Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN ETIKA DENGAN PROFESI

Mata Kuliah : Etika Keperawatan


Dosen Pengampu : Rohayati, S.Kep., M.Kes.

Disusun Oleh :
Egi Amanda Liesti (2014401052) Riska Oktaviani (2014401085)
Fifi Nanda Sari (2014401059) Rivan Mirando (2014401086)
Henisa Wahyuni (2014401060) Rizki Hanafi Munazir (2014401087)
Hikmatin Nuzuliah (2014401061) Rola Sintia Putri (2014401089)
Ika Wadif Azizah S. (2014401062) Tara Pebri Dinanti (2014401093)
Marva Afriza Fadiyanti (2014401068) Viola Tantri Agustin (2014401095)
Nike Romadhona (2014401072)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing.


Atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada Kedua orang
tua yang selalu memberi semangat serta rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis berharap dengan
membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai “Hubungan Perawat dan Profesi”

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandar Lampung, 01 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I (PENDAHULUAN)
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II (TINJAUAN TEORI)


2.1. Definisi Keperawatan ............................................................................. 3
2.2. Peran Perawat ......................................................................................... 3
2.3. Fungsi Perawat ....................................................................................... 4
2.4. Fungsi dan Kompetensi Perawat ............................................................ 4
2.5. Hak dan Kewajiban Perawat .................................................................. 6
2.6. Tanggung Jawab Utama Perawat ........................................................... 8

BAB III (ISI)


3.1. Perawat dan Profesi Keperawatan .......................................................... 9
3.2. Hubungan Kerja Perawat dengan Profesi Terkait Lainnya .................... 9
3.3. Upaya untuk Mencegah Konflik ............................................................ 11
3.4. Konflik Etia Antara Perawat, Klien dan Dokter .................................... 11
3.5. Profil Perawat Yang Diharapkan Masyarakat ........................................ 12

BAB IV (PENUTUP)
4.1. Kesimpulan ............................................................................................ 13
4.2. Saran....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan pengetahuan dan tekhnologi di bidang kesehatan berkelompok
terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Elayanan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tanaga perawatan profesional dalam melaksanakan tugasny dapat
bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.
Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien / klien
baik secara individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan memandang
manusia secara bio psikososial spiritual yang komprehensif. Sebagai tenaga yang
profesional dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin
terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung jawab secara moral.
Perawat sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya
kesejahteraan fisik, material dan mental spiritual untuk makhluk insan dalam
wilayah Republik Indonesia, selalu berpedoman pada sumber asalnya, yaitu
kebutuhan pelayanan keperawatan masyarakat Indonesia.
Warga keperawatan di Indonesia menyadari bahwa kebutuhan perawatan
bersifat universal bagi klien (individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat). Oleh
karena itu, pelayanan yang diberikan oleh perawat selalu berdasarkan pada cita-cita
yang luhur, niat yag murni untuk keselamatan dan kesejahteraan umat manusia,
tanpa membedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran
politik dan agama yang dianut, serta kedudukan sosial.
Dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan kepada klien, cakupan
tanggung jawab Indonesia adalah meningkatkan derajat kesehatan, mencegah
terjadinya penyakit, mengurangi dan menghilangkan penderitaan serta memulihkan
kesehatan dilaksanakan atas dasar pelayanan yang paripurna.
Dalam melaksanakan tugas profesional yang berdaya guna dan berhasil guna,
para perawat mampu serta ikhlas memberikan pelayanan yang bermutu dengan
memelihara dan meningkatkan integritas pribadi yang luhur dengan ilmu dan

