Anda di halaman 1dari 13

TEORI KEPERAWATAN HILDEGARD E.

PEPLAU

Disusun oleh:
AisyahDatun Aini (214201516076)
Birgitta Mayora Michelle (214201516104)
Elza Nabila Azzahra (214201516144)
Fathiya Farhah (214201516132)
Jihaan Salma Tirani (214201516095)
Leonita Angelica Siregar (214201516096)
Monica Banowati (214201516075)
Nabilah novi (214201516103)
Prasna Nabila (214201516135)
Salsa Yunissa (214201516097)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NASIONAL

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1. Latar belakang...........................................................................................................................1

1.2. Rumusan masalah.....................................................................................................................1

1.3. Tujuan.........................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1. Sejarah Hildegard E. Peplau....................................................................................................3

2.2. Konsep dasar teori keperawatan menurut Hildegard E. Peplau...........................................5

2.2.1. Skema dan Tahap Proses Hubungan Interpersonal Peplau...........................................6

2.2.2. Konsep Mayor atau Konsep Sentral Hildegard E. Peplau............................................7

2.3. Cara pengaplikasian teori menurut Hildegard E. Peplau......................................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9

3.1. Kesimpulan................................................................................................................................9

3.2. Saran...........................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas izin dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI KEPERAWATAN
HILDEGARD PEPLAU” dengan baik dan tepat waktu. Disusun guna memenuhi tugas
presentasi kelompok pada mata kuliah "Falsafah dan Teori keperawatan." Selain itu, kami
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Falsafah dan Teori
keperawatan, Bpk. Ns. Dayan Hisni, S.Kep.,M.N.S. dan Ibu Ns. Andi Mayasari Usman, S.Kep.,
M.Kep.

Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
penulis agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Jakarta, 29 September 2022

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan
profesional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu
mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, ke
depan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang.
Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan
pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Seorang perawat juga akan mengacu pada banyaknya model – model teori, salah satunya adalah
teori keperawatan Hildegard E. Peplau. Model teori keperawatan yang dijelaskan oleh Hildegard E. Peplau
mencakup segala sesuatu tentang diri individu itu sendiri yang tepatnya di dalam dirinya, yaitu
interpersonal, dan ini mengarah pada kejiwaan seseorang. Kesehatan Jiwa adalah perasaan sehat dan
bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya serta
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Mampu menghadapi kecemasan di dalam
diri individu. Jika seseorang tidak sanggup untuk mengatasi permasalahan di dalam hidup mereka,
terutama pada dalam diri mereka sendiri, akan timbul permasalahan permasalahan yang akan berakibat
fatal yang tentunya akan mengganggu kehidupan orang yang mengalami permasalahan interpersonal ini.
Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang digunakan, salah satunya adalah
Hildegard E. Peplau. Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan
tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang terdiri dari klien, perawat, masalah yang terjadi ketika sedang dalam masa kesulitan,
dan proses interpersonal. Teori Peplau berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif menekankan
pentingnya kemampuan perawat untuk intervensi mobilisasi dini.

iv
1.2. Rumusan masalah

1. Bagaimana sejarah Hildegard E. Peplau?


2. Bagaimana konsep dasar teori keperawatan menurut Hildegard E. Peplau?
3. Bagaimana cara pengaplikasian teori menurut Hildegard E. Peplau?
1.3. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah seorang Hildegard E. Peplau.


2. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar teori keperawatan menurut Hildegard E. Peplau.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengaplikasian teori menurut Hildegard E Peplau.

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Hildegard E. Peplau

Hildegrad Peplau lahir di Reading Pennsylvania 1 September 1909. Lulus


Diploma Keperawatan dari Pottstown, Pennsylvania 1931. Lulus BA (Bachelor of Arts)
dari Bennington College bidang interpersonal Psychology 1943, dan lulus MA (Master of
Arts) bidang Keperawatan jiwa (Psychiatrist) 1947 dan Doktor pendidikan bidang
pengembangan kurikulum 1953. Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya “hubungan
interpersonal dalam keperawatan” 1952. Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam
majalah – majalah professional dengan topik mulai konsep interpersonal sampai issue
terkini dalam bidang keperawatan. Pamfletnya “prinsip dasar bagi konseling
keperawatan” yang berasal dari hasil penelitiannya dan lokakaria (pengalaman kerja).

Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar – pribadi (interpersonal)


dalam keperawatan, sehubungan dengan bukunya “teori parsial untuk praktek
keperawatan” Peplau membahas mengenai tahap – tahap proses hubungan antar –
pribadi, peran dalam kerja keperawatan, dan metode – metode dalam mempelajari
keperawatan sebagai satu proses interpersonal. Peplau memulai karirnya di keperawatan
pada tahun 1931 sebagai lulusan dari Pottstown Rumah Sakit Sekolah Keperawatan di
Philadelphia. Dia kemudian bekerja sebagai perawat staf di Pennsylvania dan New York
City. Posisi musim panas sebagai perawat untuk New York University perkemahan
musim panas menyebabkan rekomendasi untuk Peplau untuk menjadi perawat sekolah di
Bennington College di Vermont. Di sana ia memperoleh gelar sarjana di bidang psikologi
interpersonal tahun 1943 di Bennington dan melalui pengalaman lapangan di Chestnut
Lodge, pusat jiwa swasta, ia belajar masalah psikologis dengan Erich Fromm, Frieda
Fromm – Reichmann, dan Harry Stack Sullivan. Pekerjaan seumur hidup Peplau sebagian
besar berfokus pada pengembangan teori interpersonal yang Sullivan untuk digunakan
dalam praktik keperawatan.

Dari 1943 – 1945 ia menjabat di Angkatan Darat Korps Perawat dan ditugaskan
ke Field Station Hospital di Inggris, di mana American School of Military Psychiatry

vi
terletak. Di sini ia bertemu dan bekerja dengan tokoh – tokoh terkemuka dalam psikiatri
Inggris dan Amerika. Setelah perang, Peplau berada di meja dengan banyak dari laki –
laki yang sama seperti mereka bekerja untuk membentuk kembali sistem kesehatan
mental di Amerika Serikat melalui bagian dari Undang – Undang Kesehatan Mental
Nasional 1946.

Peplau memegang gelar master dan doktor dari Teachers College, Columbia
University. Dia juga bersertifikat dalam psikoanalisis di William Alanson Putih Institute
of New York City. Pada awal 1950 – an, Peplau dikembangkan dan diajarkan kelas
pertama untuk lulusan kejiwaan mahasiswa keperawatan di Teachers College. Dr Peplau
adalah anggota fakultas dari College of Nursing di Rutgers University dari 1954 sampai
1974. Peplau menciptakan program tingkat pascasarjana pertama untuk persiapan
spesialis klinis di keperawatan jiwa.

Dia adalah seorang penulis yang produktif dan sama – sama terkenal untuk
presentasi, pidato, dan lokakarya pelatihan klinisnya. Peplau penuh semangat
menganjurkan bahwa perawat harus menjadi lebih terdidik sehingga mereka bisa
memberikan perawatan yang benar – benar terapi untuk pasien daripada perawatan
kustodian yang umum di rumah sakit jiwa di masa itu. Selama tahun 1950 dan 1960 – an,
ia mengadakan lokakarya musim panas untuk perawat di seluruh Amerika Serikat,
terutama di negara rumah sakit jiwa. Dalam seminar ini, ia mengajar konsep interpersonal
dan teknik wawancara, serta, keluarga, dan terapi kelompok individu.

