Anda di halaman 1dari 23

PAPER FALSAFAH KEPERAWATAN TENTANG

PARADIGMA KEPERAWATAN

Dosen : Ibu Umi Rachmawati, S. Kep., Ns., M. Kep

Disusun oleh :
Nama : ALDIN
NIM : P201902026
Kelas : T3

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA
KENDARI
2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan tugas Falsafah Keperawatan ini dengan judul “Paradigma

Keperawatan”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penulisan banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.

Untuk itu penulis dengan tulus dan ikhlas dan rasa hormat mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Umi Rachmawati, S. Kep, Ns, M. Kep,

Sp. J selaku Dosen Mata Kuliah Falsafah Keperawatan yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingannya kepada kami dalam menyempurnakan

tugas ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan

penulisan Tugas ini. Oleh karena itu demi kesempurnaan, kami mengharapkan

segala kritik dan saran dari semua pihak, untuk menyempurnakannya.

Kendari, 24 Oktober 2019

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan masalah............................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3

A. Pengertian Paradigma dan Paradigma Keperawatan....................... 3


B. Komponen Paradigma Keperawatan ............................................... 3
C. Hubungan Keempat Komponen Paradigma Keperawatan .............. 7
D. Paradigma Keperawatan Berdasarkan Lima Pakar Keperawatan ... 7

BAB III PENUTUP .................................................................................... 19

A. Kesimpulan ..................................................................................... 19
B. Saran ................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penulisan makalah ini sebagai jawaban argumentatif dari sebuah

kasus di unit gawat darurat rumah sakit jiwa dengan permasalahan pasien

yang mencederai diri sendiri dengan menyilet nadinya, dimana pasien tidak

mau ditinggalkan oleh keluarganya pada saat dilakukan pelayanan kesehatan

di unit gawat darurat demikian juga keluarga meminta kepada perawat agar

bisa menemani pasien karena kawatir pasien tidak bisa tenang, sedangkan

dokter unit gawat darurat meminta perawat untuk membawa keluarga ke luar

ruangan. Pada kondisi ini perawat dihadapkan pada dua pilihan mengikuti

dokter atau keinginan pasien dan keluarga.

Pengalaman di ruang unit gawat darurat merupakan pengalaman baru

bagi klien, ini menuntut penyesuaian bagi klien secara psikologis. Di ruang

unit gawat darurat orang yang dekat bagi klien adalah keluarganya, keluarga

bisa memberikan ketenangan bagi klien dan mengurangi rasa keterasingan

dalam proses adaptasi di ruang unit gawat darurat rumah sakit jiwa. Sesuai

dengan konsep teori adaptasi Calista Roy bahwa sebagai suatu sistem

manusia juga dapat digambarkan dengan istilah input, proses kontrol dan

umpan balik serta output. Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi

adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam

diri individu itu sendiri. Dalam proses adaptasi bagi klien kedekatan dengan

keluarga akan menambah ketenangan, kekuatan, dan kenyamanan yang pada

1
akhirnya akan mengurangi kegelisahan dan membantu proses percepatan

penyembuhan klien dalam masa perawatan.

Menyikapi fenomena yang terjadi pada pasien dan keluarganya yang

meminta menunggui di dalam ruangan ini kami bersikap bahwa keluarga

pasien boleh menunggu di dalam ruangan sesuai dengan teori keperawatan

humanistik (Humanistic Nursing Theory) oleh Paterson and Zderat dalam

Elisasiregar (2012) bahwa manusia dipandang dari kerangka kerja

eksistensial melalui pilihan-pilihan. Manusia sebagai individu yang penting

berhubungan dengan orang lain di dalam waktu dan jarak. Manusia

dikarakterkan sebagai orang yang mampu, terbuka terhadap pilihan,

mempuyai nilai, dan manifestasi unik terhadap mereka yang dulu sekarang

dan masa depan. Disini pasien boleh memilih apa yang akan dilakukan untuk

dirinya, demi perbaikan masa depannya, walaupun keadaan semacam ini

kurang sesuai dengan penerapan standar operating prosedur di rumah sakit

jika pada saat melakukan tindakan.

B. Perumusan Masalah

Bagaimana sikap perawat dalam menghadapi klien yang meminta

ditunggu keluarganya di unit gawat darurat sesuai dengan paradigma

keperawatan?

C. Tujuan

1 Memahami paradigam keperawatan

2 Penerapan paradigma keperawatan dalam menangani kasus

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paradigma dan Paradigma Keperawatan

Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau memandang

sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam memahami suatu tingkah

laku. Paradigma memberikan dasar dalam melihat, memandang, memberi

makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang

ada dalam keperawatan.

