Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ETIKA KEPERAWATAN
HUBUNGAN PERAWAT DENGAN PERAWAT

DOSEN PEMBIMBING
Ns. Maulana Arif Murtadho, M.kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 13 :


 Nur Ikhsanul kamil (211104)
 Sinta Nurmala O (211108)
 Shofia Widya L (211113)
 Retno Citra Rohliana (211115)
 Alfionita Indah A (211121)
 Iklil Nabila (211123)
 Syahrul Soetyo P (211137)
 Rini Wulandari (211139)
 Audrey Rama I.W (211140)

INSTITUT TEKNOLOGI,SAINS DAN KESEHATAN


DR.SOEPRAOEN KESDAM V/BRAWIJAYA
D3 KEPERAWATAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-
Nya, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini dengan lancar dan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah etika keperawatan. Selain itu,
Makalah ini dibuat dengan harapan agar menambah wawasan serta keilmuan baru bagi para
pembacanya. Terutama wawasan mengenai penulisan Makalah.

Kami selaku penyusun juga ingin mengucapkan Terima Kasih kepada Dosen Pengampu
mata kuliah etika keperawatan yaitu bapak Ns. Maulana Arif Murtadho, M.kep. yang sudah
membimbing serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga
terselesaikannya Karya Makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang 8 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..iii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………….1
Latar Belakang……………………………………………………………………………..1
Rumusan Masalah …………………………………………………………………………1
Tujuan……………………………………………………………………………………...1
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..
2.1 Pengertian Perawat……………………………………………………………………
2.2 Hubungan Perawat dengan Perawat………………………………………………….
2.3 Konflik Antar Perawat……………………………………………………………….
2.4 Sikap Perawat kepada teman Sejawat……………………………………………….
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………….
Kesimpulan………………………………………………………………………………
Saran……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perawat adalah profesi di bidang kesehatan yang memiliki kemampuan tanggung
jawab dan wewenang dalam melaksanakan dan memberikan perawatan pada klien yang
mengalami masalah kesehataan.
Perawat memiliki kemampuan dan wewenang dalam memberikan asuhan
keperawatan berdasarkan bidang keilmuannya secara professional dalam pelayanan
masyqaarakat secaara holistic kepada individu,keluarga dan masyarakat baik yangv sakit
maupun sehat.
Perawat adalah seseorang yang berperan penting dalam merawat atau memelihara
memebantu dan melindungi seseorang karena sakit,injury,dan proses penuaan (Harlley
1997)
Sebagai anggota profesi keperawatan ,perawat harus dapat bekerja ssama dengan
sesame perawat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan terhadap klien.
Dalam menjalankan tugasnya perawat harus dapat membina hubungan denngaan baik
dengan sesame perawat yang ada di lingkungan tempat kerjanya. Dalam membina
hubungaan tersebut perawat harus mempunyai rasa saling menghargai dan saling
tolerabsu yang tinggi terhadap teman sejawatnya .
1.2 Rumusan masalah
a. Pengertian perawat
b. Mengetahui hubungan perawat dengan perawat
c. Mengetahui konflik antara perawat dan cara mengatasi nya
d. Mengetahui sikap perawat terhadap teman sejawat
1.3 Tujuan
Memenuhi tugas mata kuliah etika keperawatan,mengenbangkan kemampuan menulis
dan berdiskusi ,mengembangkan ilmu pengetahuan tentang keperawatan. Menjadikan
makaalah ini sebagai edukasi mengetahui pentingnya menjalin hubungan antara perawat
dan perawat di tempat kerja nantinya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian perawat


Perawatan abad ke-21 adalah perekat yang menyatukan perjalanan perawatan
kesehatan pasien. Di seluruh pengalaman pasien, dan di mana pun ada seseorang yang
membutuhkan perawatan, perawat bekerja tanpa lelah untuk mengidentifikasi dan
melindungi kebutuhan individu.

Di luar reputasi terhormat untuk belas kasih dan dedikasi, terdapat profesi yang
sangat terspesialisasi, yang terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dari memastikan diagnosis yang paling akurat hingga pendidikan publik yang sedang
berlangsung tentang masalah kesehatan kritis; perawat sangat diperlukan dalam menjaga
kesehatan masyarakat.

Keperawatan dapat digambarkan sebagai seni dan ilmu, hati dan pikiran. Pada
intinya, terletak rasa hormat mendasar terhadap martabat manusia dan intuisi untuk
kebutuhan pasien. Ini didukung oleh pikiran, dalam bentuk pembelajaran inti yang keras.
Karena berbagai spesialisasi dan keterampilan kompleks dalam profesi keperawatan,
setiap perawat akan memiliki kekuatan, gairah, dan keahlian khusus.

2.2 Hubungan perawat dengan perawat

Dalam membina hubungan antaar sesame perawat yang ada dalam tempat kerja
baik dengan lulusan sarjana pendidikan keperawatan maupun diploma keperawatan
(prjrnjangan) diperlukan adanya sikap saling mengharagai dan saling toleransi,sehingga
sesame perawat dapat melakukan pendekatan yang baik dengan perawat lainya.

Sebagai anggota perawat yang perfesional perawat harus dapat bekerja sama
dengaan sesame perawat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
terhadap klien. Dalam menjalankan tugasnya perawat harus dapat membina hubungan
dengan baik dengan teman sejawatnya ,dalam membina hubungan tersebut harus
mempunyai rasa saling menghargai dan saling bertoleransi yang tinggi agar tidak terjadi
sikap saling curiga dan benci.
2.3 Konflik antar perawat

Terjadinya konflik dalam setiap komunitas merupakan sesuatu hal yang tidak
dapat dihindarkan. Hal ini terjadi karena di satu sisi orang-orang yang terlibat dalam
komunitas tersebut mempunyai karakter, tujuan, visi, maupun gaya yang berbeda-
beda.

 Contoh Kasus ‘Konflik antara Perawat dengan Teman sejawat’


Contoh 1 :
Seorang perawat yang melihat perawat lain mencuri obat-obatan dari lemari obat
unit keperawatan. Perawat yang ketahuan tersebut menangis dan menjelaskan bahwa ia
perlu obat tidur agar dapat tidur sepanjang hari selama ketiga anaknya berada di rumah
sepulang sekolah. Ia menggunakannya hanya pada hari2 sebelum ia berangkat jaga
malam. Ia adalah satu2nya yang menopang anak2nya dan membutuhkan pekerjaan.
 Contoh 2 :
A adalah seorang perawat profesional lulusan Poltekkes jurusan keperawatan,
baru saja bertugas di salah satu RS Kabupaten. Di RS tersebut, tenaga keperawatan
sangat terbatas dan pada umumnya tenaga yang ada adalah lulusan sekolah perawat
kesehatan (SPK). Sedangkan lulusan jurusan keperawatan Poltekkes hanya 2 orang.
Kepala bidang Keperawatan RS dijabat oleh lulusan SPK yang sudah 20 tahun bertugas
disana. Kedatangan A cukup membuat para Perawat kurang senang karena A sering
dipanggil oleh Direktur RS ntuk berdiskusi tentang cara meningkatkan mutu asuhan
keperawatan di RS tersebut.
 Berdasarkan ke2 contoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagai anggota
profesi Keperawatan, Perawat harus dapat bekerjasama dengan teman sesama
perawat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Keperawatan terhadap
Klien. Dalam menjelaskan tugasnya, Perawat harus dapat membina hubungan
baik dengan sesama Perawat yang ada di lingkungan tempat kerjanya. Dalam
membina hubungan tersebut, sesama Perawat harus mempunyai tenggang rasa
yang tinggi agar tidak terjadi sikap saling curiga dan benci.

Cara mengatasi konflik antar perawat

1. Akomodasi adalah usaha untuk meredakan pertentangan atau konflik agar


tercapai stabilitas atau cara menyelesaikan suatu konflik atau pertentangan tanpa
mengalahkan atau menghancurkan pihak lawan sehingga pihak lawan tidak
merasa kehilangan kepribadiannya.
Tujuan
Ada beberapa tujuan terjadinya akomodasi, antara lain :

 Mengurangi pertentangan akibat perbedaan paham


 Mencegah terjadinya pertentangan sementara wakktu
 Mewujudkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok  yang
berkonflik akibat dampak psikologis dan budaya
 Memungkinkan terjadinya asimilasi

2. Kerja sama adalah proses sosial yang dilakukan individu untuk memenuhi


kebutuhan manusia. Kerja sama dalam masyarakat akan terjadi jika mengadapi
situasi.

2.4 Sikap perawat terhadap teman sejawat

Perawat dan teman sejawat selalu menunjukkan sikap memupuk rasa perandaan
dengan silih asuh, silih asih, silih asah.
a. Silih asuh artinya sesama perawat diharapkan saling membimbing, menasihati,
menghormati, dan mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan atau
kekeliruan.
b. Silih asih artinya setiap perawat dalam menjalankan tugasnya diharapkan saling
menghargai satu sama lain, saling kasih mengasihi sebagai anggota profesi,
saling bertenggang rasa dan bertoleransi yang tinggi sehingga tidak terpengaruh
oleh hasutan yang dapat membuat sikap saling curiga dan benci.
c. Silih asah artinya perawat yang merasa lebih pandai/tahu dalam hal ilmu
pengetahuan diharapkan membagi ilmu yang dimilikinya kepada rekan sesama
perawat tanpa pamrih.
BAB III
PENUTUP

a. KESIMPULAN

Hubungan perawat dengan perawat Dalam membina hubungan antar sesama


perawat yang ada dalam tempat kerja baik dengan lulusan sarjana pendidikan
keperawatan maupun diploma keperawatan, diperlukan adanya sikap saling menghargai
dan saling bertoleransi,sehingga kita sesama perawat dapat melakukan pendekatan yang
baik dengan perawat lainya.

b. SARAN

Tentunya kami penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai