Menurun
{
Pembimbing : dr. Diah F., Sp.M
PENDAHUL
UAN
Mata Glaukoma
Akut
Uveitis
Mata Keratitis
Mata
merah Tukak/Ulkus
tenang
visus Kornea
visus
normal Mata Mata
Keratomikosis
merah tenang turun
visus Endoftalmitis
perlahan
visus
turun Panoftalmitis
turun
mendadak mendadak
KERATITIS
Keratitis adalah radang
pada kornea atau infiltrasi
sel radang pada kornea
yang akan mengakibatkan
kornea menjadi keruh
sehingga tajam penglihatan
menurun
DEFINISI
ETIOLOGI
Virus
Bakteri
Jamur
Mata kering
Benda asing
Iritasi
Sinar ultraviolet
Alergi
MANIFESTASI KLINIS
keratitis bakterialis,
Berdasarkan keratitis fungal,
keratitis viral
penyebabnya keratitis akibat alergi.
keratitis sika,
Berdasarkan keratitis flikten,
keratitis nurmularis
bentuk klinisnya keratitis neuroparalitik
Keratitis Pungtata
Etiologi :
Bakteri (chlamydial,
staphylococcal)
Virus herpes
Trauma
UV
Blefaritis
Lensa kontak
KERATITIS MARGINAL
Etiologi :
Reaksi
Hipersensitivitas
eksotoksin stafilokok
KERATITIS
INTERSTITIAL
Etiologi :
Reaksi Alergi
Infeksi ke dlm
stroma , bisa oleh TB
Bakteri, Virus, Jamur
Trauma
Keluhan bertahan seumur hidup
Keratitis
Bakteri
Keratitis
Jamur
Keratitis
Virus Keratitis
Infeksi
Keratitis Herpes Zoster Keratitis
Keratitis
Penyebab Herpetik Dendritik
Infeksi
Herpes
Keratitis
Simplek
Disiformis
Keratokonjun
gtivitis
Keratokonjun
gtivitis
epidemi
Tukak atau
Keratitis
ulkus
Alergi
fliktenular
Keratitis
fasikularis
Keratokonjun
gtivitis vernal
KERATITIS BAKTERI
Kelopak Mata kotor
Fotofobia
Merah
Berair
Visus turun
Pseudomonas keratitis
dengan hipopion
KERATITIS JAMUR
Jamur berfilamen
Jamur ragi (yeast) yaitu
(filamentous fungi) Bersifat
jamur uniseluler dengan
multiseluler dengan cabang-
pseudohifa dan tunas :
cabang hifa, terdiri dari:
Jamur bersepta : Furasium Candida albicans,
sp, Acremonium sp, Cryptococcus sp,
Aspergillus sp, Rodotolura sp.
Cladosporium sp,
Penicillium sp,
Paecilomyces sp,
Phialophora sp,
Curvularia sp, Altenaria
sp.
Jamur tidak bersepta :
Mucor sp, Rhizopus sp,
Absidia sp.
KELUHAN
Etiologi
++ Herpetik
Lesi
M. Klinis
Komplikasi
Rasa sakit pada daerah yg
terkena , visus turun & merah
Uveitis, parese muskulus
mata, glaukoma
Vesikel pada kelopak dan
kening
KERATITIS ALERGI
TERAPI
Kompres dingin
Obat vasokonstriktor
Keratitis Flikten
Bentuk klinis
Keratokonjungtivitis sika
Keratitis Neuroparalitik
KERATOKONJUNGTIVITIS
FLIKTEN
M. Klinis
Terbentuknya papul/pustule
pda kornea / konjungtiva
(+) flikten berupa benjolan
batas tegas putih keabuan
dgn -+ neovaskularisasi
KERATOKONJUNGTIVITIS SIKA
Keadaan keringnya
permukaan kornea dan
konjungtiva
ETIOLOGI
Defisiensi komp. Lemak
air mata
Def. Kelenjar air mata
Def. Komp. Musin
Penguapan berlebihan
Mata gatal, berpasir, silau, visus Parut kornea
turun
KERATITIS NEUROPARALITIK
DAFTAR PUSTAKA
ULKUS KORNEA
{
DEFINISI
Non infeksi
Infeksi Bahan kimia, bersifat asam atau
basa
Bakteri: P. aeraginosa,
Radiasi atau suhu
Streptococcus pneumonia
Sindrom sjorgen
dan spesies Moraxella Defisiensi vitamin A
(paling sering) Obat-obatan
Jamur: Candida, Kelainan dari membran basal
Fusarium, Aspergilus, trauma.
