2. GERD: gejala khas rasa terbakar di sternum, SETIAP HARI akan muncul reflux
3. H. Pylori Dyspepsia
4. Erosive Gastritis
5. Peptic Ulcer
6. Gastropathy NSAID
7. Achalasia.
ACHALASIA
- Salah satu penyebab dysphagia motor paling umum
- Disebabkan masalah di LES, harusnya dia secara otomatis akan kontraksi dan relaksasi. Tapi di
achalasia LES gagal relaksasi (gabisa buka). Kalo makanan cair masih bisa lewat, tapi kalau makanan
padat ga bakal di gaster. Nah kalo makanan padat ini numpuk dan sampe di upper esophagus, pasien
o Oleh karena itu reflux kalo di achalasia ga setiap hari (berhari-hari nunggu makanan sampe
- Karakteristik:
1) Aperistalsis esophagus
- PATOFISIOLOGI= ada degenerai neuron secara berangsur sehingga penyakit bisa berprogresi
hilangnya sel ganglion di plexus myentericus –> inhibisi pelepasan NO, sedangkan
↓NO) Achalaia
o Classic aclassia: destruksi sel ganglion myentericus dan neural fibrosis berlangsung secara
progresif
- ETIOLOGI=
3) Proses neurodegenerative
4) Faktor imun:
c. HLA-DQA1*0101, DQB1*0502
- PEMERIKSAAN:
1) X-Ray (esophagography) dan Barium Swallow test melihat gambaran bird’s peak
a) Tekanan otot
c) Gerakan esophagus
d) Relaksasi LES
e) Eksklusi malignansi
- ALGORITMA
o Didagnosis dulu kalo high risk dilakukan injek botulinum (tapi susah ditemukan), kalo
gagal diberi calcium channel blocker (misal nifedipine). Ini diberikan terus-terusan sblm
operasi
GERD
Kondisi dimana terjadi reflux isi gaster lalu menyebabkan gejala atau komplikasi
Prinsip GERD=
1. harus ada reflux cairan lambung jadi kalo sampe mulut bakal kerasa asam
Kalo reflux pait berarti ada reflux billiar (duodenum reflux ke gaster)
- Apalagi kalo GERD yang sampe esophagitis nyerinya juga menjalar ke lengan kiri
o Extraesophageal syndrome pasiennya banyak datang ke THT atau dokter gigi karena
gejalanya bisa berupa laryngitis, faringitis, otitis, atau erosi dental hingga aspirasi paru yang
- ALGORITMA= untuk sindrom esophagus perlu dilakukan endografi, karena kalo pake barium
esophagography jadi GABISA liat lesinya, terutama lesi yang di atas sphincter karena lesinya bakal
1. disfungsi ELS
2. Hernia hiatal
3. H pylory
5. Peningkatanan tekanan abdomen = misal pada obesitas, atau orang hamil yang menyebabkan
Hal-hal tersebut gangguan clereance esophagus (peristaltis dan saliva) serta gangguan defence
dan repair epithelial – mucosa
! TAPI sekarang udah dibedain, dimana GERD murni karena LES
- ALARM FEATURE=
1) Kesusahan menelan atau ngerasa makanannya stuck di tenggorokan (dysphagia progresif,
odynophagia)
2) Muntah/batuk darah (hematemesis)
4) Penurunan BB
6) Chest pain
7) Riwayat keluarga kanker gaster dan/atau esophagus
mucosa esophagus. Padahal esophagus punya proteksi berupa (1) gerakan peristaltic ke bawah jd
makanannya ga nempel mucosa (2) Faktor-faktor lain yang mengeluarkan paparan di mucosa.
