Nim : PO71201190013
Tingkat II
JURUSAN KEPERAWATAN
Diabetes melitus suatu penyakit menahun yag ditandai oleh kadar glukosa darah
yang melebihi nilai normal. Nilai normal : gula darah sewaktu (GDS)/tanpa puasa
<200 mg/dL , gula darah puasa (GDP) , 126 mg/dL. Diabetes disebabkan oleh
kekurangan hormone insulin yang dihasilkan oleh pankreas untuk menurunkan
kadar gula darah. Kombinasi factor genetic dan linkungan berperan dalam
memicu terjadinya diabetes melitus type 2.
1. Gejala utama klasik : sering kencing (poliuri) , cepat lapar ( polifagia ) , sering
haus ( polidipsi )
2. Gejala tambahan : berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas,
kesemutan, gatal didaerah kemaluan wanita, keputihan pada wanita, luka sulit
sembuh, bisul yang hilang timbul, penglihatan kabur, cepat Lelah, mudah
ngantuk, impotensi pada pria.
Berat badan >120% BB ideal atau IMT >25 Kg/m2, IMT ( indeks massa tubuh )
adalah indeks sederhana dari berat badan yang digunakan untuk
mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa.
1. Factor risiko penyakit DM yang tidak bisa diubah seperti Riwayat usia,
Riwayat kehamilan dengan DM, Riwayat keluarga dengan DM, Riwayat
melahirkan anak dengan berat badan > 4 kg, Riwayat lahir dengan berat badan
bayu < 2,5 kg.
2. Factor resiko penyakit DM yang bisa diubah seperti kurang aktivitas fisik,
dislipidemia kadar lipid HDL <
35 mg/dl. Trigliserida > 250 mg/dl, Riwayat
penyakit jantung, hipertensi/tekanan darah tinggi ( > 140/90 mmHg )
1. Hiperglikemia, kadar glukosa darah sangat tinggi > 300 mg/dl, keadaan
hiperglikemia dapat menyebabkan gangguan penurunan kesadaran
(ketoasidosis). Mengalami infeksi yang berulang dan penurunan berat badan.
Gejala hiperglikemia seperti mulut dan kulit terasa kering, sering merasa
kehausan, pusing penglihatan menjadi buram/kabur, buang air kecil
meningkat, nafas terengah-engah dan bau nafas tak sedap
2. Hipoglikemia, terjadi bila diabetes minum obat tablet atau menggunakan obat
suntik(insulin) disertai mengonsumsi makanan terlalu sedikit dan atau Latihan
fisik terlalu berat sehingga kadar glukosa darahnya turun terlalu rendah.
Mengonsumsi obat anti diabetes tidak sesuai petunjuk dokter, respon diabetes
terhadap obat anti diabetes berlebih
3. Komplikasi kronis ( dalam waktu lama ), penyakit kardiovaskuler ( penyakit
jantung dan pembuluh darah ), neuropati diabetik ( gangguan saraf yang
menyebabkan luka dan amputasi pada kaki ), retinopati diabetik ( gangguan
mata/penglihatan ), nefropati diabetik gangguan ginjal )
Diet diabetes melitus dilakukan dengan pola makan sesuai dengan aturan 3J,
jumlah makanan yang dikomsumsi disesuaikan dengan BB yang rasa nyaman
untuk seorang diabetes, jumlah makan yang dikonsumsi disesuaikan dengan hasil
konseling gizi, jenis makanan utama yang dikonsumsi dapat disesuaikan dengan
konsep piring makan model T, jadwal makan dari 3x makan utama dan 2-3
makanan selingan mengikuti prinsip porsi kecil.
1. Jenis kelamin: wanita 25 kkal x BBI dan pria 30 kkal x BBI (a) (hasil a)
2. Aktivitas atau pekerjaan ; (a x persentase b = hasil b)
Sedang sakit ditambah 10%
Ringan (pegawai kantor, toko, guru IRT ditambah 20%
Sedang (mahasiswa, di industri ringan, militer) ditambah 30%
Berat (petani, buruh, militer latihan penari, atlet) ditambah 40%
Sangat berat (tukang becak, tukang gali, pandai besi) ditambah 50%
Perhitungan kebutuhan zat gizi energi, karbohidrat, lemak da protein pada diet dm
yaitu Total energi rumusnya: a + b – c ditambah atau dikurangi dengan d,
karbohidrat : 40 – 65 % x total energi, lemak 20 – 25 % x total energi, protein 10
– 20 x total energi. Tujuan Diet: mempertahan kada gula darah mendekati normal,
mencapai dan mempertahankan kadar lipid nomral, mempertahan atau mencapai
BB normal, menghindari dan menangani komplikasi akut. Syarat diet: Energi
2300-2500 untuk gizi kurang, 1700 – 2100 SGN, 1100 – 1500 untuk SGG. Protein
10 – 205 TE. Lemak 20 – 25 % dari TE (<7% lemak jenuh, <300mg/hari
kandungan kolestrol). KH 45 – 65% dari TE, makanan dengan IG <55, serat 25-
30g/hari terutama serat larut air, natrium 3000 mg/hari untuk yang tidak menderita
hipertensi, vitamin dan mineral sesuai kebutuhan. Bahan Makanan yang
dianjurkan: nasi, roti, kentang singkong, ubi, sagu, ikan, ayam tanpa kulit, susu
skim, tahu, tempe, kacang – kacangan, dan lemak yang mudah dicerna. Tidak
dianjurkan: gula pasir, gula kawa, sirop, jam, buah – buahan dengan IG > 70, susu
kental manis, kue – kue, dodol cake, tarcis, fast food, goreng2an, ikan asin, telur
asin, makanan di awetkan.
