Anda di halaman 1dari 40

Laporan Kasus

Bagian/ SMF Ilmu Kesehatan Mata

RSUD dr.Zainoel Abidin Banda Aaceh


Fakultas Kedokteran Universitas
Syiah Kuala

GLAUKOMA ABSOLUT
AMANDA PUTRA
1607101030082
Pembimbing :
dr. Rahmi Adri
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua terbanyak di seluruh dunia


setelah katarak, kebutaan yang diakibatkan oleh karena glaukoma bersifat
permanen atau tidak dapat diperbaiki (irreversible).

World Health Organization (WHO) 2010 60,7 juta orang


mengalami glaukoma di tahun, dgn kejadian kebutaan sebanyak 3,2 juta
orang

Insidensi glaukoma diperkirakan akan meningkat menjadi 79,4 juta


kejadian di tahun 2020 mendatang.3
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI DAN FISIOLOGI
GLAUKOMA

Definisi
Glaukoma merupakan sekelompok penyakit kerusakan saraf
optik (neuropati optik) yang ditandai dengan adanya
pencekungan cupping discus opticus yang biasanya disebabkan
oleh karena peningkatan tekanan intraokular pada papil saraf
optik.
EPIDEMIOLOGI

Data WHO pada tahun 2010 sebanyak 60,7 juta orang mengalami
penyakit glaukoma di tahun 2010 dengan insiden kebutaan sebanyak 3,2
juta.
Diperkirakan insiden ini akan meningkat menjadi 79,4 juta kejadian pada
2020.3

Riset Kesehatan Dasar 2007 Responden yang pernah didiagnosis


glaukoma oleh tenaga kesehatan sebesar 0,48%, tertinggi di provinsi DKI
Jakarta 1,85%, berturut-turut diikuti provinsi Aceh 1,28%, kepulauan Riau
1,26%, Sulawesi tengah 1,21%, Sumatera Barat 1,14% dan terendah di
provinsi Riau 0,04%

Insiden pada dewasa >>> anak-anak.


Wanita beresiko menderita glaukoma 3-4 kali dibandingkan pria.3
ETIOLOGI

Faktor resiko utama pada penyakit glaukoma ini adalah meningkatnya usia (>
40 tahun) dan oleh karena faktor keturunan.

Berdasarkan ada atau tidaknya penyebab, glaukoma dibedakan menjadi dua jenis:

Glaukoma Primer; Glaukoma Sekunder;


Gangguan fasilitas pengeluaran cairan Trauma mata
mata atau susunan anatomis bilik mata Peradangan/ inflamasi
yang menyempit. Diabetes mellitus
Kelainan pertumbuhan pada sudut Hipertensi
bilik mata depan (geniodisgenesis), Katarak/ perubahan lensa
berupa trubekulodisgenesis, Kelainan Uvea
iridodisgenesis dan korneodisgenesis. Pembedahan
Pemakaian steroid lama
PATOFISIOLOGI

Produksi aqueous oleh badan siliar TIO normal 10-21 mmHg

Tahanan aliran aqueous humor yang


melalui sistem trabekular meshwork- Tekanan Intra-Occular
kanalis Schlem (TIO)

Level dari tekanan vena episklera


Glaucomatous optic
neuropathy atau
GLAUKOMA kerusakan serabut saraf

Proses Mekanis Proses Iskemik


KLASIFIKASI

Klasifikasi Vaughan untuk glaukoma berdasarkan


etiologi adalah sebagai berikut: 4
A. Glaukoma primer
1. Glaukoma sudut terbuka (glaukoma simpleks)
2. Glaukoma sudut tertutup/ sempit
B. Glaukoma kongenital
C. Glaukoma sekunder
D. Glaukoma absolut
KLASIFIKASI

Klasifikasi Vaughan untuk glaukoma berdasarkan


etiologi adalah sebagai berikut: 4
A. Glaukoma primer
1. Glaukoma sudut terbuka (glaukoma simpleks)
2. Glaukoma sudut tertutup/ sempit
B. Glaukoma kongenital
C. Glaukoma sekunder
D. Glaukoma absolut
DIAGNOSIS

Gejala dan tanda pada glaukoma sudut terbuka kronis adalah:8


Tidak bergejala (asimptomatis)
Peningkatan tekanan intraokular
Defek lapangan pandang
Lempeng optik mengalami cupping

Sedangkan pada glaukoma sudut tertutup akut:


Mata terasa sangat nyeri
Fotofobia
Mata berair
Penurunan penglihatan.

