Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ TEORI PEPLAU”

Dosen pengampu :

Ns.Nur hasanah.,S.Kep.MMR

Disusun Oleh :

Fani Ismawan : 2021206203033

Parandes Jaharani MT. : 2021206203047

Citra Aryani : 2021206203084

Aema Ainun Fatimah : 2021206203053

Yusuf Aziz Taufik : 2021206203056

Kelas 2B

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Lampung

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Teori Peplau ”

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Falsafah dan Teori Keperawatan”. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Falsafah dan Teori Keperawatan Di
Tingkat Nasional Dan Internasional Dilihat Dari Pendidikan, Pelayanan Keperawatan Dan Riset
Keperawatan, bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak /Ibu selaku Dosen Mata Kuliah Falsafah dan
Teori Keperawatan, Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pringsewu, Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.............................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………..4


1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………...5
1.3 TUJUAN MASALAH…………………………………………………...5

BAB 11 PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TEORI KEPERAWATAN………………………………6

2.2 TAHAPAN INTER PERSONAL MENURUT PEPLAU………………..9

2.3 HUBUNGAN ANTARA FASE-FASE PEPLAU………………………...11

2.4 TEORI PEPLAU DAN KOMSEP EMPAT BESAR…………………….11

2.5 KONSEP MAYOR DARI TEORI PEPLAU……………………….........12

2.6 PENERIMAAN TEORI OLEH KOMUNITAS KEPERAWATAN….. 12

2.7 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI PEPLAU………………..13

BAB 111 PENUTUP

KESIMPULAN ………………………………………………………………. 14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau

Hildegard E. Peplau lahir pada tahun 1909 di Reading, Pennsylvania, lulus dari program
Diploma Keperawatan tahun 1931 di Polglown, Pennsylvania. Lulus BA dalam bidang
Interpersonal Psikologi dan Peminglown College. Lulus MA dalam bidang perawatan Psikiatri
tahun 1947. Ed.D dalam pengembangan kurikulum pada tahun 1953.

Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk memberi penjelasan yang lebih lengkap teori
Psychodynamic Nursing yang dikembangkan oleh Hildegard E Peplau.

Pengertian Teori Keperawatan Psikodinamik;

Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik


(Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang
bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process)

Hildegard E. Peplau mendefenisikan teori keperawatan psikodinamikanya sebagai berikut


“Psychodynamic nursing is being able to understand one’s own behaviorto help others identify
felt difaculties, and to apply priciples of human relations to the problems that arrise at all levels
of experience”

Menurut Peplau, perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku


seseorang untuk membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk
mengaplikasikan prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang
muncul dari semua hal atau kejadian yang telah dialami.Keperawatan merupakan suatu bentuk
layanan kesehatan professional yang menjadi bagian integral dari layanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Sedangkan ilmu keperawatan adalah suatu ilmu
yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari bologis, psikologis, sosial,
dan spiritual. Ilmu keperawatan juga didasarkan pada suatu teori yang sangat luas

Model keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard E. Peplau ini mencakup segala sesuatu
tentang diri individu itu sendiri tepatnya didalam dirinya, yaitu interpersonal, dan hal ini
mengarah pada kejiwaan seseorang. Inilah model teori yang dijadikan acuan perawat dalam
melakukan tindakan keperawatan.
Model keperawatan menurut Peplau ini juga menggunakan dasar hubungan antar manusia yang
mencakup 4 komponen sentral yaitu pasien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat
sakit (sumber kesulitan) dan proses interpersonal

Peplau memasukkan pengetahuan ke dalam kerangka konseptualnya yang pada akhirnya


berkembang menjadi model keperawatan berbasis teori. Peplau menggunakan pengetahuan yang
dikutip dari ilmu perilaku dan model psikologikal untuk mengembangkan teori hubungan
interpersonal. Kutipan dari model psikologikal menyatakan bahwa “ memungkinkan bagi
perawat untuk saatnya berpindah dari orientasi terhadap penyakit ke salah satu bagian dari
psikologi, perasaan, serta perilaku yang dapat di keluarkan dan dimasukkan ke dalam intervensi
keperawatan. Hal ini memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengajari pasien
bagaimana cara mengungkapkan perasaan serta bagaimana cara menunjukkan perasaan tersebut.
Hary Stack Sullivan, Percival Symonds, Abraham Maslow, Bella Mittleman dan Neal Elgar
Miller adalah merupakan tokoh – tokoh sumber utama Peplau didalam mengembangkan
kerangka konseptualnya. Bahkan beberapa konsep terapeutik ia dapatkan secara langsung dari
tokohnya sendiri yakni Freud dan Fromm (Tomey & Alligood, 1998).

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa itu Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau ?
b. Tahapan Inter Personal Menurut Peplau dalam Keperawatan

1.3 tujuan masalah


mengidentifikasi dan menjelaskan bagaimana teori keperawatan Hildegard E. peplau
dan tahapan inter personal menurut peplau
Bab II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau

Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik


(Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang
bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process). Hildegard E. Peplau
mendefenisikan teori keperawatan psikodinamikanya sebagai berikut:

“Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk


membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan
prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari
semua hal atau kejadian yang telah dialami.”

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat, dan proses interaktif
(Peplau, 1952) ; yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986 ;
Marriner-Tomey, 1994).

Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan
adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan
keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian (Chinn
dan Jacobs, 1995). Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat
dan klien, dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.

Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan
jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat dan klien,
perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan penyelesaian
masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan pelayanan
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu klien dalam hal
menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori Peplau
merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat-klien membentuk suatu
“kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu
pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills, 1990). Ketika kebutuhan dasar telah
diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien
digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini : orientasi,
identifikasi, penjelasan, dan resolusi (Chinn dan Jacobs, 1995).

Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952 Artikel-artikel di
majalah-majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal sampai pada isu-isu
keperawatan yang terbaru. Dan selanjutnya Peplau mengembangkan teori keperawatan yang
dikenal dengan Psychodynamic Nursing.
Model konsep dan teori keperawatan ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri
sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4
komponen sentral, yaitu:

1. Pasien

Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal. Sistem yang
berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal, dan kebutuhan serta
selalu berupaya agar dapat memenuhi kebutuhannya.

2. Perawat

Berdasararkan teori yang dikembangkan oleh Peplau perawat memiliki peranan untuk mengatur
tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan klien yang bersifat partisipatif, sedangkan klien
mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Dalam pelaksanaan model Peplau, perawat berperan
sebagai berikut:

a..Sebagai mitra kerja: hubungan perawat klien merupakan hubungan yang memerlukan kerja
sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya, mengasihi,
dan manghargai.

b.Sebagai sumber informasi: perawat harus mampu memberikan informasi yang akurat, jelas,
dan rasional kepada klien dalam suasana yang bersahabat dan akrab.

c..Sebagai pendidik: perawat harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan
pada klien/keluarganya terutama dalam mengatasi masalah kesehatan.

d.Sebagai pemimpin: perawat harus mampu untuk memecahkan masalah kesehatan melalui
proses kerjasama dan partisipasi aktif klien.

e.Sebagai wali/pengganti: perawat merupakan individu yang dipercaya pasien untuk berperan
sebagai orang tua, tokoh masyarakat, atau rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhannya.

f.Sebagai konselor: perawat harus dapat memberi bimbingan terhadap masalah klien sehingga
pemecahan masalah akan lebih mudah dilakukan.

3. Ansietas

Dalam model Hidegard E. Peplau, ansietas adalah konsep yang memiliki peranan penting karena
berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas
meningkat. Oleh karena itu, perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas pasien.
Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi pasien semakin baik.
4. Proses Interpersonal

Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini menggambarkan metode
transformasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase, yaitu:

a.Fase orientasi: dalam fase ini terjadi proses pengumpulan data dan proses membina hubungan
saling percaya antara perawat dan klien.

b.Fase identifikasi: dalam fase ini perawat berupaya dapat memfasilitasi ekspresi perasaan klien
dan melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan kliennya.

c.Fase eksplorasi: dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.

d.Fase resolusi: dalam fase ini klien secara bertahap membebaskan diri dari ketergantungan
dengan tenaga professional. Ini berarti klien diberi kesempatan untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri berdasarkan kemampuan yang dimiliki.

