Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Falsafah dan Teori Keperawatan

Dosen Pengampu : Ns. Ika Nurfajriyani, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Lia Rahmawati (221C0119)


2. Ina Shintia Oktapia (221C0116)
3. Indah Gita Permata Sari (221C0117)
4. Anis Hardiyanti (221C0103)
5. Wulandari (221C0141)
6. Nadila Gina Awaliyah (221C0123)
7. Saidah Saniyah (221C0154)
8. Rizky Prihastin Utami (221C0094)
9. Putri Fadila S (221C0082)
10. Virgie Alfannisyah (221C0147)
11. Wina Anisa (221C0139)
12. Rismayanti (221C0130)
13. Adinda Dwi Putri (221C0081)

Stikes Mahardika Cirebon

Jl. Terusan Sekar Kemuning No. 199 Karyamulya Kec. Kesambi

Kota Cirebon
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat – Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari – hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini dan makalah kami selanjutnya.

Cirebon, .. Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………......
..................i

KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………................ii

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………......................iii

BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………….................1

I.I LATAR
BELAKANG…………………………………………………………………................2

I.2 RUMUSAN
MASALAH……………………………………………………………...............3

BAB II

TEORI..........................................................................................................4

Pengertian
………………………………………………………………………………....................5

Bentuk Bentuk
……………………………………………………………………………................6

Jenis Jenis
………………………………………………………..........................................7

Karakteristik…………………………………………………………………..
………..................…8

Teknik Penulisan…………………………………………………………………..............
……….9

Manfaat……………………………………………………………………………..............
......……..10

Kelebihan Dan Kekurangan……………………………………………………........


………...11
BAB III SIMPULAN DAN SARAN………………………………..........
…………………….12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………................
…………………13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada ilmu keperawatan teori yang merupakan pendapat dari tokoh – tokoh yang ahli
di bidang ilmu keperawatan salah satunya adalah Teori Peplau.
Makalah ini di susun dengan tujuan untuk menjelaskan kepada mahasiswa mengenai
model konsep dan juga teori keperawatan menurut peplau. Selain itu, dengan adanya
makalah ini diharapkan mahasiswa lainnya dapat mengerti dan memahami bagaimana
tugas dan sikap perawat yang seharusnya serta dapat mengimplementasikannya dalam
lingkungan kerja nanti.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Teori Peplau ?
b. Apa saja model Teori Peplau ?
c. Bagaimana hubungan antara tahapan Peplau dan proses Keperawatan ?
d. Apa saja blending dari hubungan perawat dank lien ?
e. Apa saja kelebihan dan kekurangan Teori Peplau ?

BAB II

TEORI

A. Profil Tokoh
Peplau yang di kenal sebagai Hildegrad Peplau, beliau lahir di Reading Pensylvania pada
tanggal 1 September 1909. Lulus sebagai Diploma Keperawatan dari Pottstown,
Pennsylvania 1931. Lulus BA dari Bennington College bidang interpersonal Psychology
1943 dan lulus MA bidang Keperawatan jiwa (Psychiatrict) 1947 serta Doktor
Pendidikan bidang pengembangan kurikulum 1953. DR. Peplau memiliki pengalaman
kerja dibidang keperawatan baik di rumah sakit swasta maupun pemerintah, 2 tahun di
Kemiliteran US, Penelitan keperawatan dan praktek paruh waktu di keperawatan jiwa
swata. Dia telah mengajar bidang keperawatan jiwa selama beberapa tahun dan professor
emeritus dari Universitas Rutgers. Lulusan sarjana bidang keperawatan yang pertama
eropa pusat di fasilitasi oleh DR. Peplau di belgia.
Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya “hubungan interpersonal dalam keperawatan”
1952. Ia juga menerbitkan banyak artikel dalam majalah – majalah professional dengan
topic mulai konsep interpersonal sampai issue terkini dalam bidang keperawatan.
Pampletnya “prinsip dasar bagi konseling keperawatan” yang berasal dari hasil
penelitianya dan lokakaria (pengalaman kerja). Dr. Peplau telah bekerja pada berbagai
organisasi, termasuk WHO serta lembaga nasional kesehatan jiwa dan kesatuan
keperawatan. Ia juga mantan Direktur Eksekutif dan Presiden persatuan Perawat Amerika
dan anggota Akademi Keperawatan Amerika. Dia telah bekerja melayani konsultan
keperawatan bagi berbagai Negara – Negara asing dan bagian bedah umum angkatan
udara US. Pensiun pada tahun 1974 dan masih aktif dalam keperawatan. Bukunya 1952
telah diterbitkan kembali 1988 (komunikasi pribadi, November 4, 1987). Kontribusinya
yang banyak bagi keperawatan adalah hasil kualitas rintisanya dalam komunikasi dan
persepsi mengenai keperawatan. Hildegrad Peplau menerbitkan bukunya hubungan antar
– pribadi (interpersonal) dalam keperawatan, sehubungan dengan bukunya “teori parsial
untuk praktek keperawatan” pada buku tersebut Peplau membahas mengenai tahap –
tahap proses hubungan antar – pribadi, peran dalam kerja keperawatan dan metode –
metode apa saja yang dipelajari keperawatan sebagai satu proses interpersonal.
B. Latar Belakang Teori
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas dan proses keperawatan
adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan. Keperawatan
merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral
dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan
sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan
kesehatan untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang
digunakan, salah satunya adalah Hildegard Peplau, model konsep dan teori keperawatan
yang dijelaskan oleh Peplau tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang
lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen
sentral yaitu klien, perawat, masalah masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit dan
proses interpersonal.
C. Konsep Teori
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau yaitu mengenai
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup komponen sentral. Pasien sistem dari yang
berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan
serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses
interpersonal. Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang
menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan
sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor
sesuai dengan fase proses interpersonal. Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit
sumber Kesulitan insietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila
komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu.
alam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit. Proses Interpersonal Proses interpersonal yang dimaksud
antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode transpormasi energi atau insietas
pasien oleh perawat yang terdiri dari fase.