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan yang profesional,

yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada

ilmu dan kiat keperawatan, dengan bentuk pelayanan mencakup

biopsikososio-spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus kehidupan manusia.

Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara

kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan

terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan .

B. Komponen Paradigma Keperawatan

Komponen dari peradigma keperawatan itu sendiri pada dasarnya ada

empat seperti yang disebutkan di atas, akan tetapi perkembangannya dalam

teori sangan bergantung oleh sudut pandang masing-masing teoris. Dengan

begitu pemaknaan masing-masing komponen paradigma tersebut bisa jadi

berbeda sehingga penjelasan yang bisa diberikan secara umum adalah arti

komponen secara lebih superfisial.

3
Gambaran singkat mengenai komponen tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Konsep Manusia

Komponen ini merupakan komponen utama sebagai salah satu

fokus dari pelayanan keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien

dalam konteks paradigma keperawatan ini bersifat individu, kelompok

dan masyarakat dalam suatu sistem tersebut dapat meliputi :

a. Sistem terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan pengaruhi oleh

lingkungan baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual sehingga

proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam

pemenuhan kebutuhan dasar.

b. Sistem adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang

ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku

adaptif dan maladaftif.

c. Sistem personal, interpersonal dan social, manusia memeiliki

persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.

Jadi dalam konteks paradigma keperawatan ini setiap manusia

dalam hidupnya akan mengalami situasi dimana dia mampu memenuhi

kebutuhannya, membutuhkan bantuan atau bahkan membutuhkan orang

lain untuk melakukannya, dalam hal ini perawat.

2. Konsep Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanana profesional sebagai

bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,

4
psikologi, sosial, spiritual dan kultural secara komprehensif, ditujukan

kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit mencakup

siklus hidup manusia.

Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik

dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurang kemauan meuju

kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari – hari secara

mandiri. Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang

bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan.

Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang

holistik terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio

– psiko – sosial – spiritual dan kultural. Kedua, kegiatan keperawatan

dilakukan dengan pendekatan humanistik dalam arti menghargai dan

menghormati martabat manusia memberi perhatian kepada klien serta

menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan

bersifat universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia,

warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi sosial.

Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan

serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif

dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam memberikan

asuhan keperawatan.

3. Konsep Sehat-Sakit

Berdasarkan rentang sehat sakit tersebut, maka paradigma

keperawatan dalam konsep sehat sakit memandang bahwa bentuk

5
pelaynan keperawatan yang akan diberikan selama rentan sehat dan sakit,

akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat sakit

tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit akut atau

sakit kronis, sehingga akan diketahui tingkatan asuhan keperawatan yang

akan diberikan serta tujuan yang ingin diharapkan dalam meningkatkan

status kesehatannya. Rentang ini merupakan suatu alat ukur dalam

menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dan selalu berubah dalam

setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam

melakukan praktek keperawatan dengan jelas.

4. Konsep Lingkungan

Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat, situasi maupun hal-

hal yang berinteraksi dengan individu baik secara aktif maupun pasif.

Bisa jadi baik lingkungan maupun individu akan sama-sama berpikir,

menganalisa dan membuat kesimpulan selama interaksi sesuai dengan

sifat lingkungan yang mungkin saja berupa lingkungan hidup baik

individu lain maupun proses berfikir dalam diri seseorang yang ikut

mempengaruhi lingkungan internal seseorang.

Paradigma keperwatan dalam konsep lingkungan ini adalah

memandang bahwa lingkunan fisik,psikologis ,sosial, budaya dan

spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama

pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau

pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan

dapat tercapai.

6
C. Hubungan Keempat Komponen Paradigma Keperawatan

Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi kesehatan dimana

apabila lingkungan itu kotor maka kesehatan manusia akan terganggu

sehingga manusia perlu merawat dirinya atau membutuhkan perawatan dari

orang lain. Keperawatan dengan lingkungan juga sangat berpengaruh dimana

jika seseorang sedang rehabilitasi maka akan memerlukan lingkungan yang

bersih.