Peran Perawat

Setiap tahap dalam proses interpersonal saling berhubungan untuk selanjutnya mendapatkan
solusi. Peran-peran yang berbeda dijalani pada fase-fase yang berbeda, peran-peran tersebut
yaitu:

1. Pendidik

Perawat sebagai pendidik yaitu perawat memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada klien yang
berada dibawah tanggung jawabnya dan juga sebagai contoh dalam lingkungan tempat tinggal

2. Nara Sumber

Peran perawat sebagai nara sumber yaitu perawat memberikan informasi-informasi yang lengkap
yang dibutuhkan oleh pasien. Baik informasi mengenai administrasi rumah sakit maupun
tindakan medis yang akan dijalani oleh pasien

3. Penasehat

Peran perawat sebagai penasehat yaitu perawat memberikan nasehat-nasehat kepada pasien
utamanya yang telah merasa berputus asa dengan keadaannya. Sehingga pasien ini memiliki
kembali semangat hidup dan harapan untuk sembuh.
4. Pemimpin

Peran sebagai pemimpin yaitu perawat yang berperan sebagai ketua dalam suatu tim kerja
perawat. Yang mengatur tugas perawat-perawat yang masuk dalam timnya

5. Ahli teknik

Peran perawat sebagai ahli teknik yaitu bertugas untuk memperbaiki alat-alat keperawatan yang
rusak

6. Pengganti

Peran perawat sebagai pengganti maksudnya perawat bertugas mengganti jika saja ada perawat
yang tidak bisa melaksanakan tugasnya karena sesuatu hal.

2.2 Tahapan Inter Personal Menurut Peplau dalam Keperawatan

Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui penggunaan
step-step atau fase-fase sebagai berikut:

1). Fase Orientasi

Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali oleh
pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting
adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam
menganalisis situasi yang kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan
masalah untuk ada setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan
tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang
lain sesuai dengan kebutuhan

2). Fase Identifikasi

Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien merespons
secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap pasien mempunyai
respons berbeda-beda pada fase ini.

Respons pasien terhadap perawat:

a. Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat

b. Anatomy dan independent

c. Pasif dan dependent


3). Fase Eksploitasi

Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan
masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai
merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima
informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari
perawat dan sebagainya.

4). Fase Resolusi

Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada fase ini
mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk mengakhiri
hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan
kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan
secara sendiri.

Aplikasi Model Hildegard E. Peplau Dalam Keperawatan

1. Aplikasi Dalam Proses Keperawatan

Tahap orientasi: tahap pengkajian dan diagnosis keperawatan

Tahap identifikasi: tahap perencanaan

Tahap eksplorasi: tahap implementasi

Tahap resolusi: tahap evaluasi

2. Aplikasi Dalam Riset Keperawatan

Model keperawatan Hildegard E. Peplau ini banyak dipakai pada riset kesehatan mental
khususnya yang berhubungan dengan tingkat ansietas.

3. Aplikasi Dalam Pendidikan Keperawatan

Perawat sebagai pendidik yaitu perawat merupakan kombinasi dari semua peranan yang lain.
Perawat harus memberikan bimbingan, pelatihan pada klien/keluarga terutama dalam mengatasi
masalah kesehatan. Contohnya perawat memberikan bimbingan pada klien agar tetap menjaga
kesehatannya.
4. Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Professional

Model ini diterapkan dalam praktik professional sebagai berikut:

Praktik keperawatan psikoterapi

Praktik komunikasi antara perawat dan pasien

Praktik interpersonal melalui peran dan tahapan dalam proses keperawatan.

2.3 Hubungan Antara Fase-Fase Peplau dan Proses Keperawatan

Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi dapat
dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas dalam (Tabel 2.1). Proses
keperawatan didefinisikan sebagai "aktivitas intelektual’’ yang disengaja dimana praktek
keperawatan didekati secara tertib, sistematis.

