Anda di halaman 1dari 13

RESUME

DIET DIABETES MELITUS, DIET JANTUNG, DAN DIET HIPERTENSI


Dosen Pengampu : Egy Sunanda Putra, S.Gz, M.Gz

Nama : Shinta Habibah

Nim : PO71201190025

Tingkat II

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


RESUME DIET DIABETES MELITUS

Diabetes melitus suatu penyakit menahun yag ditandai oleh kadar glukosa darah
yang melebihi nilai normal. Nilai normal : gula darah sewaktu (GDS)/tanpa puasa
<200 mg/dL , gula darah puasa (GDP) , 126 mg/dL. Diabetes disebabkan oleh
kekurangan hormone insulin yang dihasilkan oleh pankreas untuk menurunkan
kadar gula darah. Kombinasi factor genetic dan linkungan berperan dalam
memicu terjadinya diabetes melitus type 2.

Gejala penyakit diabetes melitus

1. Gejala utama klasik : sering kencing (poliuri) , cepat lapar ( polifagia ) , sering
haus ( polidipsi )
2. Gejala tambahan : berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas,
kesemutan, gatal didaerah kemaluan wanita, keputihan pada wanita, luka sulit
sembuh, bisul yang hilang timbul, penglihatan kabur, cepat Lelah, mudah
ngantuk, impotensi pada pria.

Berat badan >120% BB ideal atau IMT >25 Kg/m2, IMT ( indeks massa tubuh )
adalah indeks sederhana dari berat badan yang digunakan untuk
mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa.

Factor resiko penyakit diabetes melitus ( DM ) ada 2 yaitu :

1. Factor risiko penyakit DM yang tidak bisa diubah seperti Riwayat usia,
Riwayat kehamilan dengan DM, Riwayat keluarga dengan DM, Riwayat
melahirkan anak dengan berat badan > 4 kg, Riwayat lahir dengan berat badan
bayu < 2,5 kg.
2. Factor resiko penyakit DM yang bisa diubah seperti kurang aktivitas fisik,
<
dislipidemia kadar lipid HDL 35 mg/dl. Trigliserida > 250 mg/dl, Riwayat
penyakit jantung, hipertensi/tekanan darah tinggi ( > 140/90 mmHg )

Bahaya DM yang tidak terkontrol

1. Hiperglikemia, kadar glukosa darah sangat tinggi > 300 mg/dl, keadaan
hiperglikemia dapat menyebabkan gangguan penurunan kesadaran
(ketoasidosis). Mengalami infeksi yang berulang dan penurunan berat badan.
Gejala hiperglikemia seperti mulut dan kulit terasa kering, sering merasa
kehausan, pusing penglihatan menjadi buram/kabur, buang air kecil
meningkat, nafas terengah-engah dan bau nafas tak sedap
2. Hipoglikemia, terjadi bila diabetes minum obat tablet atau menggunakan obat
suntik(insulin) disertai mengonsumsi makanan terlalu sedikit dan atau Latihan
fisik terlalu berat sehingga kadar glukosa darahnya turun terlalu rendah.
Mengonsumsi obat anti diabetes tidak sesuai petunjuk dokter, respon diabetes
terhadap obat anti diabetes berlebih
3. Komplikasi kronis ( dalam waktu lama ), penyakit kardiovaskuler ( penyakit
jantung dan pembuluh darah ), neuropati diabetik ( gangguan saraf yang
menyebabkan luka dan amputasi pada kaki ), retinopati diabetik ( gangguan
mata/penglihatan ), nefropati diabetik gangguan ginjal )

Diet diabetes melitus dilakukan dengan pola makan sesuai dengan aturan 3J,
jumlah makanan yang dikomsumsi disesuaikan dengan BB yang rasa nyaman
untuk seorang diabetes, jumlah makan yang dikonsumsi disesuaikan dengan hasil
konseling gizi, jenis makanan utama yang dikonsumsi dapat disesuaikan dengan
konsep piring makan model T, jadwal makan dari 3x makan utama dan 2-3
makanan selingan mengikuti prinsip porsi kecil.

Hal penting dalam diet DM


1. Hitung berat badan ideal
2. Rumus 90% (TB dalam cm – 100) x 1 kg rumus untuk tb 160 cm (P) dn 150
cm (W), jika kurang? Gunakan (TB – 100 ) x 1 kg
3. Hitung status gizi : berat badan aktual dibagi berat badan ideal x 100%
Kategori status gizi
1. Sangat kurus persentase BB relatif <80%
2. Kurus persentase BB relatif <90%
3. Normal persentase BB relatif 90 – 110%
4. Gemuk persentase BB relatif > 110 – 120%
5. Obesitas persentase BB relatif >120%
Factor yang harus diperhatikan dalam menghitung kebutuhan energi

1. Jenis kelamin: wanita 25 kkal x BBI dan pria 30 kkal x BBI (a) (hasil a)
2. Aktivitas atau pekerjaan ; (a x persentase b = hasil b)
 Sedang sakit ditambah 10%
 Ringan (pegawai kantor, toko, guru IRT ditambah 20%
 Sedang (mahasiswa, di industri ringan, militer) ditambah 30%
 Berat (petani, buruh, militer latihan penari, atlet) ditambah 40%
 Sangat berat (tukang becak, tukang gali, pandai besi) ditambah 50%

Usia : 40 – 59 tahun dikurangi 5%, 60 – 69 tahun dikurangi 10 %, diatas 69 tahun


dikurangi 20%; (a x persentase c = hasil c). Berat Badan : Jika gemuk dkurangi
20% dan Jika kurus ditambah 20% ; (a x presentase d = hasil d).

Perhitungan kebutuhan zat gizi energi, karbohidrat, lemak da protein pada diet dm
yaitu Total energi rumusnya: a + b – c ditambah atau dikurangi dengan d,
karbohidrat : 40 – 65 % x total energi, lemak 20 – 25 % x total energi, protein 10
– 20 x total energi. Tujuan Diet: mempertahan kada gula darah mendekati normal,
mencapai dan mempertahankan kadar lipid nomral, mempertahan atau mencapai
BB normal, menghindari dan menangani komplikasi akut. Syarat diet: Energi
2300-2500 untuk gizi kurang, 1700 – 2100 SGN, 1100 – 1500 untuk SGG. Protein
10 – 205 TE. Lemak 20 – 25 % dari TE (<7% lemak jenuh, <300mg/hari
kandungan kolestrol). KH 45 – 65% dari TE, makanan dengan IG <55, serat 25-
30g/hari terutama serat larut air, natrium 3000 mg/hari untuk yang tidak menderita
hipertensi, vitamin dan mineral sesuai kebutuhan. Bahan Makanan yang
dianjurkan: nasi, roti, kentang singkong, ubi, sagu, ikan, ayam tanpa kulit, susu
skim, tahu, tempe, kacang – kacangan, dan lemak yang mudah dicerna. Tidak
dianjurkan: gula pasir, gula kawa, sirop, jam, buah – buahan dengan IG > 70, susu
kental manis, kue – kue, dodol cake, tarcis, fast food, goreng2an, ikan asin, telur
asin, makanan di awetkan.

Diet dm dengan komplikasi nefropati

1. Diet ini adalah diet dm dengan komplikasi penyakit ginjal. Diet ini bertujuan
untuk mengendalikan kadar gula darah dan tekanan darah, mencegah
menurunanya fungsi ginjal, mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit.
Syarat diet ini adalah energi 25 – 30 kkal/kgbb, protein 0,8g/kgbb, KH 55-
60% TE, lemak 20-25% TE, natrium 1000-3000mg/hari, kaliaum dibatasi 40
mg/kgbb (1600-2800mg) bila ada hipekalemia (GFR <10ml/menit) atau bila
jumlah urin <1000ml/hari, fosfor tinggi 8-12mg/kgbb, kalsium tinggi 1200-
1600mg/hari, vitamin b kompleks dan viramin c tinggi untuk mempertahankan
nafsu makan.
2. Indikasi Pemberiann: 2100 – 2500 kal proteinnya 50 g, atau 1100 - < 2100
protein bisa diberikan 30, atau 40 g sesuai dengan perhitungan kebutuhan
pasien (Diet DM rendah Protein atau diet nefropati diabetes).

Bahan makanan tidak dianjurkan seperti Cake, biskuit, krekers, ikan asin,
dendeng, sarden, korned beef, sumber protein nabati tidak diperbolehkan, tomat,
bayam, kol, bit, daun bawang, tauge, buncis, kembal kol, waluh dan rebung,
anggur, pepaya, arbei, belimbing, duku, jambu biji, jeruk, pisang, semangka,
kelapa muda.

Diet energi rendah

1. Tujuan Diet:
• Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, jenis
kelamin, dan kebutuhan fisik
• Mencapai IMT normal yaitu 18,5 – 25 kg/m2
• Mengurangi asupan energi sehingga tercapai penurunan berat badan
1kg/minggu. Pastikan yang berkurang adalah sel lemak dengan mengukur
tebal lemak lipatan kulit dan lingkar pinggang.
2. Syarat diet:
• Energi rendah yang dikurangi sebanyak 500 – 1000 kkal/hari dari
kebutuhan normal, perhitungan kebutuhan normal dilakukan berdasarkan
berat badan ideal
• Protein lebih tingg yaitu 1 – 1,5 g/kgbb atau 15 – 20% dari kebutuhan
energi total
• Lemak 20 – 25 % dari energi total
• Karbohidrat 55 – 65%
• Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan
• Dianjurkan 3 kali makan utama dan 2 -3 kali selingan
• Cairan cukup sesuai kebutuhan (8 – 12 gelas/hari)

RESUME DIET JANTUNG

Penyakit jantung coroner adalah penyempitan pembuluh darah arteri menuju


jantung atau terjadinya penyumbatan pembuluh darah arteri jantung yang disebut
pembuluh darah coroner. Serangan jantung, terjadi ketika aliran darah berkurang
atau terhenti ke bagian jantung, sehingga menyebabkan kerusakan pada otot
jantung.
Tanda dan gejala, antara lain :
 Dyspnea
 Nyeri dada
 Keringat dingin
 Rasa mual
 Albumin, biasanya rendah
 BUN atau kreatinin, biasanya meningkat
Kerusakan sel otot :
 CK (creatinin kinase), CKMB (creatinin kinase muscle brain) dan troponim
 SGOT > 3x normal (inflamasi jantung)
 SGOT : 3-5x (Gagal Jantung)
Factor resiko yang tidak dapat diubah :
 Ras
 Jenis kelamin
 Usia
 Genetic
Factor resiko yang dapat diubah atau dihindari :
 Alcohol
 Gaya hidup tidak sehat
 Stress
Tujuan diet jantung, antara lain :
 Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
 Menurunkan BB bila penderita gemuk
 Mencegah/ menghilangkan penimbunan garam/air
Syarat diet jantung, adalah :
 Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
 Protein cukup, yaitu 0,8 g/kg BB.
 Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total 10% berasal dari
lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh.
 Kolesterol rendah terutama jika disertai dengan dislipidemia.
 Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalsium, kalium,
dan magnesium jika tidak dibutuhkan.
 Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai dengan hipertensi dan edema.
 Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
 Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
 Cairan cukup, ±2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
 Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi
kecil.
Jenis diet jantung:
 Diet DJ I : diberikan pada penyakit jantung akut : dekompensasio kordis
berat , diberikan 1-1,5 liter cairan selama 1-2 hari
 Diet DJ II : perpindahan diet DJ I, setelah fase akut teratasi, berikan tambahan
diet rendah garam jika disertai hipertensi /edema, diit ini dalam bentuk saring
atau lunak
 Diet DJ III : perpindahan diet DJ II, diberikan pada kondisi yang tidak terlalu
berat. Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa
 Diet DJ IV : sebagai perpindahan diet DJ III, diberikan pada penderita jantung
dengan keadaan ringan. Diet ini diberikan dalam bentuk biasa.
Bahan makanan yang dianjurkan :
 Sumber karbohidrat : beras ditim atau disaring, roti, mie, kentang, macaroni,
biscuit, tepung beras/terigu/sagu, gula pasir, gula merah, madu dan sirup.
 Sumber protein : hewani ( daging sapi, ayam dengan lemak rendah, ikan, telur,
susu rendah lemak dalam jumlah yang telah ditentukan); nabati ( kacang-
kacangan kering, spt : kacang kedelai dan hasil olahannya. Cth : tahu dan
tempe).
 Sumber lemak : minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega dalam
jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis, kelapa
atau santan encer dalam jumlah terbatas.
 Sayuran : yang tidak menimbulkan gas, spt baya, kangkung, buncis, kacang
panjang, labu siam, wortel, tomat dan tauge.
 Semua buh-buahan segar
 Minuman : teh encer, coklat dan sirup
 Bumbu : semua bumbu selain bumbu tajam dan dlm jumlah terbatas
Bahan makanan yang tidak dianjurkan :
 Sumber Karbohidrat: makanan yang mengandung gas atau alkohol, seperti
ubi, singkong, tape singkong dan tape ketan.
 Sumber Protein Hewani: daging sapidan ayam berlemak, gajih, sosis,
ham, hati, limpa, babat, otak, kepiting dan kerang, keju, dan susu penuh.
 Sumber Protein Nabati: kacang-kacangan kering yang mengandung lemak
cukup tinggi seperti kacang tanah, kacang mete, kacang bogor.
 Sayuran: semua sayuran mengandung gas, seperti kol, kembang kol, lobak,
sawi, dan nangka muda.
 Buah-buahan: buah-buahan segar yang mengandung gas atau alkohol
seperti durian dan nangka matang.
 Lemak: minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, santan kental.
 Minuman: the/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alkohol.
Bumbu: Lombok, cabe rawit, dan bumbu-bumbu lain yang tajam.
RESUME DIET DISLIPIDEMIA

Dyslipidemia adalah peningkatan atau abnormalitas kadar lemak dan lipoprotein


dalam darah yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol, tg dan penurunan
hdl.
Tipe dyslipidemia :
 Dyslipidemia primer : akibat kelainan genetic
 Dyslipidemia sekunder : akibat suatu penyakit lain ,misalnya hipotiroidisme
Metabolism lipid/ kolesterol :
 Sintesis : di hepar, korteks, adrenal, kulit, usus, lambung, testis, otot, jaringan
adipose dan otak
Hepar : regulator sintesis
 Absorbs : sumber utama : sekresi caira empedu, normal 50%
Bahaya kolesterol
 Tingginya kadar kolesterol merupakan factor resiko utama untuk penyakit
arteri coroner, serangan jantung dan stroke
 Tingginya kadar kolesterol berujung pada penumpukan plak yang dapat
menyumbat arteri
Gejala :
 Tidak ada gejala
 Adanya palk didalam pembuluh darah
 Atherosclerosis, kondisi yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah
Sindrom metabolic
Tanda-tanda :
 Obesitas sentral, lingkar pinggang laki-laki ≥ 102cm, perempuan 88cm ≥
 Kadar tag ≥ 150 mg/dl
 Kadar hdl : laki-laki , 40 mg/dl, perempuan , 50mg/dl
 Hipertensi ≥ 140/90 mmhg
 Kadar glukosa darah puaso ≥ 100 mg/dl
Factor resiko dyslipidemia :
 Konsumsi dari makanan (tinggi lemak jenuh dan kolesterol)
 Pertambahan usia
 Herediter
 Obesitas
Terapi dyslipidemia :
 Modifikasi diet
 Modifikasi gaya hidup
 Medikasi : statin, non-statin
Modifikasi diet
 Makanan tinggi serat (serat larut air) sayuran dan buah, gandum utuh, legume
 Asupan lemak dibatasi : lemak jenuh (meningkatkan ldl), lemak trans
(menurunkan hdl, meningkatkan ldl), lemak tak jenuh (menurunkan ldl)
 Hindari konsumsi makanan sumber protein yang mengandung lemak tinggi :
konsumsi ikan 2x/minggu (omega3 memperbaiki profil lipid)
 Studi menunjukkan low-crab diet dapat meningkatkan kadar hdl
Modifikasi gaya hidup
 Turunkan bb : peningkatan hdl 1 point setiap penurunan bb 3kg
 Stop merokok meningkatkan hdl
 Olahraga
Terapi medis :
Non statins :
 Cholesterol Absorption inhibitor (Ezemtimibe)
 Nicotinic Acid (Niacin)
 Bile Acid Sequestrants
 Fibric Acid Derivatives
 Omega-3 Fatty Acids
Terapi diet :
Tujuan diet dislipidemia yaitu:
 untuk menurunkan berat badan bila kegemukan
 mengubah jenis dan asupan lemak makanan
 menurunkan asupan kolesterol makanan
 meningkatkan asupan karbohidrat kompleks
 menurunkan asupan karbohidrat sederhana.
2 jenis Diet Dislipidemia
 Dislipidemia Tahap I
 Diet Dislipidemia Tahap II
Syarat diet pada penderita dyslipidemia :
 Energy disesuaikan menurut BB dan aktivitas fisik
 Lemak diberikan sedang yaitu ,30% dari kebutuhan energy total
Lemak jenuh untuk Diet Dislipidemia I < 10% dan II diberikan < 7%
Lemak tak jenuh ganda dan tunggal untuk Diet Dislipidemia I dan II yaitu 10
– 15%
Kolesterol untuk Diet Dislipidemia I < 300 mg dan II < 200 mg
 Protein diberikan 10 – 20% dari kebutuhan energi total.
Sumber protein hewani yang bersal dari ikan dan protein nabati lebih
dianjurkan
Terapi diet
Karbohidrat sedang, yaitu 50 – 60 % dari kebutuhan energi total. Serat tinggi,
terutama serat larut air yang terdapat dalam apel, beras tumbuk atau beras merah,
havermout dan kacang-kacangan. Vitamin dan mineral cukup. Suplemen
multivitamin dianjurkan untuk pasien yang mengkonsumsi < 1200 kkal energi
sehari.
DIET RENDAH GARAM

GAMBARAN UMUM:
Diet ini membatas konsumsi garam natrium seperti NaCl, soda kue, baking
powder, natrium benzoat, monosodium glutamat. Natrium adalah kation utama di
cairan ekstraseluler yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh, asam dan
basa tubuh, transmisi saraf dan kotraksi otot. Kebutuhan natrium hanya 2400 mg
atau 6 gram sehari.
Kelebihan asupan natrium terutama NaCl menyebabkan gangguan keseimbangan
cairan tubuh > edema > asites > hipertensi > sirosis hati > ginjal > dekompensasio
kordis > toksemia pada kehamilan. Keadaan – keadaan ini perlu membatasi
konsumsi garam natrium.
 Tujuan Diet untuk membantu menghilangkan resistensi garam atau air dalam
jaringan tubuuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
 Syarat diet: cukup energi, protein, mineral, dan vitamin. Bentuk makanan
sesuai dengan keadaan penyakit. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat
tidaknya retensi garam atau hipertensi.
 Indikasi Pemberian: diet ini diberikan kepada pasien edema > asites >
hipertensi > sirosis hati > ginjal > dekompensasio kordis > toksemia pada
kehamilan. Keadaan – keadaan ini perlu membatasi konsumsi garam natrium.
 Diet RG I (200 – 400 mg Na) > edema, asites, hipertensi berat
 Diet RG II (600 – 800 mg Na) > edema, asites, hipertensi sedang
 Diet RG III (1000 – 1200 mg Na) > edema, asites, hipertensi ringan
DIET TINGGI SERAT

GAMBARAN UMUM :
Diet tinggi serat tidak larut air (selulosa, hemislulosa, lignin) (sumber seratnya >
dedak beras, gandum, buah, sayuran hijau tua) akan melancarkan defekasi >
mencegah konstipasi > hemoroid dan divertikulosis.
Serat larut air (pektin, gum, mukilase) yang banyak terdapat dalam havermout,
kacang almond, mete, merah, sayur, buah > mengikat asam empedu > ↓ absorbsi
lemak dan kolestrol darah > mencegah kanker kolon > mengeluarkan karsinogen
dalam usus > menurunkan berat badan.
Asupan serat yang berlebihan > diare > menggangu penyerapan magnesium, besi,
kalsium.
Anjuran konsusmsi serat 25 – 30 g/hari
 Tujuan diet tinggi serat adalah untuk merangsang gerak peristaltik usus agar
defekasi berjalan lancar.
 Syarat Diet:
 Energi cukup sesuai dengan umur gender dan aktivitas
 Protein 10 – 15% dari TE
 Lemak 20 – 25 % dari TE
 KH cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi total
 Vitamin dan mineral tinggi terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan
otot saluran cerna
 Cairan tinggi 2 – 2,5 liter untuk membantu memperlancara defekasi. Minum
sebelum makan akan membantu merangsang peristaltik usus.
 Serat tingg yaitu 30 – 50 g/hari terutama serat tidak larut air.

Anda mungkin juga menyukai