D. Paradigma Keperawatan Berdasarkan 5 (Lima) Pakar Keperawatan.

1. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem

a. Manusia

Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal,

dimana mereka membutuhkan perkembangan dan kemampuan

perawatan diri sendiri secara berkelanjutan. Orem juga memandang

manusia sebagai suatu kesatuan yang berfungsi secara biologis

simbolik dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan

asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan kehidupan,

kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri

terkait dengan kebutuhan manusia seperti udara, air, makanan,

eliminasi, kegiatan dan istirahat, interaksi social, pencegahan terhadap

bahaya kehidupan dan kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia

b. Lingkungan

7
Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem

terintegrasi dan interaktif. Lingkungan meliputi elemen lingkungan,

kondisi lingkungan serta perkembangan lingkungan.

c. Keperawatan

Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni,

pelayanan/bantuan dan teknologi. Tujuan dari keperawatan adalah

membuat pasien dan keluarganya mampu melakukan perawatan

sendiri, diantaranya mempertahankan kesehatan, mencapai kondisi

normal ketika terjadi kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol,

menstabilisasi dan meminimalisasi efek dari penyakit/kondisi yang

kronis atau kondisi ketidakmampuan. Keperawatan merupakan

tindakan yang dilakukan dengan sengaja dan mempunyai tujuan suatu

fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta

tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi

pada manusia dan lingkungannya.

d. Kesehatan

Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan

fungsi saling terintegrasi dengan baik. Suatu keadaan yang dicirikan

oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi

secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik,

interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan

tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya.

Kesejahteraan merupakan suatu kedaan dicirikan oleh pengalaman

8
yang menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain,

pengalaman spiritual, gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang

dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan

berhubungan dengan kesehatan, keberhasilan dalam usaha dan sumber

yang memadai.

2. Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman

a. Manusia

Merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari

keseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari

fisiologis, psikolois, sosiokultural, perkembangan dan spiritual. Fokus

model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa manusia

dipandang secara total sebagai suatu sistem yang multidimensional.

5 variabel subsistem manusia adalah :

1) Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi

tubuh manuasia

2) Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia

3) Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang mendasari

dan mempengaruhi aktivitas manusia

4) Spiritual : kepercayaan

5) Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan dengan

perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya

9
b. Lingkungan

Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat

secara total. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar

manusia, baik lingkungan internal maupun eksternal, dimana di

dalamnya manusia akan berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia

meliputi intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat

mempengaruhi stabilitasnya sebagai suatu sistem.

Neuman mengidentifikasi 3 jenis lingkungan :

1) Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri masing-

masnig individu

2) Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di lluar diri

individu

3) Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan

sebagai lingkungan yang terbentuk dan berkembang tanpa

disadari oleh klien dan merupak simbol sistem secara keseluruhan

c. Kesehatan

Neuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana

semua bagian dan subpart (variabel) selaras dengan seluruh klien.

Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dimana

terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel dalam diri

klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan

kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi,

10
sedangkan sistem akan begeser ke arah kesehatan apabila energi yang

dibutuhkan terpenuhi (Neuman, 1995).

d. Keperawatan

Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang

unik yang konsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua variabel

dalam diri klien disertai respon individu saat menghadapi suatu

stressor. Keperawatan didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk

membantu individu, keluarga dan masyarakat untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal (tercapainya stabilitas sistem individu untuk

menurunkan stressor melalui serangkaian tindakan keperawatan).

Neuman membayangkan sebuah 3 tahap proses keperawatan :

1) Nursing Diagnosis - based of necessity in a thorough assessment,

and with consideration given to five variables in three stressor

areas. Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan dalam

penilaian menyeluruh, dan dengan pertimbangan yang diberikan

kepada lima variabel penekan dalam tiga wilayah.

2) Nursing Goals - these must be negotiated with the patient, and

take account of patient's and nurse's perceptions of variance from

wellness. Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan dengan

pasien, dan memperhatikan pasien dan persepsi perawat varians

dari penyakit.

3) Nursing Outcomes - considered in relation to five variables, and

achieved through primary, secondary and tertiary interventions.

11
Hasil Keperawatan, mempertimbangkan hubungannya dengan

lima variabel, dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer,

sekunder dan tersier intervensi

3. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson

a. Manusia :

Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem

mayor yaitu sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan

merupakan fokus untuk biologis sistem, sedangkan fokus keperawatan

adalah behavioral system (sistem perilaku). Johnson memandang

manusia sebagai system perilaku dengan pola, pengulangan dan cara

bersikap dengan maksud tertentu yang menghubungkan dirinya

dengan lingkungannya. Pola-pola respon spesifik manusia membentuk

keseluruhan yang terorganisasi dan terintegrasi. Person adalah system

dari bagian-bagian interpedent yang membutuhkan beberapa aturan

dan pengaturan untuk menjaga keseimbangan. Johnson lebih jauh

menganggap bahwa behavioral system adalah penting untuk manusia

dan apabila ada tekanan yang kuat atau ketahanan yang rendah

mengganggu keseimbangan sistemt perilaku , integritas manusia

terancam. Usaha-usaha mausia untuk menbangun kembali

keseimbangan membutuhkan pengeluaran energi yang luar biasa, yang

menyisakan sedikit energi untuk membantu proses-proses biologis dan

penyembuhan.