1. Diet ini adalah diet dm dengan komplikasi penyakit ginjal. Diet ini bertujuan
untuk mengendalikan kadar gula darah dan tekanan darah, mencegah
menurunanya fungsi ginjal, mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit.
Syarat diet ini adalah energi 25 – 30 kkal/kgbb, protein 0,8g/kgbb, KH 55-
60% TE, lemak 20-25% TE, natrium 1000-3000mg/hari, kaliaum dibatasi 40
mg/kgbb (1600-2800mg) bila ada hipekalemia (GFR <10ml/menit) atau bila
jumlah urin <1000ml/hari, fosfor tinggi 8-12mg/kgbb, kalsium tinggi 1200-
1600mg/hari, vitamin b kompleks dan viramin c tinggi untuk mempertahankan
nafsu makan.
2. Indikasi Pemberiann: 2100 – 2500 kal proteinnya 50 g, atau 1100 - < 2100
protein bisa diberikan 30, atau 40 g sesuai dengan perhitungan kebutuhan
pasien (Diet DM rendah Protein atau diet nefropati diabetes).
Bahan makanan tidak dianjurkan seperti Cake, biskuit, krekers, ikan asin,
dendeng, sarden, korned beef, sumber protein nabati tidak diperbolehkan, tomat,
bayam, kol, bit, daun bawang, tauge, buncis, kembal kol, waluh dan rebung,
anggur, pepaya, arbei, belimbing, duku, jambu biji, jeruk, pisang, semangka,
kelapa muda.
1. Tujuan Diet:
• Mencapai dan mempertahankan status gizi sesuai dengan umur, jenis
kelamin, dan kebutuhan fisik
• Mencapai IMT normal yaitu 18,5 – 25 kg/m2
• Mengurangi asupan energi sehingga tercapai penurunan berat badan
1kg/minggu. Pastikan yang berkurang adalah sel lemak dengan mengukur
tebal lemak lipatan kulit dan lingkar pinggang.
2. Syarat diet:
• Energi rendah yang dikurangi sebanyak 500 – 1000 kkal/hari dari
kebutuhan normal, perhitungan kebutuhan normal dilakukan berdasarkan
berat badan ideal
• Protein lebih tingg yaitu 1 – 1,5 g/kgbb atau 15 – 20% dari kebutuhan
energi total
• Lemak 20 – 25 % dari energi total
• Karbohidrat 55 – 65%
• Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan
• Dianjurkan 3 kali makan utama dan 2 -3 kali selingan
• Cairan cukup sesuai kebutuhan (8 – 12 gelas/hari)
GAMBARAN UMUM:
Diet ini membatas konsumsi garam natrium seperti NaCl, soda kue, baking
powder, natrium benzoat, monosodium glutamat. Natrium adalah kation utama di
cairan ekstraseluler yang berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh, asam dan
basa tubuh, transmisi saraf dan kotraksi otot. Kebutuhan natrium hanya 2400 mg
atau 6 gram sehari.
Kelebihan asupan natrium terutama NaCl menyebabkan gangguan keseimbangan
cairan tubuh > edema > asites > hipertensi > sirosis hati > ginjal > dekompensasio
kordis > toksemia pada kehamilan. Keadaan – keadaan ini perlu membatasi
konsumsi garam natrium.
Tujuan Diet untuk membantu menghilangkan resistensi garam atau air dalam
jaringan tubuuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
Syarat diet: cukup energi, protein, mineral, dan vitamin. Bentuk makanan
sesuai dengan keadaan penyakit. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat
tidaknya retensi garam atau hipertensi.
Indikasi Pemberian: diet ini diberikan kepada pasien edema > asites >
hipertensi > sirosis hati > ginjal > dekompensasio kordis > toksemia pada
kehamilan. Keadaan – keadaan ini perlu membatasi konsumsi garam natrium.
Diet RG I (200 – 400 mg Na) > edema, asites, hipertensi berat
Diet RG II (600 – 800 mg Na) > edema, asites, hipertensi sedang
Diet RG III (1000 – 1200 mg Na) > edema, asites, hipertensi ringan
DIET TINGGI SERAT
GAMBARAN UMUM :
Diet tinggi serat tidak larut air (selulosa, hemislulosa, lignin) (sumber seratnya >
dedak beras, gandum, buah, sayuran hijau tua) akan melancarkan defekasi >
mencegah konstipasi > hemoroid dan divertikulosis.
Serat larut air (pektin, gum, mukilase) yang banyak terdapat dalam havermout,
kacang almond, mete, merah, sayur, buah > mengikat asam empedu > ↓ absorbsi
lemak dan kolestrol darah > mencegah kanker kolon > mengeluarkan karsinogen
dalam usus > menurunkan berat badan.
Asupan serat yang berlebihan > diare > menggangu penyerapan magnesium, besi,
kalsium.
Anjuran konsusmsi serat 25 – 30 g/hari
Tujuan diet tinggi serat adalah untuk merangsang gerak peristaltik usus agar
defekasi berjalan lancar.
Syarat Diet:
Energi cukup sesuai dengan umur gender dan aktivitas
Protein 10 – 15% dari TE
Lemak 20 – 25 % dari TE
KH cukup yaitu sisa dari kebutuhan energi total
Vitamin dan mineral tinggi terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan
otot saluran cerna
Cairan tinggi 2 – 2,5 liter untuk membantu memperlancara defekasi. Minum
sebelum makan akan membantu merangsang peristaltik usus.
Serat tingg yaitu 30 – 50 g/hari terutama serat tidak larut air.