Anda di halaman 1dari 10

GIZI DAN DIET

DIET PADA PASIEN PENYAKIT DIABETES MELITUS

Oleh :

IDA AYU KETUT ATIKA SARI DEWI


(P07120019002)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
PATOFISIOLOGI

Diabetes mellitus (DM) adalah suatu kelainan yang ditandai dengan gangguan
metabolism karbohidrat, lemak dan protein. Ada dua tipe DM :

1. Tipe I, atau IDDM (Insulin-dependent DM)


Akibat kekurangan insulin karena kerusakan dari sel beta pancreas. Sebagian besar
individu dengan IDDM biasanya dengan berat badan normal atau dibawah normal.
Gejala klasik IDDM yang tidak diobati adalah polyuria, polydipsia (peningkatan
cairan masuk), polifagia (peningkatan makanan yang masuk), dan kehilangan
berat.
2. Tipe II, atau NIDDM (non-insulin-dependent DM)
Ditandai dengan kerusakan fungsi sel beta pankreas dan resisten insulin, atau oleh
menurunnya pengambilan glukosa oleh jaringan sebagai respons terhadap insulin.
Kadar insulin dapat normal, turun atau meningkat, tapi sekresi insulin terganggu
dalam hubungannya dengan tingkat hiperglikemia. Ini biasanya didiagnosa setelah
berusia 30 tahun, dan 75% dari individu dengan tipe II adalah obesitas atau dengan
riwayat obesitas.

TANDA-TANDA DAN KELUHAN DIABETES MELITUS

1. Berkurangnya glukosa yang masuk ke dalam sel jaringan perifer, dan

2. Bertambahnya jumlah glukosa yang dilepaskan ke dalam darah oleh hati


akibat meningkatnya gluconeogenesis.

GAMBARAN KLINIS

 Seorang (tidak sedang hamil) dapat dikatakan menderita diabetes mellitus


apabila menunjukkan salah satu kriteria berikut.

- Adanya gejala-gejala klasik diabetes, seperti polyuria, polydipsia, ketonuria,


penurunan berat badan dengan cepat dan disertai dengan kenaikan gula darah.
- Kenaikan gula darah puasa > 140 mg/dl, pada lebih dari satu kali
pemeriksaan.
- Gula darah puasa kurang dari kriteria 2, tetapi terdapat kenaikan kadar gula
darah pada pemeriksaan toleransi glukosa secara oral (lebih dari satu kali
pemeriksaan).

YANG BERISIKO MENGIDAP PENYAKIT DIABETES MELITUS

1. Kedua orang tuanya mengidap penyakit diabetes mellitus,


2. Salah satu orang tuanya atau saudara kandungnya mengidap penyakit diabetes
mellitus
3. Salah satu anggota keluarga (nenek, paman, bibi, keponakan, sepupu)
mengidap penyakit diabetes mellitus.
4. Pernah melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4 kg,
5. Gambaran Klinis
6. Seorang (tidak sedang hamil) dapat dikatakan menderita diabetes mellitus
apabila menunjukkan salah satu kriteria berikut.
7. Adanya gejala-gejala klasik diabetes, seperti polyuria, polydipsia, ketonuria,
penurunan berat badan dengan cepat dan disertai dengan kenaikan gula darah.
8. Kenaikan gula darah puasa > 140 mg/dl, pada lebih dari satu kali
pemeriksaan.
9. Gula darah puasa kurang dari kriteria 2, tetapi terdapat kenaikan kadar gula
darah pada pemeriksaan toleransi glukosa secara oral (lebih dari satu kali
pemeriksaan).

KOMPLIKASI DIABETES MELITUS

Komplikasi Diabetes Mellitus dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Komplikasi akut diabetes mellitus

b. Komplikasi kronik diabetes mellitus

A. Pengaturan Makanan Pada Diabetes Tipe I

Waktu pemberian makanan untuk penderita yang mendapat insulin jenis


intermediate atau long acting harus disesuaikan dengan saat insulin tersebut bekerja.
Bila makanan terlambat diberikan, saat insulin bekerja tidak ada makanan, atau
jumlah makanan kurang dari yang seharusnya, akibatnya akan terjadi hipoglikemia.
Sebaliknya bila makanan terlalu banyak, tidak sesuai dengan jumlah insulin yang
diberikan, akan terjadi hiperglikemia.

Untuk mengurangi resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, makanan untuk


semua penderita diabetes harus rendah kandungan lemaknya. Kandungan lemak tidak
boleh melebihi 30% dari total energy dengan perbandingan antara asam lemak tak
jenuh dan jenuh 1:1 dan kandunagn kolesterol kurang dari 350 mg per hari.