Pada glaukoma absolut Kebutaan total (Visus 0)


Glaukoma Absolut
Merupakan Stadium akhir glaukoma
(tertutup/terbuka) dimana sudah terjadi
kebutaan total akibat tekanan bola mata
memberikan gangguan fungsi lanjut.
Pada glaukoma absolut kornea terlihat
keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi
dengan ekskavasi glaukomatosa, mata
keras seperti batu dan dengan rasa sakit.
Gejala klinis
Kerusakan Papil N.II
TIO tinggi
Penurunan Visus ( Nol)
Pada glaukoma absolut fungsi
badan siliaris dalam memproduksi
aqueous humor normal, tetapi
aliran keluar terhambat. Sehingga
TIO meningkat dan menyebabkan
nyeri dan nyeri pada kebutaan.
Pembeda Absolut Degeneratif
Keluhan Mata keras sekali seperti nyeri pada mata, tetapi
batu tidak di karenakan oleh
sering terasa sakit sekali peningkatan TIO
mata merah
penglihatan (-)
Pemeriksaaan visus 0 tidak ada gejala- gejala
fisik Injeksi episklera dan glaukoma
injeksi perikornea pada sklera timbul
kornea jernih atau kerih stafiloma sklera
pupil : sangat lebar, anterior, pada daerah
warna kehijauan, reflek sklera antara kornea
cahaya (-) dan ekuator bola mata,
iris : atrofi, tipis, kelabu yang berwarna biru.
COA : dangkal, flare (+) kornea terdapat bula
TIO : sangat tinggi keratopati bila pecah
fundus : penggaungan ulkus kornea bila
dan atrofi dari papil saraf terdapat infeksi
optik. sekunder terjadi
perforasi kornea,
iridosiklitis,
endoftalmitis,
panoftalmia, berakhir
dengan atrofi bulbi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tonometri TIO
Genioskopi
Uji konfrontasi/Perimetri
Oftalmoskopi
Oftalmoskopi pada glaukoma
PENTALAKSANAAN

Tujuan : Menurunkan tekanan intraokular


Terdapat tiga modalitas terapi:

1.Terapi medis Penyekat beta, Parasimpatomimetik,


Simpatomimetik, Agonis alfa2 , Penghambat
anhidrase karbonat , Analog prostaglandin
2. Terapi laser Trabekuloplasti Laser
3. Terapi bedah Trabekulektomi, Iridektomi
PROGNOSIS

Tanpa pengobatan glaukoma dapat mengakibatkan kebutaan


total (glaukoma absolut) .
Kebutaan/ kerusakan penglihatan pada glaukoma absolut ini
bersifat irreversibel
Prognosa akan baik bila obat tetes anti glaukoma dapat
mengontrol tekanan intraokular pada mata yang belum
mengalami kerusakan glaukomatosa luas.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien ...

Nama : Tn. Tn. Oei Jiet Joen


Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp. Laksana, Banda Aceh
CM : 1-01-78-89
Tanggal Pemeriksaan : 11 September 2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Mata kiri tidak dapat melihat

Keluhan Tambahan

Mata kanan kabur dan pandangan berasap


Lanjutan anamnesis ...

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli mata RSUDZA dengan


keluhan mata kiri tidak dapat melihat dan
tekanan bola mata terasa tinggi. Pasien
mengatakan awalnya mata kiri masih dapat
melihat namun sudah dirasakan agak kabur,
lama kelamaan keluhan dirasakan semakin
memberat hingga pada akhirnya mata kiri
tidak dapat melihat lagi. pasien memiliki
riwayat operasi katarak pada mata kiri. Pasien
juga mengeluhkan sakit pada mata kanan,
Lanjutan anamnesis ...

