Disusun Oleh :
Egi Amanda Liesti (2014401052) Riska Oktaviani (2014401085)
Fifi Nanda Sari (2014401059) Rivan Mirando (2014401086)
Henisa Wahyuni (2014401060) Rizki Hanafi Munazir (2014401087)
Hikmatin Nuzuliah (2014401061) Rola Sintia Putri (2014401089)
Ika Wadif Azizah S. (2014401062) Tara Pebri Dinanti (2014401093)
Marva Afriza Fadiyanti (2014401068) Viola Tantri Agustin (2014401095)
Nike Romadhona (2014401072)
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN)
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB IV (PENUTUP)
4.1. Kesimpulan ............................................................................................ 13
4.2. Saran....................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
keterampilan yang memenuhi standar serta dengan kesadaran bahwa pelayanan
yang memenuhi bagian dari upaya kesehatan secara menyeluruh.
Akhirnya di dalam makalah ini akan menjelaskan tentang hubungan antara
perawat dengan profesi lain yang terkait.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Keperawatan.
1.2.2 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara perawat dengan profesi
lain
2. Untuk memberi informasi tentang peran perawat terhadap profesi lain
3. Untuk memberi pengetahuan tentang tanggung jawab perawat terhadap
perannya
4. Untuk menjelaskan bagaimana kerja sama perawat dengan profesi lain
untuk mencapai tujuannya.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
Peran Perawat (CHS 1989)
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang terhadap orang lain
(dalam hal ini adalah perawat) untuk berproses dalam sistem sebagai berikut :
1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Pembela pasien
3. Pendidik tenaga perawat dan masyarakat
4. Koordinator dalam pelayanan pasien
5. Kolaborator dalam membina kerja sama dengan profesi lain dan sejawat
6. Konsultan/penasihat pada tenaga kerja dan klien
7. Pembaharu sistem, metodologi, dan sikap
4
termasuk sumber-sumber yang tersedia
dan potensial (diagnosa keperawatan).
2. Merencanakan tindakan dan tujuan • Mengembangkan rencana tindakan
asuhan keperawatan sesuai dengan keperawatan untuk individu, keluarga,
keadaan pasien/klien. kelompok dan masyarakat berdasarkan
diagnosis keperawatan dan kebutuhan.
3. Melaksanakan rencana keperawatan • Menggunakan dan menerapkan konsep
yang mencakup upaya peningkatan serta prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial
kesehatan, pencegahan penyakit, budaya dan ilmu biomedik dasar dalam
penyembuhan,pemulihan,pemeliharaan melaksanakan asuhan keperawatan
kesehatan, dan termasuk pelayanan kepada individu, keluarga dan
pasien/klien dalam keadaan terminal. masyarakat.
4. Mengevaluasi hasil asuhan • Menentukan kriteria yang dapat diukur
keperawatan dalam menilai rencana keperawatan
• Menilai tingkat pencapaian tujuan
berdasarkan kriteria
• Mengidentifikasi perubahan-perubahan
yang perlu diadakan dalam rencana
keperawatan
• Mengevaluasi data tentang masalah
pasien/klien
5. Mendokumentasikan proses • Mencatat data proses keperawatan
keperawatan secara sistematis
• Menggunakan catatan pasien/klien
dalam memantau kualitas asuhan
keperawatan
6. Bekerjasama dengan profesi lain yang • Berperan serta dalam pelayanan
terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan individu, keluarga, kelompok
kesehatan kepada pasien/klien, dan masyarakat sebagai bagian dari tim
keluarga, kelompok, dan masyarakat kesehatan
5
• Menciptakan komunikasi yang efektif,
baik dalam tim keperawatan, maupun
dengan anggota tim kesehatan lainnya
• Menyesuaikan diri dengan keadaan
konflik peran dan kesulitan lingkungan,
agar pelayanan kesehatan yang diberikan
dapat efektif.
6
10. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik
melalui anjuran atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar profesi atau kode
etik keperawatan atau peraturan perundang-undangan lainnya
11. Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak
dari jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan
yang berlaku di institusi pelayanan yang bersangkutan
12. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karir
sesuai dengan bidang profesinya
• Kewajiban Perawat
1. Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan
2. Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai
dengan standar profesi dan batas-batas kegunaannya
3. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien/klien
4. Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga kesehatan
lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, bila
yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya sendiri
5. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
berhubungan dengan keluarganya, sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan atau standar profesi yang ada
6. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk
menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-
masing sepanjang tidak mengganggu pasien yang lain
7. Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan
terkait lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan
kepada pasien/klien
8. Perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan
keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien dan atau keluarganya
sesuai dengan batas kemampuannya
9. Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai
dengan standar profesi keperawatan demi kepuasan pasien/klien
7
10. Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat
dan berkesinambungan
11. Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau
kesehatan secara terus-menerus
12. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan
sesuai dengan batas-batas kewenangannya
13. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
klien/pasien, kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang
14. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian
yang telah dibuat sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja
8
BAB III
ISI
9
mothernalistic, yang mencerminkan figus ibu (mother instinct) dalam memberikan
asuhan, kasih sayang dan bantuan.
Perkembangan ilmu keperawatan saat ini maju pesat, terlihat dari berbagai
perkembangan teori dan konsep dalam sikap dan pandangan terhadap keperawatan
serta pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan pandangan tentang keperawatan
sebagai pelayanan profesional, mendorong berkembangnya dan dimanfaatkannya
ilmu keperawatan, yaitu pemberian pelayanan berdasarkan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan dengan menggunakan pendekatan penyelesaian masalah
serta berdasarkan kepada etika dan etiket keperawatan.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada klien serta hubungan dengan
dokter, dikenal beberapa peran perawat, yaitu peran mandiri merupakan peran
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh perawat secara mandiri, kemudian perawat delegatif
perawat dalam melaksanakan program kesehatan yang pertanggung jawabannya
dipegang oleh dokter, misal dalam pemberian obat-obatan didelegasikan tugas
dokter kepada perawat dan peran kolaborasi merupakan peran perawat dalam
mengatasi permasalahan secara team work dengan tim kesehatan.
Dalam pelaksanaannya, apabila setiap profesi telah dapat saling menghargai,
menghormati, hubungan kerja sama akan dapat terjalin dengan baik walaupun pada
pelaksanaannya sering terjadi konflik etis.
Contoh 1 : Seorang ahli bedah, kepala staf pembedahan, mengunjungi unit
keperawatan rumah sakit di suatu petang untuk membahas pembedahan klien pada
keesokan harinya. Perawat mencium bau alkohol dalam napas ahli bedah tersebut
dan pembicaraan ahli bedah tersebut sambung-menyambung serta langkahnya tidak
seimbang.
Pertanyaan : Apakah perawat melaporkan hal ini atau mengabaikannya ?
Contoh 2 : Seorang dokter merawat klien lansia di bagian rawat jangka
panjang. Peraturan di bagian tersebut menyebutkan , “setiap klien harus dikunjungi
oleh dokternya paling sedikit 30 hari dan kunjungan tersebut didokumentasikan
pada catatan klien.”
Langkah-langkah dalam penyelesaian konflik di atas adalah :
1. Mengakui adanya konflik
10
2. Mengidentifikasi konflik
3. Mendengarkan semua pandangan
4. Mengeksplorasi cara mengatasi konflik
5. Mencapai kesepakatan solusi
6. Menjadwalkan tindak lanjut, mengkaji wewenang yang jelas
11
3.5 Profil Perawat yang Diharapkan oleh Masyarakat
Untuk masa-masa mendatang, dengan ditetapkannya dasar pendidikan
keperawatan jenjang perguruan tinggi, perawat diharapkan dapat melaksanakan
tugas-tugas keperawatan dengan lebih profesional. Pada umumnya, masyarakat,
terutama pasien yang sedang dirawat, sangat mengharapkan perawatnya
berpenampilan ideal baik fisik maupun mentalnya.
Penampilan perawat yang diharapkan (Hj. Nila Ismani, SKM, 2000) adalah
sebagai berikut :
1. Sehat dengan postur tubuh yang ideal sehingga dapat memberikan pertolongan
dengan baik
2. Pakaian seragam yang digunakan bersih, rapi, dan sesuai ukuran tubuh sehingga
tidak terlalu sempit atau tidak terlalu longgar
3. Dandanannya sederhana, tidak menyolok atau berlebihan
4. Anggun dan murah senyum
5. Ramah dan sopan santun
6. Memberi perhatian pada pasien
7. Jujur dan selalu menepati janjinya
8. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan bertanggung gugat atas
akibat yang mungkin terjadi
9. Dapat bekerja sama baik dengan pasien dan keluarganya serta dengan teman
sejawat serta teman sekerjanya
10. Tugas dalam bertindak sesuai dengan pengetahuan dan kebijakan serta
pertimbangan yang matang
11. Bekerja dengan menggunakan sarana dan fasilitas yang ada secara efektif dan
efisien
12. Sabar, penuh perhatian, dan percaya diri
13. Menguasai ilmu pengetahan, ketrampilan, dan sikap profesional keperawatan
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bahwa dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa
kolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantarnya adalah dokter, ahli
gizi, tenaga laboratorium, tenaga rontgen dan sebagainya. Sehingga dalam
menjalankan tugasnya setiap profesi dituntut untuk mempertahankan kode etik
profesi masing-masing. Kelancaran tugas masing-masing profesi tergantung dari
ketaatan dalam menjalankan dan mempertahankan kode etik profesi.
Bila setiap profesi telah dapat saling menghargai, hubungan kerja sama akan
terjalin dengan baik, walaupun pada pelaksanaannya sering juga terjadi konflik etis
antara perawat, klien dan dokter.
4.2 Saran
• Kerjasama antara perawat dengan profesi lain harus seiring dan sejalan
dengan kemajuan teknologi
• Diharapkan dengan adanya kerjasama antara perawat dengan profesi lain
tujuan dapat terlaksana dengan baik
• Perawat dengan profesi lain harus mampu bekerja dan menjalankan
tugasnya sesuai dengan fungsi dan perannya
• Sebaiknya perawat dengan profesi lain mampu bertanggung jawab
terhadap tugas yang diembannya
13
DAFTAR PUSTAKA
14