Untuk mencapai hal tersebut, diet yang dianjurkan di Negara barat tediri dari
karbohidrat 50-60%, protein 10-20% dan lemak 25-30%. Di Indonesia, perbandingan
kandungan jumlah zat gizi makro disesuaikan dengan keadaan penyakit penderita
serta keadaan social ekonomimya. Sebagai contoh untuk penderita diabetes melitus
yang kurang mampu, menurut Tjokroprawiro (1991), diberikan diet dengan
kandungan karbohidrat 68%, protein 12% dan lemak 20%.

B. Pengaturan Makanan pada Diabetes Tipe II

Pada penderita diabetes tipe II, pengaturan makanan merupakan hal yang sangat
penting. Bila hasil pengaturan makanan tidak sesuai dengan yang diharapkan,
diperlukan obat-obat hipoglikemia OAD (oral anti-diabetic) atau insulin untuk
penderita.

Penatalaksanaan makanan untuk penderita diabetes melitus harus memperhatikan


beberapa hal yaitu:

1. Prinsip, Tujuan, Dan Syarat Diet


 Prinsip pemberian makanan bagi penderita diabetes melitus adalah
mengurangi dan mengatur konsumsi karbohidrat sehingga tidak menjadi
beban bagi mekanisme pengaturan gula darah.
 Tujuan diet yaitu :
a. Memperbaiki kesehatan umum penderita
b. Memberikan jumlah energy yang cukup untuk memelihara berat badan
ideal/normal
c. Memberikan sejumlah zat gizi yang cukup untuk memelihara tingkat
kesehatan optimal dan aktivitas normal.
d. Menormalkan pertumbuhan anak yang menderita diabetes melitus
e. Mempertahankan kadar gula darah sekitar normal.
 Syarat
Ada beberapa syarat pemberian makanan yang harus mencakup kandungan
gizinya. Kandungan gizi tersebut sebagai berikut :
a. Energi = diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis
kelamin, tinggi badan, aktivitas fisik, dan proses pertumbuhan.
b. Karbohidrat= diberikan jumlah 60-70% dari total konsumsi :
makanan/minuman yang mengandung gula dibatasi , dan digunakan
jenis karbohidrat komplek/makanan yang beserat.
c. Protein = digunakan protein yang bernilai biologi tinggi/nilai cernanya
tinggi.
d. Lemak = lemak jenuh dan kolesterol tidak dikonsumsi
e. Vitamin dan mineral= diberikan sesuai dengan kebutuhannya

2. Komposisi Diet dan Indikasi Diet


a) Komposisi Diet

Komposisi Diet A dan Diet B


No. Zat Gizi Diet A Diet B
1 Karbohidrat 50 % 60 % - 68 %
2 Protein 20 % 12 % - 20 %
3 Lemak 30 % 20 %
4 Kolesterol 500 mg 100 – 140 mg
5 Serat Sayuran Tipe A Sayuran Tipe B
Keterangan :
Sayuran tipe A : bayam, buncis, labu siam, wortel, pare, kacang panjang.
Sayuran tipe B : mentimun, kangkung, kol, tomat, sawi, terong, jamur.

Komposisi diet B merupakan diet yang umum digunakan di Indonesia.


Yang selanjutnya diet tersebut dikembangkan menjadi beberapa jenis diet.
 Diet B : 68 % Karbohidrat, 12 % Protein, 20 % Lemak
 Diet B-1 : 60 % Karbohidrat, 20 % Protein, 20 % Lemak
 Diet B-2 : 68 % karbohidrat + tinggi kalori (> 2000 kal), 12 %
protein + kaya asam amino essensial, 20% lemak
 Diet B-3 : 40 g protein / hari, tinggi kalori sisanya dibagi untuk
karbohidrat dan Lemak dengan perbandingan 4:1

b) Indikasi Diet
Masing-masing jenis diet tersebut mempunyai indikasi sebagai berikut:
 Diet B : Untuk penderita diabetes melitus yang kurang tahan
lapar, mempunyai Hiperkolestromia, mempunyai penyulit
makroangiopati, dan menderita diabetes melitus lebih dari 15 tahun
 Diet B-1 : Untuk penderita diabetes melitus yang memerlukan
diet proten tinggi atau mempunyai kebiasaan makan protein tinggi,
penderita masih muda atau tergolong kurus (BBR < 90 %), sedang
hamil/menyusui mengalami patah tulang, tuberkolosis paru, gangren,
hipertiroid, kanker, mengidap penyakit infeksi cukup lama atau
dalam keadaan pasca bedah.
 Diet B-2 : Untuk penderita diabetes melitus dengan nefropati
diabetic, tipe B-2:
Kretenin serum : 2,5 – 4 mg/dl
Klirens kreatinin : 25 – 60 ml/ menit
 Diet B-3 : Untuk penderita diabetes melitus dengan nefropati
diabetic, tipe B-3
Kreatinin serum : 4-10 mg
Kliners kreatinin : 7-25 ml/menit
DAFTAR MAKANAN PENGGANTI