Peplau adalah penasehat Organisasi Kesehatan Dunia dan menjadi dosen tamu di
universitas – universitas di Afrika, Amerika Latin, Belgia, dan di seluruh Amerika
Serikat. Seorang pengacara yang kuat untuk pendidikan pascasarjana dan penelitian di
bidang keperawatan, ia menjabat sebagai konsultan untuk US Surgeon General, Angkatan
Udara AS, dan National Institute of Mental Health. Dia berpartisipasi dalam banyak
kelompok pembuatan kebijakan pemerintah. Dia menjabat sebagai presiden American
Nurses Association 1970 – 1972 dan wakil presiden kedua 1972-1974. Setelah pensiun
dari Rutgers, ia menjabat sebagai profesor tamu di University of Leuven di Belgia dalam
1975 dan 1976. Dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya di rumah di Sherman Oaks,
California.

vii
2.2. Konsep dasar teori keperawatan menurut Hildegard E. Peplau

Hildegard Peplau, seorang perawat psikiatri, mengenalkan konsep


interpersonalnya pada tahun 1952. Inti dari teori Peplau adalah pemanfaatan hubungan
yang terapeutik antara perawat dan klien. Teori dan konsep keperawatan menurut Peplau
tertuang dalam bukunya yang berjudul “Interpersonal Relations in Nursing”. Buku ini
awalnya diterbitkan pada tahun 1952.
Model konsep dan teori keperawatan peplau menjelaskan tentang kemampuan
dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar
manusia yang mencakup proses interpersonal, perawat – klien, dan masalah kecemasan
yang terjadi akibat sakit. Model teori ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang
diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi antara klien dengan perawat.
1. Klien
Sistem klien yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang dipengaruhi
adanya proses interpersonal.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan serta proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat pertisipatif. Perawat juga berperan sebagai mitra
kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai
dengan fase proses interpersonal yang dilalui.
Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit gangguan kecemasan tingkat
berat yang disebabkan oleh sulitnya mengintegrasikan pengalaman interpersonal
yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas atau gangguan kecemasan terjadi
apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan
biologi individu. Dalam teori Peplau ansietas merupakan konsep yang berperan
penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
3. Proses interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
meggambarkan metode transformasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang
terdiri dari 4 fase: fase orientasi, fase identifikasi, fase eksploitasi, fase resolusi.

viii
2.2.1. Skema dan Tahap Proses Hubungan Interpersonal Peplau

1. Fase Orientasi
Pada fase Orientasi, perawat dan klien masih sebagai orang yang asing.
Pertemuan diawali pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, kemudian
perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan
terjadi sebuah proses pengumpulan data. Hal paling penting adalah perawat
bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam
menganalisis situasi. Perawat dan klien saling mengenali, memperjelas dan
menentukan masalah, Setelah itu, mengambil keputusan bersama untuk
menentukan tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat
merujuk klien ke ahli lain sesuai dengan kebutuhannya.
2. Fase Identifikasi
Fase identifikasi berfokus memilih bantuan profesional yang tepat. Pada
fase ini, pasien merespons orang – orang yang dapat memenuhi kebutuhannya
secara selektif. Respons pasien terhadap perawat:
 Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat: Partisipan mandiri
dalam hubungannya dengan perawat.
 Anatomy dan independent: Individu mandiri terpisah dari perawat.
 Pasif dan dependent: Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung
pada perawat.
3. Fase Eksploitasi
Fase Eksploitasi berfokus menggunakan bantuan profesional untuk
alternatif pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan
kebutuhan pasien. Pasien mulai menerima informasi tentang penyembuhannya,
mungkin berdiskusi atau mengajukan pertanyaan – pertanyaan kepada perawat,
mendengarkan penjelasan – penjelasan dari perawat dan sebagainya. Hingga
akhirnya pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan.
4. Fase Resolusi
Fase resolusi terjadi setelah fase orientasi, identifikasi dan eksploitasi
berjalan dengan sukses. Fase resolusi berfokus mengakhiri hubungan profesional
pasien dan perawat. Pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan

ix
kepada tim medis dan menggunakan kemampuannya untuk menjalankan segala
sesuatu secara sendiri.

2.2.2. Konsep Mayor atau Konsep Sentral Hildegard E. Peplau

Konsep Mayor dari Teori Hildegard E. Peplau ada empat bagian yang tak
terpisahkan, yaitu:
1. Manusia
Manusia dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan
caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan dan menjaga keseimbangan yang
disebabkan oleh kebutuhan dan ketidak seimbangan dirinya. Setiap individu
merupakan makhluk unik yang mempunyai persepsi dan ide, hal ini penting
untuk proses interpersonal.
2. Lingkungan
Peplau menjelaskan bahwa lingkungan sebagai bentuk di luar organisme
dalam konteks kebudayaan. Dari sinilah kebudayaan dan kepercayaan
diaktualisasikan. Dalam menghadapi kehidupan, budaya dan adat istiadat
merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan.
3. Keperawatan
Keperawatan adalah alat pendidikan yang bertujuan untuk mendukung
kekuatan seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap
individual dari kehidupan masyarakat. Perkembangan kepribadian dan proses
kemanusiaan saling berkesinambungan dan berjalan kearah kehidupan yang
kreatif, konstruktif dan produktif.
4. Kesehatan
Peplau menjelaskan tentang kesehatan sebagai gerak progresif individu
dan proses makhluk lain secara terus menerus dalam kreativitas, produktivitas
dan sikap individual dari kehidupan masyarakat. Proses interpersonal merupakan
materna force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien.

2.3. Cara pengaplikasian teori menurut Hildegard E. Peplau

Strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan


keperawatan dengan mengaplikasikan teori keperawatan. Salah satunya adalah teori dan

x
model asuhan keperawatan yang dikemukakan oleh Hildegard E. Peplau dikenal dengan
teori hubungan interpersonal dimana teori ini menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri (perawat) dan orang lain (pasien) dalam artian bahwa perawat
perlu memahami perilakunya sendiri baru dapat memahami orang lain hal ini sangat
membantu dalam mengidentifikasi kesulitan yang dirasakan oleh orang lain.

Dalam teorinya ini, Peplau mengajak bagi perawat untuk saatnya berpindah dari
orientasi terhadap penyakit ke salah satu bagian dari psikologi, perasaan, serta perilaku
yang dapat dieksplore dan dimasukkan kedalam intervensi keperawatan guna menunjang
mutu kualitas pelayanan keperawatan yang profersional Peplau menjelaskan hubungan
relasi antara perawat dan pasien, relasi ini merupakan kemitraan bukan hubungan yang
pasif tetapi hubungan pengalaman bersama baik pasien dan perawat dalam menjalin
hubungan bisa memiliki pengalaman yang berbeda maupun sama.

Hal ini memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengajari pasien


bagaimana cara mengungkapkan perasaan serta bagaimana cara menunjukkan perasaan
tersebut sehingga pada praktek keperawatan sehari – harinya ketika perawat dan pasien
mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya, mereka mulai menyusun tindakan yang
tepat untuk menyelesaikan masalah.

Menurut Peplau, Keperawatan dapat dipandang sebagai satu proses interpersonal


karena melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan yang sama.
dalam keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong kearah proses terapeutik dimana
perawat dan pasien saling menghormati satu dengan yang lain sebagai individu, kedua –
duanya mereka belajar dan berkembang sebagai hasil dari interaksi. Apabila dalam
melakukan proses penerimaan pasien baru mengaplikasikan teori keperawatan tentang
hubungan interpersonal, dan dilakukan sesuai standar rumah sakit tersebut, maka akan
terjadi peningkatan keefektifan pelayanan keperawatan sekaligus menjamin kepuasan
klien terhadap pelayanan keperawatan di rumah sakit.

xi
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif
menekankan pentingnya kemampuan perawat untuk intervensi mobilisasi dini. Hildegard
E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori ini
dijelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang terdiri dari klien, perawat, masalah
yang terjadi ketika sedang dalam masa kesulitan, dan proses interpersonal. Artinya klien
adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses interpersonal
dan teraupetik.

Tujuan Keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga untuk membantu
klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu,
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.

3.2. Saran

Seperti yang diketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic yang
terdiri dari bio – psiko – sosial – spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan
yaitu lebih menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan
Peplau yang di kembangkan pada pemantapan perkembangan kepribadian.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Riset kesehatan dasar 2007.

http://www.masbied.com/2012/08/09/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/

http://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/

http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/12/model-konseptual-peplau/

xiii

Anda mungkin juga menyukai