Pajanan (exposure)
Cephalosporium,
Neurotropik
Virus: Herpes simplex,
varicella-zoster, variola, Sistem Imun (Rx
vacinia (jarang) Hipersensitivitas)
Acanthamoeba Granulomatosa wagener
Rheumathoid arthritis
Klasifikasi
Berdasarkan lokasi :
1. Ulkus kornea sentral
Ulkus kornea bakterialis
2. Ulkus kornea perifer
Ulkus kornea fungi
Stadium regresif
Stadium
penyembuhan/sikatrisas
i
Diagnosis banding ulkus
kornea
Kondisi Infeksi bakteri / jamur Infeksi virus
Ketajaman penglihatan
Tes refraksi
Tes air mata
Pemeriksaan slit-lamp
Keratometri (pengukuran kornea)
Respon reflek pupil
Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.
Goresan ulkus untuk analisa atau kultur
Antibakteri gentamisin,
tobramisin, basitrasin
Antijamur natamysin
Tatalaksana (5%), luconazol (0,2%),
nystatin (3,5%)
Antivirus acyclovir (3%),
Prinsip gancyclovir (0,15%)
DEFINISI
Sering terjadi pada lebih dari 40 tahun dengan
sudut bilik mata sempit
EPIDEMIOLOGI
perifer iris bersentuhan dengan
jaringan trabekula
sudut tertutup
peningkatan TIO
glaukoma
Melihat halo (pelangi ) prodormal
Nyeri, merupakan tanda khas pada serangan akut
yang terjadi secara mendadak dan sangat nyeri pada
mata di sekitar daerah inervasi cabang nervus
kranial V
Mual, muntah dan lemas
Tanda-tanda peradangan : kelopak mata bengkak,
mata merah
Pupil lebar, kornea suram dan edem
Katarak Vogt : Iris bengkak, sinekia posterior, dan
lensa menjadi keruh
Penurunan visus secara cepat dan progresif,
fotofobia yang terjadi pada semua kasus,
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
Serangan mendadak yg berlangsung
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik
Tonometri : TIO meningkat (> 10-20 mmHg)
Menurunkan TIO :
UVEA
Uveitis adalah peradangan pada uvea. Sesuai
dengan pembagian anatomis, uveitis
dibedakan menjadi :
Uveitis Anterior
Peradangan yang mengenai iris dan jaringan
badan siliar (iridosiklitis) biasanya unilateral
dengan onset akut.
Uveitis Posterior
Panuveitis
DEFINISI
Etiologi uveitis dapat dibagi menjadi :
Berdasarkan spesifitas penyebab
Penyebab spesifik (infeksi) yang disebabkan oleh
infeksi virus, bakteri, jamur maupun parasit yang
spesifik.
Penyebab non spesifik (non infeksi) atau reaksi
hipersensitivitas. Disebabkan oleh reaksi
hipersensitivitas terhadap mikroorganisme atau
antigen yang masuk ke dalam tubuh dan merangsang
reaksi antigen antibodi dengan predileksi pada
traktus uvea.
Berdasarkan sumbernya
Eksogen : Pada umumnya disebabkan oleh karena
trauma, operasi intraokuler, ataupun iatrogenik.
Endogen : Dapat disebabkan oleh fokal infeksi di
organ lain ataupun reaksi autoiun.
KLASIFIKASI
Berdasarkan perjalan penyakit
Akut, apabila serangan terjadi satu atau dua kali dan
penderita sembuh sempurna di luar serangan
tersebut.
Residif, apabila serangan terjadi lebih dari dua kali
disertai penyembuhan yang sempurna di antara
serangan-serangan tersebut.
Kronis, apabila serangan terjadi berulang kali tanpa
pernah sembuh sempurna di antaranya.
Berdasarkan reaksi radang yang terjadi
Non-Granulomatosa, Infiltrat yang terjadi terdiri dari
sel plasma dan limfosit.
Granulomatosa, Infiltrat yang terjadi terdiri dari sel
epiteloid dan makrofag
KLASIFIKASI
Uveitis anterior ditandai dengan adanya
dilatasi pembuluh darah yang akan
menimbulkan gejala hiperemi siliar (hiperemi
perikorneal atau pericorneal vascular injection)
Peningkatan permeabilitas ini akan
menyebabkan eksudasi ke dalam aqueous
humour, hal ini tampak sebagai aquos flare, yaitu
partikel-partikel kecil dengan gerak Brown
(efek Tyndal
PATOFISIOLOGI
Pada proses peradangan yang lebih akut, dapat
dijumpai penumpukan sel-sel radang di dalam
bilik mata depan yang disebut hipopion,
ataupun migrasi eritrosit ke dalam bilik mata
depan, dikenal dengan hifema. Apabila proses
radang berlangsung lama (kronis) dan
berulang, maka sel-sel radang dapat melekat
pada endotel kornea, disebut sebagai keratic
precipitat (KP).
Apabila tidak mendapatkan terapi yang adekuat,
proses peradangan akan berjalan terus dan
menimbulkan berbagai komplikasi.
Sel-sel radang, fibrin, dan fibroblas dapat
menimbulkan perlekatan antara iris dengan kapsul
lensa bagian anterior yang disebut sinekia posterior,
ataupun dengan endotel kornea yang disebut
dengan sinekia anterior.
Dapat pula terjadi perlekatan pada bagian tepi
pupil, yang disebut seklusio pupil, atau seluruh pupil
tertutup oleh sel-sel radang, disebut dengan oklusio
pupil.
Perlekatan-perlekatan tersebut ditambah
dengan tertutupnya trabekular oleh sel-sel
radang akan menghambat aliran aqueous
humour dari bilik mata belakang ke bilik mata
depang, sehingga aqueous humour tertumpuk di
bilik mata belakan dan akan mendorong iris ke
depan yang tampak sebagai iris bombans.
Selanjutnya tekanan dalam bola mata semakin
meningkat dan akhirnya terjadi galukoma
sekunder.
Pada uveitis anterior juga terjadi gangguan
metabolisme lensa yang menyebabkan lensa menjadi
keruh dan terjadi katarak komplikata. Apabila
peradangan menyebar luas, dapat timbul endoftalmitis
(peradangan supuratif berat dalam rongga mata dan
struktur di dalamnya dengan abses di dalam badan
kaca) ataupun panoftalmitis (peradangan seluruh bola
mata termasuk sklera dan kapsul tenon sehingga bola
mata merupakan rongga abses).
Bila uveitis anterior monokuler dengan segala
komplikasinya tidak segera ditangani, dapat pula
terjadi symphatetis ophtalmica pad mata sebelahnya yang
semula sehat. Komplikasi ini sering didapatkan pada
uveitis anterior yang terjadi akibat trauma tembus,
terutama mengenai badan siliar.
Mata merah dan nyeri
Penglihatan turun perlahan-lahan
Fotofobia
Mata berair
Susah melihat dekat
MANIFESTASI KLINIS
Adapun terapi uveitis anterior dapat
dikelompokan menjadi :
Terapi Non Spesifik
Penggunaan kacamata hitam
Kacamata hitam bertujuan untuk mengurangi
fotofobia, terutama akibat pemberian midriatikum.
Kompres hangat, Dengan kompres hangat,
diharapkan rasa nyeri akan berkurang, sekaligus
untuk meningkatkan aliran darah sehingga
resorbsi sel-sel radang dapat lebih cepatt
PENATALAKSANAAN
Terapi Spesifik
Terapi spesifik dapat diberikan apabila
penyebab pasti dari uveitis anterior telah
diketahui, karena penyebab yang tersering
adalah bakteri, maka antibiotik dapat
diberikan.
Midriatikum/sikloplegik. Tujuan pemberian
midriatikum adalah agar otot-otot iris dan
badan siliar relaks, sehingga dapat mengurangi
nyeri dan mempercepat penyembuhan. Selain
itu midriatikum sangat bermanfaat untuk
mencegah terjadinya sinekia, ataupun
melepaskan sinekia yang telah ada.
Anti inflamasi. Tujuan pemberian anti
inflamasi adalah untuk mengurangi reaksi
peradangan sebagai respon adanya inflamasi
yang juga dapat merusak sel di sekitanya.
