Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH GIZI DAN DIET

“DIET DIABETES MELITUS ”

Oleh

Kelas 1.A

Dosen Pembimbing :

Wiwi Sartika, DCN, M.Biomed

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2018/2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Diabetes Melitus....................................................................................3

B. Tujuan Diet Diabetes Melitus................................................................5

C. Syarat Diet Diabetes Melitus.................................................................6

D. Macam-Macam Dan Indikasi Diabetes Melitus....................................6

E. Pengelolaan Bahan Makanan Pada Diet Diabetes Melitus....................7

F. Bahan Makanan Yang Baik Dan Tidak Baik Diberikan.......................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................13

B. Saran......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabila’lamin, puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala


limpahan rahmat dan karunia serta nikmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini yang berjudul “ Diet Diabetes Melitus”, tak lupa shalawat serta salam kami ucapkan
kepada nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat-sahabat, dan para pengikut beliau
hingga akhir zaman. Kami sebagai penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian kata pengantar dari kami penulis, harapan kami agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan diterima sebagai perwujudan penulis dalam dunia kesehatan.
Dan dapat digunakan sebagaimana mestinya, semoga kita semua mendapat faedah dan diterangi
hatinya dalam setiap menuntut ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat.

Padang, 23 April 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengonsumsi bahan makanan serat terutama sayur dan buah serta beberapa jenis
serat lain seperti havermouth juga baik bagi penderita kolesterol tinggi. Untuk menurunkan
kolesterol, bisa mengkonsumsi vitamin E, vitamin C, dan berbagai zat lain seperti niasin dan
lesitin yang terkandung dalam beras, kedelai, gandum, kacang kedelai, dan bawang
putih.Untuk penderita penyakit diabetes mellitus pada prinsipnya harus melakukan
pengaturan makan dengan mengurangi karbohidrat kompleks. Makanan pokok yang banyak
mengandung serat seperti ubi sangat dianjurkan dibandingkan dengan nasi dan kentang.Diet
bagi penderita diabetes harus dikonsultasikan dengan dokter untuk mengatur jumlah, jadwal,
dan jenisnya. Jumlah kalori mesti pas sesuai kebutuhan, tak lebih atau kurang. Jadwal harus
dibuat tiga kali makan utama dan tiga kali makan antara dalam selang waktu tiga jam.
Penderita harus membatasi makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi kolesterol.
Makanan yang dianjurkan adalah sayur dan buah yang kurang manis, seperti apel, pepaya,
tomat, kedondong, salak, dan pisang.

Pengaturan makan yang tepat sangat penting dalam pencegahan dan pengendalian
diabetes melitus atau kencing manis yang secara medis didefinisikan sebagai kumpulan
gejala terkait metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat kekurangan atau gangguan
fungsi insulin. Pengobatan dengan perencanaan makanan diit/terapi nutrisi medik masih
merupakan pengobatan utama, tetapi bila hal ini dilaksanakan bersama dengan latihan
jasmani/kegiatan fisik dan ternyata gagal maka diperlukan penambahan obat oral atau
insulin. Untuk itu dalam merencanakan makan bagi penderita diabetes harus dibicarakan
bersama antar dokter, ahli gizi, penderita dan keluarganya. Dengan demikian dalam membuat
aturan makan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi penderita diabetes secaa individual.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan tentang diabetes melitus

2. Apa tujuan diet diabetes melitus?

3. Apa saja syarat diet diabetes melitus?

4. Apa saja macam macam dan indikasi diabetes melitus?

5. Bagaimana pengelolaan bahan makanan pada diet diabetes mellitus?

6. Apa saja bahan makanan yang baik diberikan untuk diet diabetes mellitus?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang diabetes melitus
2. Untuk mengetahui tujuan diet diabetes melitus
3. Untuk mengetahui syarat diet diabetes melitus
4. Untuk mengetahui macam macam dan indikasi diabetes melitus
5. Untuk mengetahui pengelolaan bahan makanan pada diet diabetes mellitus
6. Untuk mengetahui bahan makanan yang baik diberikanuntuk diet diabetes mellitus
BAB II

PEMBAHASAN

A. Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa
darah melebihi normal. Insulin yang dihasilkan koleh kelenjar pankreas sangat penting untuk
menjaga keseimbangan kadar glukosa darah yaitu untuk orang normal (non diabetes) waktu
puasa antara 60-120 mg/dL dan dua jam sesudah makan dibawah 140 mg/dL. Bila terjadi
gangguan pada kerja insulin, keseimbangan tersebut akan terganggu sehingga kadar glukosa
darah cenderung naik. Gejala bagi penderita Diabetes Mellitus adalah dengan keluhan
banyak minum (polidipsi), banyak makan (poliphagia), banyak buang air kecil (poliuri),
badan lemas serta penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, kadar gula darah
pada waktu puasa ≥ 126 mg/dL dan kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL (Badawi, 2009).

Penyebab Diabetes Mellitus

Orang yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya Diabetes Mellitus adalah :
1. Usia Diatas 45 Tahun.
Pada orang-orang yang berumur fungsi organ tubuh semakin menurun, hal ini
diakibatkan aktivitas sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin menjadi berkurang dan
sensitifitas sel-sel jaringan menurun sehingga tidak menerima insulin.
2. Obesitas Atau Kegemukan.
Pada orang gemuk aktivitas jaringan lemak dan otot menurun sehingga dapat memicu
munculnya Diabetes Mellitus.
3. Pola Makan
Pola yang serba instan saat ini memang sangat digemari oleh sebagian masyarakat
perkotaan. Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat menjadi penyebab
Diabetes Mellitus, misalnya makanan gorengan yang mengandung nilai gizi yang minim.
4. Riwayat Diabetes Mellitus Pada Keluarga
Sekitar 15-20 % penderita NIDDM (Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus)
mempunyai riwayat keluarga Diabetes Mellitus, sedangkan IDDM (Insulin Dependen
Diabetes Mellitus) sebanyak 57 % berasal dari keluarga DiabetesMellitus.
5. Kurangnya Berolahraga Atau Beraktivitas
Olahraga dapat dilakukan 3-5 kali seminggu, kurang berolahraga dapat menurunkan
sensitifitas sel terhadap insulin dapat menurun sehingga dapat mengakibatkan penumpukan
lemak dalam tubuh yang dapat menyebabkan Diabetes Mellitus (Waspadji, 2002).

Tipe Diabetes Mellitus

1. Diabetes Mellitus Tipe I atau IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus).


Penyebab utama Diabetes Mellitus Tipe I adalah terjadinya kekurangan hormon
insulin pada proses penyerapan makanan. Fungsi utama hormon insulin dalam menurunkan
kadar glukosa secara alami dengan cara :

a. Meningkatkan jumlah gula yang disipan didalam hati.


b. Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula.
c. Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.
Jika insulin berkurang, kadar gula didalam darah akan meningkat. Gula dalam
darah berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati. Sebagian
gula disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk tenaga. Disinilah fungsi
hormone insulin sebagai “stabilizer” alami terhadap kadar glukosa dalam darah.
Jika terjadi gangguan sekresi (produksi) hormone insulin ataupun terjadi
gangguan pada proses penyerapan hormone insulin pada sel-sel darah maka
potensi terjadinya Diabetes Mellitus sangat besar sekali.

2. Diabetes Mellitus Tipe II atau NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

Jika pada Diabetes Mellitus Tipe I penyebab utamanya adalah dari malfungsi kelenjar
pankreas, maka pada Diabetes Mellitus Tipe II, gangguan utama justru terjadi pada volume
reseptor (penerima) hormon insulin, yakni sel-sel darah. Dalam kondisi ini produktivitas
hormone insulin bekerja dengan baik, namun tidak terdukung oleh kuantitas volume reseptor
yang cukup pada sel darah, keadaan ini dikenal dengan resistensi insulin.

Dibawah ini terdapat beberapa fakor-faktor yang memiliki peranan penting terjadinya hal
tersebut :

a. Obesitas.
b. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
c. Kurang gerak badan (olahraga).
d. Faktor keturunan.

Diabetes Mellitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejala yang
timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru akan menjerumuskan kedalam
komplikasi yang lebih fatal. Jika berlangsung menahun kondisi penderita Diabetes Mellitus
berpeluang besar menjadi ketoasidosis ataupun hipoglikemia (Soegondo, 2004).

3. Diabetes melitus tipe 3

DM tipe 3 ini disebut juga DM gestasional (gestational diabetes, insulinresisten type


1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has progressed to require injected insulin,
latent autoimmune diabetes of adults, type 1,5 diabetes,type 3 diabetes, LADA) atau DM
yang terjadi pada kehamilan, melibatkan kombinasi dari kemampuan reaksi dan
penegeluaran hormon insulin yang tidak cukup, mengikuti ciri-ciri DM tipe 2 di beberapa
kasus. DM tipe 3 terjadi selama kehamilan dan dapat sembuh setelah melahirkan.

Patofisiologi Diabetes Mellitus

Pengelolaan bahan makanan dimulai dari mulut kemudian kelambung dan selanjutnya
ke usus. Didalam saluran pencernaan makanan dipecah menjadi bahan dasar makanan
karbohidrat menjadi glukosa, protein menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak.
Ketiga zat makanan itu akan diserap oleh usus kemudian masuk kedalam pembuluh darah
dan diedarkan keseluruh tubuh untuk dipergunakan oleh organ-organ dalam tubuh sebagai
bahan bakar. Agar dapat berfungsi sebagai bahan bakar, makanan itu harus masuk dulu
kedalam sel supaya dapat diolah yang akhirnya adalah timbulnya energi yang disebut dengan
proses metabolisme. Dalam proses metabolism itu insulin memegang peran yang sangat
penting yaitu bertugas memasukkan glukosa kedalam sel untuk selanjutnya dapat digunakan
sebagai bahan bakar. Insulin ini adalah suatu zat atau hormon yang dikeluarkan oleh sel beta
dipankreas.

Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang
dapat membuka pintu masuknya glukosa kedalam sel, kemudian didalam sel glukosa itu
dimetabolisme menjadi tenaga. Bila insulin tidak aktif glukosa tidak dapat masuk kedalam
dengan akibat glukosa akan tetap berada didalam pembuluh darah yang artinya kadarnya
didalam meneingkat. Dalam keadaan seperti itu badan akan menjadi lemah tidak ada sumber
energi didalam sel. Pada keadaan tadi jumlah kuncinya yang kurang, meskipun anak
kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa
yang masuk sel akan sedikit, sehingga akan kekurangn bahan bakar (glukosa) dan glukosa
didalam pembuluh darah meningkat (Waspadji, 2002).

Pengobatan

Telah diketahui bahwa diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif.Dengan


demikian, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit diabetes.Oleh karena itu,
tujuan umum pengobatan pada diabetes melitus adalah mengendalikan kadar gula darah dan
meningkatkan kualitas hidup penderita.Salah satu caranya dengan pengaturan diet
(Krisnatuti, Yenrina & Rasjmida,2014 )

B. Tujuan Diet Diabetes Melitus


1. Memberikan makanan sesuai kebutuhan
2. Mempertahankan kadar gula darah sampai normal/mendekati normal
3. Mempertahankan berat badan menjadi normal
4. Mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah yang dapat menyebabkan
pingsan
5. Mengurangi/ mencegah komplikasi
C. Syarat diet Diabetes Melitus

1. Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolism


basal sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan
keadaan khusus, misalnya kehamilan atau lakatasi dan adanya komplikasi.
2. Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan energi total.
3. Kebutuhan lemak 20-25% dari kebutuhan energy total ( <10% dari lemak jenuh, 10%
dari lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal). Kolesterol
makanan dibatasi maksimal 300 mg/hari.
4. Kebutuhan Karbohidrat 60 -70% dari kebutuhan energi total.
Penggunaan gula murni tidak diperbolehkan, bila kadar gula darah sudah terkendali
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5 % dari kebutuhan energi total.
5. Serat dianjurkan 25 gr / hari.
6. Menggunakan bahan makanan yang mempunyai indeks glikemik rendah.
7. Kebutuhan kalori disesuaikan dengan keadaan metabolik, umur, berat badan,
dan aktivitas tubuhserta jumlah kalori disesuaikan dengan kesanggupan tubuh dalam
menggunakannya.

D. Macam diet dan indikasi pemberian untuk diet Diabetes Melitus

Sebagai pedoman dipakai 8 macam diet Diabetes Melitus

Macam diit Kalori Protein Lemak Hidrat arang


I 1100 50 g 30 g 160 g
II 1300 55 g 35 g 195 g
III 1500 60 g 40 g 225 g
IV 1700 65 g 45 g 260 g
V 1900 70 g 50 g 300 g
VI 2100 80 g 55 g 325 g
VII 2300 85 g 65 g 350 g
VIII 2500 90 g 65 g 390 g

Diit I s/d III :diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk.

Diit IV s/d V :diberikan kepada penderita yang mempunyai berat badan normal.

Diit VI s/d VIII :diberikan kepada penderita kurus,diabetes remaja (juvenile diabetes) atau

diabetes dengan komplikasi


E. Penggolongan Bahan Makanan

Untuk memudahkan perhitungan ,makanan dibagai dalam 7 golongan bahan makanan


dalam tiap golongan mempunyai nilai gizi kurang lebih sama.Jumlah tiap bahan makanan itu
dinamakan satu penukar .

Nilai Gizi 7 Golongan Bahan Makanan Penukar


(Dalam satuan penukar)
Golongan bahan Kalori Protein Lemak Hidrat arang
makanan
1. Nasi atau 175 4g - 40 g
penukar
2. Daging 95 10 g 6g -
atau
penukar
3. Tempe atau 80 6g 3g 8g
penukar
4. Sayuran - - - -
atau
penukar A
Sayuran 50 3g - 10 g
atau penukar B
5. Buah atau 40 - - 10 g
penukar
6. Susu atau 130 7g 7g 9g
penukar
7. Minyak 45 - 5g -
atau
penukar

.(Sumber:Penuntun Diit,1996)

Dengan menggunakan penggolongan serta satuan penukar tersebut maka kedelapan


standar diet dapat disusun seperti berikut:

No. Golongan bahan Standar Diet


Makanan
I II III IV V VI VII VIII
1 Nasi atau penukar 2 3 31/2 41/2 51/2 6 61/2 71/2
2 Daging atau 21/2 21/2 21/2 21/2 21/2 3 3 3
penukar
3 Tempe atau 2 2 3 3 3 3 3 3
penukar
4  Sayuran S S S S S S S S
atau
penukar A
 Sayuran 2 2 2 2 2 2 2 2
atau
penukar B

5 Buah atau penukar 4 4 4 4 4 4 4 4


6 Susu atau penukar - - - - - - 1 1
7 Minyak atau 2 3 3 4 5 6 6 6
penukar

Pembagian Makanan Sehari Menurut Waktu Makan


(dalam satuan penukar)
Pukul Golongan Bahan Standar Diit
makanan I II III IV V VI VII VIII
07.00  Nasi atau ½ 1 1 1 1
1/2
1 1/2
1 1/2
11/2
penukar ½ ½ 1 1
 Daging ½ ½ ½ 1
atau
penukar
 Tempe atau - 1 1 1
S - 1 1 1
penukar
- S S S
 Sayuran S S S S
atau -

penukar A - - -
Sayuran - - - -
Atau 1 1 1
penukar B 1 1 1 1
 Minyak
atau
penukar
10.00 Buah atau penukar 1 1 1 1 1 1 1 1
Susu atau penukar - - - - - - 1 1

13.00  Nasi atau 1 1 11/2 2 2 21/2 3 3


penukar 1 1 1 1 1 1 1 1
 Daging
atau
penukar 1 1 1 1 1 1 1 1
 Tempe atau
penukar
S S S S S S S S
 Sayuran
atau
1 1 1 1 1 1 1 1
penukar A
Sayuran Atau 1 1 1 2 2 3 3 3
penukar B
 Minyak
atau
penukar
19.00  Nasi atau 11/2 1 1 11/2 2 2 2 3
penukar
 Daging 1 1 1 1 1 1 1 1
atau
penukar
1 1 1 1 1 1 1 1
 Tempe atau
penukar
 Sayuran S S S S S S S S
atau
penukar A 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran Atau
penukar B 1 1 1 1 2 2 2 2
 Minyak
atau
penukar
21.00 Buah atau penukar 1 1 1 1 1 1 1 1

(Sumber:Penuntut Diit:1996)

Contoh pembagian makanan sehari


Diit DM III

Kalori 1500
Protein 60 g
Lemak 40 g
Hidrat arang 225 g

Pagi

1 p nasi Roti tawar 4 ptg


½ p nasi Telur ½ btr
1 p tempe Keju kacang tanah 1 sdm
S sayuranA Tomat Sekehendak
1 p minyak Margarin ½ sdm

Pukul 10.00

1 p buah Papaya 1 ptg sedang

Siang

1 1/2p nasi Nasi 1 gls


1 p daging Daging 1 ptg sedang
1 p tempe Tempe 2 ptg sedang
S sayuran A Kol Sekehendak
Tauge Sekehendak
1 p sayuran B Bayam ½ gls
Kacang panjang ½ gls
1 p buah Nenas 1/6 bh sedang
1 p minyak Minyak ½ sdm

Sore

1 p nasi Kentang 2 bj sedang


1 p daging Daging 1 ptg sedang
1 p tempe Tahu 1bj sedang
S sayuran A Ketimun Sekehendak
Slada Sekehendak
1 p sayuran B Buncis ½ gls
Wortel ½ gls
1 p buah Pepaya 1 ptg sedang
1 p minyak Minyak ½ sdm

Pukul 21.00

1 p buah Pisang 1 bh sedang

Contoh menu

Pagi Siang Sore


Roti isi keju kacang tanah Nasi Kentang ongklok
Daging bumbu bali Daging bistik
Telur rebus Pecal Tahu tim
Lalap tomat Ca sawi Stup buncis+wortel
Nenas Selada+tomat
Pepaya

Pukul 10.00 Pukul 21.00


Pepaya Pisang

F. Bahan Makanan Yang Baik Diberikan Untuk Diet Diabetes Melitus

Bahan Makanan Dianjurkan Dibatasi Dilarang


SUMBER Semua sumber
KARBOHIDRAT karbohidrat
dibatasi: nasi, bubur,
roti,
mie, kentang,
singkong, ubi,
sagu, gandum, pasta,
jagung,
talas, havermout,
sereal,
ketan, makaroni
SUMBER Ayam tanpa kulit, hewani tinggi lemak Keju, abon, dendeng,
PROTEIN ikan, telur jenuh susu
HEWANI rendah kolesterol atau (kornet, sosis, sarden, full cream
putih otak,
telur, daging tidak jeroan, kuning telur)
berlemak
SUMBER tempe, tahu, kacang
PROTEIN NABATI hijau,
kacang merah, kacang
tanah,
kacang kedelai
SAYURAN Sayur tinggi serat: bayam, buncis, daun
kangkung, melinjo, labu siam,
daun kacang, oyong, daun
ketimun, singkong, daun k
tomat, labu air, etela,
kembang kol, jagung muda, kapri,
lobak, sawi, selada, kacang
seledri, panjang, pare, wortel,
teron daun
katuk
BUAH-BUAHAN jeruk, apel, pepaya, nanas, anggur, Buah-buahan yang
jambu air, mangga, manis
salak, belimbing (se sirsak, pisang, dan diawetkan:
suai alpukat, sawo, durian,
kebutuhan) semangka, nangka nangka, alpukat,
masak kurma,
manisan buah.
MINUMAN Minumanyang
mengandung alkohol,
susu kental manis,
soft
drink, es krim, y
oghurt,
susu
LAIN-LAIN makanan yang Gula pasir, gula mer
digoreng dan ah,
yang menggunakan gula batu, madu
santan Makanan/ minuman
kental, kecap, saus tir yang
am manis: cake, kue-kue
manis, dodol, tarcis,
sirup,
selai manis, c oklat,
permen, tape,
mayonaise,
(Sumber:Kementrian RI,2011)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Diabetes melitus adalah suatu keadaan didapatkan peningkatan kadar gula darah yang
kronik sebagai akibat dari gangguan pada metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein karena
kekurangan hormone insulin. Masalah utama pada penderita DM ialah terjadinya komplikasi,
khususnya komplikasi DM kronik yang merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian
penderita DM (Surkesda, 2008). DM adalah suatu sindrom kronik gangguan metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak akibat ketidakcukupan sekresi insulin atau resistensi insulin pada
jaringan yang dituju (Dorland, 2005).

DM adalah penyakit metabolik (kebanyakan herediter) sebagai akibat dari kurangnya


insulin efektif (DM Tipe 2) atau insulin absolut (DM Tipe 1) di dalam tubuh. Pada DM terdapat
tanda-tanda hiperglikemi dan glukosuria, dapat disertai dengan atau tidaknya gejala klinik akut
seperti poliuri, polidipsi, penurunan berat badan, ataupun gejala kronik seperti gangguan primer
pada metabolisme karbohidrat dan sekunder pada metabolisme lemak dan protein
(Tjokroprawiro, 2007).

Penderita DM mengalami gangguan metabolisme dari distribusi gula oleh tubuh sehingga
tubuh tidak bisa memproduksi insulin secara efektif, akibatnya terjadi kelebihan glukosa di
dalam darah (80-110 mg/dl) yang akan menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang
tertahan dalam darah tersebut melimpah ke sistem urin (Wijayakusuma, 2004).

 Patofisiologi
a). DM Tipe 1 ( DMT 1 = Diabetes Mellitus Tergantung Insulin )

DMT 1 merupakan DM yang tergantung insulin. Pada DMT 1 kelainan terletak pada sel beta
yang bisa idiopatik atau imunologik. Pankreas tidak mampu mensintesis dan mensekresi insulin
dalam kuantitas dan atau kualitas yang cukup, bahkan kadang-kadang tidak ada sekresi insulin
sama sekali. Jadi pada kasus ini terdapat kekurangan insulin secara absolut (Tjokroprawiro,
2007).

