Anda di halaman 1dari 7

METABOLIC SYNDROME MANAGEMENT

3 dari 5 kriteria (NCEP ATP III):


1. Lingkar pinggang  102 cm (laki-laki) dan ≥88 cm (perempuan)

2. Trigliserida ≥150 mg/dL

3. HDL ≥40 mg/dL (laki-laki) dan ≥50 mg/dL (perempuan)

o HDL dapat ditingkatkan dengan olahraga

4. Tekanan darah ≥135/85 mmHg

5. Glukosa darah >110/dL (termasuk DM tipe 2)


SIAPA YANG BERISIKO? ORANG YANG:
1. Overweight/obesitas: BMI>25
o Peningkatan BB meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes

o Orang yang BB nya meningkat setelah umur 25 tahun lebih berisiko mengalami metabolic

syndrome (82%)

o BB ideal: TB- 100

 Laki2 TB di atas 160 cm  dikurangi 10%

 Pereampuan TB di atas 150 cm  dikurangi 10%


2. Sedentary Lifestyles
o Berkontribusi terhadap penambahan BB, peningkatan risiko CVD, kematian

o Yang nonton TV >4 jam/hari punya risiko metabolic syndrome 2x lipat dibanding yang

nonton <1jam/hari
3. Diabetes
o 75% yang punya DM tipe 2 atau IGT  mengalami metabolic syndrome

o Lebih berkaitan dg metabolic syncdome dibanding CVD

*) IGT  dicek melalui glukosa post-prandial atau glukosa sewaktu dengan hasil 140 -

199
4. CHD
o 50% penderita MS menderita CHD

o 37% mengalami CAD premature  biasanya pada wanita

 Sehingga syarat wanita harus HDL >50, lingkar pinggang <88

o Prevalensi CHD pada orang Metabolic Syndrome

Intinya CHD sangat berkaitan erat dengan MS

CHD sangat tinggi pada org yg MS dan DM


5. Punya penyakit lain:
o Fatty liver (khususnya yang disertai obesitas)
o PCOS  biasanya karena MS dan resistensi insullin

o Hyperuricemia

o Acanthosis nigricans

6. Perokok
o Memperburuk resistensi insulin dan faktor risiko sindroma metabolic yang lain

o Niktoin merupakan vasokonstriktor potent dan penyebab utama heart disease

PENYEBAB MS
1. Obesitas central:
o Linkar pinggang (lebih berkaitan dibanding BMI)

 Hal ini dikarenakan kalo atlet kan BMI nya besar, tp dia otot. Sedangkan obesitas

sentral disebabkan oleh lemak ↑


2. Resistensi insulin
o Karena genetic dan faktor gaya hidup

o Reseptor insulin tidak mengenal insulin (karena reseptornya tertutup lemak

 Oleh karena itu lemak perlu dikurangi salah satunya dg olahraga

o Menyebabkan:

 Hiperglikemia dan hyperinsulinemia

 Insulin terlalu banyak menyebabkan proliferasi endothel vassa berlebihan,

sehingga tinggi pembuluh darah makin menebal ke dalam  gampang

terjadi CVD (stroke dkk)


RESISTENSI INSULIN
Penghitungan: TG/HDL
- >3: kemungkinan besar resistensi insulin

- <3: kecil kemungkinan resistensi insulin

RESISTENSI INSULIN MENYEBABKAN:


- Peningkatan simpanan lemak di dalam abdomen  obesitas  Bisa stimulasi pertumbuhan sel

kanker juga

- Perubahan vascular di lapisan endothel menyebabkan vasokonstriksi:

o Abnormalitas lab: ↑TG, ↑kolesterol small dense LDL, ↑ asam urat serum, ↓HDL kolesterol

o ↑ adhesi platelet  ↑ risiko gumpalan darah

 Berisiko membentuk thrombus  stroke dkk

o ↑ respon angiotensin II  HTN

o ↓ NO (vasodilator)

Hal ini lah menyebabkan luka di kaki susah sembuh karena nutrisi dan aliran darah ke kaki rendah
METABOLIC SYNDROME BERKAITAN DENGAN:
- Heart Disease: ↑ risiko CVD atherosclerotic

- Diabetes tipe 2

- Penyakit ginjal: ↑mikroalbuminuria*, ↑Chronic kidney disease (bisa sampe butuh cangkok ginjal)
*microalbuminuria merupakan satu tanda awal penyakit ginjal pada penderita diabetes

- Abnormalitas reproduktif pada perempuan:

o PCOS

o Hiperandrogen (peningkatan kadar hormone laki-laki)

o Peningkatan pertumbuhan rambut

o Kesusahan ovulasi dan fertilitas

o Periode mens irregular

- Lesi kulit dan abnormalitas pertumbuhan

o Nigrican acanthosis (hitam2 di buku2 jari)

o Skin tags (nsulin like growth factor – 1)

- Non alcoholic steatohepatitis (fatty liver)

o Berhubungan dengan gangguan metabolism lipid

- Kanker

o Obesitas merupakan faktor risiko utama kanker esophagus, colorectal, hepar, gallbladder.

Pancreas, hinjal (di laki-laki), prostat, payu dara, uterin, endometrium, cervix, dan ovarium

MANAGEMENT
1. Intervensi primer: perubahan gaya hidup

o Smoking cessation

o Penurunan BB (mengurangi makan makanan rendah kalori & lremak, ↑ aktivitas fisik)

 Realistic goals: 5 – 10% dari baseline

2. Intervensi sekunder: farmakoterapi (untuk faktor risiko)

o Yang di management: BP, lipid, glukosa darah

o Aspirin untuk prevensi CVD

3. Menurunkan BMI: Penurunan 1 unit BMI bisa menurunkan banyak risiko

4. Terapi obat: dapat mengurangi gejala spesfik MS

5. Operasi bariatric: paling efektif untuk obesitas ekstrem, memperbaiki semua gejala MS 

operasi pemotongan usus sehingga daerah absorbs lebih sedikit

AKTIVITAS FISIK
Aktivitas fisik dapat memperbaiki:

- Sensitivitas insulin dan transport glukosa

- Risiko kardiovaskuler: BP, kadar HDL ↑ LDL↓ TG↓

- Bisa dipantau dan dilatih seberapa aktiviyas fisiknya untuk menurunkan BB


Komponen aktivitas fisik untuk MS:
- Durasi aktivitas  tujuan untuk mencapai 30 – 60 menit aktivitas ≥5 kali per minggu

o Jalan kaki 30 menit (intensitas moderate) 6 kali/minggu  menurunkan insidensi MS hingga

27%

o Benefit yang diapat dose dependent

 Makin banyak aktiviras = makin banyak penurunan BB nya

- Hubungan antara exercise dan glukosa darah


o Olahraga, baik tipe resistensi maupun erobik, efektif dalam menurunkan kadar glukosa

darah dan kadar HbA1c*

HbA1c = menggambarkan kadar gula rata2 selama 3 bulan

MEAL PLANNING:
Pengaturan makan akan memperbaiki:

1. BB

2. BP: DASH Diet

3. Profile lipid

4. Glukosa darah: karbohidrat, whole grain, akkohol

Program prevensi diabetes

DASH Pyramid

- Karbohidrat:
o Sedikitin makan: gula pasir, gula merah, roti tawar, nasi putih

o Banyakin makan: buah, susu rendah lemak, beans, nasi merah, yoghurt, whole wheat bread
- Protein:
o Sedikitin makan: sosis, daging terproses, udang, kerang, daging merah

o Banyakin makan: ayam, ikan, tofu, salmon (ikan tawar lemaknya tinggi,

- Lemak:
o Sedikitin makan: coconut, margarin, cheese, minyak/margarin, keju, minyak/lemak jenuh

o Banyakin makan: apulkat, kacang, minyak kaya poly dan mono unsaturated fat (minyak

zaitun)

*Kalo kerupuk, beli kerupuk yang dimasak pake pasir

Cara memasak: lebih baik kukus, rebus, panggang

Porsi:

BAGAIMANA CARA MENURUNKAN BB:


- Dengan cara memodifikasi makanan dan meningkatkan aktivitas

o Makanan: tinggi karbohidrat, dan makanan rendah lemak

 50% karbohidrat, 24% lemak, 19% protein. 20% make liquid, 78% sarapan tiap hari

o Meningkatkan aktivitas fisik: paling umum bisa dnegan berjalan, mengurangi nonton TV

(<10 jam per minggu)

- Dimonitor: recall makanan, ukur BB

CARA MENURUNKAN BP:

DIETARY FAT (MAKANAN BERLEMAK)


- Berkontribusi terhadap resistensi insulin (tapi ga berhubungan dg obesitas)

- Tujuan diturunkan jadi:

o Lemak total: 25 – 35% dari kalori total


 Saturated fat: <7% dari kalo total

 Polyunsaturated Fat: hingga 10% dari kalori total

 Monounsaturated: hingga 20% kalori total

 Tran fatty acids: <1% kalori total

o Kolesterol: <200 mg/hari

- Hubungan makanan berlemak dan MS

o Lemak jenuh  ↑ risiko MS

 E.G: daging merah, telur, makanan tinggi lemak, fast food, processed snacks, desserts

o Linoleic fatty acid dan n-3 fatty acid keduanya protective melawan MS

 E.G: minyak canola, produk kedelai, walnut/kacang phon non tropiks lain, ikan

MENINGKATKAN HDL= olahraga, kurangi rokok, intake lemak ringan (meningkatkan lemak

monounsaturated, menurunkan lemak lain), pertahankan BB

MENURUNKAN TRIGLISERIDA=
- Turunkan:

1. Gula berlebihan (fruktosa, sirup jagung tinggi fruktosa, gula)


2. Karbohidrat yang diproses
3. Alkohol
- Omega 3 fatty acid (Mmenurunkan 30 – 40% TG)

1. ALA (Alpha linolenic acid)

2. EPA (Eicosapentaenoic acid)

3. DHA (Docosahexaenoic acid)


KARBOHIDRAT
- Batasi karbohidrat yang diproses (misal aroti)

- Serat: 20 – 38 gram/hari (cereal dkk)

- Meningkatkan whole grain : 3x/hari:”

o Cari yang labelnya “whole grain atau wheat dan whole wheat flour” sebagai bahan pertama

yang ada di roti tawar, cereal, grain

o Makanan: nasi hitam/merah. Popcorn, oatmeal

ARIC STUDY
- Makanan yang berkaitan dengann MS: processed meats, gorengan, daging merah, ikan, makanan

bersoda

- Makanan lemak yang menurunkan risiko MS: yoghut dan low-fat milk

DIABETES PREVENTION PROGRAM= jadi intinya yang paling bisa menurunkan itu perbaikan lifestyle,

dibanding metformin dan placebo

FARMAKOTERAPI
LIPID
- Apabila TG>>>, HDL <<: Terapi trigliserida dulu
o TG>300  menyebabkan pankreatitis akut , sehingga terapi TG dl

- Apabila LDL>>, TG>>. HDL<<: terapi LDL dulu, baru trigleserida

- Pilihan obat:

1. Fibrate (TG dan HDL)  e.g fenofibrat


2. Statin (LDL)
HIPERTENSI (goal <130/80)
1. Low dose diuretic (efektif tp mahal)

2. Ace-I, ARBs (kalo juga punya DM)

3. Tidak ada agen yang lebih baik untuk MS


GANGGUAN PENGGUMPALAN
- Low dose aspirin (81 – 235 mg) untuk laki-laki >45 th dan perempuan post menopause
GLUKOSA:
- Insulin sensitizer, metformin dan TZDs

o Kalo DM: terapi (insulin sensitizing) + perubahan gaya hidup

o Kalo IGT: perubahan gaya hidup intenisf

o NGT: tidak terapi

MENGURANGI RIISKO METABOLISME


- Check-up rutin (BP, kolesterol, glukosa d arah)

- Mempertahankan BB

- Aktivitas fisik 30 – 60 menit, makan sehat, jangan merokok 😊

Anda mungkin juga menyukai