Ada banyak kesamaan antara proses keperawatan dan fase interpersonal Peplau. Fase
Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik. Keduanya bila
menemui “stress” harus menggunakan tehnik problem solving secara kolaboratif, dengan tujuan
akhir adalah menemukan kebutuhan pasien.. Keduanya menggunakan observasi, komunikasi,
dan recording sebagai alat dasar untuk praktek perawat.

Ada perbedaan juga antara fase Peplau dan proses keperawatan. Keperawatan profesional
saat ini memiliki pengertian tujuan yang lebih jelas dan memiliki area praktek yang spesifik.
Keperawatan beranjak dari peran physician’s helper ke arah consumer advocay.

2.4 Teori Peplau dan Konsep Empat Besar

Teori keperawatan biasanya berkembang menjadi empat konsep individu, kesehatan,


masyarakat, dan keperawatan. Peplau mendefinisikan manusia sebagai organisme kesehatan,
didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan proses-
proses manusia lainnya yang sedang berlangsung di arah yang produktif, kreatif,
konstruktifberusaha dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh
kebutuhan "pribadi, dan komunitas yang hidup".
2.5 Konsep Mayor Dari Teori Peplau

Empat konsep mayor dari teori Peplau:

1. Manusia

Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil. dipandang sebagai
suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang
disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi
yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.

2. Lingkungan

Peplau mendefenisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks kebudayaan,
dari sini kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan. budaya dan adat istiadat merupakan
faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan

3. Keperawatan

Keperawatan adalah alat pendidikan untuk kekuatannya bertujuan untuk mendukung kekuatan
seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individual dari kehidupan
masyarakat. sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang
berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.

4. Kesehatan

Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk lain
secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas, produktivitas dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat. Sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal
merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan
diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien
dan mencapai resolusi masalah.

2.6 Penerimaan Teori oleh Komunitas Keperawatan

1. Praktek Keperawatan

Grace Sills menyatakan bahwa, Peplau memberikan perspektif baru, arahan baru, teori – teori
yang dijadikan dasar praktek keperawatan untuk tindakan terapeutik dengan pasien. Ide Peplau
menjelaskan desain untuk praktek keperawatan jiwa dengan lengkap (Tomey & Alligood, 1998).
2. Pendidikan Keperawatan

Buku Peplau yang berjudul “Interpersonal Relation in Nursing” ditulis khusus untuk membantu
lulusan perawat dan mahasiswa keperawatan. Tulisan – tulisan Peplau berampak pada tokoh –
tokoh keperawatan lain yang juga menulis buku. Mereka menyatakan bahwa ide Teori Peplau,
terutama definisi terhadap keperawatan dan proses keperawatan, pengembangan dari teori
kecemasan dan pembelajaran, serta metode psikoterapeutik, menjadi bagian dari seleksi alam
dari disiplin ilmu keperawatan (Tomey & Alligood, 1998)

3. Penelitian Keperawatan

Statement Sills mengenai hasil kerja Peplau dipengaruhi oleh pekerjaannya di klinik dan hasil
studi, dimana hasil tersebut digunakan dalam penlitian sebagai alat untuk meningkatkan batang
tubuh pengetahuan keperawatan. Pada penelitian – penelitian awal mengikuti asumsi bahwa
masalah pasien terjadi pada fenomena individu dan dieksplorasi dalam hubungan perawat –
pasien. Thomas, Baker dan Estes menggunakan konsep kecemasan Peplau sebagai suatu makna
untuk memecahkan perasaan marah secara konstruktif melalui proses pembelajaran pada
hubungan perawat – pasien (Tomey & Alligood, 1998).

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau

A.Kelebihan :

a. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.

b. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.

c. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.

d. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri

B.Kekurangan :

a. Kurangnya penekanan pada health promotion dan pemeliharaan kesehatan: dinamika intra
keluarga, pertimbangan ruang individu, serta layanan sumberdaya sosial komunitas/masyarakat
juga kurang diperhatikan.

b. Teori Peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak bisa mengekspresikan
kebutuhannya.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses


interaktif.Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan
keluarga dan untuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian. Teori
dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh
sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-virginia-hendrson/

http://en.wikipedia.org/wiki/virginia_henderson

Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier

Anda mungkin juga menyukai