum obat secara teratur.
2. Menjaga kebersihan mata:
§ Perawatan mata dengan benar
§ Hindari menggosok mata
§ Penggunaan kosmetik non alergenik
§ Penggunaan masker mata saat berenang
§ Penggunaan kacamata pelindung saat bekerja
atau berolahraga pada lingkungan yang
berbahaya
3. Memperhatikan gejala pada mata (pelangi, mata
berair, iritasi, pandangan kabur/berkabut).
4. Cegah peningkatan TIO :
§ Mengejan,
§ Mengangkat beban,
§ Membungkuk,
§ Tidak mengendarai sepeda motor,
§ Membaca
(dihindari minimal 1 minggu)
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai