Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

KELOMPOK II

 Libertinus Bate’e
 Irma Martina Simanjuta
 Nofrin dini gulo
 Ambian Raptama Siregar
 Risda mulianda
 Elsa Afriliani

Mata Kuliah : KDK (Konsep Dasar Keperawatan)

Dosen Pembibing : Dewi F. Silaban, S.Kep.Ners, M.kep

Prodi D-III Keperawatan

Akademi Keperawatan Wirahusada Medan

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa karna hanya dengan Rahmat,
Hidayah, Kasih sayang dan Barokah_Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul”FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERWATAN”.Dalam makalah yang kami
susun ini berisi tentang bagaimana sejarah Falsafah Dan Paradigma Keperawatan dari awal
zaman prasejarah hingga sampai sekarang ini.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini. Baik itu teman seperjuangan terlebih kepada Dosen dan juga
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah yang kami susun ini.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat di gunakan dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belum sempurna, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan makalah selanjutnya.

Medan, 15 Oktober 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGNTAR............................................................................................................1

DAFTAR ISI........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...3

A. Latar Belakang...............................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................3
C. Tujuan Umum................................................................................................................3
D. Tujuan Khusus...............................................................................................................3
E. Manfaat..........................................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI……………………………………………………………….4

1. Filsafat Keperawatan.....................................................................................................4
2. Paradigma Keperawatan………………………………………………………………4

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………..6

A.Falsafah Keperawatan………………………………………………………………6
B.Paradigma Keperawatan………………………………………………………..........7
C. Rentang Sehat…………………………………………………………………...…....9
D. Rentang Sakit…………………………………………………………………...…...10
E. Komponen-komponen perkembangan paradigma Keperawatan………...………11

BAB IV………………………………………………………………………….……....12
SIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………...…....12
A. Simpulan………………………………………………………………………….......12
B.Saran………………………………………………………………………….………12
C. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….........13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktek keperawatan di tentukan dalam standar organisasi profesi dan system


pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang-undangan keperawatan(Nursing Act),
keperawatan hubunganya sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan ke
manusiaan, oleh karena itu berbagai masalah kesehatan actual dan potensial.keperawatan
memandang manusia secara utuh dan unik sehiga praktek keperawatan membutuhkan
penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan objektif pasien/klien.keunikan hubungan perawat dan klien harus
dipelihara interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya. penerimaan dan pengakuan
keperawatan sebagai pelayanan professional di berikan dengan perawat professional sejak
tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di indonesia. disisi lain
keperawatan di indonesia menghadapi tuntutan dan kebutuhan eksternal dan internal yang
semuanya membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh dan nyata keterlibatan berbagai
pihak yang terkait dan berkepentingan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian falsafah keperawatan ?
2. Bagaimana pengertian paradigma keperawatan?
3. Bagaimana komponen dan perkembangan paradigma keperawatan?
C. Tujuan Umum
Untuk mengetahui peran falsafah keperawatan
D. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengertian falsafah keperawatan
2. Untuk mengetahui paradigma keperawatan
3. Untuk mengetahui komponen dan perkembagan paradigma keperawatan
E. Manfaat
1. Sebagai masukan literature dan pengebangan bagi mahasiswa stikes utama abdi husada
tulungangggu
2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang program promosi kesehatan untuk
masyarakat

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan merupakan cara pandang manusia dan keperawatan sebagai
kerangka dasar pelaksanaan perawatan baik kepada orang sehat maupun kepada orang
sakit. falsafah ini memiliki 4 komponen dasar yaitu : manusia, lingkungan, kesehatan dan
keperawatanya.beberapa ahli memiki pendekatan spesifik sesuai dengan hasil kesimpulan
masing-masing terhadap keperawatan, berikut ini contohnya:
1. Jean Watson
Jean Watson memandang manusia sebagai fokus sentral dan keperawatan merupakan
sains yang mengunakan pengetahuan, estetika, kemanusiaan,dan seni sebagai dasar
dalam pengembangan ilmu keperawatan melalui human care dalam hal ini perawat di
tuntut untuk mampu memahami perilaku dan respon dan manusia dalam menghadap
setiap masalah kesehatan baik yang bersifat aktual maupun potensial.
2. Ida Jean Orlando
Orlando mengemukakan konsep disiplin proses keperawatan yang meliputi
komunikasi perawat klien, identifikasi permasalahan yang di temui pada klien dan
falidasi maupun perbaikan orlando lebih menengkankan pada perilaku klien yang
kemudian akan menimbulkan reaksi perawatan yang di munculkan dalam bentuk
tindakan keperawatan,tindakan keperawatan yang di lakukan oleh perawat tersebut
akan mempengaruhi tingkat kesehatan klien baik saat itu juga maupun yang jangka
panjang dimana setelah mendapatkan tindakan klien akan berusaha memenuhi ke
butuhan untuk mengatasi setres yang timbul akibat adanya ketimpangan kebutuhan
dan lingkungan.
3. Calista Roy
Roy membuat simpulan bahwa setiap manusia pasti memiliki suatu potensi untuk
dapat beradaptasi terhadap sitimulus baik internal maupun eksternal yang berbeda
pada berbagai tingkatan usia.
dalam konsep Roy ini perawat di tuntut untuk mampu membuat analisa mengenai
klien dalam hal kebutuhan fisiologi,konsep diri, peran sosial maupu ke seimbangan
antara ke mandirian dan ketergantungan sehingan dapat melihat kemungkinan-
kemungkian yang ada pada klien dan melakukan pengkajian yang lebih spesifik
mengenai akibat yang di timbulkan dan mekanisme adaptasi yang dilakukan klien.
4. Betty Neumann
Neumann memandang manusia merupakan gabungan dari konsep holistik dan
pendekatan sistem terbuka dan fokus keperawatan adalah penurunan setres dengan

4
memperkuat garis dan pertahanan diri Neumann melihat bahwa klien harus dilihat
secara menyeluruh termasuk dengan lingkungannya yang intenal maupun eksternal.
pencegahan sebagai respon terhadap tingkatan reaksi yang di berikan oleh klien
terhadap setressor menjadi perhatian utama dalam teori yang di kemukakan oleh
Neumann.
5. Florence Ninghtingale
Manipilasi dari lingkungan eksternal membantu proses perbaikan atau pergantian dan
kesehatan klien merupakan pokok pikiran Florence Ninghtingale yang memandang
interaksi klien dengan lingkunga sebagai hal yang pokok dalam proses ke perawatan
Ninghtingale perawat sebagai ageng penting dalam memodifikasi lingkungan klien
diluar medikasi tindakan medis lain.dengan melakukan interfensi terhadap lingkugan
sebagai hasil dari opserfasi dan pengumpulan data perawat akan mampu membuat
peningkatan Status kesehatan klien.
6. Hildegard Peplau
menurut Peplau indifidu klien adalah manusia yang memiliki kebutuhan perasaan dan
perawatan hadir sebagai fasilitator baik bagi klien maupun keluarga. dengan kapasitas
profesionalnya perawat harus mampu membangun proses yang sifatnya interpersonal
dan terapeutik sebagai gagasan utama teori peplau, mendampingin asumsi bahwa
setiap indifidu memiliki kebutuhan perasaan.
2. Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatan menurut Gaffar(1997) adalah cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan,memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan dengan demikian paradigma
keperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar dalam melaksanakan praktek
keperawatan yang bersifat profesional.dengan dasar tersebut, sesuatu yang munkin
terjadi dimana dengan dua orang paradigma yang berbeda akan memandang suatu
fenomena dengan cara berbeda sehingan menimbulkan penarikan kesimpulan yang
berbeda pula.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Falsafah Keperawatan
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-
sebab,Azas-azas, Hukum dan sebagainya dari pada segala yang ada dalam alam semesta
ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poewadarminta).
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadikan kerangka dasr dalam praktik keperawatan.
Falsafah keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan
keperawatan mengandung pandangan holistik terhadap manusia yaitu: kebutuhan manusia
bio-psiko-sosial-spritual.kegiatan keperawatan di lakukan dengan pendekatan humanistik,
dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada
klien serta, menjujung tinggi ke adilan bagi sesama manusia.keperawatan bersifat universal
dalam arti tidak membedakan ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etika, agama, aliran
politik dan status sosial ekonomi.
Falsafah keperawatan menurut Roy(Mc quistion, 1995) Adalah Roy memiliki delapan
falsafah, empat berdasarkan falsafah prinsip humanisme dan empat berdasarkan prinsip
falsafah veritivity, falsafah humanisme/ke manusiaan”Mengenali manusia dan sisi
subyektif manusia dan pengalamanya sebagai pusat rasa ingin tahu dan rasa menghargai”.
sehinga ia berpendapat bahwa:
1. Saling berbagi dalam kemampuan untuk berfikir kreatif yang di gunakan untuk
mengetahui masalah yang di hadapi, mencari solusi.
2. Bertingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu, bukan sekedar memenuhi hukum
aksi-Reaksi.
3. Memiliki holism intrisik
4. Berjuang untuk mempertahankan intergritas dan memahami ke butuhan untuk
memiliki hubungan dengan orang lain veritivity. Berarti kebenaran yang bermaksud
mengungkap keyakinan Roy bahwa ada hal benar absolut. ia medefenisikan verivity
sebagai” prinsip almiah manusia yang mempertegas manusia tujuan umum
keberadaan manusia”. Empat falsafah yang berdasarkan prinsip verifity adalah sbb:
 Tujuan eksistensi manusia
 Gabungan dari beberapa tujuan peradaban manusia
 Aktifitas dan kreatifitas untuk kebaikan- kebaikan umum
 Nilai dari arti kehidupan.

6
Bagian integral dari pelayanan kesehatan. keperawatan menganggap klien sebagai partner
aktif, dalam arti perawat selalu bekerja sama dengan klien dalam pemberian asuhan
keperawatan.

B. Paradigma Keperawatan
Banyak ahli yang membahas pengertian paradigma seperti matersman (1970) yang
mendefenisikan paradigma sebagai pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu
cabang ilmu pengetahuan. poerwanto (1997) mengartikan paradigma sebagai suatu
perangkat bantuan yang memiliki suatu nilai dan sangat menentukan bagi penggunanya
untuk dapat memiliki pola dan dan cara pandang khas dalam melihat, memikir, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena
kehidupan manusia.
Paradigma keperawatan menurut Gaffar, 1997, adalah cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan
terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan. Dengan demi kian paradigma
keperawatan berfungsi sebagaiacuan atau dasar dalam melaksanakan praktek keperawatan
yang bersifat professional.
Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma keperawatan berdasarkan empat
komponen yang diantaranya manusia, keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit
dalam lingkungan. sebagai disiplin ilmu, keperawatan akan selalu berkembang untuk
mencapai profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan
sehingga paradigma keperawatan akan terus berkembang.

keperawatan kesehatan

Manusia

Lingkungan
Gambar1.1 komponen Paradigma keperawatan
1. Konsep manusia

Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan
keperawatan. manusia bertindak sebagai klien dalam konteks paradigma ini bersifat
individu, kelompok dan masyarakan dalam suatu sistem tersebut dapat meliputi:

7
 Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan pengaruhi oleh lingkungan baik
fisik, psikologi, sosial maupun spiritual sehingga proses perubahan pada manusia akan
selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan kebutuhan dasar

 Sistem adaftasi, manusia akan merespon terhadap perubahan yang ada di lingkungannya
yang akan selalu menunjukkan prilaku adaptif dan maladaftif.
 Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memiliki persefsi, pola kepribadian
dan tumbuh kembang yang berbeda.

2. Konsep keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat di tunjukkan kepada individu,
keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat sakit. Dengan demikian konsep ini
memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang di berikan kepada klien
dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam ke adaan tidak
mampu,tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.
3. Konsep Sehat Sakit

Rentang Sehat Rentang Sakit

Sejahtera…Sehat…Sehat…Setengah…Sakit…Sakit…mati
Sekal Normal Sakit

Gambar Rentang Sehat Sakit

Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma keperawatan dalam


konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang akan di
berikan selama rentang sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan
dalam rentang sehat sakit tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit,
sakit akut dan sakit kronis, sehinga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan
yang akan di berikan serta tujuan yang ingin di harapkan dalam meningkatkan status
kesehatanya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan
yang bersifat di namis dan selalu berubah dalam setiap waktu. melalui rentang ini
dapat di ketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan denga jelas.
4. Konsep Lingkungan
paradigma keperawatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang bahwa
lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya dan spritual dapat mempengaruhi
kebutuhan
8
dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak
atau pengaruh yang di timbulkanya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.

C. Rentang Sehat
Rentang ini di awali dari status ke sehatan , sehat normal, sehat sekai dan sejahtra,
dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga melewati aspek fisik,
emosi, sosial, dan spritual. maka dapat di ketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah :
pertama , memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia:
kedua memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks lingkungan: dan ketiga, memiliki
hidup yang kreatif dan produktif keyakinan terhadap kesehatan adalah pendapat,
keyakinan, dan sikap seseorang terhadap sehat dan sakit.

Faktor Pengaruh status kesehatan antara lain:

1. Perkembangan
Sistem kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor perkembangan yang mmpunyai arti bahwa
perubahan status kesehatan dapat ditentukan oleh faktor usia.
2. Sosial dan kultural
hal ini dapat juga mempegaruhi proses perubaha bahan satus kesehatan seseorang karena
akan mempengaruhi pemikiran atau keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan
dalam perilaku kesehatan.
3. Pengalama masa lalu
Hal ini dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan, dapat di ketahui jika ada
pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar dalam status kesehatan
selanjutnya.
4. Harapan Seseorang Tentang dirinya
Harapan merupakan salah satu bagian yang penting dalam meningkatkan perubahan status
kesehatan ke arah yang optimal.
5. Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan seseorang mengigat
potensi perubahan status kesehatan seseorang mengingat potensi perubahan status
kesehatan telah dimiliki melalui faktor genetik.
6. Lingkunga
Lingkugan yang dimaksud adalah lingkungan fisik

9
7. Pelayanan
pelayanan dapat berupa tempat pelayanan /sistem pelayanan yang dapat mempengaruhi
status kesehatan.

D. Rentang Sakit
Rentang ini di mulai dari ke adaan setengah sakit,sakit, sakit kronis,dan kematian.tahapan
proses sakit.
1. Tahap Gejala
Merupakan tahap awal seseorang mengalami proses sakit dengan di tandai dengan
adanya perasaan tidak nyaman terhadap dirinya kerena timbulnya suatu gejala.
2. Tahap asumsi Terhadap sakit
pada tahap ini seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang di alami dan
akan merasakan ngangguan pada kelainan atau ngangguan yang di rasakan pada
tubuhnya.
3. Tahap kontak Dengan Pelayanan Kesehatan
Tahap ini seorang mengadakan hubungan dalam pelayanan kesehatan dengan meminta
nasehat dari profesi kesehatan.
4. Tahap Penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi, dimana seseorang , akan melakukan proses belajar untuk melepas perannya
selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit.

E. Komponen dan perkembangan paradigma keperawatan


Dalam memahami komponen dan perkembangan teori keperawatan tetap berpedoman
pada paradigma keperawatan, mengingat peradigma merupakan cara pandang dari
sebuah ilmu dan keperawatan itu adalah ilmu yang didasari atas teori-teori yang ada.
Dibawah ini adalah pandangan dari beberapa para ahli tentang perkembangan paradigma
keperawatan di antaranya :

1. Johnson memandang manusia sebagai sistem perilaku yang terdiri dari dua sistem
mayor yaitu biologi dan perilaku yang merupakan fokus pelayanan keperawatan dengan
tujuan primernya adalah membantu keseimbangan individu khususnya pada sistem
perilaku ketika ia sakit, sehinga akan di capai status kesehatan yang berarti adanya
respon adaptasi baik fisik, mental, emosi, maupun sosial terhadap stimulasi internal dan
eksternal untuk mempertahankan keseimbangan dan kenyamanan.

2. King memandang manusia sebagai sistem terbuka yang sosial, rasional, perasa,
pengontrol, bertujuan, beraksi dan berorientasi pada waktu.

10
3. Leininger memandang manusia sebagai kepedulian akan kemampuan dalam
mempengaruhi minat atau rasa hormat terhadap kebutuhan orang lain, kesehatan dan
mempertahankan hidup.
4. Levine memandang kehidupan manusia selalu beriteraksi dengan lingkungannya dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan.
5. Newman memandang manusia sebagai total person seperti sistem klien yang terdiri dari
bio,psiko,sosial,kultur dan selalu berkembang.
6. Orem memandang manusia sebagai gabungan dari komponen fisik, psikologis,
interpesonal, dan sosial dalam memenuhi kebutuhan perwatan diri sendiri melalui
belajar dari perilaku.
7. Roger memandang manusia secara ke seluruhan dan terus-menerus terjadi pertukaran
energi dengan lingkungannya.
8. Roy Memandang manusia sebagai makhlu Bio-psiko-sosial yang merupakan dasar bagi
kehidupan yang baik.
9. Watson Manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan kesehatan
atau meninggal dengan damai dan merupakan mekanisme personal, internal dan mental
spritual untuk kesembuhan diri sendiri.

11
BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
1. Filsafah keperawatan merupakan gagasan yang paling mendasar mengenai
keperawatan sebagai suatu proses, cara, perbuatan merawat orang sakit yang sesuai
dengan sifat sains dan akan di kembangkan dengan dasar hasil dari perawatan itu
sendiri.
2. Ilmu keperawatan dapat dikataka sains karena melalui suatu proses observasi ,
eksperimen dan dapat di pertanggung jawabkan ke ilmuannya dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan itu sendiri.
3. Paradigma keperawatan merupakan cara pandang yang mendasar memikirkan,
memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang
ada dalam keperawatan. pelayanan perawatan yang profesional harus di landasi oleh
sains keperawatan yang mengacu pada empat komponen dasar yaitu: manusia,
perawat, kesehatan dan lingkungan.

B. Saran
1. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan
tentang fisafah dan paradigma keperawatan.
2. Semoga makalah kami ini, dapat di jadikan referensi bagi penulis selanjutnya.
3. Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik dan saran untuk dapat
menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul, pengantar kensep dasar keperawatan, salemba medika: jakarta.

potter and perry. Buku ajar Fund mental keperawatan

Delaune, sue C., Ladner, K. Patrcia. 2002. Fundamental of Nursing: standard andp

ractice 2nd Edition. Delmar. New York

Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar keperawatan profesional. EGC.Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai