Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Middle Range Theory of Nursing “Teori Hildegard E. Peplau”


Theory of Interpersonal Relations

Dosen Pembimbing
Ahmad Guntur Alfianto, S.kep, Ners. M.kep.

Disusun oleh kelompok 3 :


1. Christin Grace Bolhuy (191114201681)
2. Dona Vetrisia Yuniarta (191114201685)
3. Inosensia Silitubun (191114201695)
4. Siti Aisyah (191114201720)
5. Wahyu Andika Pratama (191114201724)

STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG


S1 KEPERAWATAN B
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
bimbingan dan rahmat – Nya sehingga kami dapat merangkai makalah ini dari awal
hingga selesainya. Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai H. Peplau yang
merupakan seorang yang mengemukakan bahwa hubungan yang mencakup proses
interpersonal antar perawat dengan klien. Makalah ini disusun atas dasar memberikan
pengetahuan kepada mahasiswa dan calon perawat bagaimana peran perawat dan
proses interpersonal melalui model konsep dan teori keperawatan menurut Peplau.

Melalui masalah ini, harapan kami agar apa yang kami kemukakan dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama para calon perawat dan
menerapkannya dalam kehidupan masyarakat.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Tujuan..................................................................................................................4
1.3 Batasan Topik.....................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.................................................................................................................5
2.1 Sejarah Hildegard E. Peplau..............................................................................5
2.3 Komponen sentral pada Teori Peplau..............................................................5
2.4 Konsep Mayor Hildegard E. Peplau..................................................................9
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau........................................................9
BAB III.............................................................................................................................10
PENUTUP........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2 Saran......................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan
yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang
ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik dalam kesehatan
maupun sakit dengan pendekaatan proses keperawatan. Asuhan keperewatan
merupakan pendekatan ilmiah dan rasional dalam menyelesaikan masalah
keperawatan yang ada.
Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan
dasar manusia mulai dari biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Pemenuhan
dasar tersebut diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam praktik
keperawatan profesional. Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang
sangat luas. Proses keperawatan adalah metode di mana suatu konsep diterapkan
dalam praktik keperawatan.

Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang


digunakan, salah satunya adalah Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori
keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau tentang kemampuan dalam memahami
diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia.

1.2 Tujuan
1. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa bagaimana peran perawat dan
proses interpersonal melalui model konsep dan teori keperawatan menurut
Hildegard E. Peplau.
2. Untuk mendeskripsikan komponen sentral pada teori Hildegard E. Peplau untuk
menjelaskan kelebihan dan kekurangan teori Hildegard E. Peplau.
1.3 Batasan Topik
1. Latar belakang teori Hildegard E. Peplau
2. Komponen sentral pada teori Peplau

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Hildegard E. Peplau


Hildegard E. Peplau dikenal sebagai “ jiwa ibu menyusui” karena meninggal
diusia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999, satu-satunya perawat untuk melayani
ANA sebagai direktur eksekutif dan kemudian sebagai presiden. Hildegard E.
Peplau, 50 tahun karirnya di panti kiri cap yang tidak terhapuskan pada profesi
keperawatan dan pada kehidupan pada orang penderita sakit jiwa di Amerika
Serikat. Dia mengenakan banyak topi pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif
pendidik, advokat bagi penderita penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan
untuk perawat. Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi yang dihadapkan
dengan keberanian dan tekad.

2.2 Teori Hildegard E. Peplau


Menurut Peplau, keperawatan adalah terapeutik yaitu satu seni menyembuhkan,
menolong individu yang sakit atau membutuhkan pelayanan kesehatan.
Keperawatan dapat dipandang sebagai satu proses interpersonal karena
melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan yang sama.
Sebagai perawat, mengarahkan pasien untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi setiap hari, sehingga metode dan prinsip-perinsip yang digunakan dalam
berpraktik secara professional akan meningkat secara efektif. Setiap permasalahan
akan mempengaruhi kepribadian perawat dan meningkatkan profesionalisme. Inilah
ciri diri perawat yang memiliki perubahan langsung dalam perapeutik dan hubungan
interpersonal. Model konsep dan teori keperawatan Peplau berfokus pada individu,
perawat dan proses interaktif ( Peplau.1952).

2.3 Komponen sentral pada Teori Peplau


Model konsep dan teori keperawatan Peplau menjelaskan tentang kemampuan
dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan

5
antar manusia yang mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit. Model teori ini, dapat dilihat adanya tindakan
keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi
antara klien dengan perawat. Teori ini menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup 4 komponen sentral, yaitu klien, perawat, masalah
kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.
1. Klien
Klien adalah system yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia,
fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi
kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien merupakan
subjek yang dipengaruhi adanya proses interpersonal.
2. Perawat
Perawat berperan untuk mengatur tujuan serta proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat pertisipatif. Perawat juga berperan sebagai:
 Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien.
Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi
baru.
 Narasumber (resources person), memberikan jawaban yang spesifik
terhadap pernyataan tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya
mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. Perawat
mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada
klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
 Pendidik merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat
harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan
kepada klien/keluarga terutama dalam mengatasi masalah kesehatan.
 Kepemimpinan, mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga
merangsang individu untuk berperan. Perawat harus memimpin
klien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan melalui proses
kerja sama dan partisipasi.
 Pengasuh pengganti, membantu individu belajar tentang keunikantiap
manusia sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat

6
merupakan individu yang dipercaya klien untuk berperan sebagai orang
tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna untuk membantu memenuhi
kebutuhannya.
 Konselor, meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu
kehidupan kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat
memberikan bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan
masalah akan mudah dilakukan.
3. Sumber Kesulitan
Dalam teori Peplau, ansietas atau ganggua kecemasan merupakan konsep
yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
Ansietas berat disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila
komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi
individu.
4. Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transformasi energi atau ansietas pasien oleh perawat
terdiri dari 4 fase yaitu:
A. Fase Orientasi
Pada fase ini, perawat dan klien masih sebagai orang yang asing.
Pertemuan diawali dengan pasien yang mengekspresikan perasaan
butuh, kemudian perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi sebuah proses pengumpulan data.
Hal yang paling penting adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi
dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi. Perawat
sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli lain sesuai dengan
kebutuhan.
B. Fase Identifikasi
Fase identifikasi berfokus memilih bantuan profesional yang tepat. Pada
fase ini, pasien merespon orang-orang yang dapat memenuhi
kebutuhannya secara selektif. Respon pasien terhadap perawat:

7
 Berpartisipasi dan interpenden dengan perawat: partisipan mandiri dalam
hubungan dengan perawat.
 Anatomi dan independen: individu mandiri terpisah dengan perawat.
 Pasif dan dependen: individu yang tak berdaya dan sangat bergantung
pada perawat.
C. Fase Eksploitasi
Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam
fase eksploitasi perawat membantu klien dalam memberikan gambaran
kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya. Fase ini
berfokus menggunakan bantuan professional untuk alternatif pemecahan
masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan
pasien hingga akhirnya pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari
lingkungan pelayanan.
D. Fase Resolusi
Fase resolusi terjadi setelah fase orientasi, identifikasi dan
eksploitasi berjalan dengan sukses. Fase ini berfokus mengakhiri
hubungan professional pasien dengan perawat. Pasien berusaha untuk
melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan
kemampuannya untuk menjalanan sesuatu secara mandiri. Pada model
konsep Peplau, dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang
diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi.

8
2.4 Konsep Mayor Hildegard E. Peplau
Konsep mayor dari Hildegard E. Peplau ada empat bagian yang tak terpisahkan,
yaitu:
 Manusia, dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan
caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan dan menjaga keseimbangan
yang disebabkan oleh kebutuhan dan ketidakseimbangan dirinya.
 Lingkungan, Peplau menjelaskan bahwa lingkungan sebagai bentuk diluar
organisme dalam konteks kebudayaan. Dalam meghadapi kehidupannya,
budaya dan adat istiadat merupaka factor yang perlu dipertimbangkan.
 Keperawatan, alat pendidikan yang bertujuan untuk mendukung kekuatan
seesorang dalam kreatifitas langsung, produktifitas, dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat.
 Kesehatan, sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk lain secara
terus-menerud dalam kreatifitas, produktifitas dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat. Proses interpersonal merupakan maternaforce dan
alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau


1) Kelebihan:
 Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
 Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
 Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
2) Kekurangan:
 Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien(Torres, 1986).
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan jiwa. Tujuannya untuk mendidik klien dan keluarga membantu
mencapai kemantapan, pengembangan, kepribadian. Oleh karena itu, perawat
berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dank lien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.

3.2 Saran
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
baik dari sisi referensi maupun cara penulisan atau penyusunan, maka dari itu kami
harap masukan (saran) untuk perbaikan pada makalah-makalah selanjutnya baik dari
dosen pengampu mata kuliah ataupun dari rekan-rekan pembaca. Kami akan terima
dengan lapang dada setiap ktitikan dan saran yang sifatnya membangun untuk
perubahan kearah yang lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://eperawat.com/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/

https://kupdf.net/download/makalah-teori
peplau_59d0f6a708bbc5755a68708a_pdf#tab-share

http://programbrsjhk2011umj.blogspot.com/2011/11/model-keperawatan-menurut-
hildegard.html

11

Anda mungkin juga menyukai