1
keterampilan yang memenuhi standar serta dengan kesadaran bahwa pelayanan
yang memenuhi bagian dari upaya kesehatan secara menyeluruh.
Akhirnya di dalam makalah ini akan menjelaskan tentang hubungan antara
perawat dengan profesi lain yang terkait.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Keperawatan.
1.2.2 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara perawat dengan profesi
lain
2. Untuk memberi informasi tentang peran perawat terhadap profesi lain
3. Untuk memberi pengetahuan tentang tanggung jawab perawat terhadap
perannya
4. Untuk menjelaskan bagaimana kerja sama perawat dengan profesi lain
untuk mencapai tujuannya.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Keperawatan


• Martha Roger (1970)
Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan
terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
perawatan, dan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.
• Dorothea Orem, 1971
Perawatan ialah pelayanan yang bersifat manusiawi yang berfokus pada pemenuhan
kebutuhan manusia untuk merawat diri, kesembuhan dari penyakit atau cedera, dan
penanggulangan komplikasinya sehingga dapat menunjang kehidupan.
• Callista Roy (1976)
Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada praktik
keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan, yang ditujukan untuk memberikan
pelayanan kepada klien.
• Henderson (1978)
Perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat maupun sakit untuk
menggunakan kekuatan, keinginan, dan pengetahuan yang dimilikinya sehingga
individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh dari
penyakit, atau meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan
menolong individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain
dalam waktu secepat mungkin.

2.2 Peran Perawat


Peran Perawat (Lokakarya Nasional 1983)
1. Pelaksana pelayanan keperawatan
2. Pengelola pelayanan keperawatan dan institusi Pendidikan
3. Pendidik dalam keperawatan
4. Peneliti dan pengembang keperawatan

3
Peran Perawat (CHS 1989)
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang terhadap orang lain
(dalam hal ini adalah perawat) untuk berproses dalam sistem sebagai berikut :
1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Pembela pasien
3. Pendidik tenaga perawat dan masyarakat
4. Koordinator dalam pelayanan pasien
5. Kolaborator dalam membina kerja sama dengan profesi lain dan sejawat
6. Konsultan/penasihat pada tenaga kerja dan klien
7. Pembaharu sistem, metodologi, dan sikap

2.3 Fungsi Perawat


Fungsi adalah pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.
Tujuh Fungsi Perawat (Phaneuf 1972)
1. Melaksanakan instruksi dokter (fungsi dependen)
2. Observasi gejala dan respons pasien yang berhubungan dengan penyakit dan
penyebabnya
3. Memantau pasien, menyusun, dan memperbaiki rencana keperawatan
secara terus-menerus berdasarkan pada kondisi dan kemampuan pasien
4. Supervisi semua pihak yang ikut terlibat dalam perawatan pasien
5. Mencatat dan melaporkan keadaan pasien
6. Melaksanakan prosedur dan teknik keperawatan
7. Memberikan pengarahan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesehatan
fisik dan mental

2.4 Fungsi dan Komptensi Perawat (Lokakarya Nasional Keperawatan 1983)


No. Fungsi Kompetensi
1 Mengkaji kebutuhan pasien/klien, • Mengumpulkan data
keluarga, kelompok masyarakat akan • Menganalisis dan menginterprestasikan
layanan keperawatan, serta sumber- data dalam rangka mengidentifikasi
sumber yang tersedia dan potensial kebutuhan keperawatan pasien/klien
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