Endoftalmitis
{
Definisi
Endoftalmitis merupakan peradangan pada bola
mata. Berbentuk radang supuratif di dalam rongga
mata dan struktur di dalamnya. Endoftalmitis
fakoanalitik atau endoftalmitis unilateral ataupun
bilateral yang merupakan reaksi uvea granulomatosa
terhadap lensa yang mengalami ruptur.
Etiologi
Eksogen : trauma tembus atau infeksi sekunder
pada tindakan pembedahan uang membuka bola
mata
endogen : penyebaran bakteri, jamur, parasit
patofisiologi
Rasa sakit yang sangat
Kelopak mata merah dan bengkak, sehingga
sulit dibuka
Konjungtiva kemotik dan merah
Injeksi siliar dan injeksi konjungtiva
Kornea keruh
Bilik mata depan keruh
Kadang-kadang disertai hipopion,
menandakan keadaan sudah lanjut
Di dalam badan kaca ditemukan masa putih
abu-abu, bentuk abses satelit, dengan
proyeksi sinar yang baik. Kekeruhan atau
abses di dalam badan kaca, keadaan ini akan
memberikan refleks pupil berwarna putih.
Manifestasi klinis
Pemeriksaan penunjang
USG
Penatalaksanaan
Endoftalmitis diobati dengan antibiotik periokular atau
subonjungtiva.
Antibiotik topikal dan sistemik ampisilin 2 gram/hari dan kloramfenikol 3 garm/hari.
Kuman staphylococcus, steptococcus dan pneumococcus dapat diobati dengan penisilin
G (topikal, subkonjungtiva, dan IV).
Pseudomonas dan kuman batang gram negatif lain diobati dengan gentamisin,
tobramisin dan karbesilin (topikal, subkonjungtiva, IV).
Jamur diobati dengan amfoterisin B150 mikrogram subkonjungtiva.
Sikloplegik diberikan 3 kali sehari tetes mata. Kortikosteroid dapat
diberikan secara hati-hati. Apabila pengobatan gagal, dilakukan
eviserasi. Enukleasi dilakukan bila mata tenang dan ftisis bulbi.
Komplikasi
Bila proses peradangan mengenai
ketiga lapisan mata (retina, koroid, dan
sklera) dan badan kaca maka akan
mengakibatkan panoftalmitis.
Prognosis
dubia ad malam
Panoftalmitis
{
Panoftalmitis merupakan
peradangan seluruh bola
mata termasuk sklera dan
kapsul Tenon sehingga
bola mata merupakan
rongga abses.
DEFINISI
Infeksi kedalam bola mata dapat melalui
peredaran darah (endogen) atau perforasi bola
mata (eksogen), dan akibat tukak kornea
perforasi.
Jamur
ETIOLOGI
Bila panoftalmitis akibat
bakteri maka perjalanan
penyakit cepat dan berat,
sedang bila akibat jamur
perjalanan penyakit
perlahan-lahan dan gejala
terlihat beberapa minggu
setelah infeksi.
Gejala Klinis
ftisis bulbi
KOMPLIKASI
Antibiotika dosis tinggi
Eviserasi bulbi bila gejala radang
sangat berat
PENATALAKSANAAN
Mata Merah Visus
Menurun
{
Pembimbing : dr. Diah F., Sp.M
Laki-laki, 56 thn
RPS
Penglihatan buram
Bila malam hari melihat gambaran pelangi
disekitar bola mata
Tidak ada trauma
Tidak ada riwat penggunaan kacamata
Hipotesis:
Glaukoma akut sudut tertutup
Keratitis
Uveitis
HIPOTESIS
Visus
menurun
Merah
Glaukoma
Keratitis Uveitis Endoftalmitis Panoftalmitis
akut
Nyeri (+) Nyeri (+) Nyeri (+) Nyeri (+) Nyeri (+)
Buram Buram Buram Buram Buram
Halo
PEMERIKSAAN
Medikamentosa
Asetazolamid 500 mg IV 250 mg tablet
setiap 4 jam
Manitol 1,5-2mg/kgBB dalam larutan 20%
Gliserol 1 g/kgBB dalam larutan 50%
Non Medikamentosa
Mengendalikan rasa bingung
dan takut
Menghindarkan untuk
membaca dengan jarak dekat