Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA PROFESIONAL DI KLINIK

DAN KOMUNITAS : CLMHN


Dibuat untuk memenuhi tugas perkulihan “Keperawatan Psikiatri”

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Ns. Atih Rahayuningsih, M.Kep., Sp.Kep.J

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4

1. Ratih Nofriani 2211316001


2. Priska Sari 2211316005
3. Lidia Warni 2211316011
4. Septri Annisa Azmi 2211316014
5. Fitri Amalia 2211316017
6. Faradizka Mimanda 2211316019
7. Miftahul Rahmi 2211316024
8. Delsy Junita 2211316032

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2023

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu
Dr.Ns. Atih Rahayuningsih, M.Kep., Sp.Kep.J selaku dosen yang membimbing mata kuliah
Keperawatan Psikiatri. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Pengertian CLMHN................................................................................................................4
B. Konsep CLMHN......................................................................................................................4
C. Peran Perawat CLMHN..........................................................................................................6
D. Alasan Utama Diperlukan CLMHN.......................................................................................6
E. Fungsi CLMHN.......................................................................................................................7
F. Kolaborasi Dalam Tim Kesehatan.........................................................................................7
G. Komponen Kolaborasi.............................................................................................................7
H. Praktik Pengelolaan Ruang Rawat CLMHN.........................................................................9
I. Hasil Pelayanan CLMHN Yang Diharapkan........................................................................9
J. Pelatihan CLMHN...................................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada tahun 70-an, pelayanan keperawatan kesehatan jiwa meluas dari yang
Tadinya “psychiatric and mental health nursing” ditambah dengan “psychosocial
Nursing”, dengan menerapkan asuhan keperawatan psikososial pada klien sakit fisik Di
rumah sakit umum. Di Indonesia pada era di rumah sakit umum. Di Indonesia pada era
tersebut tersebut ada banyak rumah sakit umum ada banyak rumah sakit umum Yang
mempunyai unit pelayanan psikiatri, namun belum tampak pelayanan Psikososial bagi
klien sakit fisik.

Pelayanan Pelayanan Consultation Liaison Mental Health Nursing  Nursing


(CLMHN) belum berkembang dengan baik dan memerlukan upaya agar Klien sakit fisik
mendapatkan pelayanan yang holistik khususnya perawatan Psikososial. Psychiatric
Psychiatric and mental liaison liaison nurse  adalah perawat yang memberikan
Konsultasi kesehatan jiwa pada klien sakit fisik dengan melakukan asesmen dan
Tindakan baik kepada klien maupun kepada keluarga (Frisch & Frisch , 2006). Seluruh
perawat memberikan asuhan keperawatan secara holistik artinya bukan Hanya kepada
diagnosis fisik saja tetapi juga diagnosis psikososial atau masalah Kesehatan jiwa klien.
Asuhan keperawatan difokuskan kepada masalah biologis, Pikiran, emosi, psikologis,
spiritual, sosial dan lingkungan lingkungan klien. Asuhan Keperawatan yang diberikan
dengan pendekatan consultation liaison mental health Nursing berfokus pada diagnosis
keperawatan yang berkaitan dengan diagnosis Medis (anxietas dan depresi) yaitu
ansietas, gangguan citra tubuh, harga diri rendah Situasional, keputusasaan dan
ketidakberdayaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu CLMHN?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui mengetahui CLMHN.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian CLMHN
Consultation Liaison Mental Health Nursing (CLMHN) merupakan Pemberian
pelayanan kesehatan mental pada seting non spesialis (rumah sakit umum dan
komunitas). Fokus utama dari CLMHN ini adalah untuk Meningkatkan kesehatan mental
(Sehat mental ,Masalah psikososial). Klien yang memiliki penyakit fisik mengalami
masalah psikososial yang akan menghambat proses kesembuhannya. Hal ini patut
menjadi perhatian bagi perawat yang bekerja di rumah sakit umum untuk melakukan
asuhan keperawatan secara holistic. Penatalaksanaan proses asuhan keperawatan
yang berlangsung secara terus menerus dan holistik selama klien dirawat di
rumah sakit umum dapat dilakukan dengan menggunakan manajemen pelayanan
keperawatan jiwa di rumah sakit umum yang terintegrasi dengan konsep
Consultation Liaison Mental Health Nursing (CLMHN).
Liaison Nurse merupakan perawat dengan keahlian (spesialisasi) di bidang
keperawatan jiwa yang memfokuskan perawatan pada klien yang dirawat di rumah
sakit umum. Liaison nurse bekerja sama dengan perawat ruangan dan tenaga
kesehatan lain dalam merawat klien. Asuhan keperawatan yang dilakukan oleh Liaison
nurse menggunakan konsep Stres Adaptasi Stuart. Klien yang dirawat di rumah
sakit umum melakukan adaptasi atau berespon terhadap stresor presipitasi yang
dihadapi. Respon terhadap stresor menunjukkan tanda dan gejala masalah psikososial.
Kemampuan untuk beradaptasi klien dipengaruhi oleh kondisi masa lalu klien (stresor
predisposisi) sebelum mengalami stresor presipitasi dan kemampuan yang
dimiliki oleh klien untuk melakukan pemecahan masalah (sumber koping). Kedua
hal ini menentukan usaha untuk memecahkan masalah yang dipakai oleh klien
(Stuart, 2009).

B. Konsep CLMHN
Pada tahun 70-an, pelayanan keperawatan kesehatan jiwa meluas dari yang
tadinya “psychiatric and mental health nursing” ditambah dengan “psychosocial
nursing”, dengan menerapkan asuhan keperawatan psikososial pada klien sakit fisik di

4
rumah sakit umum. Di Indonesia pada era tersebut ada banyak rumah sakit umum yang
mempunyai unit pelayanan psikiatri, namun belum tampak pelayanan psikososial bagi
klien sakit fisik. Pelayanan Consultation Liaison Mental Health Nursing (CLMHN)
belum berkembang dengan baik dan memerlukan upaya agar klien sakit fisik
mendapatkan pelayanan yang holistik khususnya perawatan psikososial.
Keperawatan Kesehatan Jiwa (psychiatric mental health nursing) merupakan area
praktik keperawatan yang khusus yang berkomitmen meningkatkan kesehatan jiwa
melalui asesmen, diagnosis dan treatment terhadap respons manusia terhadap masalah
kesehatan jiwa dan gangguan jiwa (Stuart, 2009). Asuhan keperawatan kesehatan jiwa
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat pada keadaan sehat,
risiko dan gangguan jiwa dengan melakukan promosi kesehatan jiwa, pencegahan dan
treatment sepanjang daur kehidupan. (APNA, 2013). Domain keperawatan kesehatan
jiwa kontemporer terdiri dari asuhan keperawatan (direct care) kepada klien dalam
konteks keluarga, komunikasi (communication) yang terapeutik dalam memberikan
asuhan, manajemen (management) pelayanan keperawatan secara terus menerus dan
berfokus pada klien, pengajaran (teaching) kepada klien, keluarga, kelompok masyarakat
yang peduli dan masyarakat secara keseluruhan sehingga lingkungan menjadi kondusif,
koordinasi (coordinating) secara lintas sektor sehingga seluruhnya tertata dengan baik,
delegasi (delegating) untuk mencapai pelayanan yang berkesinambungan dan kolaborasi
(collaborating) antara semua tim kesehatan yang memberikan pelayanan (Stuart, 2009).
Untuk mewujudkannya semua domain itu, maka perlu program yang sistematis dan
berkesinambungan.
Di Indonesia, semua pendidikan perawat mempunyai kurikulum untuk
memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan jiwa di rumah sakit jiwa, pelayanan
keperawatan jiwa di masyarakat dan pelayanan aspek psikososial pada klien sakit fisik di
rumah sakit umum dan masyarakat.
Pelayanan keperawatan jiwa di masyarakat yang dikenal dengan Community
Mental Health Nursing (CMHN) telah dimulai melalui praktik mahasiswa sejak 1985,
dan dikembangkan lebih lengkap bersama tim keperawatan (perawat rumah sakit jiwa
dan dosen keperawatan jiwa di JABODETABEK) pada tahun 2005 dan dilakukan
ujicobadi Aceh dengan bantuan WHO, ADB, CBM, USAID bekerjasama dengan dinas
kesehatan propinsi, dinas kesehatan kabupaten/ kota, puskesmas dan masyarakat.
Pelayanan keperawatan kesehatan jiwa bagi klien sakit fisik telah dimulai melalui
praktik mahasiswa keperawatan sejak 1985, kemudian mulai dikembangkan melalui

5
pelatihan CLMHN pada beberapa rumah sakit umum sejak 2005. Semuanya ini dapat
dilaksanakan sejalan dengan dibukanya pendidikan perawat spesialis jiwa pada tahun
2005 di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan sampai saat ini telah
meluluskan sebanyak 70 orang, dengan kemampuan melakukan manajemen dan asuhan
keperawatan di rumah sakit jiwa (MPKP), rumah sakit umum (CLMHN) dan masyarakat
(MPKP) dengan melakukan tindakan keperawatan jiwa spesialis.
Psychiatric and mental liaison nurse adalah perawat yang memberikan konsultasi
kesehatan jiwa pada klien sakit fisik dengan melakukan asesmen dan tindakan baik
kepada klien maupun kepada keluarga. Seyogyanya seluruh perawat memberikan asuhan
keperawatan secara holistik artinya bukan hanya kepada diagnosis fisik saja tetapi juga
diagnosis psikososial atau masalah kesehatan jiwa klien. Asuhan keperawatan
difokuskan kepada masalah biologis, pikiran, emosi, psikologis, spiritual, sosial dan
lingkungan klien. Asuhan keperawatan yang diberikan dengan pendekatan consultation
liaison mental health nursing berfokus pada diagnosis keperawatan yang berkaitan
dengan diagnosis medis (anxietas dan depresi) yaitu ansietas, gangguan citra tubuh,
harga diri rendah situasional, keputusasaan dan ketidakberdayaan (Keliat, B. A., Daulima
& Farida, 2007). Standar asuhan keperawatan generalis dan terapi modalitas keperawatan
jiwa telah dikembangkan untuk menyelesaikan diagnosis keperawatan yang sering
ditemukan pada klien sakit fisik yang dirawat di rumah sakit umum.
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang terbanyak, terlama dan yang pertama
melakukan kontak dengan klien sehingga mempunyai kesempatan memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dialami klien. Jika seluruh
interaksi perawat dengan klien memberi kesan positif maka tenaga perawat dapat
berkontribusi dengan baik dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya
di rumah sakit umum. Pendekatan CLMHN merupakan salah satu pilihan untuk
mewujudkannya.

C. Peran Perawat CLMHN


1. Memberikan tindakan jangka pendek: asuhan keperawatan psikososial khusus
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tim kesehatan non jiwa

6
D. Alasan Utama Diperlukan CLMHN
Pelayanan Liaison berkontribusi sebagai upaya preventif masalah gangguan jiwa.
Individu yang mengalami masalah kesehatan fisik akan mempengaruhi kesehatan mental.
Faktanya: kebutuhan mental kurang menjadi perhatian bagi perawat di unit pelayanan
umum, dimana hal terbsebut dapat mempengaruhi Tingkat kepuasan klien dan keluarga.

E. Fungsi CLMHN
1. Memberikan konsultasi terkait kesehatan mental
2. Memberikan asuhan keperawatan terkait masalah fisik

F. Kolaborasi Dalam Tim Kesehatan

Mental Non mental


Health
Health Perawat

farmasi-
dokter
lab
klien

keluarga psikolog

G. Komponen Kolaborasi
1. Berbagi tanggung jawab pada berbagai aspek yang berbeda namun tetap pada satu
pendekatan pada pasien/ klien
2. Sharing ketrampilan dan pengetahuan profesional demi keuntungan pasien/ klien
3. Mengintegrasikan pengetahuan dalam penanganan klien dipandang dari berbagai
dasar pengetahuan setiap anggota kelompok professional
4. Melaksanakan riset bersama

7
mental health
clinical
nursing care
Consultation
Professional
education organizational
sistemik
Liaison research

supervision

support

Edukasi: Psikososial aspek, Managemen masalah. Program training tenaga


keperawatan secara regular, Pendidikan tentang Anxietas & Depresi
Riset:
Hasil asuhan keperawatan yang dilakukan
Direct : terapi
Indirect : consultasi, edukasi dan supervise
Consultasi
a. Pembagian
Clinical consultation
- Fokus pada kesehatan mental klien
- Asuhan keperawatan yang diberikan pada klien
Organisational consultation
- Isue professional
- Faktor sistemik: lingkungan. Keluarga, kelompok, masyarakat
b. Komponen
- Pengkajian kesehatan mental
- Treatment psikologis
- Pemberian Umpan balik

8
H. Praktik Pengelolaan Ruang Rawat CLMHN
1. Kemampuan Softskill
a. Kemampuan Perawat
b. Asuhan keperawatan fisik dan psikososial
c. Kolaborasi dan Rujukan
d. Pelatihan
e. Aplikasi
2. Komponen Hardware
a. Ruang
b. Alat
c. Kebijakan Administratif/ Pembiayaan
d. Fasilitas Penunjang Ruangan

I. Hasil Pelayanan CLMHN Yang Diharapkan


1. Menurunkan Ketergantungan pasien
2. Menurunkan ALOS
3. Meningkatkan Kepuasan
4. Meningkatkan Continuity Care

J. Pelatihan CLMHN
Pelatihan CLMHN direncanakan untuk seluruh karyawan rumah sakit umum dan
untuk perawat rumah sakit umum. Kemampuan yang direncanakan bagi seluruh
karyawan (termasuk perawat) adalah sikap caring, pelayanan prima dan komunikasi yang
efektif dan terapeutik sedangkan untuk perawat ditambah pelatihan asuhan keperawatan
psikososial. Pelatihan ini telah dilaksanakan diberbagai rumah sakit umum di Indonesia
namun belum merupakan program wajib bagi rumah sakit umum.
Pemberdayaan keluarga yang berperan sebagai pelaku rawat diperlukan untuk
mencapai self care pada saat klien pulang, namun keluarga sering mengalami ansietas
khususnya penyakit akut dan atau kronik seperti stroke, untuk itu keluargapun
merupakan target asuhan keperawatan agar mempunyai ketahanan dan kekuatan merawat
klien. pada keluarga klien stroke dengan memberikan psikoedukasi keluarga, maka
ditemukan ansietas keluarga menurun secara bermakna (Nurbani, Keliat, &
Nasution.2009).

9
10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psychiatric  Psychiatric and mental liaison liaison nurse  adalah perawat yang
memberikan Konsultasi kesehatan jiwa pada klien sakit fisik dengan melakukan asesmen
dan Tindakan baik kepada klien maupun kepada keluarga (Frisch & Frisch , 2006).
Seyogyanya seluruh perawat memberikan asuhan keperawatan secara holistik Artinya
bukan hanya kepada diagnosis fisik saja tetapi juga diagnosis psikososial Atau masalah
kesehatan jiwa klien. Asuhan keperawatan difokuskan kepada Masalah biologis, pikiran,
masalah biologis, pikiran, emosi, psikologis, spiri emosi, psikologis, spiritual, sosial dan
lingkungan tual, sosial dan lingkungan klien.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca lebih mengetahui tentang
CLMHN, dapat menerapkannya dalam memberikan asuhan Keperawatan tepat dan
benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

APNA (2013). About Psychiatric-Mental Health Nurses (PMHNs). Diunduh dari


http://www.apna.org/i4a/pages/index.cfm?pageid=3292#1.

Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN Basic. Jakarta:


EGC.

Keliat, B.A , 2012. Kontribusi Keperawatan Kesehatan Jiwa. Diakses dari


www.budiannakeliat.com

Stuart. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing (9th edition). St Louis: Mosby.

Wahyu Rochdiat M, Budi Anna Keliat, Ice Yulia W. 2016. Efektifitas Terapi Kognitif Dan
Logoterapi Dalam Asuhan Keperawatan Klien Hdr Situasional Dan
Ketidakberdayaan Melalui Pendekatan Konsep Stres Adaptasi Stuart Di Rsup
Persahabatan Jakarta. Vol XI Nomor 1 Januari 2016 : Jurnal Medika Respati.
https://docplayer.info/42076227-Vol-xi-nomor-1-januari-jurnal-medika-respati-
issn.html

12

Anda mungkin juga menyukai