Anda di halaman 1dari 11

DIET DIABETES MELITUS

NAMA :RAFLI HAIKAL


NIM 201FK02008
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Diet merupakan mengonsumsi makanan dan memilih makanan dengan
memperhatikan komposisi makanan agar seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Diet dilakukan untuk mengatur agar konsumsi makanan
yang diasup oleh seseorag tidak berlebihan, tepat, dan seimbang
( Graha,2010).
Diet bukan hanya dilakukan oleh orang sehat namun diet biasanya juga
dilakukan oleh pasien yang mengidap penyakit tertentu. Salah satunya yaitu
diet untuk penyakit diabetes mellitus. Diabetes Mellitus (DM) merupakan
salah satu jenis penyakit degeneratif tidak menular yang menjadi masalah
serius bagi kesehatan masyarakat di Indonesia maupun di dunia (Krisnatuti &
Yehrina, 2008). Factor terjadinya diabetes mellitus yaitu genetic atau bawaan,
pertambahan usia, dan obesitas yang merupakan factor utama terjadinya
diabetes mellitus. Maka dari itu perlu adanya pengaturan pola makan dan
komposisi bahan makanan yang dikonsumsi oleh pasien diabetes, agar jumlah
zat gizi yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga dapat
mempercepat proses penyembuhan.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud diabetes mellitus?
1.2.2. Apa tujuan diet diabetes mellitus?
1.2.3. Bagaimana asupan zat gizi penderita diabetes mellitus?
1.2.4. Bagaimana diet penyakit diabetes mellitus tanpa komplikasi?
1.2.5. Bagaimana diet penyakit diabetes mellitus dengan nefropati?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui tentang diabetes mellitus.
1.3.2. Untuk mengetahui tujuan dari diet diabetes mellitus.
1.3.3. Untuk mengetahui asupan zat gizi yang diperlukan penderita diabetes
mellitus.

1
1.3.4. Untuk mengetahui diet penyakit diabetes mellitus tanpa komplikasi.
1.3.5. Untuk mengetahui diet penyakit diabetes mellitus dengan nefropati.
1.4. Manfaat
1.4.1. Mengetahui gambaran umum diabetes mellitus.
1.4.2. Mengetahui tujuan diet diabetes mellitus.
1.4.3. Mengatahui dan menerapkan asupan gizi yang diperlukan penderita
dibabetes mellitus.
1.4.4. Mengetahui dan menerapkan diet penyakit diabetes mellitus tanpa
komplikasi.
1.4.5. Mengetahui dan menerapkan diet penyakit diabetes mellitus dengan
nefropati.
.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum


Diabetes Mellitus (DM) merupakan kelainan metabolik yang
disebabkan oleh banyak faktor. Faktor resiko terjadinya DM antara lain
faktor genetik, pertambahan usia, kurangnya aktifitas fisik dan pola makan
atau diet yang tidak seimbang (Eva Decroli,2019).
Sesuai kosensus pengelolaan diabetes mellitus di Indonesia (2002)
oleh perkumpulan endokrinologi Indonesia, penyakit diabetes mellitus
dibagi dalam 4 golongan, yaitu : diabetes mellitus tipe 1 dan 2, diabetes
mellitus gestasional, dan tipe lain.
2.2 Tujuan Diet
1. Mempertahankan kadar glukosa darah agar mendekati normal.
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal.
3. Memberi cukup energi untuk mencapai berat badan normal.
4. Meningkatkan derajat kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang
optimal.
5. Mencegah terjadinya penurunan fungsi organ pada tubuh.
2.3 Asupan Zat Gizi
1. Karbohidrat
Pada pasien diabetes karbohidrat sangat dibutuhkan , namun tidak
semua sumber makanan berkarbohidrat dapat dikonsumsi, karena
karbohidrat yang dicerna akan diubah menjadi glukosa. Untuk pasien
diabetes penting untuk memilih karbohidrat yang tepat untuk
membantu mengontrol glukosa darah. Sumber karbohidrat yang
dianjurkan yaitu, nasi, mi, kentang, singkong, ubi, dan sagu.
2. Serat
Makanan berserat akan memberikan serat pangan, vitamin, dan
mineral serta manfaat yang lain untuk kesehatan. Dengan
mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup dapat memberikan
manfaat metabolic berupa pengendalian gula darah, hiperinsulinemia

3
dan kadar lipidplasma atau faktor risiko kardiovaskuler. Menurut
beberapa penelitian konsumsi serat tinggi secara signifikan dapat
mengurangi resiko diabetes (Diabetes Prevention Program Research
Group 2017; Martin 2018).
3. Asupan Lemak
Penderita diabetes diharuskan untuk membatasi konsumsi lemak
jenuh dan kolestrol dari makanan. Konsumsi lemak yan dianjurkan
yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total. Bahan makanan yang
dibatasi adalah bahan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh
dan lemak trans yaitu daging, seafood, dan produk olahan susu yang
megandung banyak lemak.
4. Gula Dan Makanan Manis
Pada penderita diabetes tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi
gula murni kecuali jumlahnya yang sangat sedikit yang digunakan
sebagai bumbu, namun penggunaan gula bisa digantikan dengan gula
alternative (pemanis selain sakarosa). Penggunaan gula alternative
hendaknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Gula dan makanan
manis dapat menyebabkan kadar glukosa darah meningkat diatas
normal. Makanan manis juga mengandung tinggi kalori yang dapat
menyebabkan kenaikan berat badan sehingga konsumsinya harus
dibatasi.
5. Vitamin C
Beberapa penelitian menunjukkan peran vitamin C terkait dengan
fungsinya sebagai anti oksidan, yaitu menurunkan resistensi insulin
melalui perbaikan fugsi endhoteliel dan menurunkan stress oksidatif
sehingga mencegah terjadinya diabetes tipe 2. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Azrimaidaliza, (2011) Vitamin C adalah salah satu zat
gizi mikro yang berperan dalam mengontrol kadar gula darah.
Dianjurkan bagi masyarakat untuk mengonsumsi makanan secara
seimbang dan bagi penderita DM disarankan untuk mengonsumsi
makanan dengan Indeks Glikemik rendah, konsumsi serat yang cukup
dan konsumsi buah-buahan serta sayuran yang banyak mengandung

4
vitamin seperti vitamin C,yang berperan sebagai antioksidan dan
mencegah berkembangnya Penyakit DM .

Selain memperhatikan asupan zat gizi hal yang perlu diperhatikan


untuk mengurangi resiko diabetes adalah mengatur pola makan dan
melakukan aktivitas fisik. Penderita dibetes biasanya memiliki
kandungan gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol. Kadar gula
darah akan meningkat dratis setelah mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung karbohidrat dan/atau gula (Nurrahmani, 2012).
Oleh karena itu, penderita DM perlu menjaga pengaturan pola makan
dalam rangka pengendalian kadar gula darah sehingga kadar gula
darahnya tetap terkontrol.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Susanti dan Difan Nobel
Bistara (2018) menunjukkan adanya hubungan antara pola makan
dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus di
Puskesmas Tembok Dukuh Surabaya. Responden dianjurkan agar tetap
mempertahankan kestabilan kadar gula darahnya dengan pengaturan
pola makan yang tepat sesuai dengan anjuran 3J (Jadwal, Jumlah dan
Jenis).
Melakukan aktivitas fisik juga berperan sangat penting untuk
membantu mengurangi berat badan pada penderita diabetes sehingga
gula darah akan lebih terkontrol dan mengurangi resiko terkena
penyakit lain, serta memiliki manfaat yang lebih untuk menjaga
kesehatan pasien diabetes.
2.4 Diet Penyakit Diabetes Mellitus Tanpa Komplikasi
a. Syarat diet
1. Energi cukup yaitu 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah keutuhan
untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus.
2. Protein normal 10-15% kebutuhan energi total.
3. Lemak sedang 20-25% dari kebutuhan energi total.
4. Kebutuhan karbohidrat adalah kebutuhan dari kebutuhan energi
total, yaitu 60-70%.

5
5. Penggunaan gula murni tidak diperbolehkan, namun bisa diganti
dengan gula alternative selain sakarosa dalam jumlah yan terbatas.
6. Asupan serat 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat dalam sayur dan buah.
7. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengonsumsi natrium seperti orang sehat, yaitu 3000 mg/hari.
Pasien DM pengidap hipertensi asupan garam dikurangi.
8. Cukup vitamin dan mineral.
b. Jenis diet dan indikasi pemberian
Tabel 2.1 Jenis Diet Dan Indkasi Pemberian Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tanpa Komplikasi

Jenis Energi Protei Lema Karbohidra


Diet (kkal) n (g) k (g) t (g)

I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
III 1500 51.5 36.5 235
IV 1700 55.5 36.5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
c. VII 2300 73 59 369 Bahan
VIII 2500 80 62 369 makanan
yang
dianjurkan
1. Sumber karbohidrta kompleks : nasi, mi, singkong, ubi, kentang,
dan sagu.
2. Sumber protein rendah lemak : ikan, ayam tanpa kulit, susu sim,
tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas. Baiknya makanan
dikonsumsi dengan cara dipanggang, dikukus, dipanggang,
direbus, disetup, atau dipanggang.
d. Bahan makanan yang tidak dianjurkan