4
termasuk sumber-sumber yang tersedia
dan potensial (diagnosa keperawatan).
2. Merencanakan tindakan dan tujuan • Mengembangkan rencana tindakan
asuhan keperawatan sesuai dengan keperawatan untuk individu, keluarga,
keadaan pasien/klien. kelompok dan masyarakat berdasarkan
diagnosis keperawatan dan kebutuhan.
3. Melaksanakan rencana keperawatan • Menggunakan dan menerapkan konsep
yang mencakup upaya peningkatan serta prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial
kesehatan, pencegahan penyakit, budaya dan ilmu biomedik dasar dalam
penyembuhan,pemulihan,pemeliharaan melaksanakan asuhan keperawatan
kesehatan, dan termasuk pelayanan kepada individu, keluarga dan
pasien/klien dalam keadaan terminal. masyarakat.
4. Mengevaluasi hasil asuhan • Menentukan kriteria yang dapat diukur
keperawatan dalam menilai rencana keperawatan
• Menilai tingkat pencapaian tujuan
berdasarkan kriteria
• Mengidentifikasi perubahan-perubahan
yang perlu diadakan dalam rencana
keperawatan
• Mengevaluasi data tentang masalah
pasien/klien
5. Mendokumentasikan proses • Mencatat data proses keperawatan
keperawatan secara sistematis
• Menggunakan catatan pasien/klien
dalam memantau kualitas asuhan
keperawatan
6. Bekerjasama dengan profesi lain yang • Berperan serta dalam pelayanan
terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan individu, keluarga, kelompok
kesehatan kepada pasien/klien, dan masyarakat sebagai bagian dari tim
keluarga, kelompok, dan masyarakat kesehatan

5
• Menciptakan komunikasi yang efektif,
baik dalam tim keperawatan, maupun
dengan anggota tim kesehatan lainnya
• Menyesuaikan diri dengan keadaan
konflik peran dan kesulitan lingkungan,
agar pelayanan kesehatan yang diberikan
dapat efektif.

2.5 Hak dan Kewajiban Perawat


• Hak Perawat
1. Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya
2. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan
spesialisasi sesuai dengan latar belakang pendidikannya
3. Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien/klien yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan, serta standar dan kode etik profesi
4. Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien/klien
atau keluarganya tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasannya
terhadap pelayanan yang diberikan
5. Perawat berhak untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan
perkembangan IPTEK dalam bidang keperawatan/kesehatan secara terus-
menerus
6. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi
pelayanan maupun oleh pasien/klien
7. Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja
yang dpat menimbulkan bahaya fisik maupun stres emosional
8. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan
kebijaksanaan pelayanan kesehatan
9. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan oleh pasien/klien dan /atau keluarganya serta tenaga
kesehatan lainnya

6
10. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik
melalui anjuran atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau kode
etik keperawatan atau peraturan perundang-undangan lainnya
11. Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak
dari jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan
yang berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan
12. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karir
sesuai dengan bidang profesinya

• Kewajiban Perawat
1. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan
2. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai
dengan standar profesi dan batas-batas kegunaannya
3. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien/klien
4. Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga kesehatan
lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, bila
yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya sendiri
5. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
berhubungan dengan keluarganya, sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan atau standar profesi yang ada
6. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-
masing sepanjang tidak mengganggu pasien yang lain
7. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan
terkait lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan
kepada pasien/klien
8. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien dan atau keluarganya
sesuai dengan batas kemampuannya
9. Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai
dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan pasien/klien

7
10. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat
dan berkesinambungan
11. Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau
kesehatan secara terus-menerus
12. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan
sesuai dengan batas-batas kewenangannya
13. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
klien/pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang
14. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian
yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja

2.6 Tanggung Jawab Utama Perawat


Tanggung jawab perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah timbulnya
penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan. Untuk
melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :
a. Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah sama
b. Pelaksanaan praktik keperawatan dititikberatkan pada pengharagaan
terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia
c. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan/atau keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, perawat mengikutsertakan
kelompok dan instansi terkait.

8
BAB III
ISI

3.1 Perawat dan Profesi Keperawatan


Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar
praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif
dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan
secara profesional. Perawat, sebagai anggota organisasi profesi, berpartisipasi
dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi
pelaksanaan praktik keperawatan.

