Anda di halaman 1dari 10

Analisis Peran Perawat Komunitas

Di Puskesmas Gamping 1

Di Susun Oleh Kelompok 3A:

1. Siti Itsnina Saptaningrum (20160320016)


2. Muhammad Rais Shiddiq (20160320017)
3. Muhammad Khairul Mizan Fatoni (20160320019)
4. Hesti Sustiwi (20160320020)
5. Bertha Tesma Wulandari (20160320021)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Analisis Peran Perawat Komunitas di Puskesmas
Gamping 1”.

Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Blok Komunitas.
Pada kesempatan ini pula penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua teman yang
telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan, maka segala kritik dan saran membangun dari para pembaca sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 13 Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………………… i

Kata Pengantar ………………………………………………………………...……… ii

Daftar Isi …………………………………………………………………………...…. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………….…. 1
1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………………………….… 1
1.3. Tujuan …………………………………………………………………………..….. 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Gambaran Umum Peran Perawat Komunitas pada Berbagai Level Pendidikan …... 2

2.2. Hasil Observasi dan Wawancara di Lapangan Terkait Peran dan Tugas Perawat
Komunitas di Berbagai Level ………………………………..…………………………. 2

2.3. Hasil Analisis dan Diskusi yang Disesuaikan dengan Teori ………….…………… 4

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan …………………………….………………………………………….. 6
3.2. Saran ……………………………………………..………………………………… 6

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………. 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit.
Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat melalui kolaborasi dengan sistem
klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tangggung jawabnya.
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan
menuntut perawat saat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan skil tentang
keperawatan. Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang, dimana perawat berperan
lebih luas dalam peningkatan kesehatan serta pencegahan penyakit di masyarakat. Hal ini
tentunya juga berlaku pada semua perawat baik perawat ahli madya, ners, maupun ners
spesialis. Maka dari itu, penulis menyusun makalah ini guna membahas dan menganalisis
peran perawat di berbagai bidang tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana peran perawat komunitas pada berbagai level pendidikan?
2. Bagaimana hasil observasi dan wawancara di lapangan terkait peran dan tugas
perawat komunitas di berbagai level?
3. Bagaimana hasil analisis dan diskusi yang disesuaikan dengan teori?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran perawat komunitas pada berbagai level pendidikan
2. Untuk mengetahui hasil observasi dan wawancara di lapangan terkait peran dan tugas
perawat komunitas di berbagai level
3. Untuk mengetahui hasil analisis dan diskusi yang disesuaikan dengan teori

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Umum Peran Perawat Komunitas pada Berbagai Level Pendidikan
Secara umum, peran dan fungsi perawat kesehatan komunitas di berbagai level
pendidikan yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan, serta pelaksana konseling
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang merupakan
bagian dari ruang lingkup promosi kesehatan.
 Perawat Ahli Madya : mampu menguasai sains keperawatan dasar; melakukan
asuhan keperawatan yang telah direncanakan secara terampil dalam upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk memenuhi kebutuhan bio-
psiko-sosio-spiritual secara holistik dan berdasarkan pada standar asuhan
keperawatan, standar prosedur operasional; memperhatikan keselamatan pasien,
rasa aman dan nyaman; mampu bekerjasama dengan tim keperawatan.
 Ners mampu menguasai sains keperawatan lanjut; mengelola asuhan
keperawatan secara terampil dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif untuk memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual secara holistik
dan berdasarkan pada standar asuhan keperawatan serta standar prosedur
operasional; memperhatikan keselamatan pasien, rasa aman dan nyaman;
menggunakan hasil riset; Mampu bekerjasama dengan tim keperawatan maupun
dengan tim kesehatan lain.
 Ners Spesialis mampu menguasai sains keperawatan lanjut; mengelola asuhan
keperawatan secara terampil dan inovatif dalam upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif untuk memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual secara
holistic dan berdasarkan pada standar asuhan keperawatan serta standar prosedur
operasional; memperhatikan keselamatan pasien, rasa aman dan nyaman;
melakukan riset berbasis bukti klinik dalam menjawab permasalahan sains,
teknologi dalam bidang spesialisasinya; mampu bekerja sama dengan tim
keperawatan lain (Perawat Peneliti/doctoral keperawatan) dan berkolaborasi
dengan tim kesehatan lain.

2
 Ners Manajer mampu menerapkan konsep, prinsip, teori manajemen dalam
proses pelayanan keperawatan dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
keperawatan, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengerakan
dan pengendalian sumber-sumber dalam organisasi dalam meningkatkan efisiensi
dan efektifiatas kerja. Ners Manajer berperan dalam pengelolaan pelayanan
keperawatan yang mencakup level bawah (Front line manager), level tengah
(Midle Manager), dan level puncak (Top Manager)

2.2. Hasil Observasi dan Wawancara di Lapangan Terkait Peran dan Tugas Perawat
Komunitas di Berbagai Level
Ketika melakukan kunjungan ke Puskesmas Gamping 1 di Gamping, Yogyakarta,
kami melakukan interview dengan dua orang perawat dari level pendidikan yang berbeda.
Mereka berasal dari lulusan S1 Keperawatan dan D3 Keperawatan. Kami tidak
menemukan perawat lulusan S2 di Puskesmas Gamping 1, sebab pihak puskesmas
mengatakan biasanya mereka akan bekerja sebagai tenaga pendidik.

Data wawancara
Tempat field trip : Puskesmas Gamping 1, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Nama perawat S1 : Ibu Rini
Nama Perawat D3 : Ibu Mala

Dari hasil wawancara, Ners Rini dan Ners Malabertugas di Poli Umum, sesekali di
Pustu (Puskesmas Pembantu). Beliau juga mengatakan bahwa di Puskesmas Gamping 1
tidak ada perbedaan peranan dalam bertugas antara perawat lulusan S1 dengan lulusan
D3. Ners Rini mengetahui bahwasanya perbedaan level pendidikan ini seharusnya
menunjukkan peranan yang signifikan dari kualitas pengetahuan perawat S1 yang tentu
saja telah diberikan pendidikan yang lebih baik terkait dengan sebab musabab (pathway)
suatu penyakit yang dialami seseorang. Namun, dikarenakan Puskesmas Gamping 1
hanya memiliki 7 orang perawat (2 orang dari S1 dan 5 orang dari D3), hal ini
menyebabkan terbatasnya tenaga pelayan kesehatandisini. Maka dari itu, semua perawat
akan bekerja dalam area dan tingkatan yang sama untuk memberikan pelayanan
keperawatan bagi masyarakat yang berobat. Ners Mala mengatakan bahwa mereka sama-
sama bisa melakukan tindakan seperti memberi obat, memeriksa tekanan darah, member

3
pendidikan kesehatan, mengisi rekam medis pasien di puskesmas, sesuai dengan standar
SOP yang telah diatur. Baik Ners Rini atau Ners Mala akan membuat asuhan keperawatan
sesuai dengan masalah pasien yang ditangani oleh masing-masing.
Puskesmas Gamping 1 juga selalu melakukan kegiatan Posyandu Lansia dan Balita
rutin sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Ners Rini selalu mengikuti kegiatan
posyandu ini. Beliau pernah berperan melakukan pemeriksaan BB, TB, dan tekanan darah
(meja 2), memberikan penyuluhan (meja 4), serta melakukan tindakan seperti member
obat atau menyuntik (meja 5). Ibu Rini juga pernah mengikuti program dari puskesmas
seperti memberi penyuluhan terkait TB, melakukan skrining kesehatan di SLTA YPKK
yang dilakukan dari Head to Toe.
Ners Rini dalam 28 tahun pengalamannya bekerja dan Ners Mala yang baru 1 tahun
bergabung di Puskesmas Gamping 1 mengatakan bahwa menjadi perawat itu
menyenangkan, karena bisa membantu sesama. Apalagi sekarang mereka bekerja di area
Primary Health Care (puskesmas) lebih memacu semangat untuk membantu masyarakat
di komunitas dengan berbagai masalah kesehatan. Terkait dengan KAK yang dialami,
Ners Rini dan Ners Mala paham bahwa hal tersebut tergantung tiap-tiap individu, dan
wajar saja apabila pernah mengalami KAK sebab banyak faktor yang menjadi penyebab.
Namun,Ners Rini mengatakan bahwa beliau sendiri sebagai perawat yang bekerja di area
Primary Health Care sangat patuh pada APD seperti memakai masker dan sarung tangan
ketika menangani pasien TB-MDR (TB-Multidrug Resistant) atau saat melayani pasien di
komunitas yang rentan terkena communicable disease.

2.3. Hasil Analisis dan Diskusi yang Disesuaikan dengan Teori


Dari hasil analisis peranan perawat tersebut diatas, pelayanan yang mereka berikan
sesuai dengan peran perawat komunitas secara umum. Perawat di Puskesmas Gamping 1
selalu memberikan penyuluhan terkait dengan masalah kesehatan yang dialami pasien.
Hal itu juga kami observasi saat berada di ruangan Poli Umum, ketika seorang perawat
D3 tengah berdiskusi dengan seorang ibu yang mengalami masalah nyeri kepala akibat
Hipertensi, disana perawat tersebut memberikan penkes tentang menjaga makan dan pola
tidur yang teratur.
Selain memberikan penyuluhan kesehatan, mereka juga melakukan skrining ke
sekolah-sekolah sebagai salah satu upaya preventif sekunder bagi pelajar-pelajar di
Yogyakarta untuk mengidentifikasi kesehatan psikis maupun fisik, serta perilaku

4
menjaga kebersihan dan kebiasaan hidup sehat. Sikap perawat di komunitas ini apabila
kami kaitkan dengan teori di ilmu keperawatan, sangat sesuai dengan teori Caring dari
Jean Watson, yaitu bekerja dengan penuh kepedulian pada masyarakat dan memberikan
pelayanan kesehatan secara totalitas terhadap klien tersebut.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil observasi dan interview yang kami lakukan tersebut, kami dapat menarik
kesimpulan, bahwa sebetulnya perawat dari berbagai level pendidikan apapun harus
memiliki kompetensi yang baik meliputi skill, pengetahuan, dan strategi komunikasi
untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan pasien dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang dialami. Selain itu, kerja sama yang baik antara perawat S1 atau D3
sangat diperlukan untuk memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal untuk
komunitas baik di Primary Health Care atau sebagai perawat komunitas yang aktif
melakukan promosi kesehatan bagi masyarakat.

3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat mengetahui dan memahami peran dan fungsi perawat komunitas serta diharapkan
semua perawat di berbagai level dapat terus meningkatkan pengetahuannya untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ferry ; Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1.
Jakarta : Cv Sagung Seto

Anda mungkin juga menyukai