1. Golongan I : Nasi dan Penggantinya

100 Gram nasi mengandung 175 kalori, yang terdiri dari 4 gram protein dan 40
gram karbohidrat. Daftar di berikut ini menunjukkan jumlah bahan makanan
yang dapat digunakan untuk pengganti nasi.

2. Golongan II : Daging dan penggantinya

50 gram daging mengandung 95 kalori, yang terdiri dari protein 10 gram dan 6
gram lemak. Daftar di berikut ini menunjukkan jumlah makanan yang dapat
digunakan untuk pengganti daging

3. Golongan III : Tempe dan Penggantinya

50 gram tempe mengandung 80 kalori, yang terdiri dari 6 gram protein, 3 gram
lemak, dan 8 gram karbohidrat. Daftar di berikut ini menunjukkan jumlah bahan
makanan yang dapat digunakan untuk mengganti 50 gram tempe.

4. Golongan IV : Sayuran dan PenggantinyaSayuran Golongan A


100 gram sayuran golongan A mengandung 50 kalori, yang terdiri dari 3 gram
protein dan 10 gram hidrat arang. Contoh sayuran golongan A:

- Bayam

- Buncis

- Daun melinjo

- Daun Pepaya

- Labu Siyem

- Daun Luntas

- Daun ubi jalar


- Daun lompong

- Daun singkong

- Jagung muda

- Jantung pisang

- Kacang kopi

- Kacang panjang

- Nangka muda

- Pare

- Wortel

 Sayuran golongan B
Mengandung sedikit kalori, protein, dan hidrat arang. Sayuran ini dapat
digunakan agak bebas tanpa diperhitungkan, asal dalam jumlah yang wajar.
Contoh sayuran golongan B :
- Daun koro

- Kembang kol

- Tauge

- Ketimun

- Rebung

- Jamur segar

- Gobis

- Seledri

- Kangkung

- Papaya muda
- Daun labu siam

- Selada

- Gambas

- Lobak

- Cabai hijau besar

- Kecipir

- Mbayung

- Labu air

- Terong

- Tomat

- Sawi

5. Golongan V : Buah dan Penggantinya


50 Gram pisang mengandung 40 kalori yang terdiri dari 10 gram karbohidrat.
Daftar berikutini menunjukkan jumlah bahan makanan yang dapat digunakan
sebagai pengganti buah. Sebaiknya tidak menggunakan buagolongan A

6. Golongan VI : Susu dan Penggantinya

200 gram susu mengandung 110 kalori, yang terdiri dari 7 gram protein, 7 gram
lemak, dan 7 gram karbohidrat. Daftar di bawah ini menunjukkan jumlah bahan
makanan yang dapat digunakan untuk mengganti 200 gram susu.

7. Golongan VII : Minyak dan Penggantinya

5 gram minyak mengandung 45 kalori, yag terdiri dari 5 gram lemak. Daftar di
bawah ini menunjukkan jumlah bahan makanan yang dapat digunakan untuk
mengganti 5 gram minyak

DAFTAR MENU PASIEN DM SESUAI DENGAN DIETNYA


WAKTU MENU JUMLAH
MAKANAN PAGI Nasi 1 ¼ gelas
Tempe goreng 1 biji
Sop sayur bening 1 porsi
Pepaya 1 potong
SELINGAN PAGI Pisang goreng 1 buah sedang
Semangka 1 potong besar
MAKAN SIANG Nasi 1 ½ gelas
Telur rebus 2 butir
Tempe oseng 1 biji, diris-iris
Lalapan ketimun 5 iris
Jus alpukat 1 gelas
SELINGAN SORE Rempeyek kacang 1 porsi
Jambu air 2 buah sedang
MAKAN MALAM Bihun goreng 1 porsi
Apel 1 buah sedang
SELINGAN MALAM Roti 2 iris
Susu 1 gelas

Anda mungkin juga menyukai