3.2 Hubungan Kerja Perawat dengan Profesi Lain yang Terkait


Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa
berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantaranya adalah dokter,
ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga rontgen dan sebagainya.
Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi dituntut untuk mempertahankan
kode etik profesi masing-masing. Kelancaran tugas masing-masing profesi
tergantung dari ketaatannya dalam menjalankan dan mempertahakan kode etik
profesinya.
Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, maka hubungan kerja sama
akan dapat terjalin dengan baik. Walaupun pada pelaksanaannya sering juga terjadi
konflik-konflik etis.
Hubungan perawat dan dokter telah seiring dengan perkembangan kedua
profesi ini, tetapi tidak terlepas dari sejarah, yaitu berkaitan dengan sifat disiplin
ilmu/pendidikan, latar belakang personal, dan lain-lain.
Bila dilihat dari sudut sejarah, bidang kedokteran telah dikembangkan lama
sebelum bidang keperawatan.
Kedokteran dan keperawatan walaupun kedua disiplin ilmu ini sama-sama
berfokus pada manusia, pathernalistik, yang mencerminkan figur seseorang Bapak,
Pemimpin dan pembuat keputusan. Sedangkan keperawatan lebih bersifat

9
mothernalistic, yang mencerminkan figus ibu (mother instinct) dalam memberikan
asuhan, kasih sayang dan bantuan.
Perkembangan ilmu keperawatan saat ini maju pesat, terlihat dari berbagai
perkembangan teori dan konsep dalam sikap dan pandangan terhadap keperawatan
serta pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan pandangan tentang keperawatan
sebagai pelayanan profesional, mendorong berkembangnya dan dimanfaatkannya
ilmu keperawatan, yaitu pemberian pelayanan berdasarkan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan dengan menggunakan pendekatan penyelesaian masalah
serta berdasarkan kepada etika dan etiket keperawatan.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien serta hubungan dengan
dokter, dikenal beberapa peran perawat, yaitu peran mandiri merupakan peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh perawat secara mandiri, kemudian perawat delegatif
perawat dalam melaksanakan program kesehatan yang pertanggung jawabannya
dipegang oleh dokter, misal dalam pemberian obat-obatan didelegasikan tugas
dokter kepada perawat dan peran kolaborasi merupakan peran perawat dalam
mengatasi permasalahan secara team work dengan tim kesehatan.
Dalam pelaksanaannya, apabila setiap profesi telah dapat saling menghargai,
menghormati, hubungan kerja sama akan dapat terjalin dengan baik walaupun pada
pelaksanaannya sering terjadi konflik etis.
Contoh 1 : Seorang ahli bedah, kepala staf pembedahan, mengunjungi unit
keperawatan rumah sakit di suatu petang untuk membahas pembedahan klien pada
keesokan harinya. Perawat mencium bau alkohol dalam napas ahli bedah tersebut
dan pembicaraan ahli bedah tersebut sambung-menyambung serta langkahnya tidak
seimbang.
Pertanyaan : Apakah perawat melaporkan hal ini atau mengabaikannya ?
Contoh 2 : Seorang dokter merawat klien lansia di bagian rawat jangka
panjang. Peraturan di bagian tersebut menyebutkan , “setiap klien harus dikunjungi
oleh dokternya paling sedikit 30 hari dan kunjungan tersebut didokumentasikan
pada catatan klien.”
Langkah-langkah dalam penyelesaian konflik di atas adalah :
1. Mengakui adanya konflik

10
2. Mengidentifikasi konflik
3. Mendengarkan semua pandangan
4. Mengeksplorasi cara mengatasi konflik
5. Mencapai kesepakatan solusi
6. Menjadwalkan tindak lanjut, mengkaji wewenang yang jelas

3.3 Upaya untuk Mencegah Konflik


1. Uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang jelas
2. Komunikasi vertikal dan horizontal
3. Adanya mekanisme penyampaian keluhan
4. Keterbukaan
5. Keadilan
6. Pengamatan atau pemantauan gairah kerja
7. Keikutsertaan semua tim kesehatan dalam mengambil keputusan
8. Bimbingan dan penyuluhan

3.4 Konflik Etis Antara Perawat, Klien dan Dokter


Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tindakan mandiri perawat
profesional melalui kerja sama yang bersifat kolaboratif, baik dengan klien maupun
tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan holistik sesuai
wewenang tanggung jawabnya (CSH, 1992). Oleh karena itu, dalam melaksanakan
tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan profesi lain.
Profesi lain tersebut diantaranya adalah dokter, ahli gizi, tenaga laboratorium,
tenaga rontgen, dan sebagainya.
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap profesi dituntut untuk mempertahankan
kode etik profesi masing-masing. Tergantung dari ketaatannya dalam menjalankan
serta mempertahankan kode etik profesinya. Bila setiap profesi telah dapat saling
menghargai, hubungan kerja sama akan terjalin dengan baik, walaupun pada
pelaksanannya sering juga terjadi konflik etis antara perawat, klien dan dokter.

11
3.5 Profil Perawat yang Diharapkan oleh Masyarakat
Untuk masa-masa mendatang, dengan ditetapkannya dasar pendidikan
keperawatan jenjang perguruan tinggi, perawat diharapkan dapat melaksanakan
tugas-tugas keperawatan dengan lebih profesional. Pada umumnya, masyarakat,
terutama pasien yang sedang dirawat, sangat mengharapkan perawatnya
berpenampilan ideal baik fisik maupun mentalnya.
Penampilan perawat yang diharapkan (Hj. Nila Ismani, SKM, 2000) adalah
sebagai berikut :
1. Sehat dengan postur tubuh yang ideal sehingga dapat memberikan pertolongan
dengan baik
2. Pakaian seragam yang digunakan bersih, rapi, dan sesuai ukuran tubuh sehingga
tidak terlalu sempit atau tidak terlalu longgar
3. Dandanannya sederhana, tidak menyolok atau berlebihan
4. Anggun dan murah senyum
5. Ramah dan sopan santun
6. Memberi perhatian pada pasien
7. Jujur dan selalu menepati janjinya
8. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan bertanggung gugat atas
akibat yang mungkin terjadi
9. Dapat bekerja sama baik dengan pasien dan keluarganya serta dengan teman
sejawat serta teman sekerjanya
10. Tugas dalam bertindak sesuai dengan pengetahuan dan kebijakan serta
pertimbangan yang matang
11. Bekerja dengan menggunakan sarana dan fasilitas yang ada secara efektif dan
efisien
12. Sabar, penuh perhatian, dan percaya diri
13. Menguasai ilmu pengetahan, ketrampilan, dan sikap profesional keperawatan

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bahwa dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa
kolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantarnya adalah dokter, ahli
gizi, tenaga laboratorium, tenaga rontgen dan sebagainya. Sehingga dalam
menjalankan tugasnya setiap profesi dituntut untuk mempertahankan kode etik
profesi masing-masing. Kelancaran tugas masing-masing profesi tergantung dari
ketaatan dalam menjalankan dan mempertahankan kode etik profesi.
Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, hubungan kerja sama akan
terjalin dengan baik, walaupun pada pelaksanaannya sering juga terjadi konflik etis
antara perawat, klien dan dokter.

4.2 Saran
• Kerjasama antara perawat dengan profesi lain harus seiring dan sejalan
dengan kemajuan teknologi
• Diharapkan dengan adanya kerjasama antara perawat dengan profesi lain
tujuan dapat terlaksana dengan baik
• Perawat dengan profesi lain harus mampu bekerja dan menjalankan
tugasnya sesuai dengan fungsi dan perannya
• Sebaiknya perawat dengan profesi lain mampu bertanggung jawab
terhadap tugas yang diembannya

13
DAFTAR PUSTAKA

Ali H, Zaidin, 1999. “Dasar-dasar Keperawatan Profesional”. Widya Medika:


Jakarta
Ismani Hj, Nila, SKM. 2001. “Etika Keperawatan”. Widya Medika : Jakarta
Suhaemi, Dra. Hj. Mimin Emi, 2003. “ Etika Keperawatan Aplikasi Pada
Praktik”. EGC: Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai