Anda di halaman 1dari 7

DIABETES MELITUS TIPE II

(ICD 10 : M99.5 )

Nomor : Halaman : 1/7


PANDUAN PRAKTIK KLINIS Spesialis Endokrin Komite Medik Ditetapkan
ENDOKRIN
Tanggal Berlaku : Revisi :
dr. Olivia Walewangko Sp.PD
00 KEMD) dr. B.J. Waleleng, SpPD KGEH dr. Abraham Talumewo, MHSM
Ketua Direktur

PENGERTIAN Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan


karakteristik hiperglikemia kronik yang terjadi karenak kelainan sekresi insulin,
kerja insulin, atau kedua-duanya.
DM Tipe 2 bervariasi dimulai dari predominan resistensi insulin disertai defisiensi
insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi
insulin
ANAMNESIS  Gejala yang timbul
 Hasil pemeriksaan laboratorium terdahulu meliputi: glukosa darah, A1C, dan
hasil pemeriksaan khusus yang terkait DM
 Pola makan, status nutrisi, dan riwayat perubahan berat badan
 Riwayat tumbuh kembang pada pasien anak / dewasa muda
 Pengobatan yang pernah diperoleh sebelumnya secara lengkap, termasuk terapi
gizi medis dan penyuluhan yang telah diperoleh tentang perawatan DM secara
mandiri, serta kepercayaan yang diikuti dalam bidang terapi kesehatan
 Pengobatan yang sedang dijalani, termasuk obat yang digunakan, perencanaan
makan, dan program latihan jasmani
 Riwayat komplikasi akut (ketoasidosis diabetik, hiperosmolar hiperglikemia,
dan hipoglikemia)
 Riwayat infeksi sebelumnya, terutama infeksi kulit, gigi, dan traktus
urogenitalis serta kaki
 Gejala dan riwayat pengobatan komplikasi kronik (komplikasi pada ginjal,
jantung, susunan saraf, mata, saluran pencernaan, dll.)
 Pengobatan lain yang mungkin berpengaruh terhadap glukosa darah
 Faktor risiko: merokok, hipertensi, riwayat penyakit jantung koroner, obesitas,
dan riwayat penyakit keluarga (termasuk penyakit DM dan endokrin lain)
 Riwayat penyakit dan pengobatan di luar DM
 Pola hidup, budaya, psikososial, pendidikan, dan status ekonomi
 Kehidupan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan kehamilan

PEMERIKSAAN FISIK  Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar pinggang
 Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah, termasuk jari
 Pemeriksaan funduskopi
 Pemeriksaan rongga mulut dan kelenjar tiroid
 Pemeriksaan jantung
 Evaluasi nadi, baik secara palpasi maupun dengan stetoskop
 Pemeriksaan kulit (acantosis nigrican dan bekas tempat penyuntikan insulin)
dan pemeriksaan neurologis
 Pengukuran tekanan darah, termasuk pengukuran dalam posisi berdiri untuk
mencari kemungkinan adanya hipotensi ortostatik, serta ankle brachial index
(ABI), untuk mencari kemungkinan penyakit pembuluh darah arteri tepi
Tanda-tanda penyakit lain yang dapat menimbulkan DM tipe lain
DIAGNOSIS KERJA
Diabetes Mellitus Tipe 2

DIAGNOSIS  Hiperglikemia reaktif


BANDING
 Pre diabetes

PEMERIKSAAN  Glukosa darah puasa dan 2 jam post prandial


PENUNJANG
 HbA1c
 Profil lipid pada keadaan puasa (kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserida)
 Kreatinin serum
 Albuminuria
 Keton, sedimen, dan protein dalam urin
 Elektrokardiogram
Foto sinar-x dada
TATA LAKSANA Non farmakologis
 Edukasi
 Terapi gizi medis
 Kebutuhan kalori
Cara menghitung berat badan ideal pada pasien DM dengan menggunakan rumus
Brocca:
Berat Badan Ideal (BBI) = 90% x (TB dalam cm-100) x 1 kg

Bagi pria dengan tinggi badan <160 cm dan wanita <150 cm, rumus dimodifikasi
menjadi:
BBI = (TB dalam cm – 100) x 1 kgBB
Normal: BBI + 10%
BB kurus: <(BBI - 10%)
BB gemuk: >(BBI + 10%)

Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat dihitung dengan rumus:


IMT = BB (kg) / TB (m2)

Kebutuhan kalori basal:


Kalori basal = Berat badan ideal x 25 kal/kgBB (untuk wanita)
Kalori basal = Berat badan ideal x 30 kal/kgBB (untuk pria)

Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori:


1.Umur
 40-59 tahun: -5%
 60-69 tahun: -10%
 >70tahun: - 20%
2.Aktifitas fisik atau pekerjaan
 Istirahat: +10%
 Aktivitas ringan +20%
 Aktivitas sedang +30%
 Aktivitas sangat berat +50%
3.Berat badan
 Kegemukan: -20-30%
 Kurus: +20-30%
4.Stress metabolik: +10-30%
Tabel 2. Klasifikasi IMT
Kriteria berat badan IMT
BB kurang < 18.5
BB normal 18.5-22.9
BB lebih > 23.0
Dengan risiko 23-24.9
Obese I 25.0-29.9
Obese II >30

Untuk wanita, paling sedikit 1000-1200 kkal, untuk pria 1200-1600 kkal, dibagi
menjadi makan pagi (20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi makanan
ringan (10-15%) di antaranya.
 Karbohidrat
- Karbohidrat 45-65% total asupan energi, diutamakan yang berserat tinggi
- Pembatasan karbohidrat total <130gram/hari tidak dianjurkan
- Gula dalam bumbu diperbolehkan, sukrosa <5% total asupan energi
- Pemanis alternatif dapat digunakan asal tidak memenuhi batas aman
konsumsi harian
- Makan 3x/hari, makanan selingan buah atau makanan lain sebagai bagian
dari kebutuhan kalori lain dapat diberikan
 Lemak
- Asupan lemak 20-25% kebutuhan kalori. Tidak diperkenankan melebihi
30% total asupan energi.
- Lemak jenuh <7% kebutuhan kalori
- Lemak tak jenuh ganda <10%, selebihnya dari lemak tak jenuh tunggal
- Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung
lemak jenuh dan lemak trans antara lain: dagung berlemak dan penuh
susu (whole milk)
- Anjuran konsumsi kolesterol <200mg/hari
 Protein
- 10-20% total asupan energi
- Sumber protein yang baik adalah seafood (ikan, udang, cumi, dll), daging
tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-
kacangan, tahu, dan tempe
- Pada pasien dengan nefropati: 0,8g/kgBB/hari atau 10% kebutuhan
energi dan 65% hendaknya bernilai biologik tinggi
 Natrium
- <3000mg atau sama dengan 6-7 gram (1 sendok the) garam dapur
- Mereka yang hipertensi, pembatasan natrium sampai 2400mg
- Sumber natrium antara lain: garam dapur, vetsin, soda, dan bahan
pengawet seperti natrium benzoat dan natrium nitrit
 Serat
- Kacang-kacangan, buah, sayuran, serta sumber karbohidrat tinggi serat +
25g/hari

 Pemanis alternatif
- Fruktosa tidak dianjurkan
- Pemanis sesuai batas aman konsumsi harian
- Pemanis tak berkalori yang dapat digunakan: aspartam, sakarin,
acesulfam potassium, sukralose, dan neotame
 Latihan
- Teratur, 4-5x seminggu selama lebih kurang 30 menit (total durasi
minimal 150 menit /minggu)
- Yang dianjurkan yang bersifat aerobik: jalan kaki, bersepeda santai,
jogging, dan berenang

Farmakologis
Tabel 3. Obat Hipoglikemik Oral
Golongan Generik Mg/tab Dosis Lama Frek/
harian kerja hari
(mg) (jam)
Sulfonilurea Glibenklamid 2.5-5 2.5-20 12-24 1-2
Glipizid 5-10 5-20 10-16 1-2
Glipizid XL 5-10 5-20 12-16 1
Gliklazid 5-10 80-320 10-20 1-2
Gliklazid MR 80 30-120 24 1
Glikuidon 30-60 30-120 6-8 2-3
Glimiperid 1-2-3-4 0.5-6 24 1
Glinid Repaglinid 1 1.5-6 3
Nateglinid 120 360 3
Tiazolidindion Pioglitazon 15-30 15-45 24 1
Penghambat Acarbose 50-100 100-300 3
glukosidase
alfa
Biguanid Metformin 500-850 250- 6-8 1-3
500 3000 6-8 2-3
Metformin XR 500-750 500- 24 1
500 3000 24 1
Penghambat Vildagliptin 50 50-100 12-24 1-2
DPP-IV Sitagliptin 25,50,100 25-100 24 1
Saxagliptin 5 5 24 1
Linagliptin 5 5 24 1
Obat Metformin+ 250/500 Total 12-24 1-2
kombinasi Glibenklamid 500/2,5 glibenkl
tetap 500/5 amid
Max
Glimiperid+ 1/250 20mg/ 2
Metformin 2/500 Hari
2/500
Pioglitazon+ 15/500 18-24 1
Metformin 30/850
4/1000
Sitagliptin+ 50/500 1
Metformin 50/1000
Total
sitaglipti
n max
100mg/h
ari
Vildagliptin 50/500 Total 12-24 2
+Metformin 50/850 vildaglip
50/1000 tin
Max
100mg/h
ari
Saxagliptin 5/500 Total 24 1
+Metformin 5/1000 saxaglipt
2.5/1000 in max
5mg/hari
Linagliptin 2,5/500 Total 12 2
+Metformin 2,5/850 linaglipti
2.5/1000 n max
5mg/hari

Tabel 4. Indikasi penggunaan insulin

Indikasi
Gagal mencapai target dengan penggunaan kombinasi OHO dosis optimal (3-6 bulan)
DMT2 dengan:
 Kehamilan
 Infeksi paru (tuberculosis)
 Kaki diabetik terinfeksi
 Fluktuasi glukosa darah yang tinggi
 Riwayat ketoasidosis berulang
 Riwayat pankreatektomi
Selain indikasi di atas, terdapat beberapa kondisi tertentu yang memerlukan
pemakaian insulin, seperti penyakit hati kronik, gangguan fungsi ginjal, dan terapi
steroid dosis tinggi
Tabel 5. Jenis-jenis insulin
Insulin manusia atau insulin analog Profil kerj
Awal
Kerja cepat (insulin analog)
Insulin lispro (humalog) 0,2-0,5
Insulin aspart (novorapid) 0,2-0,5
Insulin gluisin (apidra) 0,2-0,5
Kerja pendek (insulin manusia, insulin regular)
Humulin R 0,5-1
Actrapid
Kerja menengah (insulin manusia, NPH)
Humulin N 1,5-4
Insulatard
Kerja panjang (long acting insulin analog)
Insulin glargine (lantus) 1-3
Insulin detemir (levemir)
Campuran (premixed, insulin manusia)
70/30 Humulin (70% NPH, 30% regular)
70/30 mixtard (70% NPH, 30% regular) 0,5-1
Campuran (premixed, insulin manusia)
75/25 Humalog (75%NPL, 25% lispro) 0,2-0,5
70/30 Novomix (70% protamin aspart, 30% aspart) 0,2-0,5

EDUKASI

PROGNOSIS Diabetes merupakan penyebab kematian pada 3 juta orang setiap tahun (1,7-5,2%
kematian di dunia)
KOMPLIKASI

KEPUSTAKAAN

Anda mungkin juga menyukai