D. Diagram Teori

E. Contoh Kasus
Contoh – contoh kasus dalam keperawatan
 Seorang ibu berumur 43 tahun dirawat di rumah sakit sejak 2 minggu lalu,
didiagnosis mengalami Ca servix stadium lanjut ( stadium 4) . Dia tidak mau
makan, mengurung diri, tidak mau berinteraksi dengan orang lain termasuk anak
dan suaminya, kadang marah tanpa sebab, ekspresinya terlihat sedih, kadang
terlihat menangis dan ia pun menolak pengobatan dan perawatan yang diberikan
oleh perawat karena ia merasa umurnya tidak lama lagi.
Dalam kasus yang digambarkan diatas perawat perlu memahami perilaku yang
ditunjukkan oleh ibu tersebut yaitu dengan membantu mengatasi masalah
dirasakan dan menrapkan prinsip hubungan manusia pada masalah yang muncul
pada ibu tesebut selam pengalaman tersebut. Berdasarkan data ibu itu mengalami
depresi. Perawat perlu melakukan hubungan interpersonal dengan ibu itu karena
pada saat seseorang mengalami depresi dia membutuhkan orang lain yang dapat
mendengarkan, menerima, dan memahami dirinya. Hubungan interpersonal antara
perawat dan ibu tersebut melalui 4 tahap yaitu :
1. Tahap orientasi
Perawat mencoba mendekati klien dan membangun hubungan saling percaya.
Perawat memperkenalkan dirinya dan menunjukkan sikap mau membantu
klien. Pada fase ini perawat berperan sebgai role of the stranger, dimana
perawat sebagai orang lain bagi ibu itu maka, ia harus bebicara dengan sopan,
jujur dan menerima klien apa adanya.
2. Tahap idetifikasi
Pada fase ini perawat menjalankan perannya sebagai peran wali ( surrogate
rule ), sikap dan tingkah laku perawat menciptakan perasaan tertentu ( felling
tones ) dalam diri klien yang bersifat reaktif yang muncul dari hubungan
sebelumnya. Perawat maupun ibu itu merasakan adaanya keterikatan
(independen), independen dan interdependen.
3. Tahap exploitasi
Perawat berusaha menjelaskan tentang penyakitnya, memotivasi klien untuk
mengikuti pengobatan dan perawtan yang diberikan dan meningkatkan
spriritual kepada keluarga untuk bisa menerima dan ikut mensuport klien.
Pada fase ini juga perawat menjalankan perannya sebagai narasumber, (role of
resorce person) peran pengajaran (teaching role), peran kepemimpinan dan
peran konseling.
4. Tahap Resolusi
Pada tahap ini perawat bersama ibu itu, menyimpulkan apa yang sudah
dicapai selama interaksi dilakukan dan bagaimana interaksi dapat dilanjutkan
terhadap masalah lain yang mungkin terjadi pada ibu itu. Dalam fase ini peran
perawat sebagai peran kepemimpinan (leadership role).

 Contoh kasus mengalami Scrizofrenia dengan prilaku halusinasi penglihatan,


sehingga pasien terlihat berbincang sendiri. Saat di tanya perawat, klien
mengatakan sedang berbicara dengan seseorang. Maka perawat harus membantu
dalam menyelesaikan masalah tersebut mengapa pasien tersebut dapat demikian,
mencari pohon masalah dan melakukan terapi sesuai kebutuhan pasien tersebut
agar aktualisasi diri pasien sesuai realita.
 Pasien Ax. A yang baru mengalami kecelakaan dengan Ax. B yang sudah pernah
kecelakaan dengan kasus kecelakaan fraktur yang sama, akan memiliki prilaku
berbeda mendapatkan pelayanan kesehatan ini di karena pengalaman dan adaptasi
pasien tersebut sehingga akan merubah prioritas masalah keperawatan. Ax. A
yang akan kesulitan untuk bergerak dan akan sering mengeluh kesakitan,
sedangkan Ax. B yang sebelumnya sudah pernah mengalami patah tulang akan
terlihat lebih tenang dan akan belajar untuk dapat bergerak.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa teori Peplau menjelaskan
bahwa teori Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan
jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan
klien dimana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.

B. Saran
Diharapkan kepada semua perawat untuk dapat mengembangkan ilmunya dalam
melaksanakan asuhan keparawatan atau pengabdian masyarakat, serta dapat
mengaplikasikan langsung teori – teori yang sudah ada daalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/361361520/Contoh-Kasus-Yang-Berhubungan-Dengan-
Teori-Peplau

https://www.ppnisulut.org/2020/01/teori-hildegrad-peplau-hubungan.html?m=1

https://infokep.blogspot.com/2018/08/teori-keperawatan-peplau.html?m=1

https://www.academia.edu/17272216/Teori_Hildegard_E_Peplau

Anda mungkin juga menyukai