Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN GIZI PADA

PASIEN DIABETES MELITUS

Hasneli M.Biomed
ALUR PRESENTASI
ALUR PRESENTASI

1. DEFINISI

2. KLASIFIKASI ETIOLOGI
DM
3. PRINSIP PENAPISAN DAN
DIAGNOSIS
4. FASE-FASE KLINIK
DIABETES MELITUS
5. PILAR PENATALAKSANAAN
DIABETES MELITUS
DEFINISI
DM

1. Diabetes Melitus adalah kelompok kelainan


metabolisme yang ditandai oleh
hiperglikemia kronik akibat defisiensi
insulin baik relatif maupun absolut.
Tampilan kliniknya dapat berupa poliuria,
polidipsia, polifagia dan penurunan BB,
rasa lelah. (ADA, 2005).

2. Diabetes Melitus ditandai oleh


hiperglikemia kronik dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak, protein
akibat defek sekresi dan atau aksi insulin
(Bennett & Knowler, 2005).
EPIDEMIOLOGI

Prediksi WHO : Penderita DM di Indonesia : 8,4


juta orang thn 2020  21,3 juta orang thn 2030

Prediksi IDF ; Penderita DM di Indonesia : 9,1


juta tahn 2014 14,1 juta tahun 2035.

Wanita lebih berisiko menderita DM DM tipe 2


dibandingkan laki-laki  wanita berpeluang
untuk peningkatan massa tubuh.

Proporsi kejadian DM tipe 2 : 95 % , DM tipe 1


5 %  dari populasi dunia
• Delapan organ yang Berperan Dalam
Patogenesis DM Tipe 2 ( Ominous octet)
KLASIFIKASI ETIOLOGI
KLASIFIKASI ETIOLOGI DM
DM

1. Tipe 1 (Destruksi sel B  defisiensi insulin absolut)


A. Autoimmun
B. Idiopatik
2. Tipe 2 (Resistensi insulin yang mengakibatkan
defisiensi insulin relatif  defek sekresi dengan atau
tanpa resistensi insulin)
3. Tipe lain :
 Defek genetik fungsi sel – B
 Defek genetik kerja insulin
 Penyakit eksokrin pankreas
 Endokrinopati
 Akibat obat atau kimiawi
 Infeksi
4. Diabetes Gestasional

(WHO & ADA)


PRINSIP PENAPISAN DM

1. Tidak dianjurkan secara massal, tapi dapat dilakukan sebagai


bagian “ general check-up ”.

2. Dilakukan pada kelompok risiko tinggi DM


 umur > 45 tahun
 IMT > 23 kg/m2
 Hipertensi
 Riwayat DM dalam keluarga
 Abortus berulang
 Melahirkan bayi cacat atau BB bayi lahir > 4000 gram
 HDL  35 mg % dan atau TG  250 mg %

3. Yang diperiksa gula darah sewaktu atau puasa dengan kriteria


yang telah ditetapkan.
Manefestasi klinis

1.Poliuria, Polidipsia, Polifagia, dan


penurunan BB.
2. Badan lemah, kesemutan, gatal2,
mata kabur
Kadar Glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan
penyaringdan diagnosis DM (mg/dl)

Bukan Belum DM
DM pasti DM
Kadar Glukosa Plasma Vena < 100 100 – 199 ≥ 200
darah sewaktu
(mg/dl)

Darah Kapiler < 90 90 – 199 ≥ 200

Kadar glukosa Plasma Vena < 100 100 – 125 ≥ 126


darah puasa
(mg/dl)

Darah Kapiler < 90 90 - 99 ≥ 100

(Konsensus Pengelolaan DM Tipe 2 di Indonesia, PERKENI 2015)


TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL (TTGO)

TTGO***

GD 2 jam pasca pembebanan

≥ 200 140 - 199 < 140

DM TGT Normal

(Petunjuk Praktis Pengelolaan DM Tipe 2, PERKENI 2015


*** Cara Pelaksanaan TTGO :
• 3 (tiga) hari sebelum pemeriksaan makan seperti biasa
(karbohidrat cukup). Kegiatan jasmani seperti yang
biasa dilakukan.
• Puasa paling sedikit 8 jam mulai malam hari sebelum
pemeriksaan, minum air putih diperbolehkan.
• Diperiksa kadar glukosa darah puasa.
• Diberikan glukosa 75 gram (orang dewasa), atau 1,75
gram/kgBB (anak-anak), dilarutkan dalam air 250 ml
dan diminum dalam waktu 5 menit.
• Diperiksa kadar glukosa darah 2 (dua) jam sesudah
beban glukosa.
• Selama proses pemeriksaan subyek yang diperiksa
tetap istirahat dan tidak merokok.
PENGELOLAAN
DM
1. TUJUAN
• JANGKA PENDEK : Menghilangkan keluhan & Gejala,
memperbaiki kualitas hidup, dan
mengurangi risiko akut
• JANGKA PANJANG : Mencegah dan menghambat
progresivitas penyulit mikroangiopati
dan makroangiopati
• TUJUAN AKHIR : pengelolaan adalah turunnya morbiditas

dan mortalitas DM
2. PILAR UTAMA
• Edukasi
• Terapi Gizi Medis
• Latihan Jasmani
• Intervensi Farmakologis
TUJUAN
TUJUANTERAPI
TERAPINUTRISI
NUTRISIPADA
PADADM
DM

1. Tercapainya dan dipertahankannya keluaran


metabolik optimal :
• Gula darah mendekati normal mencegah
komplikasi diabetes
• Profil lipid serum optimal  mengurangi
resiko makrovaskuler
• Tekanan darah normal  mengurangi resiko
makrovaskuler
2. Mencegah dan terapi komplikasi kronik diabetes
 Modifikasi in take zat gizi dan lifestyle
3. Memperbaiki status kesehatan
4. Memperhatikan faktor personal, kultural,
lifestyle
ASUHAN
ASUHANGIZI
GIZI

1. Pengkajian Gizi (Asesmen Gizi)


2. Diagnosis Gizi
3. Intervensi Gizi :
 Dasar : Kebutuhan zat gizi, 3 J
 Lanjutan : Menu, Kalori, Penukar
4. Monitoring : GD dan konsumsi
5. Evaluasi : 3 – 6 bulan, 6 – 12 bulan
Kemungkinan Diagnosis

1. NI.2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman


oral
2. NI 5.3.2 Kelebihan intake KH
3. NI 5.3.3 Ketidak sesuaian intake jenis KH
4. NI 5.3.4 Tidak konsisten dalam mengkonsumsi KH
5. NC 2.2 Perubahan nilai Lab terkait gizi
6. NC. 3.2 Perubahan BB yang tidak diharapkan
7. NB 1.2 Kepercayaan yang salah terhadap makan
8. NB 1.4 Kurang kemampuan memonitor diri sendiri
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENENTUKAN KEBUTUHAN
ENERGI
1. Jenis Kelamin
2. Umur
3. Aktivitas Fisik dan Pekerjaan
4. Kehamilan
5. Komplikasi
6. Berat badan
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENENTUKAN KEBUTUHAN
ENERGI
1. Jenis Kelamin
Kebutuhan energi
BMR:
• pria 30 Kal/kg BBA
• Wanita 25 Kal/kg BBA
2. Umur
Koreksi umur per dekade
40 -59 tahun: 5 %
60 – 69 tahun: 10 %
Diatas 70 tahun: 20 %
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENENTUKAN KEBUTUHAN
ENERGI
1. Aktivitas Fisik dan Pekerjaan
10 % pada aktifitas ringan
20 % aktifitas sedang
30 % aktifitas berat
50 % aktifitas sangat berat
2. Stres Metabolik
10- 30 % tergantung dari beratnya stres
metabolik (sepsis, operasi, trauma)
3. Berat badan
Gemuk (-) 20 – 30 %
Kurus (+) 20 – 30 %
Komposisi Zat Gizi
• Protein 10 -20 % total energi
• Lemak 20 -25 % total energi
lemak jenuh < 7 %
kolesterol < 300 mg/hr
• KH 45 – 65 % total energi
• Natrium <2300 mg/hari
• Serat 20 - 35 g/hari
• Pemanis alternatif aman digunakan sebatas
tidak melebihi batas aman (Accepted Daily
Intake /ADI)
(Perkeni, 2015)
Pembagian Makan
3 kali makan besar
• Pagi 20 % total energi
• Siang 30 % total energi
• Sore 25 % total energi
• Snak: 25 % total energi
2-3 kali porsi kecil (10 – 15 %)
• 3 kali selingan untuk pasien yang
diberikan Reguler Insulin
BAHAN MAKANAN PENUKAR

GOL 1 : Makanan sumber KH


GOL 2 : Makanan sumber Protein Hewani
GOL 3 : Makanan sumber Protein Nabati
GOL 4 : Sayuran
GOL 5 : Buah-buahan
GOL 6 : Susu
GOL 7 : Minyak
GOL 8 : Makanan Tanpa Kalori
KRITERIAPENGENDALIAN
KRITERIA PENGENDALIANDM
DM

BAIK SEDANG BURUK


1. GDP (mg/dl) 80 – 109 110 – 125 ≥ 126
2. 2JPP (mg/dl) 110 – 144 145 – 179 ≥ 180
3. A1C (%) < 6,5 6,5 – 8 >8
4. Kol.Total(mg/dl) < 200 200 – 239 ≥ 240
5. LDL (mg/dl) < 100 100 – 129 ≥ 130
6. HDL (mg/dl) > 45
7. TG (mg/dl) < 150 150 – 199 ≥ 200
8. IMT (kg/m2) 18,5 – 22,9 23 – 25 > 25
9. TD < 130/80 130-140
/80-90 > 140/90
Catatan:
Hafalkan
1. Standar diet DM I – VIII
(1100 – 2500 Kal)
2. Bahan Penukar

Anda mungkin juga menyukai