RPD RPK
HT (-), DM (+), Anak pasien juga
Riwayat trauma (-) menderita glaukoma

RKS
RPO
Pasien bekerja sebagai
wiraswasta Pasien rutin kontrol ke
poliklinik RSUDZA
Pemeriksaan Fisik

Status Present

Status Present
Kesadaran : Compos mentis, GCS 15
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Frekuensi Nafas : 18 x/menit
Temperatur : 36,5 0C
Lanjutan Pemeriksaan

VOD: 5/15
pH 5/12
VOS: 0

Pemeriksaan Konfrontasi OD Penyempitan lapang pandang


Pemeriksaan TIO : - TIO OD = 8 mmHg
- TIO OS =50 mmHg
Bagian Mata OD OS
Palpebra Normal Normal
Superior
Palpebra Normal Normal
Inferior
Konjungtiva Normal Hiperemis
Tarsal
Superior
Konjungtiva Normal Hiperemis
Tarsal
Inferior
Konjungtiva Normal Hiperemis
Bulbi
Kornea Keruh Keruh
COA Dangkal Dangkal
Pupil Bulat, Dilatasi,
Foto Klinis Pasien
Diagnosa
Glaukoma Absolut OS

Tatalaksana
Cendo Glaoplus ED 1 dd
gtt 1 OS
Glaucon 2x1 tab
KSR 2x1 tab
Citicolin 1x1 tab
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad fungsionam : Malam
Quo ad Sanactionam : Malam
ANALISA KASUS
Kasus Teori

Pasien mengeluhkan kedua Glaukoma absolut merupakan


mata kabur secara perlahan, stadium akhir dari glukoma baik
lama-kelamaan semakin sudut terbuka atau tertutup dimana
memberat hingga mata kiri sudah terjadi kebutaan total (visus =
tidak dapat melihat lagi, 0).
namun tidak dengan mata Gejala pada glaukoma tergantung
kanan. dari kecepatan peningkatan tekanan
Pemeriksaan visus : intraokular. Glaukoma sudut terbuka
VOS 0 kronis dikaitkan dengan peningkatan
VOD 5/15 pH 5/12 perlahan tekanan dan ketiadaan
gejala kecuali pasien kemudian
menjadi sadar akan adanya defisit
penglihatan yang berat atau bahkan
kebutaan.
Kasus Teori

Pada pemeriksaan fisik Secara garis besar, tanda yang dapat


pada mata dijumpai ditemukan pada glaukoma adalah
peningkatan tekanan intraokular,
kornea keruh dan COA defek lapangan pandang, dan
dangkal, mata kiri pasien lempeng optik mengalami cupping.
tidak b isa melihat agi.
Pada pemeriksaan TIO Pada pemeriksaan akan didapatkan
didapatkan : kornea terlihat keruh, bilik mata
TIO OS 50mmHg dangkal, papil atrofi dengan
ekskavasi glaumatosa, mata keras
seperti batu dan dengan rasa sakit
Kasus Teori

Pasien kemudian di Kandungan dari cendo glaoplus adalah


tatalaksana dengan kombinasi dari Latanoprost 0.05 mg
pemberian obat topikal dan timolol 0,5 mg yang efektif dalam
berupa tetes mata Cendo penurunan tekanan intraokular. Pasien
Glaoplus 1 dd gtt 1 OS juga diberikan obat oral Glaucon 250
Glaucon 2x1 tab mg tab dengan dosis 2 x 1 tablet yang
KSR 2x1 tab mengandung acetazolamide dapat
Citicolin 1x1 tab bekerja mengurangi jumlah cairan di
mata. Hal ini sesuai dengan teori
dimana terapi pada glaukoma
bertujuan untuk mengurangi tekanan
intraokular baik dengan cara
memperlancar pengeluaran aqueous
humour atau mengurangi produksi
aqueous humour.
KESIMPULAN

Glaukoma merupakan suatu neuropati optik yang disebabkan

oleh peningkatan tekanan intraokular.

Berdasarkan klasifikasi Vaughen : glaukoma primer, glaukoma

sekunder, glaukoma kongenital dan glaukoma absolut

Gejala glaukoma sering tidak disadari oleh penderita atau

menyerupai gejala penyakit lain, sehingga kebanyakan penderita

kurang menyadari bahwa dirinya menderita glaukoma sehingga baru

terdiagnosis ketika telah lanjut bahkan telah terjadi kebutaan total


TERIMAKASIH ...

Anda mungkin juga menyukai