Pada DMT 1 biasanya reseptor insulin di jaringan perifer kuantitas dan kualitasnya cukup atau
normal ( jumlah reseptor insulin DMT 1 antara 30.000-35.000 ) jumlah reseptor insulin pada
orang normal ± 35.000. sedang pada DM dengan obesitas ± 20.000 reseptor insulin
(Tjokroprawiro, 2007).

DMT 1, biasanya terdiagnosa sejak usia kanak-kanak. Pada DMT 1 tubuh penderita hanya
sedikit menghasilkan insulin atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan insulin, oleh karena itu
untuk bertahan hidup penderita harus mendapat suntikan insulin setiap harinya.

DMT1 tanpa pengaturan harian, pada kondisi darurat dapat terjadi (Riskesdas, 2007). 16

b). DM Tipe 2 ( Diabetes Mellitus Tidak Tergantung Insulin =DMT 2) DMT 2 adalah DM tidak
tergantung insulin. Pada tipe ini, pada awalnya kelainan terletak pada jaringan perifer (resistensi
insulin) dan kemudian disusul dengan disfungsi sel beta pankreas (defek sekresi insulin), yaitu
sebagai berikut : (Tjokroprawiro, 2007)

1. Sekresi insulin oleh pankreas mungkin cukup atau kurang, sehingga glukosa yang sudah
diabsorbsi masuk ke dalam darah tetapi jumlah insulin yang efektif belum memadai.
2. Jumlah reseptor di jaringan perifer kurang (antara 20.000-30.000) pada obesitas jumlah
reseptor bahkan hanya 20.000.
3. Kadang-kadang jumlah reseptor cukup, tetapi kualitas reseptor jelek, sehingga kerja insulin
tidak efektif (insulin binding atau afinitas atau sensitifitas insulin terganggu).
4. Terdapat kelainan di pasca reseptor sehingga proses glikolisis intraselluler terganggu.
5. Adanya kelainan campuran diantara nomor 1,2,3 dan 4.

DM tipe 2 ini Biasanya terjadi di usia dewasa. Kebanyakan orang tidak menyadari telah
menderita dibetes tipe 2, walaupun keadaannya sudah menjadi sangat serius. Diabetes tipe 2
sudah menjadi umum di Indonesia, dan angkanya terus bertambah akibat gaya hidup yang tidak
sehat, kegemukan dan malas berolahraga (Riskesdas, 2007).

B.Rumusan Masalah

1. Apa Tujuan Diet Diabetes Melitus?

2. Apa saja syarat Diet Diabetes Melitus?

3. Apa saja macam macam dan indikasi Diabetes Miletus?


4. Bagaimana pengelolaan bahan makanan pada diet diabetes mellitus?

5. Apa saja bahan makanan yang baik diberikan untuk diet diabetes mellitus?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui Tujuan Diet Diabetes Melitus?

2.Untuk mengetahui syarat Diet Diabetes Melitus?

3.Untuk mengetahui macam macam dan indikasi Diabetes Miletus?

4.Untuk mengetahui pengelolaan bahan makanan pada diet diabetes mellitus?

5.Untuk mengetahui bahan makanan yang baik diberikanuntuk diet diabetes mellitus?

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes melitus atau kencing manis adalah penyakit gangguan metabolisme gula darah yang
disebabkan oleh kekurangan hormoninsulin sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah
dengan segala akibatnya.

B.Tujuan diet Diabetes Melitus


• Memberikan makanan sesuai kebutuhan
• Mempertahankan kadar gula darah sampai normal/mendekati normal
• Mempertahankan berat badan menjadi normal
• Mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah yang dapat menyebabkan pingsan
• Mengurangi/ mencegah komplikasi

C.Syarat diet Diabetes Melitus


• Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolism basal
sebesar 25-30 kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk aktivitas fisik dan keadaan khusus,
misalnya kehamilan atau lakatasi dan adanya komplikasi.
• Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan energitotal.
• Kebutuhan lemak 20-25% dari kebutuhan energy total ( <10% dari lemak jenuh, 10% dari
lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal). Kolesterol makanan dibatasi
maksimal 300 mg/hari.
• Kebutuhan Karbohidrat 60 -70% dari kebutuhan energi total.
• Penggunaan gula murni tidak diperbolehkan, bila kadar gula darah sudah terkendali
diperbolehkan mengkonsumsi gula murni sampai 5 % dari kebutuhan energi total.
• Serat dianjurkan 25 gr / hari.

D.Macam diet dan indikasi pemberian untuk diet Diabetes Melitus

Sebagai pedoman dipakai 8 macam diet Diabetes Melitus

Macam Diet Kalori Protein Lemak Hidrat arang


g g g
I 1100 50 30 160
II 1300 55 35 195
III 1500 60 40 225
IV 1700 65 45 260
V 1900 70 50 300
VI 2100 80 55 325
VII 2300 85 65 350
VIII 2500 90 65 390
Diit I s/d III :diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk.

Diit IV s/d V :diberikan kepada penderita yang mempunyai berat badan normal.

Diit VI s/d VIII :diberikan kepada penderita kurus,diabetes remaja (juvenile diabetes) atau

diabetes dengan komplikasi

(Sumber:Penuntun Diit,1996)

E.Penggolongan Bahan Makanan

Untuk memudahkan perhitungan ,makanan dibagai dalam 7 golongan bahan makanan


dalam tiap golongan mempunyai nilai gizi kurang lebih sama.Jumlah tiap bahan makanan itu
dinamakan satu penukar .

Nilai Gizi 7 Golongan Bahan Makanan Penukar


(Dalam satuan penukar)
Golongan bahan Kalori Protein Lemak Hidrat Arang
Makanan
g g g
Nasi atau penukar 175 4 - 40
Daging atau 95 10 6 -
penukar
Tempe atau 80 6 3 -
penukar
Sayuran - - - -
atau
penukar A
 Sayuran 50 3 - 10
atau
penukar B
Buah atau 40 - - 10
penukar
Susu atau penukar 130 7 7 9
Minyak atau 45 - 5 -
penukar
.(Sumber:Penuntun Diit,1996)

Dengan menggunakan penggolongan serta satuan penukar tersebut maka kedelapan


standar diet dapat disusun seperti berikut:

No. Golongan bahan Standar Diet


Makanan
I II III IV V VI VII VIII
1 Nasi atau penukar 2 3 31/2 41/2 51/2 6 61/2 71/2
2 Daging atau 21/2 21/2 21/2 21/2 21/2 3 3 3
penukar
3 Tempe atau 2 2 3 3 3 3 3 3
penukar
4  Sayuran S S S S S S S S
atau
penukar A
 Sayuran 2 2 2 2 2 2 2 2
atau
penukar B

5 Buah atau penukar 4 4 4 4 4 4 4 4


6 Susu atau penukar - - - - - - 1 1
7 Minyak atau 2 3 3 4 5 6 6 6
penukar

(Sumber:Penuntun Diit,1996)

Pembagian Makanan Sehari Menurut Waktu Makan


(dalam satuan penukar)
Pukul Golongan Bahan Standar Diit
makanan I II III IV V VI VII VIII
07.00  Nasi atau 1/2 1 1 1 11/2 11/2 11/2 11/2
penukar ½ ½ 1 1
 Daging ½ ½ ½ 1
atau
penukar
- 1 1 1
 Tempe atau S - 1 1 1
penukar - S S S
 Sayuran - S S S S
atau
penukar A - - -
Sayuran - - - -
Atau 1 1 1
penukar B 1 1 1 1
 Minyak
atau
penukar
10.00 Buah atau penukar 1 1 1 1 1 1 1 1
Susu atau penukar - - - - - - 1 1

13.00  Nasi atau 1 1 11/2 2 2 21/2 3 3


penukar
 Daging 1 1 1 1 1 1 1 1
atau
penukar
1 1 1 1 1 1 1 1
 Tempe atau
penukar
 Sayuran S S S S S S S S
atau
penukar A 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran Atau
penukar B 1 1 1 2 2 3 3 3
 Minyak
atau
penukar
19.00  Nasi atau 11/2 1 1 11/2 2 2 2 3
penukar
 Daging 1 1 1 1 1 1 1 1
atau
penukar
1 1 1 1 1 1 1 1
 Tempe atau
penukar
 Sayuran S S S S S S S S
atau
penukar A 1 1 1 1 1 1 1 1
Sayuran Atau
penukar B 1 1 1 1 2 2 2 2
 Minyak
atau
penukar
21.00 Buah atau penukar 1 1 1 1 1 1 1 1

(Sumber:Penuntut Diit:1996)

Contoh Pembagian makan sehari


Pagi Siang Malam

roti putih Nasi Nasi


dengan Semur daging Pepes ikan
Selai kacang Tempe goreng Cah tahu
Telur rebus Pecel Tumis kangkung
Lalap daun Jeruk Apel
slada/Tomat
Jam 10.00 Jam 16.00 Jam 21.00
(Selingan) (Selingan) (Selingan)
Apel Puding pepaya Crackers tawar
atau buah

(Sumber:Kementrian RI,2011)

F.Bahan makanan yang baik diberikan untuk diet diabetes mellitus

Bahan Makanan Dianjurkan Dibatasi Dilarang


SUMBER Semua sumber
KARBOHIDRAT karbohidrat
dibatasi: nasi, bubur,
roti,
mie, kentang,
singkong, ubi,
sagu, gandum, pasta,
jagung,
talas, havermout,
sereal,
ketan, makaroni
SUMBER Ayam tanpa kulit, hewani tinggi lemak Keju, abon, dendeng,
PROTEIN ikan, telur jenuh susu
HEWANI rendah kolesterol atau (kornet, sosis, sarden, full cream
putih otak,
telur, daging tidak jeroan, kuning telur)
berlemak
SUMBER tempe, tahu, kacang
PROTEIN NABATI hijau,
kacang merah, kacang
tanah,
kacang kedelai
SAYURAN Sayur tinggi serat: bayam, buncis, daun
kangkung, melinjo, labu siam,
daun kacang, oyong, daun
ketimun, singkong, daun k
tomat, labu air, etela,
kembang kol, jagung muda, kapri,
lobak, sawi, selada, kacang
seledri, panjang, pare, wortel,
teron daun
katuk
BUAH-BUAHAN jeruk, apel, pepaya, nanas, anggur, Buah-buahan yang
jambu air, mangga, manis
salak, belimbing (se sirsak, pisang, dan diawetkan:
suai alpukat, sawo, durian,
kebutuhan) semangka, nangka nangka, alpukat,
masak kurma,
manisan buah.
MINUMAN Minumanyang
mengandung alkohol,
susu kental manis,
soft
drink, es krim, y
oghurt,
susu
LAIN-LAIN makanan yang Gula pasir, gula mer
digoreng dan ah,
yang menggunakan gula batu, madu
santan Makanan/ minuman
kental, kecap, saus tir yang
am manis: cake, kue-kue
manis, dodol, tarcis,
sirup,
selai manis, c oklat,
permen, tape,
mayonaise,
(Sumber:Kementrian RI,2011)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk penderita penyakit diabetes mellitus pada prinsipnya harus melakukan


pengaturan makan dengan mengurangi karbohidrat kompleks. Makanan pokok yang banyak
mengandung serat seperti ubi sangat dianjurkan dibandingkan dengan nasi dan kentang. Diet
bagi penderita diabetes harus dikonsultasikan dengan dokter untuk mengatur jumlah, jadwal,
dan jenisnya. Jumlah kalori mesti pas sesuai kebutuhan, tak lebih atau kurang. Jadwal harus
dibuat tiga kali makan utama dan tiga kali makan antara dalam selang waktu tiga jam.
Penderita harus membatasi makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi kolesterol.
Makanan yang dianjurkan adalah sayur dan buah yang kurang manis, seperti apel, pepaya,
tomat, kedondong, salak, dan pisang.

B. Saran
Pengaturan pola makan pada penderita Diabetes Melitus sangatlah penting dan
membutuhkan kesabaran baik dari penderita DM sendiri, maupun dari perawat itu sendiri.
Setelah membaca dan mediskusikan makalah ini diharapkan mahasiswa sebagai calon
perawat dapat mengaplikasikan dalam profesinya, agar seluruh konsep dan pembahasan dari
makalah dapat bejalan sesuai dengan tujuan penulisan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arjatmo Tjokronegoro. 2002. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Cet 2. Jakarta: FKUI.

Dr. Andry Hartono,SpGK. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Edisi 2: EGC

Ikram, Ainal. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I Edisi
ketiga. Jakarta: FKUI

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: RinekaCipta

Penata laksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Edisi ke-2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Penuntun Diit. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

R.S Dr. Cipto Mangunkusumo, Bagian Gizi dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 1986
Waspadji, S. (2009). Diabetes melitus, penyulit kronik dan pencegahannya. Dalam Soegondo et al (Ed.).

https://pandidikan.blogspot.com/2016/05/diabetes-mellitus-dm.html (20 April 2019 8:50)

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Brosur-Diet-Diabetes-Melitus.pdf(20 April
2019 8:44)

https://pandidikan.blogspot.com/2016/05/diabetes-mellitus-dm.html (20 April 2019 8:50)

Anda mungkin juga menyukai