6
1. Gula dan makanan manis
2. Makanan yang mengandung banyak lemak
3. Makanan dengan kadar natrium tinggi.
2.5 Diet Penyakit Diabetes Mellitus Dengan Nefropati
Diabetes mellitus jika tidak ditangani dengan baik dapat
menimbulkan komplikasi pada organ tubuh , salah satunya yaitu ginjal.
Manifestasi lanjut dari kelainan ginjal pada diabetes mellitus adalah
nefropati diabetes.
a. Syarat diet
1. Energi adeku20-30 kkal/kg BB ideal.
2. Protein rendah, 10% dari kebutuhan energi total.
3. Karbohidrat sedang, 55-60% dari kebutuhan energi total.
4. Lemak normal, 20-25% dari kebutuhan energi total.
5. Natrium 1000-3000 mg, tergantung pada tekanan darah,adanya
edema, dan ekskresi natrium.
6. Kalium dibatasi hingga 40 mg/kg BB.
7. Fosfor tinggi 8-12 mg/kg BB
8. Kalsium tinggi 1200-1600 mg
9. Vitamin tinggi.
b. Jenis diet dan indikasi pemberian

Nilai Gizi
Energi (kkal) 1075 1275 1475 1700 1887 2075 2250 2475
Protein (g) 31 31 31 31 31 31 31 31
Lemak (g) 25 25 35 35 45 50 50 55
Karbohidrat
(g) 176 224 248 320 320 340 392 432
Tabel 2.2 Standar Diet Diabetes Nefropati Dan Nilai Gizi Dalam
Satuan Penukar II (dengan protein 30 g)

7
Tabel 2.3 Standar Diet Diabetes Nefropati Dan Nilai Gizi Dalam
Satuan Penukar II (dengan protein 40 g)

Nilai Gizi
Energi (kkal) 1100 1300 1500 1783 1738 2100 2288 2513
Protein (g) 42 42 42 42 42 42 42 42
Lemak (g) 28 33 43 43 53 58 58 68
Karbohidrat
(g) 162 186 222 266 298 298 338 378

Tabel 2.4 Standar Diet Diabetes Nefropati Dan Nilai Gizi Dalam Satuan Penukar
II (dengan protein 50 g)

Nilai Gizi
Energi (kkal) 2075 2250 24475
Protein (g) 50 50 55
Lemak (g) 31 31 31
Karbohidrat (g) 440 392 43

c. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan


Pada dasarnya makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
sama dengan diet penyakit diabetes mellitus tanpa komplikasi.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Penyakit Diabetes Mellitus disebabkan oleh banyak factor yaitu
genetik, pertambahan usia, kurangnya aktifitas fisik dan pola makan atau
diet yang tidak seimbang. Pengaturan pola makan, terutama konsumsi
lemak,karbohidrat dan serat cukup akan membantu dalam mengontrol
glukosa darah, sehingga dapat mengurangi resiko diabetes. Selain
pengaturan pola makan aktivitas fisik juga harus dilakukan sebagai
penunjang kesembuhan pasien diabetes dan mengurangi resiko diabetes
pada orang yang beresiko tinggi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2004. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama.

Diabetes Interest Group Of The Irish Nutrition&Dietetic Institute. 2014. Healthy


Eating For People With Type 2 Diabetes.

Decroli, E. 2019. Diabetes Mellitus Tipe 2. Padang: Pusat Penerbitan Bagian Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Azrimaidaliza.2011.Asupan Zat Gizi Dan Penyakit Diabetes Mellitus. Jurnal


Kesehatan Masyarakat. 6 (1) : 39-41.

Susanti, Difran N.B. 2018. Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah
Pada Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal Kesehatan Vokasional. 3 (1) : 29-
34.

Diabetes Prevention Progam Research Group. 2017. A High- Carbohydrate, High-


Fiber, Low Fat Diet Results In Weight Loss Among Adults At High Risk Of
Type 2 Diabetes. The Journal Of Nutrition. 147 (11) : 2060-2066.

Weickert, Martin O, Andreas FH Pfeiffer. 2018. Impact Of Dietary Fiber


Consumption On Insulin Resistance And The Prevention Of Type 2
Diabetes. The Journal Of Nutrition. 148 (1) : 7-12.

10

Anda mungkin juga menyukai