12
b. Lingkungan

Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada,

dimana perilaku individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi

dilingkungannya. Dalam teori Johnson , lingkungan terdiri dari

seluruh factor yang bukan bagian system perilaku individu tetapi hal

itu mempengaruhi system, dan dapat dimanipulasi oleh perawat untuk

mencapai kesehatan yang menjadi tujuan pasien. System perilaku

berusaha menjaga equilibrium dalam respon terhadap faktor

lilngkungan dengan mengatur dan adaptasi terhadap kekuatan yang

menyertainya. Gaya lingkungan yang kuat secara berlebihan

mengganggu keseimbangan system perilaku dan mengancam stabilitas

seseorang jumlah energi yang tidak tentu dibutuhkan supaya system

membangun kembalieqilibrium dalam menghadapi tekanan-tekanan

berikutnya. Ketika lingkungan stabil, individu dapat melanjutkan

dengan perilaku-perilaku yang baik.

c. Kesehatan

Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang

adaptif secara fisik, mental, emosional dan sosial dari internal dan

eksternal stimulus yang mencapai stabilitas dan kenyamanan. Johnson

memandang kesehatan sebagai suatu kondisi yang sulit

dipahami(elusive) dan dinamis, yang dipengaruhi oleh factor-faktor

biologis, psikologis dan social. Kesehatan menjadi suatu nilai yang

diinginkan oleh para pekerja kesehatan dan memfokuskan pada person

13
bukanya penyakit. Kesehatan direfleksikan oleh organisasi, interaksi,

saling ketergantungan subsistem –subsistem dari system perilaku.

Manusia berusaha mencapai keseimbangan dalam system ini yang

akan mengarah ke perilaku fungsional. Keseimbangan yang kurang

baik dalam persyaratan structural atau fungsional cenderung mengarah

ke memburuknya kesehatan. Ketika system membutuhkan sejumlah

energi minimum untuk pemeliharaan , suplai energi yang lebih besar

yang tersedia mempengaruhi proses biologi dan penyembuhan.

d. Keperawatan

Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya

keadaan equilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada semua

kebutuhan klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah

mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan

sakit.

4. Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy

a. Manusia

Manusia sebagai penerima pelayanan asuhan keperawatan

mencakup individu, keluarga, kelompok atau masyarakat. Roy

mengungkapkan bahwa manusia merupakan suatu sistem adaptif.

Manusia dipandang sebagai makhlik bio-psiko-spiritual yang selalu

berinteraksi dengan perubahan lingkungan, serta berinteraksi dengan

menggunakan inisiasi bawaan dan mekanisme di dapat. Mereka

termasuk individu, grup, keluarga, organisasi, komunitas.

14
b. Lingkungan – Stimulus

Menurut Roy lingkungan merupakan konsep utama dalam

interaksi manusia secara konstan. Lingkungan adalah semua kondisi,

keadaan dan kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku individu maupun kelompok.

c. Kesehatan

Kesehatan adalah suatu keadaan dan proses berfungsinya

manusia karena terjadinya adaptasi terus-menerus. Digambarkan oleh

Roy dari mulai rentang kematian sampai pada puncak kesehatan,

dengan sehat normal ada di tengah. Kesehatan rendah sebagai hasil

dari maladaptasi terhadap perubahan lingkungan. Manusia dikatakan

berada dalam suatu rentang sehat dan sakit, yang merupakan suatu

dimensi yang tidak dapat dihindari oleh manusia.

d. Keperawatan

Roy menjelaskan bahwa keperawatan sebagai proses

interpersonal yang diawal adanya kondisi maladaptasi akibat

perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. Manusia

sebagai sistem, berinteraksi dengan lingkungan dan mengatasi

lingkungan melalui mekanisme adaptasi bio-psikososial. Adaptasi di

tingkatkan bila terjadi peningkatan atau pengurangan pemenuhan

kebutuhan. Di dalam menghadapi perubahan atau stimulus, manusia

harus menjaga integritas dirinya dan selalu beradaptasi secara

menyeluruh (holistik adaptive system). Tindakan keperawatan

15
diarahkan untuk mengurangi atau mengatasi dan meningkatkan

kemampuan adaptasi manusia. Peran perawat adalah memfasilitasi

potensi klien untuk mengadakan adaptasi dalam menghadapi

perubahan kebutuhan dasarnya untuk mempertahankan homeostatis

atau integritasnya. Perubahan atau stimulus yang menimbulkan akibat

pada manusia dibagi menjadi tiga, yaitu :

1) Fokal; yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan manusia

(saat ini).

2) Konstekstual; yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang

baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan

dapat diobservasi, diukur dan secara obyektif dilaporkan.

Rangsangan ini muncul secara bersamaan di mana dapat

menimbulkan respons negatif pada stimulus fokal (presifitasi).

3) Residual; berupa ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan

situasi yang ada tetapi sukar untuk diobservasi, meliputi

kepercayaan, sikap, sifat individu berkembang sesuai dengan

pengalaman masa lalu yang dapat membantu untuk belajar

toleransi terhdap suatu.

5. Paradigma Keperawatan menurut Imogene King

a. Manusia :

Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang

rasional dan selalu ingin tahu. Manusia memiliki kemampuan untuk

16
berfikir, berpersepsi, perasaan, memilih dan menetapkan tujuan, serta

membuat keputusan.

Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :

1) Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat

digunakannya

2) Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit

3) Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit

King menulis individu-individu memiliki hak mengetahui

mengenai diri mereka,hak untuk berpartisipasi dalam membuat

keputusan yang mempengaruhi kehidupannya,kesehatan mereka dan

pelayanan masyarakat dan hak untuk menerim atau menolak

perawatan kesehatan

6. Lingkungan :

Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :

a. Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi yang

akan memungkinkan manusia untuk mengatur perubahan lingkungan

eksternal

b. Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal.

Keperawatan merupakan bagian dari lingkungan klien.

King menyatakan ”pemahaman mengenai tata cara manusia

berinteraksi denganlingkungan mereka untuk mempertahankan kesehatan

merupakan inti bagi perawat”. Pencocokan kehidupan dan kesehatan di

pengaruhi oleh interaksi individu denganmasyarakat, setiap manusia

17
menerima dunia sebagai totalitas orang dalam membuattransaksi dengan

individu dan benda-benda di lingkungan.

7. Kesehatan :

Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada

kehidupan manusia, dimana hal tersebut merupakan penyesuaian terhadap

adanya stressor lingkungan baik internal maupun eksternal dengan

menggunakan sumber-sumber optimum sehingga dicapai potensi yang

maksimum dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kesehatan di pandang

sebagai bagian dinamik dalam lingkaran kehidupan. Kesehatan

mempengaruhi pengadaptasian terus-menerus terhadap stres. Kesehatan

merupakan fungsi bagi perawat, pasien, psikiater, keluarga dan interaksi-

interaksi lain.

8. Keperawatan :

Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan

interaksi antara perawat dan klien yang saling tukar menukar informasi

tentang persepsi keduanya dan kondisi keperawtan. Proses interaksi

perawat-klien melibatkan komunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan

menyetujui makna dari tujuan.

a. Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan phisic

b. Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi

c. Tujuan keperawatan : membantu individu untuk mempertahankan

kesehatan agar perannya dapat berfungsi

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Keluarga pasien boleh menunggu di dalam ruangan karena pasien

membutuhkan dukungan keluarga dengan persyaratan keluarga pasien

kooperatif dan tidak membahayakan keselamatan baik pada pasien

maupun tenaga kesehatan.

2. Di area manapun tidak terkecuali di unit gawat darurat setiap melakukan

asuhan keperawatan harus selalu berpedoman pada paradigma

keperawatan dalam hal ini menerapkan teori-teori yang sesuai dengan

kasus yang ditemukan.

B. Saran

Pemahaman tentang paradigma keperawatan perlu diperdalam bagi

setiap perawat sehingga dalam bekerja senatiasa mengacu pada paradigma

keperawatan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika
http://razka18.blogspot.co.id/2013/11/paradigma-keperawatan.html
Ali, Zaidin. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya
Medika
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta: EGC.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Paterson, Josephin & Zderad, Loretta, HumanisticNursing Theory dalam
Elisasiregar, 2012. Internet 10 Oktober 2013
Wahit, 2008. Asuhan Keperawatan Komunitas, Aplikasi dalam Praktik. Jakarta:
Salemba https://dokumen.tips/download/link/makalah-paradigma-keperawatan-
56b25d841012d Diakses 22 Oktober 219

20

Anda mungkin juga menyukai