Klasifikasi
Menurut
American
Diabetes
Association
(ADA,2015), klasifikasi diabetes meliputi empat
kelas klinis :
1.Diabetes Mellitus tipe 1
Hasil dari kehancuran sel pankreas, biasanya
menyebabkan defisiensi insulin yang absolut.
2. Diabetes Mellitus tipe 2
Hasil dari gangguan sekresi insulin yang
progresif
yang
menjadi
latar
belakang
terjadinya resistensi insulin.
Penanganan DM
1. Terapi non farmakologis :
2. Terapi Farmakologis:
(Bila
terapi
non
farmakologis
tidak
mampu
mengendalikan kadar gula dalam darah sebagaimana
yang diharapkan)
a.
b.
BB
tek sistolik dan diastolik
kadar glukosa dalam darah
Memperbaiki profil lipid
sensitivitas reseptor insulin
Memperbaiki sistem koagulasi darah
Tujuan :
1. Mempertahankan glukosa darah mendekati
normal
4. BB senormal mungkin
Pengaturan Diit
- Makronutrien: karbohidrat, protein dan
lemak.
- Mikronutrien: vitamin dan mineral.
Karbohidrat
4 kkal/gram karbohidrat
60 70 % dari total kalori
Makanan mengandung sukrosa tidak perlu dibatasi
namun jangan melebihi jumlah kebutuhan kalori
Fruktosa tidak boleh lebih dari 6o gram/hari
Sumber bahan makanannya :
Nasi
Jagung
Sagu
Protein
4 kkal/gram protein
10 15 % dari total kalori/hari
Pada KG terkontrol, protein tidak
mempengaruhi konsentrasi GD
Glukosa tidak terkontrol 0,8 1,0
mg/kgBB/hr
Gangguan fungsi ginjal 0,85
gram/kgBB/hr dan minimal 40 gram
Jika ada komplikasi kardiovaskular protein
nabati lbh drpd protein hewani
Lemak
9 kkal/gram
Asam lemak tak jenuh rantai tunggal
(monounsaturated fatty acid = MUFA)
memperbaiki KGD dan profil lipid
MUFA TG, kholesterol total, VLDL,
HDL
Asam lemak tak jenuh rantai panjang
(polyunsaturated fatty acid = PUFA)
melindungi jantung, TG, memperbaiki
agregasi trombosit.
PUFA (omega 3) VLDL jaringan perifer
LDL
BB kurang
BB normal
BB lebih
dg risiko
obes I
obes II
<18,5
18,5 22,9
23,0
23- 24,9
25 -29,9
30
Broaca
Berat Badan Idaman (BBI)
Penentuan
Kurang
Normal
BB lebih
Gemuk
Kebutuhan basal:
2.
Koreksi:
Umur
usia 40-59 th
usia 60-69 th
usia 70 th
Aktivitas
aktivitas ringan
aktivitas sedang
aktivitas berat
Berat Badan
BB gemuk
BB lebih
BB kurus
: - 5%
: - 10%
: - 20%
: + 10%
: + 20%
: + 30%
: - 20%
: - 10%
: +20%
3. Stres metabolik
: + 10 30 %
4. Kehamilan Trimester I & II : + 300 kalori
5. Kehamilan Trimester III
dan menyusui
: + 500 kalori
Aktivitas Jasmani
Prinsip: frekwensi, intensitas, durasi dan jenis.
Frekwensi
: teratur 3 - 5 kali/minggu
Intensitas
: ringan sedang (60 70% Maximum
Heart Rate (MHR) )
Durasi
: 30 60 menit
Jenis
: aerobik untuk meningkatkan
kemampuan kardiorespirasi seperti jalan,
jogging,berenang dan bersepeda.
Intensitas latihan MHR = 220 umur
Target Heart Rate (THR) :
THR = 75% x (220 umur)
EDUKASI
Pasien diberitahu mengenai penyakitnya
dan bagaimana penatalaksanaannya.
Target sasaran Kadar Gula Darah &
HbA1c
Mencegah dan menangani komplikasi
Pentingnya pemantauan KGD mandiri
Bagaimana hidup dengan penyakit DM
Bagaimana hidup mendampingi
penderita DM
FARMAKOTERAPI
OBAT ANTI-HIPERGLIKEMIK ORAL
&
INSULIN
Sulfonilurea:
- Merangsang sel beta pankreas untuk
melepaskan insulin yang tersimpan
- Aksi utama sulfonilurea berikatan dengan
reseptor menutup ATP-K+ Chanel pada
membran sel pankreas influks Ca+
pengeluaran insulin
- Efek hipoglikemik yang kuat, terutama
generasi kedua (glicazid, glipizid &
glibenklamid) terutama pada lansia
Diminum 30-15 sebelum makan
SU menurunkan HbA1c 1-2% dan KGD
Karakteristik Sulfonilurea
Obat
Tolbutamid
Klorpropamid
Glibenklamid
Gliklazid
Glipizid
Gliquidon
Glimepirid
6-8
24-72
18-30
10-15
12-14
18-24
24
500-3000
100-500
1,25-20
40-320
2,5-40
45-180
1-6
Ginjal
Ginjal
G50%, H50%
G70%, H30%
G80%, H20%
G5%, H95%
G40%, H60%
Efek samping:
Rash sering pada generasi pertama
(tolbutamid & khlorpropamid)
Dispepsia & mual
BB naik (efek anabolik karena peningkatan
sirkulasi insulin)
Hipoglikemia (terutama pada lansia o.k.
khorpropamid & glibenklamid 10% angka
kematian)
Hati-hati pada pasien IHD (menutup ATP-K+
channel jantung prekondisi iskhemik).
BIGUANID
Metformin banyak dipakai sampai kini HbA1c
turun 1-2% (level 1A)
Meningkatkan sensitifitas insulin
Menekan produksi glukosa hati (GDP )
Peningkatan penggunaan glukosa perifer
dipengaruhi AMP (acticated protein kinase
regulator utama metabolisme lipid dan glukosa)
Meningkatkan insulin memasukkan glukosa
pada otot
Menstimulasi glucakon like peptide dr
gastrointestinal dan dpt menekan fungsi sel alfa
pankreas
Sedikit menurunkan GD PP o.k. insulin dalam
sirkulasi tidak meningkat
BB tidak & tidak hipoglikemia
Dosis 500-2000mg/hari (2-3X dosis)
Diminum kapan saja tidak berhubungan makan
Efek samping:
Terbanyak pada gastrointestinal
20% mual & diare (bila minum obat
bersama makan dan dimulai dengan dosis
kecil efek samping minimal)
Asidosis Laktat, sehingga tidak diberikan
pada:
- Gagal jantung berat
- Gangguan fungsi ginjal
- Sirosis hati
- Gangguan gagal nafas
- Alkoholisme
Untuk meningkatkan efek metformin dapat
digabung dengan sulfonilurea
Thiazolidinedione
Turunkan HbA1c 0,9-1,5%
Agonis PPAR (gamma) beraksi pada jaringan
adiposa, hati & otot sebagai sensitisasi insulin
aksi insulin
Obat ini lebih sesuai untuk mengatasi resistensi
insulin dibandingkan sekresi insulin
Selain memperbaiki KGD, juga perbaiki profil lipid,
tek.darah & mikroalbuminuri
Generasi I (troglitazon), walau jarang timbul
gangguan hepar fatal, sehingga ditarik dari
penjualan di inggris & Amerika
Rosiglitazon & Pioglitazone berstruktur beda
yang memproteksi hepatotoksik, dikombinasi dg
Sulfonilurea & Metformin
Diminum kapan saja, tidak berhubungan makan
Insulin
Pankreas orang dewasa menghasilkan
40-50 unit/hari.
Kadar insulin waktu puasa 10 Unit/ml
(0,4 ng/ml atau 69 pmol/L)
Tempat Penyuntikan
Ideal untuk insulin aksi pendek atau campuran
pagi hari:
Perut dibawah pusar
Ideal untuk insulin aksi menengah, aksi
panjang atau campuran malam hari:
Lengan atas bagian luar
Glutea
Paha atas bagian luar
Sebaiknya berpindah tempat untuk mencegah insulin
jaringan sikatrik yang luas
Regio satu berpindah ke regio lain sekitar 2 minggu
75-90
1-15
61-75
16-30
45-60
31-45
Degradasi/ekskresi Insulin
Hati 60-80%
Ginjal 10-20%
Akumulasi jumlah insulin dapat
terjadai pada penurunan fungsi
ekskresi hati dan ginjal dosis
dikurangi
Dosis Insulin
Pertama kali diberikan dengan dosis yang
kecil, biasanya dimulai insulin aksi
pendek 3X2n/hari (n=angka ratusan KGD)
Dinaikkan 2-4 unit setiap sekitar 3 hari
bila KGD target belum tercapai
Dosis Insulin jangka menengah 75-80%
jumlah insulin jangka pendek perhari,
dapat diberikan 2 dosis pagi dan malam
(dosis malam<pagi nocturnal
cicardian)
EBM
Intensif Insulin tx menurunkan
komplikasi retinopati 76%,
mikroalbuminuri 39%, neuropati 60%
(level 1A)
Intensif Insulin tx menurunkan
komplikasi makrovaskuler DM tipe 1
(level 1A)
Awal
Puncak
0,2-0,5
0,2-0,5
0,2-0,5
0,5-2
0,5-2
0,5-2
0,5-1
2-3
1,5-4
4-10
1-3
Tanpa
Puncak
1-3