Akan tetapi, paparan pada GERD berjalan sangat lama sheingga terbentuk lesi* hingga terjadi Barret
- GERDQ= form untuk mendeteksi adanya GERD. Isinya symptom yang timbul campuran dari GERD
dan gastritis
o Score < 8 LOW probability for GERD
a) LA grade A: erosi mucosa ≤5 mm, jumlah ≥1, tidak melebihi 2 lipatan mucosa
b) LA grade B: erosi mucosa ≥5 mm, jumlah ≥1, tidak melebihi 2 lipatan mucosa
- TERAPI= pake PPI yang fungsinya membuat asam lambung jadi basa (karena esophagus pH
normalnya ga asam)
o Diberikan pada pasien yang gamau operasi, karena bakal reflux terus2an
o Bisa diberikan scr: continuous, intermitten, on demand (diminum pas kumat aja)
DYSPEPSIA
FUNCTIONAL DYSPEPSIA
- Prevelansi tinggi (70%)
- Karakteristik: gejala berasal dari gatro-duodenal (tidak enak di bagian peprut atas)
- TIDAK ADA penyakit organic yang mendasari jadi kalo diperiksa tidak ada permasalahan dalam
lambungnya
KRITERIA ROMA III
Sebenernya Kriteria ROMA ada I – IV. Tapi kriteria III yang paling simple (kiri)
Jadi functional dyspepsia dibagi jadi postpradinal distress dan epigastric pain, 2 2 nya berhubungan
linea midclavicular
Epigastric pain= bisa disertai atau tidak diserai sensasi terbakar. Gejala lain bisa
makannya dikit, jadi gabisa nerusin makan dan gaada nafsu makan ketika
ingesti
Epigastric burning Sensasi terbakar di epigastrium
- Kalo di dyspepsia fungsional sebenernya faktor offensive dan defensive di gaster masih seimbang,
- Tapi ketika faktor offensive udah lebih banyak/ defensive turun bakal timbul kerusakan mucosa
Faktor offensive: pepsin, gastric acid, stress (psikosomatis banyak), H. pylori, alcohol, radikal bebas
Faktor defensive: Muc, bikarbonat, membran barrier mucosa, prostaglandin, faktor proliferasi, aliran
- Adanya gambaran gastritis (erosi karena inlfamasi gaster) baik bersifat akut/kronis* (ditentukan
- Tapi pasien bisa juga acute on chronic (penyakitnya kronis tapi dia bisa flare jd akut)
H. PYLORI
- H. pylori merupakan bakteri yang bisa bersembunya (karena dia berteman dengan gaster, namun
pada akhirnya dia akan merusak). Tapi dia membutuhkan waktu yang lama untuk menimbulkan
- Banyak dihubungkan dnegan NSAID dan alcohol, bile reflux, hypovolemia, dan kongesti kronik
o Beda kalo gastritis dihubungkan dengan H. pylori atau injury lain (autoimun, hipersenitivitas)
- Jenis gastritis:
Tissue) biasanya berkaitan dengan H. pylori, walaupun saat diperiksa H. pylorinya gaada.
+ Duodenal ulcer
Jadi kalo kena H. pylori yang berespon itu sel B. Stimulasi sel B berkepanjangan oleh sel T aktif
Vaculoatin cytotoxin (VacA) dengan cytotoxin-associated gene A (CagA) menyebabkan inury cel
Tapi ternyata Cuma dikit di Indonesia yang vacA dan CagA nya tinggi
Yang memicu: makanan asin dan makanan mentah, makanya di Jogja rendah soalnya
GASTROPATHY NSAID
- NSAID menurunkan COX-2 dan menurunkan COX-1. Nah COX-1 ini menyebabkan penurunan
prostaglandin. Padahal prostaglandin merupakan faktor defensive mucosa. Akibatnya, mucosa jadi
rentan
- MEKANISME=
1) ↓Sintesi prostaglandin
4) ATP mucosa
5) ↓Cell turnover
6) ↓Fungsi platelet
- Obat: sebenernya adalah prostaglandin. Tetapi prostaglandin TIDAK BISA DIBERIKAN PADA WANITA,
Jadi penanganannya adalah NSAID yang selektif hanya bekerja pada COX-2, sehingga tidak terjadi
penurunan prostaglandin
ENDOSKOPI
- Jadi kalo misal ADA alarm symptom ATAU umur >55 th dilakukan OGD (Oesophagus Gastro
Duodenoscopy) + umur lebih dari 55 tahun itu RENTAN KANKER, jadi perlu diliat ada lesi apa ga
- Kalo gaada alarm feature perlu diliat ada ga Helicobacter*/trial pengobatan PPI**
**) trial selama 1 bulan kalo keluhan masih ada kemungkinan infeksi H. pylori karena dia
- Setelah terapi tidak membaik, masih ada H. pylori dengan fecal antigen H. pylory test pake
Quadriple therapy (karena kemungkinan dia kebal clarithromycin, apalagi dia dipake jg di penyakit
- H2 blocker (BIRU) diberikan 3x karena menyesuaikan jam meningkatnya asam lambung, yaitu
akan makan
- Kalo PPI (ijo) Cuma diberikan 1x karena dia bisa lebih menekan asam lambung, baik dia jam
makan atau ga
- Tujuan pengobatan: bermain dengan pH lambung. Kalo mau menghentikan pendarahan misalnya,